Anda di halaman 1dari 3

Achmad Ihza Maulana Ibrahim

17013010027 / KELAS K / LINGBIS

ANALISIS DAMPAK BERTEMUNYA 3 GEN (GEN X, GEN Y DAN GEN Z)

Disetiap lingkungan perusahaan pasti mempunyai tidak hanya 1 gen saja, juga terdapat
mempunyai beberapa GEN. Contoh saja GEN X, GEN Y dan GEN Z dari perbedaan antar
gen ini dengan bertemunya suatu golongan gen di dalam suatu perusahaan akan berdampak
pada pola berfikir yang berbeda dari GEN X Y maupun Z , tidak hanya itu namun juga akan
berdampak pada cara pandang dan bekerja sama dengan cara yang berbeda dalam mencapai
suatu tujuan, tergantung pada mereka beradaptasi antar gen. Dampak akan perbedaan
pendapat juga akan terlihat ketika ketiga GEN tersebut bergabung di dalam suatu perusahaan
tersebut.

Generasi X (Tahun Kelahiran 1961-1980)

Generasi ini cenderung lebih toleran, menerima berbagai perbedaan yang ada. Selain itu, dari
segi teknologi informasi, generasi ini mulai mengenal yang namanya komputer sehingga
generasi ini mulai berpikir secara inovatif untuk mempermudah kehidupan manusia.

Generasi X sangat terbuka dengan kritik dan saran agar lebih efisien dalam bekerja.
Pandangan mereka adalah bekerja untuk hidup, bukan hidup untuk bekerja sehingga
kehidupan antara pekerjaan, pribadi, dan keluarga cenderung seimbang.

Generasi Y – Generasi Millennial (Tahun Kelahiran 1981-1994)

Di era ini, selain komputer sudah menjamur, ditambah lagi dengan berkembangnya video
games, gadget, smartphones dan setiap kemudahan akan fasilitas berbasis computerized yang
ditawarkan serta kecanggihan internet, membuat Generasi Y menjadi suatu generasi yang
mudah mendapatkan informasi secara cepat.

Pola pikir dan karakter generasi ini dapat dikatakan generasi penuh ide-ide visioner dan
inovatif untuk melahirkan generasi yang memiliki pengetahuan dan penguasaan IPTEK.

Generasi Y cenderung bertanya dan meminta kritik serta saran untuk kemajuannya. Mereka
menganggap bahwa rewards terbaik adalah perasaan ketika pekerjaannya dinilai berarti bagi
hal-hal tertentu.

Keseimbangan gaya hidup dan pekerjaan menjadi hal yang paling penting bagi mereka
Generasi Y. Karenanya, mereka cenderung mencari pekerjaan yang dapat menunjang gaya
hidup. Jika tidak, mereka cenderung berhenti dari pekerjaan tersebut.

Generasi Z (Tahun Kelahiran 1995-2010)

Generasi ini adalah peralihan dari Generasi Y dimana teknologi sedang berkembang. Pola
pikir mereka cenderung serba ingin instan.
Namun masih belum banyak yang dapat disimpulkan karena usia mereka saat ini masih
menginjak remaja. Kehidupan mereka cenderung bergantung pada teknologi, mementingkan
popularitas dari media sosial yang digunakan.

KELEBIHAN DAN KELEMAHAN

KELEBIHAN:

1. Saling membantu antar GEN

2. Mendapat sharing pengalaman dari antar GEN

3. Bertukar ilmu dan pendapat lintas generasi

4. Mendapat relasi antar GEN

KELEMAHAN:

1. Perbedaan pendapat yang dapat menyebabkan perpecahan

2. Senioritas

3. Malu dan tidak percaya diri antar GEN yang lebih tua/muda

4. Cenderung mengandalkan GEN yang lebih senior

Untuk itu terdapat beberapa cara dalam meningkatkan produktivitas mereka,


walaupun terbagi dalam beberapa generasi yang berbeda. Caranya untuk mengelola
dari keberagaman Gen-gen tersebut antara lain:

1. Mengintegrasikan teknologi dan pelatihan untuk semua generasi pekerja

Dengan tim antar generasi hadir di tempat kerja, dengan keahlian dan ciri khasnya masing-
masing, maka teknologi yang ada harus digunakan untuk mendukung produktivitas mereka.
Terlepas dari gaya kerja dari setiap generasi. Untuk memastikan semua karyawan dapat
sepenuhnya memaksimalkan teknologi ini, perusahaan harus menawarkan sesi pelatihan yang
menarik bagi semua gaya belajar. Seperti pelaksanaan training secara aktif, kursus e-learning
dan bahkan program mentoring peer-to-peer.

2. Mempromosikan fleksibilitas

Mempromosikan gaya kerja yang berbeda akan memungkinkan perusahaan mendapatkan


hasil maksimal dari semua karyawan, tidak peduli di mana dan bagaimana mereka bekerja.
Memperkenalkan fleksibilitas dalam teknologi dan kondisi kerja, juga akan memungkinkan
perusahaan menciptakan tenaga kerja inklusif yang lebih produktif dan progresif.
3. Menciptakan ruang kerja digital

Dengan adanya fleksibilitas kerja yang tinggi, maka keamanan juga harus diperhatikan secara
teiliti. Untuk itu perusahaan harus memperhatikan karyawan mereka dalam mengakses
dokumen secara aman. Termasuk pula akses pada data dan jaringan perusahaan mereka
dengan mudah, namun dengan tingkat keamanan yang lebih baik. Pekerja dari setiap generasi
tentunya memiliki pendekatan tersendiri dalam mencari solusi yang terkadang timbul,
sebagai akibat upaya perusahaan dalam mempermudah akses digital mereka.

4. Memperkuat komunikasi

Dalam memahami perbedaan cara bekerja dari setiap generasi karyawan dalam kaitannya
dengan kemajuan teknologi digital, akan dapat membantu mereka secara lebih baik dalam
membangun komunikasi dan rasa saling percaya diantara anggota tim. Dengan mengadakan
traning bersama secara berkala dengan tim maka akan dapat mendorong tingkat dialog yang
lebih besar, dan mengeliminasi stereotip yang lama tentang problem generation gap.

5. Mengoptimalkan lingkungan kerja

Dalam memfokuskan pada pekerjaan yang akan terjadi dan beradaptasi dengan segala
kemungkinan yang ada dari setiap generasi dalam perusahaan, para pelaku bisnis harus
mempertimbangkan bagaimana cara mengoptimalkan lingkungan kerja. Bisnis yang
mempertimbangkan area kerja digital dapat diarahkan untuk mendorong produktivitas,
terlepas dari pertimbangan lokasi, perangkat atau jaringan. Dengan mengoptimalkan tampilan
fisik di ruang kerja, tentunya juga akan mampu meningkatkan optimasi kinerja mereka.

Anda mungkin juga menyukai