Anda di halaman 1dari 22

Luthfan.

com

Contoh Proposal Usaha Lengkap Dengan Pembahasan dan Tips & Trik

James Parman

3 years ago

Pendahuluan Contoh Proposal Usaha

Daftar Isi

1 Pendahuluan Contoh Proposal Usaha

1.1 Definisi Proposal Usaha

1.2 Tujuan dari Proposal Usaha

1.3 Manfaat Proposal Usaha

2 Hal Penitng Dalam Membuat Proposal Usaha

2.1 Proposal Usaha yang Diminati Investor

2.2 Sistematika Penulisan Proposal Usaha

2.3 Contoh Sistematika Penulisan Proposal Usaha

3 Pembahasan Membuat Sistematika Penulisan Proposal Usaha

3.1 Cover dan Halaman Judul Proposal Usaha

3.2 Daftar Isi Proposal Usaha

3.2.1 Bab I Pendahuluan

3.2.1.1 Latar Belakang atau Dasar Pemikiran

3.2.1.2 Tujuan Usaha

3.2.2 Bab II Aspek Perencanaan Usaha

3.2.2.1 Aspek Pemasaran

3.2.2.2 Aspek teknis dan produksi

3.2.3 Bab III Penutup


3.2.4 F. Lampiran

4 Analisa Keuangan Contoh Proposal Usaha

4.1 Analisa Investasi Usaha

4.1.1 Modal Tetap Usaha

4.1.2 Modal Kerja Usaha

4.2 Analisa Break Even Point atau Titik Impas

4.2.1 BEP Dalam Unit

4.2.2 BEP Dalam Rupiah

4.3 Analisa Laba Rugi

4.4 Analisa Arus Kas

4.5 Prediksi Neraca

4.6 Analisa Kelayakan Usaha

4.6.1 Periode Pengembalian Modal (Payback Period)

4.6.2 Pengembalian Investasi/ Return of Investment (ROI)

4.6.3 Rasio Manfaat dan Biaya (B/C Ratio)

5 Download Contoh Proposal Usaha

icctf.or.id

Contoh proposal usaha banyak dicari untuk menjadi rujukan para calon pengusaha muda. Bila kita
mengamati perkemabangan dunia pendidikan dalam sepuluh tahun terakhir ini khususnya di negara kita,
maka kita akan mendapatkan sebuah kesimpulan yang sama bahwa ilmu kewirausahaan telah menjadi
mata pelajaran atau mata kuliah yang mampu membuka wacana dam memotivasi pelajar dan
mahasiswa untuk melakukan sebuah terobosan dalam mensikapi hidup dengan berwirausaha.

Meneruskan ke bangku kuliah bagi siswa menengah atas atau mencari pekerjaan setelah lulus bagi
mahasiswa sudah bukan menjadi prioritas utama lagi, mereka sekarang ini telah memiliki pilihan
alternatif menjadi seorang pengusaha. Untuk melamar pekerjaan mereka juga harus bisa membuat
daftar riwayat hidup banyak contoh cv atau daftar riwayat hidup di internet.
Unutk menjadi seorang pengusaha atau pengusaha tentunya bukan lah hal yang gampang, ada banyak
hal yang harus dimiliki dan dikuasai untuk siap terjun dalam dunia bisnis, diantaranya adalah sikap
mental, dan kemampuan atau skill dan juga modal. Dari berbagai macam faktor yang ada, keterbatasan
modal merupakan hal yang klasik yang sering dijadikan alasan orang yang akan terjun ke dalam dunia
usaha.

Memang bukanlah hal yang gampang bagi pemula untuk keluar dari cara pandang seperti itu. Namun hal
demikian bukan berarti keinginan untuk mewujudkan ide usaha mati dan terhenti, karena ada sebuah
cara yang bisa mengatasi masalah tersebut, yaitu dengan mengajak kerja sama seseorang untuk
mendanai atau menjadi investor bagi usaha yang akan dijalankan dengan membuat sebuah proposal
usaha. Berikut contoh proposal usaha akan dibahas dan dijelaskan secara urut dan rinci mengenai apa
dan perlunya membuat contoh proposal usaha.

SEKOLAH BISNIS ONLINE DUA KODI KARTIKA

Coba ingat-ingat lagi, kapan terakhir kali Anda ikut Seminar? Berapa harganya?

