Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN ANALISIS JURNAL

Perbandingan Antiseptik Chlorhexidine Alkohol dengan Povidone Iodine


terhadap Penurunan Pertumbuhan Koloni Bakteri pada Kateter Epidural
yang Dipasang di Kamar Operasi Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung

Disusun oleh :

NAMA : AYU WAHYU NINGSIH

NPM : 1801012

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYAH
PRINGSEWU
2019
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN ANALISIS JURNAL

Disusun Oleh:

NAMA : AYU WAHYU NINGSIH


NPM : 1801012

Pringsewu, 06 April 2019

Mengetahui,
Pembimbing Akademik

( FERRI KAMELIAWATI,S.KEP.,NS.,M.KEP. )

II
LEMBAR KONSUL

Nama : AYU WAHYU NINGSIH


Mata Kuliah : KESELAMATAN PASIEN DAN KESEHATAN KERJA (K3)

No Tanggal Catatan Perkembangan Paraf

Mengetahui,
Pembimbing

( GIRI SUSANTO,S.KEP.,NS. )

III
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas semua limpahan rahmat dan karunianya
sehingga analisis jurnal ini sanggup tersusun hingga selesai. Tidak lupa saya mengucapkan
begitu banyak terimakasih atas ulur tangan dan bantuan berasal dari pihak yang telah bersedia
berkontribusi bersama dengan mengimbuhkan sumbangan baik tanggapan maupun materi yang
telah dikontribusikan.
Dan saya berharap semoga analisis jurnal ini mampu menambah pengalaman serta ilmu
bagi para pembaca. Sehingga untuk kedepannya sanggup memperbaiki bentuk maupun tingkatan
isian analisis jurnal sehingga menjadi analisi jurnal yang memiliki wawasan yang luas dan lebih
baik lagi.
Karena keterbatasan ilmu maupun pengalaman saya,saya percaya tetap banyak
kekurangan dalam analisis jurnal ini, oleh karena itu saya sangat berharap saran dan kritik yang
membangun berasal dari pembaca demi kesempurnaan analisi jurnal ini.

Pringsewu, 06 April 2019

Penulis,

IV
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………………………………………………………………I

HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………………….II
HALAMAN KONSUL…………………………………………………………...III
KATA PENGANTAR……………………………………………………………IV
DAFTAR ISI……………………………………………………………………....V

BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah…………………………………………………….1
B. Tujuan……………………………………………………………………….2
C. Manfaat……………………………………………………………………..2

BAB II ANALISIS PENULISAN JURNAL


A. Analisis Penulisan…………………………………………………………..4
B. Evidance Based Practice…………………………………………………...8

BAB III KESIMPULAN & SARAN


A. Kesimpulan…………………………………………………………………10
B. Saran………………………………………………………………………..10
C. Lampiran…………………………………………………………………...13

