Anda di halaman 1dari 16

SAMBUTAN

MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL


DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA

Pada Acara Pembukaan


RAPAT KOORDINASI
BIDANG KOPERASI DAN UMKM
TAHUN 2019

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung


2 Mei 2019
Yth. Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung beserta Jajarannya;
Yth. Para Gubernur dan Bupati/Walikota
Penerima Penghargaan;
Yth. Para Bupati dan Walikota Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung;
Yth. Para Pejabat Eselon I, II, Staf Khusus,
Direksi BLU Kementerian Koperasi
dan UKM;
Yth. Ketua DEKOPIN;
Yth. Para Kepala SKPD/Dinas yang
Membidangi Koperasi dan UMKM
Provinsi/D.I., Kabupaten dan Kota
seluruh Indonesia;
Yth. Duta Koperasi;
Yth. Para Gerakan Koperasi dan Pelaku
UMKM Penerima Penghargaan dan
Dukungan dan Anggaran;

1
Yth. Para Undangan dan Hadirin Peserta
Rapat Koordinasi Nasional
(RAKORNAS) Bidang Koperasi dan
UMKM Tahun 2019 yang berbahagia.

Assalamu’alaikum Wr Wb.
Selamat Pagi dan Salam Sejahtera
Untuk Kita Semua,
Om Swastiastu

Marilah kita senantiasa memanjatkan


segala puji syukur kehadirat Tuhan Yang
Maha Kuasa, atas rahmat dan kuasa-Nya,
kita semua dapat berkumpul pada hari ini
dalam keadaan sehat wal’afiat, guna
menghadiri Rapat Koordinasi Nasional
(RAKORNAS) Bidang Koperasi dan UMKM
Tahun 2019 di Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung.

2
Penyelenggaraan RAKORNAS Tahun
2019 ini, memiliki nilai strategis karena
tahun ini, tahun terakhir untuk RPJM masa
2015-2019 yang merupakan tahun terakhir
dari tahap ketiga pelaksanaan Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional
(RPJPN) 2005-2025.

Kehadiran kita dalam RAKORNAS ini


bertujuan untuk membangun sinergitas
yang lebih kuat lagi antara Pemerintah
Pusat dan Daerah serta kelompok
pemangku kepentingan lainnya. Hal ini
guna mempersiapkan landasan yang lebih
kokoh untuk upaya pencapaian RPJPN
pada tahap akhir, yakni pada masa RPJM
2020-2025, khususnya dalam bidang
pembangunan Koperasi dan UMKM.

Oleh sebab itu, tema RAKORNAS Tahun


2019 ini adalah “Sinergi Program dan
Kegiatan Pusat dengan Daerah Dalam
3
Pemberdayaan Koperasi dan UMKM
Untuk Bahan Rumusan Perencanaan
Strategi Pembangunan KUMKM Jangka
Menengah (RPJMN) 2020-2024”.

Selain itu pula, kesempatan ini pun di


manfaatkan untuk memberikan apresiasi
dan penghargaan kepada para pemangku
kepentingan yang telah dinilai berhasil
menjalankan fungsi dan perannya sangat
baik dalam menjalankan program-program
yang disusun pada tahun sebelumnya
dalam bidang yang sama.

Penghargaan tersebut diberikan untuk


berbagai kategori bagi Pemerintah
Provinsi/ Kabupaten/Kota serta Gerakan
Koperasi dan UMKM, serta kelompok
lembaga keuangan yang secara nyata,
terukur, dan objektif dapat mewujudkan
komitmennya untuk mencapai hasil kerja
yang optimal, khususnya pada katagori
4
yang ditetapkan sesuai dengan fungsi dan
kewenangannya dalam pembangunan
koperasi dan UMKM.

Hadirin yang saya hormati,

Pada kesempatan yang berbahagia ini,


saya mengucapkan apresiasi yang
setinggi-tingginya kepada Pemerintah
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
beserta jajarannya atas kerja sama dan
sinergi dalam penyelenggaraan kegiatan
RAKORNAS ini. Selain itu, ucapan terima
kasih dan penghargaan juga disampaikan
kepada Saudara Gubernur, Bupati,
Walikota dan Kepala Dinas yang
membidangi Koperasi dan UMKM
Provinsi/Kabupaten/Kota yang telah hadir
dalam rangkaian kegiatan RAKORNAS ini.

