Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR

DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 1 SINGOSARI MALANG
Jalan Raya MondorokoNo. 3 SingosariTelp.(0341) 458138 Fax. 458139
Website :http://www.smkn1sgs.sch.id Email : smkn1sgs@yahoo.com

HAND-OUT PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN


Satuan Pendidikan : SMK NEGERI 1 SINGOSARI
Mata Pelajaran : PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN
Kelas/Semester : XII / Ganjil
Materi Pokok : Perawatan Berkala Engine Management System
Pertemuan ke :2

A. Kompetensi Inti (KI)


KI – 3. Menerapkan, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan
faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan
lingkup kerja Teknik Kendaraan Ringan Otomotif pada tingkat teknis, spesifik, detil,
dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga,
sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.

KI – 4. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur


kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kerja
Teknik Kendaraan Ringan Otomotif. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan
dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif,
produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

B. Kompetensi Dasar (KD)


3.6 Menerapkan cara Perawatan Engine Management System (EMS)
4.6 Merawat berkala Engine Management System (EMS)

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


3.6.1 Menjelaskan cara perawatan Engine Management System (EMS)
3.6.2 Menentukan cara perawatan Engine Management System (EMS)
4.6.1 Melakukan perawatan berkala Engine Management System (EMS)
4.6.2 Mengontrol hasil perawatan berkala Engine Management System (EMS)

D. Tujuan Pembelajaran
3.6.1 Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat menjelaskan cara
perawatan Engine Management System (EMS)
3.6.2 Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat menentukan cara
perawatan Engine Management System (EMS)
4.6.1 Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat melakukan perawatan
berkala Engine Management System (EMS) (EMS)
4.6.2 Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat mengontrol hasil
perawatan berkala Engine Management System (EMS)
E. Materi Pembelajaran (Rincian Materi Pokok)

Kendaraan terdiri dari sejumlah komponen, dengan dioperasikannya dalam waktu


tertentu, maka kemampuan komponen yang fungsional (termasuk minyak pelumas dan kanvas
rem) akan berkurang karena terjadi keausan, memburuk, berkarat, atau ada bagian-bagian yang
perlu penyetelan. Tune Up atau perawatan berkala adalah memeriksa, menyetel ulang,
membersihkan, serta mengganti komponen yang telah rusak atau aus dan melakukan perawatan
berkala akibat penggunaan mobil terus menerus. Dengan kata lain Tune Up mesin adalah
tindakan untuk mengembalikan kondisi mesin mobil pada taraf kerja mesin optimal. Sedangkan
pekerjaan yang dilakukan antara lain adalah memeriksa, menyetel ulang, membersihkan serta
mengganti komponen yang telah rusak atau aus.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan tune up mesin antara lain, siapkan
peralatan yang diperlukan, tempat kerja atau bengkel bersih dari kotoran sehingga komponen-
komponen mesin yang dibukan dan ditempatkan tidak kotor terkena debu. Kabel dari terminal
baterai (accu) dilepas. Gunakan penunjang tetap jika kendaran didongkrak. Jangan sekali-kali
menggunakan pahat atau palu untuk membuka mur baut yang memungkinkan mur baut tersebut
lecet atau rusak. Jika menghendaki penggantian suku cadang mesin, gantilah dengan suku
cadang yang asli.

TUJUAN PERAWATAN BERKALA (TUNE UP)


1. Memperlambat kerusakan komponen mesin
2. Menjaga kualitas mesin
3. Mengembalikan kondisi mesin ke standar awal
4. Mengoptimalkan kinerja mesin menjadi prima

PROSEDUR PEMERIKSAAN SISTEM PELUMASAN

1.PERIKSA LEVEL ENGINE OIL


a. Panaskan dan matikan mesin, kemudian tunggu selama 5 menit.
b. Periksa apakah level oli mesin di antara tanda low dan full level pada dipstick level oli
mesin.
Bila berada pada low, periksa adanya kebocoran dan tambahkan oli sampai tanda level full.
PERHATIAN:
Jangan mengisi oli sampai di atas level tanda full.
2.PERIKSA KUALITAS ENGINE OIL
a. Periksa oli dari keadaan memburuk, bercampur air, berubah warna atau encer.
Bila kualitas oli memburuk, ganti oli.
3.PERIKSA OIL PRESSURE
a. Lepas oil pressure switch assembly
b. Pasang oil pressure gauge.
c. Panaskan mesin.
d. Periksa oil pressure. Jika tekanan oli tidak sesuai dengan spesifikasi, ganti oil pump.
Tekanan Oli:
Saat idle Pada 3000 rpm
39 kPa (0.4 kgf/cm , 5.7 psi) atau lebih 225 kPa (2.3 kgf/cm2, 32.6 psi)
2

e. Lepas oil pressure gauge.


f. Pasang oil pressure switch assembly
g. Periksa dari kebocoran engine oil.