Kalau ikut workshop, apakah Anda pernah? Seberapa mahal harganya?

Kalau nonton film di bioskop, pastinya Anda pernah dong… Berapa harga tiket masuknya?

Anda bisa jawab pertanyaan Saya tersebut dalam pikiran Anda, gak perlu dikasih tahu ke Saya… ^_^

Tapi coba bayangkan…

Pernah gak Anda ikut seminar dengan investasi hanya Rp 5.000 per 30-60 menit nya? Pernah?
Saya pribadi, hampir setiap hari…

Kenapa?

Karena seminarnya diadakan secara online.

Gembiranya, bisa nonton sambil tiduran di rumah, bahkan saat sakit sekalipun…

Ilmu, dapat…

Inspirasi, dapat…

Ide, dapat…

Terlebih, ada 99 episode seminar yang bisa Anda tonton dan materinya asyik2.

Itu artinya, Anda cukup bayar Rp 5.000 x 99 episode = Rp 495.000. Hm, terlalu murah untuk
pembelajaran online

dengan value yang luar biasa tinggi.

Namanya SBDKK (Sekolah Bisnis Dua Kodi Kartika). Pengajarnya kang Rendy Saputra.

Tentu, kalau Saya jadi Anda, dan mengetahui bahwa hari ini adalah KESEMPATAN TERAKHIR daftar
dengan
harga MURAH, Saya pasti langsung daftar.

Mau saya kasih diskon? tambahkan kode voucer DISKON10 saat pendaftaran.

Anda bisa cek detailnya disini:

KLIK DISINI

TESTIMONI MEMBER SBDKK

DAFTRA SEKARANG JUGA!

MASUKAN KODE: DISKON10

KLIK DISINI

Sebelum masuk ke pembahasan mengenai proposal usaha, yuk kita lihat profil pengusaha muda cantik
asal Cirebon berikut :
Definisi Proposal Usaha

Secara sederhana proposal usaha dapat didefinisikan sebagai rancangan usaha yang disampaikan secara
tertulis kepada pihak lain (investor) secara sistematik dan jelas mencakup gambaran aktivitas yang akan
dilakukan beserta rincian kebutuhan aset dan perhitungan keuangan.

Tujuan dari Proposal Usaha

Pada umumnya proposal usaha dibuat dengan tujuan:

Untuk merealisasikan sebuah peluang usaha yang profitable.

Sebagai sarana untuk meyakinkan pihak investor atas kelayakan usaha yang akan dijalankan atau
dikemabangkan.

Manfaat Proposal Usaha

Manfaat dari pembuatan proposal usaha antara lain sebagai berikut:

Memudahkan pelaku usaha dalam menjelaskan kepada pihak investor mengenai ide atau gagasan usaha
yang akan dilakukan.

Apabila terjadi kesepakatan kerjasama antara pihak investor dan pelaku usaha, maka proposal usaha
tersebut dapat menjadi media kontrol atau rujukan bagi kedua belah pihak untuk memantau usaha yang
dijalankan.

Dalam realisasinya, proposal usaha membantu mengurangi kerugian yang diakibatkan dari
penyimpangan biaya tak terduga.

Hal Penitng Dalam Membuat Proposal Usaha

pixabay.com
Proposal Usaha yang Diminati Investor

Satu hal yang harus dipahami oleh para pembuat proposal usaha adalah bahwa tidak semua orang dapat
membaut proposal usaha dengan baik. Proposal usaha yang kurang menarik biasanyakurang
mendapatkan respon yang baik dari investor. Sehigga dibutuhkan keterampilan khusus dan pengetahuan
yang cukup dalam membuat proposal usaha yang baik dan benar dan menarik. Nanti akan ada contoh
proposal usaha.

Poposal yang diminati oleh para investor adalah proposal yang mempunyai sistematika dan alur
pembahasan yang runtut dan jelas. Bahasa yang digunakan pun bukan bahasa yang resmi dan kaku tapi
bahasa yang atraktif dan mudah di pahami bagi investor.

Sehingga maksud dan tujuan dari proposal yang diajukan tersebut dapat dipahami daengan baik. Selain
itu dalammembuat proposal sang penulis yaitu pelaku usaha dapat memposisikan diri sebagai sang
pembaca proposal atau investor. Anggap target pembaca proposal anda adalah orang yang benar-benar
tidak mengerti mengenai usaha ang akan dijalankan sehingga proposal yang detail dan jelas akan sangat
membantu investor dalam memahaminya.

