Anda di halaman 1dari 46

Metode Bina Marga

 Tahun 1987/1989, metode analisa


komponen
 Tahun 2002, Pedoman Perencanaan Tebal

Perkersan Lentur
 Tahun 2013, , Pedoman Perencanaan Tebal

Perkersan Lentur
Berapa tebalnya
= ????
1. Pendekatan metoda desain
Didasarkan pada beban kendaraan
rencana, yang akan menyebabkan tingkat
kerusakan, yang dibatasi pada tingkat
kerusakan yang diijinkan
2. Pendekatan metoda desain
Didasarkan pada jumlah repetisi kendaraan
standar, yang juga dibatasi sampai tingkat
kerusakan yang diijinkan
 pendekatan metoda untuk perkerasan
lentur acuan Bina Marga (Indonesia) adalah
metoda pertama.
 Metode perencanaan ini didasarkan pada
prosedur desain empiris, yaitu metoda CBR.
 Metode perencanaan menghubungkan
antara kekuatan bahan jalan dengan beban
yang terjadi.
1. Beban lalu lintas
2. Daya dukung tanah dasar
3. Fungsi jalan
4. Kondisi lingkungan
5. Mutu struktur perkerasan jalan
 Untuk perencanaan jalan baru
 Untuk peningkatan jalan / lapis ulang
 Untuk konstruksi bertahap
1. Hitunglah jumlah beban lalu lintas
berdasarkan konfigurasi beban sumbu
standart yang akan melalui jalan tersebut.

Apa yang dimaksud dengan :


 Konfigurasi beban ?
 Beban Sumbu standart?
2. Hitung kekuatan daya dukung tanah dasar

Apa yang dimaksud dengan daya dukung


tanah dasar (DDT/ soil support value) ?
 Jenis kendaraan yang memakai jalan
beraneka ragam variasi ukuran, beban,
konfigurasi sumbu.
 Perlu ada beban standar
 Beban standar adalah beban sumbu tunggal

roda ganda seberat 18.000 pound (8.16


Ton)
3. Pertimbangkan 1 dan 2 pilihlah kombinasi
yang paling ekonomis untuk bahan-bahan
perkerasan serta ketebalan lapisan yang
akan mencukupi pelayanan selama umur
rencana dengan hanya melakukan
pemeliharaan rutin saja.
bagaimana hubungan antara beban lalu
lintas dengan daya dukung tanah dasar??
 Apa yang dimaksud dengan peningkatan
jalan??
Untuk perkuatan atau rekontruksi
perkerasan-perkerasan yang ada, diambil
pendekatan yang sama
 Metoda ini paling banyak dipakai untuk
perencanaan perkerasan lentur.
 Pada awalnya dikembangkan oleh California
Division for Highway, kemudian baru
ditindaklanjuti oleh US Army Corps of
Engineers, dan umumnya diadopsi oleh
banyak negara didunia.
 Angka Ekivalen Beban
Gandar Sumbu Kendaraan (E)
 Reliabilitas
 Volume Lalu Lintas Pada Jalur
Rencana
Tebal perkerasan jalan ditentukan dari besar
beban yang akan dipikul.
 Besar beban lalu lintas dapat diperoleh dari
:
- Analisa lalu lintas saat ini
- Perkiraan pertumbuhan jumlah kendaraan
selama umur rencana

Bagaimana memperkirakan pertumbuhan


kendaraan?
Apa yang dimaksud dengan umur rencana?
 Angka ekivalen (E) masing-masing golongan
beban sumbu (setiap kendaraan) ditentukan
menurut tabel pada lampiran D buku
pedoman 2002.
 Tabel ini hanya berlaku untuk roda ganda.
 Angka ekivalen roda tunggal =

beban gandar satu sumbu tunggal dalam kN 4


( )
53 kN
 Bagaimana penggunaan tabel tersebut ?

 Apa hubungannya dengan tabel dibawah


ini?
 Indeks permukaan /serviceability index
 Indeks kondisi jalan /road condition index
Dengan ;
ESAL = Ekivalensi standard axle load
L = Beban satu sumbu kendaraan
k = 1 ; untuk sumbu tunggal
= 0.086 ; untuk sumbu tandem
= 0.021 ; untuk sumbu triple
 Konsep reliabilitas merupakan upaya untuk
menyertakan derajat kepastian (degree of
certainty) ke dalam proses perencanaan untuk
menjamin bermacam-macam alternatif
perencanaan akan bertahan selama selang waktu
yang direncanakan (umur rencana).
 Faktor perencanaan reliabilitas memperhitungkan
kemungkinan variasi perkiraan lalulintas (w18) dan
perkiraan kinerja (W18), dan karenanya
memberikan tingkat reliabilitas (R) dimana seksi
perkerasan akan bertahan selama selang waktu
yang direncanakan.
Rekomendasi tingkat reliabilitas
Klasifikasi jalan
Perkotaan Antar kota
Bebas hambatan 85 – 99,9 80 – 99,9
Arteri 80 – 99 75 – 95
Kolektor 80 – 95 75 – 95
Lokal 50 – 80 50 – 80