DAFTAR PUSTAKA

V
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Optimalisasi tindakan aseptik dan antiseptik sebelum tindakan operasi dapat menurunkan
kejadian infeksi setelah tindakan. Infeksi pada tempat operasi terjadi sebanyak 300.000– 500.000
kasus setiap tahunnya di Amerika sehingga diharapkan dengan usaha perbaikan tindakan aseptik
dan antiseptik pada kulit akan menurunkan kejadian infeksi.1 Komplikasi infeksi dapat terjadi
pada tindakan anestesia epidural. Infeksi pada anestesia epidural dapat meningkatkan morbiditas
dan juga mortalitas sehingga diperlukan strategi pencegahan dengan tindakan aseptik dan
antiseptik yang baik.2Teknik aseptik yang adekuat sebelum tindakan anestesia epidural sangat
diperlukan untuk mengurangi angka kejadian komplikasi infeksi. Konsep pentingnya tindakan
aseptik masih menjadi perdebatan. Suatu penelitian menyatakan bahwa selain teknik yang
adekuat, harus disertai dengan tindakan cuci tangan, melepaskan perhiasan di jari dan juga
tangan, penggunaan sarung tangan steril, pakaian steril, masker, dan penggunaan filter bakteri.3
Tindakan anestesi epidural yang dikerjakan di Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung tercatat
sebanyak 573 pada tahun 2013 dan tidak terdokumentasi kejadian komplikasi infeksi selama
perawatan setelah pemasangan kateter epidural.4 Penelitian pemetaan bakteri di Rumah Sakit Dr.
Hasan Sadikin Bandung tahun 2014 mendapatkan bahwa 26,93% tip kateter epidural tumbuh
koloni bakteri dan 50% di antaranya merupakan flora normal tubuh.5 Infeksi yang berkaitan
dengan anestesia regional dan terapi nyeri dapat menyebabkan komplikasi antara lain berupa
infeksi. Faktor risiko yang berhubungan dengan infeksi adalah riwayat sepsis yang pernah terjadi
sebelumnya, diabetes melitus, imunodefisiensi, penggunaan kortikosteroid, kolonisasi bakteri
yang terlokalisir, dan penggunaan kateter yang lama. Beberapa kasus infeksi seperti abses
epidural merupakan kasus yang serius dan mengancam jiwa jika tidak didiagnosis dan diterapi
dengan segera.6,7 Analgesia epidural efektif dipergunakan untuk mengatasi nyeri pascabedah.
Analgesia epidural dapat digunakan selama dua sampai tiga hari pascabedah, tetapi karena
kateter epidural menghubungkan antara tubuh dan dunia luar maka dapat menjadi pintu masuk
kuman penyebab infeksi. Hal ini dapat dicegah dengan mematuhi aturan sterilitas yang sudah
baku berlaku di rumah sakit.3,8 Seorang anestesiolog dapat menyebabkan kejadian infeksi
nosokomial dengan membawa mikroorganisme ke dalam susunan saraf pusat karena tidak
mengikuti prosedur teknik tindakan aseptik dan antiseptik.2,9 Penelitian tentang koloni bakteri
pada kateter epidural menunjukkan bahwa 10,5% kateter epidural terkontaminasi oleh flora
normal pada kulit manusia dan bakteri yang patogen.7 Jumlah pemasangan kateter epidural pada
Februari 2014 di Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung adalah 52 pasien. Sebanyak 26,93%
dari tip/ujung kateter epidural yang terpasang tersebut terinfeksi oleh bakteri. Staphylococcus
epidermidis merupakan bakteri yang paling sering ditemukan pada tip kateter epidural yang
dipasang untuk penanganan nyeri pascaoperasi pada bulan Februari 2014 di Rumah Sakit Dr.
Hasan Sadikin Bandung.5 Penelitian yang dilakukan dengan evaluasi pasien selama 30 hari yang
dilakukan pada 849 pasien di Houston, Amerika Serikat, kejadian infeksi pada tempat operasi
lebih rendah pada biakan kulit dengan chlorhexidine dibanding dengan povidone iodine.1
Penelitian yang telah dilakukan di New York, Amerika Serikat yang menggunakan povidone
iodine dan chlorhexidine alkohol untuk tindakan aseptik dan antiseptik pada pasien yang akan

1
dioperasi baik bedah maupun kebidanan, didapatkan bahwa penggunaan chlorhexidine alkohol
lebih efektif bila dibanding dengan penggunaan povidone iodine.10 Penelitian di Perancis
dengan menggunakan povidone iodine dan chlorhexidine alkohol pada tindakan aseptik dan
antiseptik pada pemasangan kateter vena sentral didapatkan hasil bahwa penggunaan
chlorhexidine alcohol lebih efektif bila dibanding dengan pemakaian povidone iodine.11
Penelitian di Mumbai, India, terhadap 60 pasien mempergunakan povidone iodine atau
chlorhexidine alkohol untuk tindakan aseptik dan antiseptik pada pasien yang dilakukan
anestesia epidural dan juga pada pasien yang dilakukan pemasangan kateter vena sentral,
didapatkan hasil bahwa tidak ada perbedaan antara kedua antiseptik tersebut baik dari segi biaya,
efektivitas, maupun efek samping.12 Penelitian lain dilakukan pada 98 pasien berdasarkan hasil
pemeriksaan bakteriologis didapatkan angka pertumbuhan bakteri pada sampel biakan kulit
dengan chlorhexidine lebih rendah dibanding dengan povidone iodine pada pemasangan kateter
vena, saat pengambilan contoh darah, dan pada pemasangan kateter epidural pada anak.13
Efektivitas cairan aseptik dan antiseptik antara chlorhexidine alkohol dan povidone iodine masih
kontroversi. Tujuan utama aseptik dan antiseptik adalah menghilangkan bakteri transien, bakteri
patogen, dan mengurangi flora normal kulit untuk mengurangi risiko infeksi.14 Tujuan penelitian
ini adalah menilai penurunan pertumbuhan koloni bakteri antara antiseptik chlorhexidine alkohol
dan povidone iodine pada kateter epidural yang dipasang di kamar operasi Rumah Sakit Dr.
Hasan Sadikin.

