TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Tuberkulosis
2.1.2 Epidemiologi
2.1.3 Diagnosis
Anamnesis
yang disertai:
5
b. Gejala sistemik (demam, tidak nafsu makan, penurunan berat
Pemeriksaan Penunjang
sewaktu.
bercak awan dengan batas yang tidak jelas atau bila dengan batas
a. Diagnosis Pasti TB
6
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan
b. Kriteria Diagnosis
7
pilihan uji mikrobiologis untuk pasien terduga meningitis
kultur.5
a. Tujuan pengobatan:
produktivitas pasien.
Mencegah kekambuhanTB.
b. Prinsip-prinsip terapi:
penggunaan monoterapi.
8
B. Pemakaian OAT-Kombinasi Dosis Tepat (KDT) / Fixed Dose
9
Tabel 2.2 Dosis obat TB berdasarkan berat badan (BB)
Rekomendasi dosis dalam mg/kgbb
Obat Harian 3x/minggu
INH 5 (4-6) max 300 mg/hr 10(8-12) max 900 mg/dosis
RIF 10 (8-12) max 600 mg/hr 10(8-12) max 600 mg/dosis
PZA 25(20-30) max 1600 mg/hr 35(30-40)max 2400 mg/dosis
EMB 15(15-20) max 1600 mg/hr 30(25-35)max 2400 mg/dosis
a. Pada tahap awal pasien mendapat pasien yang terdiri dari 4 jenis
4 bulan).
10
c. Tahap lanjutan penting untuk membunuh kuman persisten
A. Kategori 1 : 2HRZE/4H3R3
B. Kategori 2 : 2HRZES/HRZE/5H3R3E3
penyakit tuberkulosis
11
c) Pola hidup sehat dan sanitasi lingkungan
A. Pasien dengan sputum BTA (-), klinis (+) tapi tidak menunjukkan
C. Pasien dengan sputum BTA tetap (+) setelah jangka waktu tertentu
2.1.6 Peralatan5
B. Radiologi
2.1.7 Prognosis
12
b) Pengobatan lengkap : pasien yang telah menyelesaikan
apusan dahak ulang pada foto toraks AP dan pada satu pemeriksaan
sebelumnya.
sebab apapun.
A. Isoniazid (INH)
syaraf tepi, kesemutan, rasa terbakar di kaki dan nyeri otot. Efek ini
13
perhari atau dengan vitamin B kompleks. Pada keadaan tersebut
khusus.
B. Rifampisin
menghilang
14
Sindrom respirasi yang ditandai dengan sesak napas. Rifampisin
perlu khawatir.
C. Piranizamid
Nyeri sendi juga dapat terjadi (beri aspirin) dan kadang-kadang dapat
D. Etambutol
15
E. Streptomisin
kepala, muntah dan eritema pada kulit. Efek samping sementara dan
2.1.9 Komplikasi
16
1. Komplikasi dini: komplikasi dini : pleuritis, efusi pleura, empiema,
laryngitis, usus.
syok hipovolemik
pada paru
pecah
2.2 Sistem
berpikir yang sistematis dan logis dalam membahas dan mencari pemecahan dari
suatu masalah atau keadaan yang dihadapi. Dalam hal ini program atau
komponen sistem.8
17
2.2.1. Definisi Sistem
D. Sistem adalah suatu kesatuan yang utuh dan terpadu dari berbagai
18
memberikan suatu wujud yang ciri-cirinya dapat dideskripsikan
dengan jelas.
19
terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan
penilaian.
sistem tersebut.
sistem.
sistem. 8
Lingkungan
Umpan Balik
20
2.2.3 Pendekatan Sistem
sama berfungsi untuk mencapai tujuan. Apabila prinsip pokok atau cara
administrasi, maka prinsip pokok atau cara kerja ini dikenal dengan
efisien.
yang dihadapi.
21
Keuntungan dari pendekatan sistem adalah dapat menilai masukan
Evaluasi adalah kegiatan untuk menilai hasil suatu program atau kegiatan dan
merupakan suatu proses untuk menilai atau menetapkan sejauh mana tujuan
telah dicapai oleh suatu program dengan tujuan yang direncanakan.9 Evaluasi
a. Evaluasi formatif
rencana yang akan disusun benar-benar telah sesuai dengan masalah yang
22
b. Evaluasi promotif
dengan rencana atau tidak dan apakah terjadi penyimpangan yang dapat
c. Evaluasi sumatif
penetapan indikator dari unsur keluaran, (2) penetapan tolak ukur dari tiap
keluaran program dengan tolak ukurnya, (4) penetapan prioritas masalah, (5)
23