Sistematika Penulisan Proposal Usaha

Sistematika atau pembuatan proposal usaha dapat menjadi prioritas pembaca atau investor dalam
mengeksekusi kelayakan usaha yang akan dijalankan, bila proposal dibuat dengan asal-asalan tanpa
sistematika yang baik, sudah dapat dipastikan proposal tersebut akan ditolak oleh investor, karena
membingungkan.

Dasar pemikiran mereka sederhana, bagaimana mungkin usaha tersebut dapat dijalankan dengan baik
bila konsepnya saja tidak daa dipahami dengan jelas. Maka pembuatan sistematika proposal yang runtut,
berkesinambungan dan jelas akan sangat mempengaruhi dalam proses eksekusi kelayakan usaha
tersebut.

Untuk membuat sistematika proposal usaha yang baik, harus disesuaikan dengan jenis usaha yang akan
dijalankan, karena bisa jadi beberapa aspek yang dibuat untuk masing-masing usaha berbeda antara satu
dengan lainnya. Sebagai contoh: sebuah usaha jasa terapi tidak perlu mencantumkan aspek lingkungan,
namun pada usaha industri batik, aspek lingkungan perlu dicantumkan karena berkaitan dengan dampak
dari limbah industri yang dihasilkannya.
Contoh lainnya adalah pada usaha yang bersifat kemitraan, misalnya kemitraan usaha di bidang
peternakan maupun pertanian yang mana proses pembelian hasil panen akan dilakukakan pemasok bibit
maka dalam hal ini aspek pemasaran tidak perlu dicantumkan karena si pelaku usaha tidak punya hak
jual atas hasil panennya. Namun secara garis besar sebuah proposal usaha setidaknya mecakup
sistematika standar sebagai berikut:

Contoh Sistematika Penulisan Proposal Usaha

1. Cover dan Halaman Judul

2. Daftar Isi

3. BAB I PENDAHULUAN

a. Latar Belakang/ Dasar Pemikiran

b. Tujuan Usaha

4. BAB II ASPEK PERENCANAAN USAHA

a. Aspek Pemasaran

b. Aspek Teknis dan Produksi

c. Aspek Ekonomi Sosial

d. Aspek Lingkungan

e. Aspek Manajemen

f. Aspek Keuangan

5. BAB III PENUTUP

6. Lampiran

Pembahasan Membuat Sistematika Penulisan Proposal Usaha

pixabay.com

Cover dan Halaman Judul Proposal Usaha


Cover atau sampul proposal merupakan pintu masuk untuk menarik investor dan bersedia membacanya.
Pembuatan cover yang asal-asalan akan menjatuhkan karakter atau privacy pembuat proposal itu sendiri
karena tidak memahami standar kelayakan permohonan kerjasama. Investor akan merasa lebih dihargai
bila cover proposal dibuat dengan tingkat elegansi yang pantas, karena hal itu menyangkut dengan
besarnya nilai investasi yang akan dikeluarkan bila proposal tersebut disetujui. Pada umumnya jenis
cover disesuaikan dengan tebal tipisnya proposal. Bisa memakai hard cover atau kertas keras atau cover
yang transparan berbahan plastik mika.

Halaman judul yang ada pada cover biasanya meliputi: jenis usaha, nama usaha dan penyusun atau pihak
yang mengajukan proposal (bisa lembaga atau perorangan). Untuk menambahkan daya tarik tampilan
cover bisa dimuat gambar atau foto kegiatan yang bertema sama dengan isi proposal yang akan diajukan.

Daftar Isi Proposal Usaha

Daftar isi proposal usaha memuat sistematika yang telah dibahas pada bab sebelumnya ditambah
dengan nomor halaman untuk masing-masing bab dan sub babnya.

Bab I Pendahuluan

Latar Belakang atau Dasar Pemikiran

Sub bab ini memuat hal-hal yang menjadi dasar pemikiran atau latar belakang dibuatnya proposal usaha.
Alur penulisan biasanya terlebih dahulu disampaikan tentang kondisi global yaitu informasi atau data
aktual yang berkaitan dengan berbagai keadaan di luar usaha yang secar tidak langsung maupun
langsung berpengaruh terhadap usaha yang akan dijalankan seperti: perkembangan terkini
perkembangan ekonomi nasional atau internasional, tuntutan kebutuhan pokok, melimpahnya
ketersediaan sumberdaya ataupun bahan baku, tigkat permintaan atas produk tertentu, terbatasnya
pesaing usaha, pemanfaatan peluang bisnis dan lain sebagainya. Kemudian dengan pertimbangan
beberapa hal tersebut dibahas semakin meruncing menuju pada alasan pokok yang menjadi dasar
pemikiran pemilihan jenis usaha yang akan dijalankan.