Sumber : Departemen Pemukiman dan Prasarana Wilayah 2002


(Pedoman Perencanaan Tebal Perkersan Lentur)
 Dalam persamaan desain perkerasan lentur,
level of reliabity (R) diakomodasi dengan
parameter penyimpangan normal standar
(standard normal deviate, ZR).
Reliabilitas, R (%) Standar normal deviate, ZR
50 0,000
60 -0,253
70 -0,524
75 -0,674
80 -0,841
85 -1,037
90 -1,282
91 -1,340
92 -1,405
93 -1,476
94 -1,555
95 -1,645
96 -1,751
97 -1,881
98 -2,054
99 -2,327
99,9 -3,090
99,99 -3,750
 Jalur rencana merupakan salah satu jalur
lalulintas dari suatu ruas jalan raya yang
menampung lalulintas terbesar. Lalulintas
pada lajur rencana (w18) diberikan dalam
kumulatif beban gander standart.
 Dimanakah letak jalur rencana?
 W18 = DD x DL x W18
 Dengan :
 DD = faktor distribusi arah
 DL = faktor ditribusi lajur
 W18 = beban gandar standart kumulatif
untuk dua arah.
 Pada umunya DD diambil 0,5. pada bebrapa
kasus khusus terdapat pengecualian
diaman kendaraan berat cenderung menuju
satu arah tertentu. Dari beberapa penelitian
menunjukkan bahawa DD bervariasi dari 0,3
– 0,7 tergantung arah mana yang ‘berat’
dan ‘kosong’
Jumlah lajur % beban ganda standar
per arah dalam lajur rencana
1 100
2 80 – 100
3 60 – 80
4 50 – 75
 Lalulintas yang digunakan untuk
perencanaan tebal perkerasan lentur dalam
pedoman ini adalah lalu-lintas kumulatif
selama umur rencana.
 Besaran ini didapatkan dengan mengalikan
beban gander standar kumulatif pada lajur
rencana selama setahun (W18) dengan
besaran kenaikan lalulintas (traffic growth).

(1  g ) n  1
Wt = W18 x
g
 Dengan :
 Wt = jumlah beban gander tunggal
standar kumulatif
 W18 = beban gander standar kumulatif
selama 1 tahun
 n = umur palayanan (tahun)
 g = perkembangan lalu lintas (%)
Data lalu lintas untuk 2 arah sebagai
berikut :
• kend. Ringan 2 ton (1+1) = 2000 kend
• bus 8 ton (3+5) = 600 kend
•Truk 2 as 13 ton (5+8) = 100 kend
•Truk 3 as 20 ton (6+7.7) = 60 kend.
Jalan tersebut terdiri dari 2 lajur 2
arah. Hitunglah beban gandar standar
kumulatif selama 10 tahun apabila
perkembangan lalu lintas g = 10 %,
ITP = 4 dan Ipt = 2,0
1. Mencari faktor ekivalen masing-masing
kendaraan ,ITP = 4, Ipt =2,0
kend ringan 2 ton (1+1) = (10 KN/53 KN)4 +
0.0002 = 0.0015
bus 8 ton (3+5) = (30 kN/53 kN)4 + 0.134 =
0.237
Truk 2 as 13 ton (5 + 8) = (50 kN/53 kN) 4 +
0.903 = 1.695
Truk 3 as 20 ton (6 + 7.7) = (60 kN/53 kN) 4
+ 0.693 +0.693 = 2.335
2. Mencari beban gandar standar untuk lajur rencana
pertahun
Wt 18 perhari = 2000 x 0.0015 + 600 x 0.237 + 100
x 1.695 + 60 x 2.335 = 454.71
Wt 18 perhari = DD x DL X w18 = 0.5 x 1.0 x
454.71 = 227.35
Wt 18 pertahun = 365 hari x 227.35 = 82985
beban gandar standar

3. Beban gandar standar untuk lajur rencana selama


umur rencana :
W18 = w18x((1+g)n /g = 82985 x ((1+0.1)10 /0.1 =
1,322,567 beban gandar standar

Anda mungkin juga menyukai