PROSEDUR PEMERIKSAAN SISTEM PENDINGINAN

1. PERIKSA SISTEM PENDINGINAN DARI KEBOCORAN

a. Lepas radiator cap sub-assembly.


PERHATIAN:
Untuk mencegah bahaya luka bakar, jangan membuka tutup radiator sub-assembly
selama mesin dan radiator masih dalam keadaan panas. Ekspansi panas dapat
menyebabkan engine coolant dan uap yang panas menyembur ke luar dari radiator.

b. Isi radiator dengan coolant dan kaitkan radiator cap tester.


c. Panaskan mesin.
d. Pompa sampai 122.7 kPa (1.3 kgf/cm2, 17.8 psi), kemudian periksa bahwa tekanan tidak
turun. Jika tekanannya turun, periksa selang, radiator dan water pump.untuk kebocoran. Jika
tidak terdapat tanda kebocoran eksternal engine coolant, periksa heater core, cylinder block
dan cylinder head.
e. Pasang kembali radiator cap sub-assembly.

2. PERIKSA LEVEL ENGINE COOLANT PADA RESERVOIR


a.

Engine coolant hendaknya berada di antara garis LOW dan FULL saat mesin dingin. Jika
rendah, periksa kebocoran dan tambahkan Toyota Super Long Life Coolant atau sejenis high
quality ethylene glycol berbasis non-silicate, non-amine, non-nitrite, dan non-borate coolant
dengan long-life hybrid organic acid technology, sampai garis FULL.
3. PERIKSA KUALITAS ENGINE COOLANT
a. Lepas radiator cap sub-assembly.
PERINGATAN:
Untuk mencegah bahaya luka bakar, jangan membuka tutup radiator sub-assembly
selama mesin dan radiator masih dalam keadaan panas. Ekspansi panas dapat
menyebabkan engine coolant dan uap yang panas menyembur ke luar dari radiator.
b.Periksa di seputar radiator cap sub-assembly dan radiator filler hole dari deposit karat atau
kerak yang berlebihan, engine coolant harus bebas dari oli. Jika kotor berlebihan, ganti engine
coolant.
c.Pasang kembali radiator cap sub-assembly.

PROSEDUR PEMERIKSAAN MALFUCTION INDICATOR LAMP (MIL)

Pada saat troubleshooting kendaraan dengan Multiplex On-Board Diagnostic (M-OBD),


kendaraan harus dihubungkan ke intelligent tester. Berbagai output data dari ECM kemudian
dapat dibaca.
Regulasi dalam OBD mensyaratkan bahwa vehicle's on-board computer menyalakan MIL
(Malfunction Indicator Lamp) pada instrument panel bila komputer mendeteksi malfungsi dalam:
1. Sistem/komponen kontrol emisi
2. Komponen kontrol power train (yang mempengaruhi emisi kendaraan)
3. Komputer
Sebagai tambahan, DTC yang dapat digunakan direkam di dalam ECM memory. Bila malfungsi
tidak terjadi lagi pada 3 trip (perjalanan) secara berurutan, MIL secara otomatis akan padam
tetapi DTC tetap direkam dalam memory ECM.

2-TRIP DETECTION LOGIC


Bila malfungsi pertama terdeteksi, malfungsi untuk sementara disimpan dalam memori
ECM (1st trip). Jika malfungsi sama terdeteksi lagi setelah ignition switch diputar ke OFF dan
kemudian ke ON, MIL menyala (2nd trip)

VOLTASE BATERAI
Voltase standar: 11 sampai 14 V
Bila voltase dibawah 11 V, ganti atau recharge baterai sebelum melanjutkan.

MIL (Malfunction Indicator Lamp)


a.MIL menyala ketika ignition switch diputar ke ON pertama
kali (mesin tidak hidup).
b.MIL harus padam pada saat mesin dihidupkan. Bila MIL
masih tetap menyala, berarti sistem diagnosis telah
mendeteksi malfungsi atau ketidaknormalan dalam sistem.
PETUNJUK:
Jika MIL tidak menyala ketika pertama kali ignition switch diputar ke ON, periksa MIL
circuit
PENGGUNAAN SCANNER MOBIL PADA MESIN EFI

Scanner adalah suatu alat yang digunakan untuk menscan mobil yang telah dilengkapi
dengan sistem EFI (Electronic Fuel Injection). Scanner EFI bekerja dengan cara mendapatkan
data langsung dari ECU (Electronic Control Unit) yang terpasang pada mobil. Data tersebut
kemudian ditampilkan pada layar scanner untuk kemudian dianalisis. Scanner EFI juga berfungsi
untuk mencari kerusakan pada mesin mobil EFI dengan cara menscan data dari ECU dengan
sangat cepat, scanner membaca data error yang diperoleh dari ECU kemudian menampilkannya
pada layar scanner. Hal ini mirip dengan alat pengukur tekanan darah elektrik, dimana layar pada
alat ukur tekanan darah menampilkan informasi tentang tekanan darah untuk selanjutnya
dianalisis oleh dokter.