Tujuan Usaha

Detail tujuan yang akan dicapai dari usaha yang akan dijalankan harus disampaikan dengan jelas baik dari
aspek peningkatan kesejahteraan ekonomi, aspek pemanfaatan potensi sumber daya alam maupun
aspek lain yang dapat menguatkan pertimbangan investor untuk melakukan investasi pada usaha
tersebut.
Bab II Aspek Perencanaan Usaha

Aspek Pemasaran

Aspek pemasaran merupakan ujung tombak dari seluruh aktivitas usaha, karena melalui proses
pemasaranlah produk usaha dapat dikenalkan dengan masyarakat konsumen. Sehingga pemasaran yang
terencana dengan baik dan sistematis akan berdampak pada kelangsungan usaha secara signifikan.

Oleh karena itu pada aspek pemasaran ini harus dijelaskan secara detil area. Segmen pasar dan metode
pemasaran yang akan digunakan dan alasan pemilihan segmen dan metode tersebut berjalan.
Penjelasan area pemasaran berkaitan dengan daerah yang punya potensi permintaan terbesar pada
produk usaha dan penjabaran untuk segmen pasar sebaiknya ditentukan sejak awal sebelum usaha
dimulai, agar jelas kepada siapa produk hasil saya itu dipasarkan.

Jika segmen pasar tidak ditentukan maka bisa dipastikan akan membingungkan tenaga penjualan dalam
memasarkan produknya, karena tidak tahu pada siapa ia akan menawarkan produknya. Segmen pasar
dapat dijelaskan dengan membagi konsumen dalam kriteria umur/usia, bidang pekerjaan, jenis kelamin
ataupun pencinta seni/hobi/kolektor. Dijelaskan pula dasar alasan memilih segmen pasar tersebut.

Sedangkan metode pemasaran dalam rangka mengenalkan produk kepada konsumen atau menarik
simpati konsumen dapat dilakukan melalui banyak cara, diantaranya: pasang iklan di media cetak
maupun elektronik, memasang dan menyebar pamflet, banner, spanduk, baliho,brosur, leaflet atau SMS,
mengadakan pelayanan atau paket gratis, mengadakan lomba, bakti sosial, pawai produk ataupun
membuat blog atau web.

Semakin unik model pemasaran yang dilakukan dan mencakup jangkauan area yang luas akan mampu
menjaring jumlah konsumen yang lebih banyak. Namun pada kenyataannya menjaga standar mutu
produk, kepercayaan dan pelayanan yang ramah merupakan metode paling ampuh dalam konsep
pemasaran jangka panjang dan kelangsungan usaha itu sendiri.

Aspek teknis dan produksi

Hal-hal yang dijabarkan dalam aspek teknis dan produksi adalah semua hal yang terkait dalam proses
persiapan maupun pelaksanaan teknis usaha. Penjabaran aspek teknis dan produksi ini tentu saja
berbeda antara usaha satu dengan yang lainnya, yang jelas disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi
usaha masing-masing.

Beberapa hal pokok yang perlu dibahas dalam aspek teknis dan produksi adalah:

Aktiva tetap usaha

Kebutuhan aktiva tetap usaha meliputi bangunan atau tempat usaha, mesin, inventaris maupun
peralatan pendukung yang digunakan untuk operasional usaha. Sedangkan untuk usaha yang bergerak di
agribisnis khususnya bidang peternakan, kebutuhan aktiva tetapnya meliputi indukan ternak yang akan
dibudidayakan. Penjabaran dari masing-masing kebutuhan aktiva tetap ini harus jelas dan detail mulai
dari alasan, fungsi, ukuran maupun jenisnya.