Selanjutnya, Saya juga mengucapkan


selamat bagi Saudara Gubernur, Bupati

5
dan Walikota, OPD yang membidangi
Koperasi dan UMKM serta Gerakan
Koperasi dan UMKM yang menerima
penghargaan. Semoga apresiasi melalui
penghargaan ini dapat menjadi motivasi
untuk melaksanakan keberpihakan yang
berkesinambungan bagi pembangunan
Koperasi dan UMKM. Serta sekaligus
dapat menjadi representatif/stimulant bagi
daerah lain untuk berpacu
mengaktualkan komitmennya demi
kemajuan dan kemandirian Koperasi
dan UMKM Indonesia.

Hadirin yang berbahagia,

Saat ini perkembangan berkoperasi kita


semakin dinamis dan sehat. Jumlah
koperasi memang menurun, saat ini hanya
tercatat 138.140 unit, sekitar 43.000 telah
dicabut badan hukumnya. Pengurangan
jumlah ini merupakan bagian dari komitmen
6
kita bersama untuk melakukan Reformasi
Total perkoperasian nasional. Sehingga di
masa mendatang hanya koperasi yang
benar-benar sehat dan siap menjalankan
aktivitasnya secara benar dalam
mendorong daya hidup para anggotanya.

Sebagaimana kita ketahui, para anggota


koperasi tersebut sebagian besar adalah
pelaku UMKM nasional. Maka dengan
demikian upaya me-Reformasi Total
perkoperasian nasional pada dasarnya
memperkuat daya saing UMKM nasional
pula.

Reformasi total yang dilakukan bersama


dalam empat tahun terakhir ini telah
mendorong Koperasi dan UMKM Indonesia
semakin berdayasaing di tengah tantangan
global yang demikian keras seiring dengan
berjalannya Revolusi Indistri 4.0 yang
menciptakan disruption pada setiap
7
aktivitas usaha yang dijalankan. Hal ini
tentu saja memberi banyak inspirasi untuk
tahun mendatang sekaligus memberi
tantangan agar sinergi yang telah
dijalankan selama ini harus dipertegas,
diperjelas, dan diperluas lagi baik
jangkauan maupun kontennya.

Kita tidak boleh lengah dan terbuai dengan


hasil yang telah kita torehkan di tahun-
tahun sebelumnya. Rakyat akan terus
menerus menuntut agar kita bisa lebih baik
dari waktu ke waktu.

Kontribusi koperasi dan UMKM terhadap


PDB dan PDRB, demikian pula
kesempatan kerja, rasio kewirausahaan
dan stabilitas makro harus terus
ditingkatkan dan terjaga di tahun
mendatang. Namun, demikian pula
kemudahan berusaha, indeks kepuasan
publik terhadap layanan perijinan usaha,
8
angka partisipasi anggota dalam
berkoperasi, ataupun indeks pemanfaatan
teknologi dalam mengelola usaha harus
meningkat seiring dengan telah
dijalankannya berbagai program dalam
pemberdayaan Koperasi dan UKM
berbasis kepuasan publik.Semoga di tahun
2019 ini keadaan semakin baik bagi kita,
dan dunia usaha khususnya UMKM kita di
tengah gejolak ekonomi dunia yang cukup
berat ini.

Patut kita syukuri, Masyarakat KUMKM


telah merespon dengan tepat berbagai
kebijakan yang telah ditorehkan yang telah
dihasilkan di tahun-tahun sebelumnya.
Namun kita sadari bahwa upaya untuk
melakukan pendampingan harus tetap
dijalankan. Agar kebijakan tersebut mampu
secara merata dinikmati oleh semua

9
lapisan di berbagai peloksok wilayah NKRI.
Kebijakan itu di antaranya:

(1) Penurunan sukubunga KUR yang


semula pada tahun 2014 sebesar 22%
menjadi 12% pada tahun 2015, dan
turun sebesar 9% pada tahun 2017
serta pada tahun 2018 turun kembali
menjadi 7%.