B. Tujuan
1. Umum
Menghilangkan bakteri transien,bakteri pathogen, dan mengurangi flora normal
kulit untuk mengurangi resiko infeksi.

2. Khusus
Menilai penurunan pertumbuhan koloni bakteri antara antiseptic chlorhexidine
alkohol dan povidone iodine pada kateter epidural yang dipasang di kamar operasi
Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin.

C. Manfaat

1. Bagi Mahasiswa
Mematuhi aturan sterilitas yang sudah baku berlaku di rumah sakit. Dengan
menggunakan povidone iodine dan chlorhexidine alkohol pada tindakan aseptik dan
antiseptik pada pemasangan kateter vena sentral didapatkan hasil bahwa penggunaan
chlorhexidine alcohol lebih efektif bila dibanding dengan pemakaian povidone iodine.

2. Bagi RS
Tindakan cuci tangan, melepaskan perhiasan di jari dan juga tangan, penggunaan
sarung tangan steril, pakaian steril, masker, dan penggunaan filter bakteri. Tindakan
anestesi epidural yang dikerjakan di Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung tercatat

2
1

sebanyak 573 pada tahun 2013 dan tidak terdokumentasi kejadian komplikasi infeksi
selama perawatan setelah pemasangan kateter epidural.

3. Bagi Akademik
Optimalisasi tindakan aseptik dan antiseptik sebelum tindakan operasi dapat
menurunkan kejadian infeksi setelah tindakan. Infeksi pada tempat operasi terjadi
sebanyak 300.000– 500.000 kasus setiap tahunnya di Amerika sehingga diharapkan
dengan usaha perbaikan tindakan aseptik dan antiseptik pada kulit akan menurunkan
kejadian infeksi.

3
BAB II
ANALISIS JURNAL

Judul Jurnal : Perbandingan Antiseptik Chlorhexidine Alkohol dengan Povidone Iodine terhadap Penurunan
Pertumbuhan Koloni Bakteri pada Kateter Epidural yang Dipasang di Kamar Operasi Rumah Sakit Dr.
Hasan Sadikin Bandung.
Nama Peneliti : Andie Muhari Barzah,Erwin Pradian,Tatang Bisri.
Tgl/Tahun Terbit : {JAP.2016;4(1):21-9}

No. Variabel Standar Temuan/ data (Jurnal) Perbedaan (Gap)


JUDUL
1. Judul Syarat judul penelitian: Temuan: Sesuai/Tidak Sesuai
1. Menarik
2.Menggambarkan apa yang ingin dibahas
3.Singkat
4.Standar baku 13 kata.
5.Memuat tempat penelitian.
6.Memuat waktu penelitian.
ABSTRAK
1. Latar belakang Latar belakang menggambarkan dari dilakukannya Temuan Sesuai/Tidak Sesuai
penelitian.
2. Tujuan Dalam abstrak harus dicantumkan tujuan umum dari Temuan : Sesuai/Tidak Sesuai
penelitian yang mengacu pada judul.
3. Desain penelitianDalam abstrak harus dicantumkan desain dari Temuan : Sesuai/Tidak Sesuai
penelitian
4. Tempat dan Waktu Dalam abstrak harus dicantumkan tempat dan waktu Temuan : Sesuai/Tidak Sesuai
penelitian dari penelitian