Bahan baku dan pembantu

Kebutuhan akan bahan baku dan pembantu yang dimaksud di sini adalah bila terkait pada usaha yang
bergerak di bidang perdagangan dan industri maka ketersediaan akan bahan baku dan pembantu harus
dapat dipastikan kontinuitasnya dalam menunjang proses operasional usaha. Sedangkan untuk usaha di
bidang jasa kebutuhan bakunya adalah skill atau keahlian pribadi itu sendiri, yang harus dipastikan
bahwa keahlian yang dimiliki sudah memenuhi standar pasar.

Proses produksi atau operasi

Penjabaran proses produksi atau operasi usaha industri lebih difokuskan pada teknis mengolah bahan
baku yang tersedia menjadi produk jadi yang siap jual. Pada usaha dagang prosesnya mulai dari
pengadaan/ pembelian barang atau kulakan pengemasan atau packing ulang dan penjualan langsung ke
konsumen atau melalui agen-agen langganan. Sedangkan untuk proses operasi usaha jasa biasanya
terfokus pada teknis pelayanan ke konsumen.

Tenaga kerja
Dalam aspek ini dijelaskan mengenai kebutuhan tenaga kerja langsung dan tenaga kerja tidak langsung
yang akan digunakan dalam operasi usaha. Penggunaan tenaga kerja yang mempunyai keterampilan
akan sangat menunjang kelancaran usaha. Dan meminimalisasi jumlah tenaga kerja yang digunakan
dapat menekan jumlah biaya tetap yang dikeluarkan setiap periodenya.

Lokasi

Penentuan lokasi usaha sangat menunjang pula dalam kelancaran usaha, letak yang strategis dan dekat
dengan keramaian akan mempunyai dampak secara signifikan pada tingkat penjualan produk usaha.
Namun kendalanya adalah umumnya biaya sewa di lokasi strategis lebih mahal dari tempat-tempat
lainnya. Pada aspek ini sebaiknya dijelaskan pula alasan penentuan tempat usaha tersebut.

Aspek ekonomi sosial

Aspek sosial lebih ditekankan pada dampak pembukaan usaha terhadap kehidupan masyarakat sekitar
khususnya dan masyarakat luas umumnya antara lain seperti:

Berperan serta dalam mengurangi tingkat pengangguran angkatan kerja dengan memberikan
kesempatan bekerja.

Berperan serta dalam meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan hidup masyarakat.

Berperan serta menjadi mediator kerjasama antara unit-unit usaha yang ada.

Aspek lingkungan

Pembahasan aspek lingkungan biasanya dikhususkan untuk pendiri usaha yang mempunyai dampak
terhadap pencemaran lingkungan secara langsung, baik pencemaran udara, air, tanah maupun kondisi
lingkungan. Sehingga solusi teknis dalam menanggulangi pencemaran lingkungan harus dijelaskan secara
detail agar tidak terjadi permasalahan di masa depan. Sebagai contoh sebuah solusi teknis pada industri
batik, pembuangan limbah dari hasil akhir olahan dibuang ditempat yang dibuat secara khusus sehingga
tidak mencemari air dan tanah di lingkungan sekitar.

Aspek manajemen
Penjelasan aspek manajemen diperlukan agar usaha tersebut nantinya dapat dikelola secara profesional.
Beberapa hal penting yang perlu dibahas dalam aspek manajemen antara lain adalah:

Pengelola usaha dan kepemilikan modal

Kiranya dijelaskan pihak yang harus memulai usaha dan pihak yang harus mendanai usaha (pemilik
modal atau investor) beserta detil tanggung jawabnya, supaya usaha dapat dikelola secara profesional.

Model kerjasama

Model kerjasama harus dijelaskan secara rinci apakah dalam bentuk pinjaman atau bagi hasil. Bila dalam
bentuk pinjaman maka harus dijelaskan pula Kapan jangka waktu pengembaliannya, dan bila dalam
bentuk bagi hasil harus dijelaskan prosentase pembagian laba untuk masing-masing pihak. Sehingga
dengan perjanjian di awal usaha yang jelas akan mengurangi tingkat resikobila di kemudian hari terjadi
kesalahpahaman atau pertikaian diantara kedua belah pihak.

Perjanjian usaha

Penjelasan tentang perjanjian usaha semisal ijin HO, pengurusan SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan),
TDP (Tanda Daftar Perusahaan) dan NPWP nomor Pokok Wajib Pajak diperlukan ketika usaha tersebut
nantinya berkembang dengan pesat sehingga apabila diadakan audit oleh instansi terkait semua
perijinan sudah beres. Namun wirausaha masih dalam skala kecil lebih baik tidak perlu perijinan per hal
itu justru akan menghambat laju pendirian usaha.

