Anda di halaman 1dari 7

Pengertian Observasi

admin-yusron May 29, 2019 0 Comments 300


Daftar Isi hide
1 Definisi Umum Observasi
2 Definisi Obsevasi Menurut Para Ahli
2.1 1. Nawawi dan Martini
2.2 2. Sudjana
2.3 3. Karl Welk
2.4 4. Gall
3 Jenis-jenis Observasi
3.1 1. Observasi Partisipasi
3.2 2. Observasi Sistematik
3.3 3. Observasi Eksperimental
4 Tujuan Observasi
5 Kelebihan Observasi
6 Kekurangan Observasi
7 Hal-hal Terpenting Dalam Observasi
8 Instrumen Observasi
9 Bahan Syarat Dilakukan Observasi
10 Cara Mendapat Data Berkualitas
11 Contoh Format Penulisan Laporan Pengamatan

Definisi Umum Observasi


Pengertian observasi adalah suatu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
mengamati objek penelitian secara langsung. Hal itu bertujuan untuk memperoleh hasil yang
akurat karena peneliti dapat menyaksikan, memahami, serta memperhatikan objek dari dekat.

Secara etimologi arti kata observasi adalah melihat dan memperhatikan. Makna tersebut
berasal dari bahasa latin. Untuk lebih jelasnya, berikut definisi observasi menurut ahli.

Definisi Obsevasi Menurut Para Ahli


1. Nawawi dan Martini

Observasi ialah kegiatan mengamati sekaligus mencatat unsur-unsur yang muncul dalam
objek penelitian. Pencatatan dilakukan secara urut dan disusun secara sistematis berdasarkan
kaidah yang berlaku

2. Sudjana

Observasi merupakan salah satu metode penelitian yang digunakan untuk mengukur segala
tindakan objek yang sedang diamati.

3. Karl Welk
Definisi observasi merupakan serangkaian proses pengamatan yang dilakukan dengan cara
mencatat, memilih, serta menyusun hal-hal yang berkaitan dengan objek penelitian.

4. Gall

Makna observasi ialah suatu teknik pengumpulan data yang dilaksanakan dengan cara
mengamati tingkah laku individu beserta lingkungannya.

Baca Juga: pengertian surat

Jenis-jenis Observasi

Menurit Marie Johada, observasi digolongkan menjadi 3 macam, yaitu sebagai berikut:

1. Observasi Partisipasi

Observasi partisipasi ialah observasi yang dilakukan dengan cara pengamat atau orang yang
melakukan observasi ikut terlibat secara langsung dalam kehidupan objek. Jenis observasi
satu ini biasa digunakan dalam penelitian yang bersifat eksploratif. Selain sebagai pengamat,
peneliti juga dituntut untuk mendengarkan sekaligus berpartisipasi dalam segala aktivitas
mereka. Observasi partisipasi dibedakan menjadi 4 macam, yaitu:

1. Observasi pasif
2. Observasi moderet
3. Observasi tersamar atau terus terang, artinya peneliti mengatakan secara terus terang
bahwa ia akan melakukan penelitian kepada sumber data
4. Observasi tak berstruktur, artinya observasi dipersiapkan secara sistematis sehingga
peneliti dapat melaksanakan pengamatan secara bebas.

2. Observasi Sistematik

Observasi sistematik atau observasi berkerangka merupakan observasi yang dilakukan


dengan cara menyiapkan kerangka terlebih dahulu. Itu artinya, sebelum mengadakan
observasi, pengamat membuat kerangka factor –faktor yang akan diobservasi sekaligus ciri-
ciri dari objek yang akan diamati.

3. Observasi Eksperimental

Observasi ekperimental merupakan salah satu jenis observasi yang diadakan dengan cara uji
coba. Artinya situasi sengaja dibuat menyerupai kondisi asli sehingga observasi tidak
diketahu maksudnya.

Baca Juga: pengertian bahasa

Berdasarkan pelaksanaannya, observasi dibedakan menjadi 2 jenis, yakn observasi partisipasi


dan observasi non partisipasi. Perbedaan keduanya terletak pada sata observer atau pengamat
memposisikan dirinya.

Jika pada observasi partisipatis, observer ikut terlibat dan terjun langsung ke lapangan untuk
berbaur dengan objek yang diteliti. Sedangkan pada observasi non partisipasi, observer tidak
melibatkan diri masuk ke lingkungan penelitian.

Tujuan Observasi
tujuan observasi (kalimat.id)

Observasi dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh gambaran mengenai kehidupan sosial
tertentu yang memang susah untuk diketahui menggunakan metode penelitian lainnya.

Dengan observasi, nantinya peneliti akan memperoleh penjelasan lengkap tentang berbagai
macam permasalahan dan mencarikan solusi bagi permasalahan tersebut. observasi juga
dapat dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh data konkrit dari sebuah obyek atau tempat
penelitian tertentu.

Kelebihan Observasi
1. Data diperoleh langsung dari objek penelitian, baik secara verbal maupun tidak.
2. Pencatatan informasi yang mendukung proses pengumpulan data dapat dilakukan
segera setelah terjadi atau saat berlangusngnya kejadian tersebut.