4
5. Subyek penelitian Peneliti menyebutkan subyek penelitian dalam abstrak Temuan : Sesuai/Tidak Sesuai
penelitian
6. Hasil penelitian Dalam abstrak harus dicantumkan hasil penelitian Temuan : Sesuai/Tidak Sesuai

7. Simpulan Dalam abstrak harus mencantumkan simpulan dari Temuan : Sesuai/Tidak Sesuai
penelitian
8. Jumlah kata Jumlah kata sudah bagus karena kurang dari 250 kata Temuan : Sesuai/Tidak Sesuai
(Sugiono, 2005)
9. Kata kunci Kata kunci sebaiknya disebutkan dalam abstrak Temuan : Sesuai/Tidak Sesuai

PENDAHULUAN
1. Latar belakang Latar belakang penelitian menjelaskan seriousness of Temuan : Sesuai/Tidak Sesuai
the problem, magnitude dan manageability, political
concern dan community/ public concern.
2. Rumusan masalah Rumusan masalah menggambarkan masalah utama, Temuan : Sesuai/Tidak Sesuai
yaitu masalah yang mendominasi ditulis dengan Tidak terdapat masalah
kalimat tanya. yang mendominasi
ditulis dengan kalimat
tanya.
3. Tujuan Dalam jurnal harus mencantumkan tujuan penelitian Temuan : Sesuai/Tidak Sesuai
berupa tujuan umum dan tujuan khusus.
4. Manfaat Dalam jurnal harus mencantumkan manfaat penelitian. Temuan : Sesuai/Tidak Sesuai
5. Ruang Lingkup Dalam jurnal harus mencantumkan ruang lingkup Temuan : Sesuai/Tidak Sesuai
penelitian.
METODOLOGI PENELITIAN
1 Desain penelitian Dalam jurnal seharusnya mencantumkan: Temuan : Sesuai/Tidak Sesuai
Jenis penelitian.
1. Pendekatan.
2. Jenis data.
3. Jenis analitis.
2 Waktu dan tempat Waktu dan tempat penelitian seharusnya dijelaskan Temuan : Sesuai/Tidak Sesuai

5
penelitian dalam jurnal.
3. Populasi dan sampel Populasi dan sampel penelitian seharusnya dijelaskan Temuan : Sesuai/Tidak Sesuai
dalam jurnal. Juga seharusnya mencantumkan metode
pengambilan sampel.
4. Variabel penelitian Variabel penelitian merupakan sebuah konsep Temuan : Sesuai/Tidak Sesuai
penelitian (Kerlinger, 1978). Variabel penelitian
merupakan uraian tentang obyek penelitian atau hal –
hal yang diamati. Dalam penelitian seharusnya
mencantumkan variabel penelitian.
5. Metode pengambilan Metode pengambilan data menjelaskan cara yang Temuan : Sesuai/Tidak Sesuai
data digunakan dalam pengambilan data
6. Metode pengolahan Metode pengolahan data menggambarkan metode yang Temuan : Sesuai/Tidak Sesuai
data digunakan dalam mengolah data. Metode pengolahan
data yang biasanya digunakan yaitu:
1. Editing
2. Coding
3. Tabulating
4. Transfering.
7. Metode analisa data Metode analisa data menggambarkan metode yang Temuan : Sesuai/Tidak Sesuai
digunakan dalam menganalisis data.
8. Metode penyajian Metode penyajian data digunakan untuk menyajikan Temuan : Sesuai/Tidak Sesuai
data data agar lebih mudah dibaca. Pemakaian tabel harus
menggunakan nomor tabel, judul tabel (variabel,
tempat, waktu), tabel memuat kolom nomor, raw dan
kolom, mencantumkan sumber data pada tabel dan ada
interpretasi dari tabel tersebut.
HASIL PENELITIAN
1. Gambaran daerah Gambaran daerah tempat penelitian dicantumkan Temuan : Sesuai/Tidak Sesuai
tempat penelitian untuk mengetahui karakterisitik tempat penelitian.
2. Karakteristik Karakteristik responden tempat penelitian Temuan : Sesuai/Tidak Sesuai
responden dicantumkan untuk mengetahui karakterisitik
responden.
6
3. Hasil penelitian Hasil penelitian mengungkapkan hasil dari penelitian Temuan : Sesuai/Tidak Sesuai
secara keseluruhan dan menjawab hipotesis penelitian.
23 Pembahasan Pembahasan menjelaskan makna hasil penelitian yang Temuan : Sesuai/Tidak Sesuai
bukan merupakan pengulangan hasil penelitian, tetapi
merupakan pembahasan secara rinci hasil – hasil
penelitian yang dikaitkan dengan tujuan penelitian.
KESIMPULAN & SARAN
1. Kesimpulan Kesimpulan berisi simpulan hasil pembahasan Temuan : Sesuai/Tidak Sesuai
penelitian yang berkaitan dengan menjawab hipotesis
dan atau tujuan penelitian.