(2) Pada tahun 2018, Tarif PPh Final


dunia usaha, khususnya UMKM, yang
semula sebesar 1% diturunkan
menjadi 0,5%. Penurunan tarif PPh
Final tersebut berlaku bagi UMKM,
termasuk Koperasi yang memiliki
omset/peredaran bruto maksimal
sebesar Rp.4,8 miliar per tahun.

(3) Di akhir tahun 2018, Kementerian


Koperasi dan UKM telah berhasil
meluncurkan media informasi berbasis

10
mobile phone pada sistem aplikasi
android yang dapat diunduh melalui
playstore.

(4) Dihadirkannya NIK (Nomor Induk


Koperasi) sebagai bagian dari
program rehabilitasi koperasi. Sejauh
ini telah meningkatkan kepercayaan
dan penguatan kelembagaan
koperasi.

(5) Penerbitan IUMK untuk memastikan


kelembagaan dan berusaha usaha-
usaha mikro dan kecil.

(6) Pelayanan pengesahan Badan Hukum


koperasi secara on-line dan
memberikan dukungan pembiayaan
pengaktean pendirian koperasi. Serta
percepatan masa layan
pengurusannya.

Hadirin yang saya hormati,


11
Negara-negara dalam PBB (Perserikatan
Bangsa-Bangsa), termasuk Indonesia,
telah sepakat untuk mewujudkan SDGs
(Sustainable Development Goals) dengan
17 butir kewajiban menyangkut zero
poverty pada tahun 2030. Sebanyak 7
(tujuh) butir SDGs tersebut terkait langsung
dengan pembangunan KUMKM.
Disamping itu, kita telah memasuki era
milenial dengan generasi-Y. Disamping itu
Indonesia memiliki bonus demografi yang
semakin mendukung era milenial. Era
milenial ini sejalan dengan revolusi industri
4.0 yang mengandalkan internet, big data,
dan digitalisasi. Oleh karena itu sangat
relevan harapan bapak Presiden Joko
Widodo agar KUMKM Indonesia mulai
digitalisasi menuju pasar global yang tidak
memiiki batas. Dan Kementerian KUKM
wajib mendukung harapan bapak Presiden
Jokowi tersebut.
12
Selama periode Kabinet Kerja Presiden
Jokowi 2014-2019, kemajuan Indonesia
semakin terasa. Dengan dukungan
infrastruktur yang memadai, pertumbuhan
ekonomi bisa mencapai 5.2% dengan
inflasi sekitar 3%. Sehingga tingkat
kemiskinan bisa menjadi 1 digit, yaitu
9.66% dan pemerataan pendapatan yang
semakin baik dengan Gini Rasio 0.384
karena tingkat pengangguran 5.34% pada
tahun 2018. Dengan suksesnya Pemilu
2019, Indonesia akan memasuki era baru
dimana pemerintah akan memasuki era
pengabdian baru pada 2019-2024 yang
semakin memperkuat perekonomian dan
kesejahteraan rakyat. Sehingga
pembangunan akan fokus pada
peningkatan kualitas sumberdaya
manusia. Hal ini sejalan dengan
pembangunan KUMKM yang akan

13
menekankan pada peningkatan kapasitas
sumberdaya manusia.

Hadirin yang saya hormati,

Demikian hal-hal yang perlu saya


sampaikan. Semoga dapat menjadi
inspirasi dan aspirasi yang bermanfaat bagi
kemajuan Koperasi dan UMKM.

Mari teruskan upaya sinergi, sebagai


bagian dari komitmen kebangsaan kita
untuk menegakan persatua dan kesatian
nasional. Mari kita terus bekerja keras dan
cerdas bersama-sama mewujudkan
Koperasi dan UMKM yang maju, mandiri
dan berdayasaing.

Akhirnya, secara resmi Rapat Koordinasi


Nasional Bidang Koperasi dan UMKM
Tahun 2019 saya nyatakan dibuka, dengan
iringan doa, semoga Tuhan Yang Maha
Kuasa senantiasa membimbing kita
14
semua. Selamat melaksanakan
RAKORNAS.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Selamat Malam dan Salam Sejahtera
Om Shanti Shanti Shanti Om

Belitung, 2 Mei 2019


Menteri Koperasi dan UKM RI
Puspayoga

15

Anda mungkin juga menyukai