Mobil yang menggunakan sistem elektronik atau EFI mempunyai otak semacam komputer
yang disebut ECU, pada ECU ini semua data tentang mobil, baik kerusakan, data error
tersimpan. Kerusakan-kerusakan itu bisa jadi terdapat pada mesin, rem, sistem kelistrikan, ac,
dan sebagainya. Kerusakan-kerusakan itu bisa dideteksi melalui scanner. Pada scanner terdapat
istilah-istilah yang harus kita fahami. Diantaranya:
 DTC (Diagnostic Trouble Code) yaitu hasil atau output dari kesalahan pada sistem
elektronik yang di sebabkan oleh sensor-sensor atau komponen lain yang mungkin bisa
dideteksi oleh ECU. DTC ini tampil dilayar scanner setelah kita melakukan proses scan
pada mobil Efi.
 Clear DTC / Erase DTC, berfungsi untuk menghapus data atau DTC
 Data stream, berfungsi untuk mengeluarkan data digital dari sistem yang kita cek (engine,
rem, transmisi, dan sebagainya).
 FUNCTION TEST/ TEST UNIT/ ACTUATION TEST, yaitu menu scanner yang
berfungsi untuk menjalankan test-test tertentu, misalnya untuk mematikan injector,
mematikan coil, menjalankan kipas radiator, menjalankan ISC, dan sebagainya. Sifat
operasional dari test ini sementara, karena hanya untuk memeriksa bahwa system tersebut
bekerja atau tidak. Ada beberapa tipe mobil yang menyediakan fungsi ini juga untuk
mengatur CO, mengatur timing serta untuk mengatur rpm pada kendaraan.

Sebelum kita belajar cara menggunakan scanner, perlu kita tahu terlebih dahulu letak socket
diagnosis kendaraan. Ibarat seorang dokter yang hendak memeriksa pasien dengan stetoscop.
Dokter sudah tahu bahwa stetoscop itu diletakkan di area jantung pasien atau dada hingga perut,
karena dari situlah data-data yang dibutuhkan itu diperoleh. Nah untuk scanner ini juga
memerlukan socket diagnosis untuk mencolokkan socket dari scannernya. Tiap type mobil
berbeda-beda letak socketnya. Silahkan sobat baca artikel Letak Socket diagnosis Pada mobil-
Mobil EFI pada artikel sebelumnya. Sekarang kita akan belajar bagaimana cara menggunaan
Scanner. Perhatikan baik-baik.
1. Hubungkan unit scanner dengan socket diagnosis pada kendaraan melalui kabel DLC dan
socket adaptor, socket adaptor ini biasanya telah di sediakan dalam paket pembelian.
2. Setelah itu hubungkan scanner tersebut dengan mobil melalui socket-socket adaptor
tersebut, putarlah kunci kontak kendaraan pada posisi ON.
3. Tekan tombol power scanner (biasanya warna merah) sehingga unit scanner hidup.
4. Tekan tombol OK, lalu pilih jenis mobil apakah dari benua ASIA (jepang, korea,
malaysia, china) atau EROPA (jerman, italy atau prancis) atau juga mobil dari Amerika.
Caranya dengan menggunakan tombol anak panah naik turun.
5. Selanjutnya pilih Autodiagnosis, dan pilih system electronic yang akan dites, misalnya
Engine, Transmisi, Rem, dan sebagainya dan akhiri dengan tombol OK.
6. Dari pemilihan deteksi system tersebut lalu akan muncul beberapa pilihan yaitu DTC,
clear DTC, Data stream dan juga Test functian. Silahkan pilih menu-menu tersebut sesuai
dengan keperluan service yang kita kehendaki.
Yang perlu diperhatikan dalam menggunakan scanner mobil adalah pastikan
menggunakan scanner dengan urutan yang benar, mulai dari memasang socket adaptor ke
mobil. Menghidupkan kunci kontak mobil pada posisi ON baru kemudian menghidupkan
scanner (jangan terbalik). Kemudian menghidupkan scanner. Selanjutnya lakukan
langkah-langkah menscan mobil mulai dari memilik jenis mobil sesuai dengan
pembuatan kendaraan (Asia, Eropa, US). Jika sudah memasuki nama merk kendaraan
pastikan type socket yang dipakai kendaraan tersebut. Ketika kita ingin menghidupkan
kendaraan terlebih dahulu kita matikan scanner tersebut.

Perawatan Scanner Mobil EFI


Untuk perawatan scanner mobil Efi sendiri cukup mudah, yaitu jangan letakkan scanner dekat
dengan medan magnet. Jika ingin menghidupkan mesin terlebih dahulu matikan scanner agar
scaner tidak rusak.

DAFTAR PUSTAKA

Technical Service Division. Manual Book Service Avanza. Toyota Astra Motor. Jakarta. 2013
Herlambang, Agung. Jobsheet EFI Avanza. https://otomediashare.blogspot.com. Juli 2017

Anda mungkin juga menyukai