25. Saran Saran yang disampaikan berkaitan dengan simpulan Temuan : Sesuai/Tidak Sesuai
penelitian yang telah dilakukan. Saran yang Tidak ditemukan saran
disampaikan harus terkait dengan hasil penelitian yang dianalisis jurnal ini.
dilakukan dapat berupa kebijakan, upaya
praktik dan aspek yang dapat diteliti lebih lanjut. Saran
sebaiknya dibuat secara operasional.

26. Daftar pustaka - Penulisan daftar pustaka dituliskan secara alfabetis, Temuan : Sesuai/Tidak Sesuai
- Penulisan sesuai nama, tahun, judul buku, kota
terbit dan nama penelrbit.
- Sumber buku yang digunakan adalah 10 tahun
terakhir dari waktu penelitian.

7
ANALISIS
EVIDANCE BASE PRACTICE

P : Patient/Problem
Perbandingan Antiseptik Chlorhexidine Alkohol dengan Povidone Iodine terhadap
Penurunan Pertumbuhan Koloni Bakteri pada Kateter Epidural yang Dipasang di
Kamar Operasi Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung.

I : Intervention
Penelitian yang dilakukan dengan evaluasi pasien selama 30 hari yang dilakukan
pada 849 pasien di Houston, Amerika Serikat, kejadian infeksi pada tempat operasi
lebih rendah pada biakan kulit dengan chlorhexidine dibanding dengan povidone
iodine.Penelitian yang telah dilakukan di New York, Amerika Serikat yang
menggunakan povidone iodine dan chlorhexidine alkohol untuk tindakan aseptik dan
antiseptik pada pasien yang akan dioperasi baik bedah maupun kebidanan,
didapatkan bahwa penggunaan chlorhexidine alkohol lebih efektif bila dibanding
dengan penggunaan povidone iodine.Penelitian di Perancis dengan menggunakan
povidone iodine dan chlorhexidine alkohol pada tindakan aseptik dan antiseptik
pada pemasangan kateter vena sentral didapatkan hasil bahwa penggunaan
chlorhexidine alcohol lebih efektif bila dibanding dengan pemakaian povidone
iodine.
C : Comparration
Chlorhexidine yang memiliki bentuk dasar chlorhexidine gluconate merupakan
biosida spektrum luas yang efektif terhadap jamur, bakteri gram positif, dan bakteri
gram negatif. Chlorhexidine me-non-aktifkan mikrob lebih banyak bila dibanding
dengan antimikrob lain (antara lain antibiotik) dan mempunyai kemampuan
menghancurkan mikrob lebih cepat dibanding dengan antimikrob lain. Chlorhexidine
bersifat bakteriostatik dan juga bakterisida yang menghancurkan bakteri dengan
mengubah permeabilitas dinding sel dan mengendapkan komponen membran sel
serta sitoplasma. Kemampuan chlorhexidine menghancurkan hampir 100% bakteri
8
gram positif dan negative dalam waktu 30 detik sehingga dapat mengurangi infeksi
oportunis.
O : Outcome
Hasil penelitian ini didapatkan kultur positif bakteri dari pemeriksaan sebelum
tindakan aseptik dan antiseptik 33 dari 38 pada chlorhexidine alkohol dan 35 dari 38
pada povidone iodine. Kultur positif bakteri menjadi 4 dari 38 pada chlorhexidine
alkohol dan povidone iodine setelah pemberian aseptik dan antiseptik. Kultur
pascapemasangan kateter epidural positif bakteri 7 dari 38 pada chlorhexidine
alkohol dan 5 dari 38 pada povidone iodine (p<0,05).
T : Tipe Of Study
Teknik aseptik yang adekuat sebelum tindakan anestesia epidural sangat diperlukan
untuk mengurangi angka kejadian komplikasi infeksi. Konsep pentingnya tindakan
aseptik masih menjadi perdebatan. Suatu penelitian menyatakan bahwa selain teknik
yang adekuat, harus disertai dengan tindakan cuci tangan, melepaskan perhiasan di
jari dan juga tangan, penggunaan sarung tangan steril, pakaian steril, masker, dan
penggunaan filter bakteri.Tindakan anestesi epidural yang dikerjakan di Rumah Sakit
Dr. Hasan Sadikin Bandung tercatat sebanyak 573 pada tahun 2013 dan tidak
terdokumentasi kejadian komplikasi infeksi selama perawatan setelah pemasangan
kateter epidural.