Aspek keuangan

Hal yang paling krusial dalam pembuatan proposal usaha adalah penjelasan pada aspek keuangan,
karena perhitungan yang cermat dan analisa yang tepat akan menentukan kelayakan usaha yang akan
dijalankan. Pembahasan analisa keuangan meliputi:

Analisa Investasi Usaha

Analisa Break Even Point atau Titik Impas

Analisa Laba Rugi

Analisa Arus Kas

Prediksi Neraca
Analisa kelayakan usaha, antara lain terdiri dari metode:

– Periode Pengmbalian Modal (Payback Period)

– Pengembalian investasi atau return on investment (ROI)

– Rasio manfaat dan biaya (B/C Ratio)

– Perbandingan laba bersih usaha setelah bagi hasil dengan tingkat Upah Minimal Regional (UMR)
daerah setempat.

Karena kompleknya pembahasan analisa keuangan pada aspek ini maka penjelasan secara detil akan
diuraikan pada bab tersendiri.

Bab III Penutup

Pada bab penutup umumnya berisi tentang penjelasan dari hasil kalkulasi keuangan pada analisa
kelayakan usaha yang diuraikan dalam bentuk pengukuran pentingnya proposal usaha tersebut untuk
direalisasi berikut dengan alasannya.

F. Lampiran

Beberapa data pendukung dari proposal usaha yang dibuat, yang tidak mungkin untuk dimasukkan
dalam bab pembahasan dilampirkan pada bagian akhir proposal setelah lembar penutup. Proposal yang
didukung dengan data atau dokumen yang lengkap dan rinci akan sangat membantu dalam pengambilan
keputusan realisasinya.

Analisa Keuangan Contoh Proposal Usaha

pixabay.com

Analisa Investasi Usaha

Analisa investasi usaha digunakan untuk mengetahui keseluruhan modal yang diinvestasikan untuk
usaha. Variabel analisa ini meliputi kebutuhan modal tetap dan modal kerja usaha.

Modal Tetap Usaha


Adalah modal yang diinvestasikan untuk membiayai keperluan usaha yang mempunyai umur pemakaian
lama (umumnya lebih dari satu tahun). Elemen modal tetap usaha meliputi:

Aktiva Tetap

Adalah kekayaan usaha yang diwujudkan dalam bentuk aset tetap dan mempunyai umur kegunaan
jangka panjang. Beberapa contoh aktiva tetap diantaranya adalah bangunan, kendaraan, mesin,
inventaris kantor: komputer, meja, kursi dan lain sebagainya. Aktiva tetap harus dilakukan penyusutan
untuk mencatat nilai manfaat aktiva tetap yang dibebankan sebagai biaya tetap dalam modal kerja
usaha.

Rumus Penyusutan

Harga Perolehan – Taksiran Nilai Sisa / Taksiran Umur Ekonomis

Contoh:

Bapak Andi membeli komputer senilai Rp. 4.000.000, taksiran umur ekonomisnya 5 tahun, sedangkan
taksiran residu atau sisa saat tahun ke 5 tersebut adalah Rp. 400.000. Maka penghitungan nilai
penyusutan aktiva tersebut adalah sebagai berikut:

(Rp. 4.000.000 – Rp. 400.000) / 5 tahun x 12 bulan = Rp. 60.000 per bulan

Biaya Dibayar di Muka

Adalah pengeluaran kas yang manfaatnya tidak bisa dinikmati pada periode ini melainkan pada periode
berikutnya. Jenis transaksi yang termasuk biaya dibayar dimuka diantaranya adalah sewa tempat, biaya
promosi atau pemasaran, asuransi dan lain sebagainya. Pada setiap akhir periode harus dilakukan
penyesuaian untuk mencatat nilai riil dari biaya dibayar dimuka yang dibebankan sebagai biaya tetap
dalam modal kerja usaha.