Kekurangan Observasi
Walaupun unggul dalam hal teknik mengumpulkan data, namun observasi juga mempunyai
kekurangan. Diantaranya ialah sebagai berikut:

1. Membutuhkan kurun waktu yang lama untuk mendapatkan hasil pengamatan dari
suatu kejadian.
2. Pengamatan berlangsung lama, karena tidak dapat dilakukan secara langsung dalam
satu hari.
3. Kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan pribadi individu tidak dapat diamati
oleh pengamat karena hal itu menjadi privasi.

Hal-hal Terpenting Dalam Observasi


Dalam menggunakan metode observasi, seorang peneliti diharuskan untuk jeli dan cermat
dalam mengamati objek. Maka dari itu hal terpenting yang harus dimiliki ialah mata dan
telinga yang benar-benar sehat. Bukan tanpa alasan, kedua indra tersebut memegang peranan
yang cukup besar dalam keberhasilan sebuah pengamatan.

Peranan mata lebih mendominasi sehingga wajar saja jika saat menyaksikan terlalu lama,
mata akan mudah letih. Untuk itu seorang peneliti dapat mengikutsertakan orang lain sebagai
pengamat dalam pengambilan data.

Tidak cukup sampai disitu, peneliti juga memerlukan ingatan yang tajam. Untuk mencegah
terjadinya hal-hal yang terlupakan, maka dibutuhkan catatan serta peralatan elektronik seperti
kamera dan video.

Selain itu sebaiknya menggunakan lebih banyak pengamat sehingga pekerjaan akan cepat
selesai. Cermati dan perhatikan data-data yang relevan. Terakhir golongkan setiap unsur pada
kelompok yang sesuai. Disinilah peneliti membutuhkan tingkat kecermatan yang tinggi.

Baca Juga: pengertian teks berita

Tingkat kecermatan peneliti dipengaruhi oleh beberapa factor. Seperti halnya terbatasnya
kemampuan panca indera dan daya ingat, rasa keingintahuan peneliti, serta keahlian dalam
mengaitkan sebab akibat. Selain itu ketelitian dalam hal mencatat sekaligus menggunakan
alat bantu juga sangat berpengaruh terhadap berhasil tidaknya sebuah penelitian.

Instrumen Observasi
checklist observasi (abundantgenealogy.com)

Ketika berada di lapangan, para pengamat memerlukan instrument yang digunakan dalam
proses observasi. Kualitas instrument inilah yang akan mempengaruhi kualitas hasil
penelitian. Berikut beberapa instrument yang sering digunakan saat pengambilan data.

1. Checklist ialah suatu daftar yang berisi nama responden beserta hal-hal yang diamati.
Observer akan sangat terbantu dengan adanya checklist, karena daftar yang akan
diamati sudah tersusun rapi.
2. Rating Scale berfungsi untuk mencatat segala gejala yang ditimbulkan menurut
tingkatannya.
3. Anecdotal Record merupakan catatan-catatan yang ditulis oleh peneliti, baerkaitan
dengan segala sesuatu yang ditunjukkan oleh objek penelitian.
4. Mechanical Device merupakan alat yang digunakan untuk mengabadikan setiap
peristiwa yang terjadi selama pengamatan.

Bahan Syarat Dilakukan Observasi


Bahan-bahan pengamatan di bawah ini merupakan hal-hal yang ada dalam sebuah observasi.

1. Pelaku atau partisipan, yakni meliputi siapa sja orang yang ikut terlibat dalam
kegiatan observasi.
2. Tujuan, sebainya observer mengetahui apa tujuan yang ingin dicapai oleh para
partisipan ketika melakukan observasi.
3. Tempat observasi merupakan lokasi berlangsungnya pengamatan.
4. Waktu, berkaitan dnegan waktu terjadinya peristiwa yang akan diamati.
5. Peralatan tertentu yang dibutuhkan kapan saja saat observasi berlangsung.

Cara Mendapat Data Berkualitas


Untuk mendapatkan hasil observasi yang berkualitas, dibutuhkan suatu cara untuk meraihnya.
Diantaranya ialah dengan:

1. Mencari akses serta bernegosiasi secara terbuka agar tidak merugikan pihak manapun.
2. Melakukan sampling untuk menentukan orang yang akan menjadi partisipan
3. Tentukan teknik observasi yang ingin digunakan. Hal itu karena pemilihan teknik
akan mempengaruhi keberagaman atau variasi data yang dihasilkan.
4. Pahamilah kode etik dalam observasi

Baca Juga: pengertian teks narasi

Contoh Format Penulisan Laporan Pengamatan


Berikut format penulisan laporan observasi yang dapat dijadikan acuan dalam penyusunan
laporan.

1. Buatlah judul sesuai dengan tema serta alur yang akan dipaparkan
2. Buatlah kalimat pembukan tentang gambaran umum mengenai observasi
3. Tulislah isi laporan yang diperoleh dari hasil pengamatan
4. Tulislah penjelasan terkait manfaat dari hasil observasi
5. Terakhir, tulislah kalimat penutup dengan kesimpulan yang dihasilkan dari kegiatan
observasi.

Itulah pembahasan terkait pengertian observasi, jenis, sekaligus kekurangan serta


kelebihannya. Observasi lebih efektif jika menggunakan pedoman pengamatan berupa
blangko pengamatan yang berisi point-prediksi yang akan terjadi. Semoga dapat menambah
wawasan dan menjadi referensi dalam melakukan sebuah penelitian.

Anda mungkin juga menyukai