RELEVANSI JURNAL 9
Jurnal ini relevan/tidak relevan dengan tempat praktek di Kamar Operasi Rumah Sakit Dr.
Hasan Sadikin Bandung.

1. Kesimpulan Analisis
Jurnal ini secara keseluruhan belum sesuai/sudah sesuai
a. Kesesuaian dan ketidaksesuaiannya adalah:
1) Kesesuaian:
Sesuai dengan judul dan pembahasannya pun searah dengan apa yang
dimaksudkan oleh jurnal.

2) Ketidaksesuaian:
Masih ada format yang belum sesuai seperti tidak ada rumusan masalah
dan tidak terdapat saran dalam jurnal.

2. Rekomendasi/ Saran untuk Jurnal Berikutnya


Untuk peneliti yang lain yaitu penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini telah
mengungkap sebagian permasalahan yang berhubungan dengan ” Perbandingan Antiseptik
Chlorhexidine Alkohol dengan Povidone Iodine terhadap Penurunan Pertumbuhan Koloni
Bakteri pada Kateter Epidural”. Dalam hal ini masih banyak factor yang dapat
mempengaruhi pada proses ” Perbandingan Antiseptik Chlorhexidine Alkohol dengan
Povidone Iodine terhadap Penurunan Pertumbuhan Koloni Bakteri pada Kateter Epidural”
dan belum diungkap dalam penelitian ini. Untuk itu disarankan kepada peneliti lebih lanjut
agar dilaksanakan dengan lebih baik lagi.

3. Rekomendasi/saran untuk RS :
a. Secara umum
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan jumlah sampel penelitian yang
lebih besar agar hasil penelitian lebih akurat. Untuk mengetahui dan menilai waktu
kadaluwarsa.

b. Bagi tenaga kesehatan


Sebaiknya terus mengembangkan pengetahuan dan keterampilan sehingga
pelayanan yang diberikan dapat lebih optimal dan berkualitas tanpa melupakan
tingkat kesehatan dan keselamatan bagi pemberi asuhan keperawatan. Dapat
memberikan dukungan dan memfasilitasi para perawat untuk dapat meningkatkan
pengetahuan dengan pelatihan serta melatih keterampilannya sehingga dapat bekerja
dengan lebih aman. 10
c. Bagi pasien
Diharapkan dapat lebih menjaga hygienitas/kebersihan pribadi untuk menurunkan
risiko.

11
Daftar Pustaka
Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Rineka Cipta;
Jakarta
Hidayat, Aziz A. (2007). Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah, Salemba Medika;
Jakarta
Notoatmodjo. 2002. Metodologi penelitian. PT. Rineka Cipta : Jakarta
Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Pedoman
Skripsi, Tesis, dan Instrumen Penelitian Keperawatan Edisi 2, Salemba Medika; Jakarta
Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, Alfabeta; Bandung

12

Anda mungkin juga menyukai