Rumus Penyesuaian
Harga Pokok Biaya Dibayar di Muka / Jangka Waktu Biaya Dibayar di Muka

Contoh:

Biaya dibayar dimuka untuk sewa tempat usaha 3 tahun adalah Rp1.800.000. Laporan usaha dilakukan
setiap bulan sekali. Maka perhitungan penyesuaian biaya sewa tempat setiap bulannya adalah:

Rp. 1.800.000/(3×12) = Rp. 50.000

Modal Kerja Usaha

Adalah modal yang diinvestasikan untuk membiayai seluruh kegiatan usaha setelah pengadaan aset dan
kebutuhan jangka panjang dianggap memadai. Pengertian yang lebih sederhana adalah modal yang
dialokasikan untuk membiayai kontinuitas kegiatan usaha setiap periodenya.

Elemen modal kerja usaha meliputi:

1. Biaya Tetap

Adalah modal kerja yang harus tetap ada atau terus menerus diperlukan untuk kelancaraan usaha.

Elemen-elemen biaya tetap meliputi:

Penyusutan aktiva tetap.

Penyesuaian biaya dibayar di muka.

Biaya operasional:

Adalah biaya yang selalu dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan aktivitas harian usaha. Misalnya: biaya
listrik, telepon, gaji/ upah karyawan, transportasi, pajak, administrasi kantor dan lain sebagainya.

2. Biaya Variabel
Adalah modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan keadaan dan kebutuhan usaha saat
periode tersebut. Pengertian sederhana biaya variabel adalah semua biaya yang menempel pada produk.

Elemen-elemen biaya variabel meliputi:

Bahan baku:

Adalah bahan mentah/ pokok dari produk usaha.

Bahan pendukung:

Adalah bahan yang berperan membantu proses penyempurnaan bahan baku menjadi produk jadi yang
siap jual.

Contoh dalam usaha manufaktur atau industri:

Mebel, biaya variabelnya meliputi: kayu, paku dan pernis atau plitur.

Roti, biaya variabelnya meliputi: Tepung, gula, garam, telur, pengembang dan bahan pendukung lainnya.

Contoh dalam usaha dagang pakaian, biaya variabel adalah macam-macam jadi produk utama usaha.

Catatan:

Dalam usaha jasa tidak ada biaya variabel karena terlalu sulit menentukan nilai keterampilan seseorang
untuk dibebankan dalam unit produk yang dikenai pelayanan jasa. Sehingga modal kerja dalam usaha
jasa adalah biaya tetap itu sendiri karena biaya variabelnya adalah nol.

Sedangkan dalam usaha agribisnis seperti peternakan ayam, bebek, lele dan sejenisnya, biaya
operasional tidak dikelompokkan dalam elemen biaya tetap tetapi elemen biaya variabel karena pada
usaha agribisnis mempunyai asumsi “all in out” yaitu semua komoditi yang masuk harus keluar atau
terjual semua karena resiko kematian. Jadi semua biaya operasional yang dikeluarkan melalui pengadaan
komoditi pembesaran hingga komoditi siap jual dianggap sebagai biaya variabel.

Adapun yang dimaksud jumlah keseluruhan investasi adalah:


Modal Tetap + Modal Kerja – Penyusutan – Penyesuaian

Untuk mendapatkan jumlah riil investasi, penyusutan dan penyesuaian harus dikeluarkan dari modal
kerja karena dua elemen tersebut bukanlah bagian dari biaya investasi melainkan nilai manfaat dari
aktiva tetap dan BDM yang diakui sebagai biaya.

Analisa Break Even Point atau Titik Impas

Analisa break event point atau lebih dikenal dengan BEP digunakan untuk mengetahui keadaan dimana
dalam operasi perusahaan tidak memperoleh laba dan tidak menderita rugi atau impas. Ada dua alat
analisa yang di bisa digunakan untuk mengetahui titik impas usaha yaitu BEP dalam unit dan BEP dalam
rupiah.

BEP Dalam Unit

Adalah alat analisa BEP untuk mengetahui jumlah unit produk yang terjual pada titik impas usaha.

Rumus BEP dalam unit:

Biaya Tetap per Unit / Penjualan per Unit – Biaya variabe per Unit

BEP Dalam Rupiah

Adalah alat analisa BEP untuk mengetahui harga pokok per unit produk pada titik impas usaha.

Rumus BEP dalam rupiah:

Modal Kerja / Volume Produksi

Analisa Laba Rugi

Analisa laba rugi digunakan untuk mengetahui laba atau rugi berdasarkan target penjualan usaha yang
diharapkan. Selain itu, analisa ini juga dapat digunakan sebagai alat uji laba atau rugi yang dihasilkan dari
BEP dalam unit dan BEP dalam rupiah.
Rumus Laba Rugi:

Laba(Rugi) = Penjualan – Biaya Tetap – Biaya Variabel

Jika hasil penghitungannya positif berarti laba, namun bila hasil dari perhitungannya negatif berarti rugi,
dan bila hasilnya sama dengan nol berarti tidak ada laba atau rugi atau bisa disebut BEP/ impas.

Analisa Arus Kas

Analisa arus kas digunakan untuk mengetahui aliran kas masuk dan kas keluar usaha dalam masa
konstruksi dan masa sesuai target usaha yang diharapkan.

Rumusnya analisa arus kas adalah:

Saldo Kas Akhir Periode = Saldo Kas Awal Periode + Jumlah Kas Masuk – Jumlah Kas Keluar

Prediksi Neraca

Prediksi neraca digunakan untuk mengetahui posisi keuangan usaha berdasarkan target yang
direncanakan, sehingga dapat diketahui wujud dan nominal aset dari modal yang diinvestasikan.

Rumus Prediksi Neraca

Jumlah total Aktiva = Jumlah total Pasiva

Analisa Kelayakan Usaha

Analisa kelayakan usaha digunakan untuk mengetahui layak tidaknya usaha tersebut dijalankan. Metode
sederhana yang bisa digunakan untuk menguji kelayakan usaha diantaranya adalah:
Periode Pengembalian Modal (Payback Period)

Adalah metode yang digunakan untuk mengetahui lamanya waktu yang diperlukan untuk mendapatkan
kembali seluruh dana yang diinvestasikan melalui laba bersih usaha.

Rumus Periode Pengembalian Modal (Payback Period):

Investasi / Laba berish usaha

Semakin kecil nilai yang didapat semakin cepat pengembalian investasi sehingga semakin banyak pula
usaha tersebut untuk direalisasikan.

Pengembalian Investasi/ Return of Investment (ROI)

Adalah metode yang digunakan untuk mengetahui tingkat keuntungan usaha yang mampu menutup
seluruh dana yang diinvestasikan.

Rumus Pengembalian Investasi atau ROI

Laba Bersih Usaha / Investasi x 100%

Semakin besar nilai yang didapat semakin memadai tingkat keuntungan besar yang didapat dalam
menutup dana investasi sehingga usaha tersebut layak direalisasi. Banyak pihak atau pelaku usaha yang
melakukan pembandingan sederhana untuk kelayakan hasil metode ROI dengan suku bunga kredit atau
bunga deposito yang umumnya berlaku di bank, bila tingkat persentasenya sama atau lebih tinggi
dibandingkan dengan suku bunga kredit atau bunga deposito maka usaha tersebut cukup layak untuk
direalisasi.

Rasio Manfaat dan Biaya (B/C Ratio)

Adalah metode yang digunakan untuk mengetahui kemampuan usaha dalam menutup seluruh biaya
pengeluaran dengan keuntungan yang diperoleh selama investasi berlangsung.
Rumus Rasio Manfaat dan Biaya atau B/C Ratio

Pendapat / Pengeluaran

Pendapatan dan pengeluaran yang dimaksud dalam formula disini adalah jumlah kas masuk dan kas
keluar yang tercantum dalam analisa arus kas. Semakin besar nilai yang didapat semakin baik
kemampuan usaha tersebut untuk menutup biaya pengeluaran dari pendapatan yang diperoleh, atau
dengan indikasi lain bahwa kelayakan usaha yang akan menandai untuk direalisasi bila nilai dari B/C ratio
lebih besar dari satu (B/C > 1).

Perbandingan Laba Bersih Usaha Setelah Bagi Hasil dengan Tingkat Upah Minimum Regional (UMR)
Daerah Setempat

Dimaksudkan untuk mengetahui kelayakan bahwa usaha yang akan dijalankan tersebut akan mampu
memberikan kontribusi bagi peningkatan kesejahteraan pengelola usaha secara signifikan di atas UMR
daerah setempat.

Semakin besar hasil perbandingan yang didapat semakin besar pula peran usaha tersebut dalam
meningkatkan kesejahteraan ekonomi ke pengelola usaha.

Download Contoh Proposal Usaha

Contoh Proposal Usaha by Wafa on Scribd

James Parman

Categories: Proposal Usaha


Tags: proposal usaha

Leave a Comment

Luthfan.com

Back to top

Anda mungkin juga menyukai