Anda di halaman 1dari 4

A.

Definisi Glomerulusnefritis kronik

Glomerulonefritis kronik (GNK) adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan


kelainan glomerulus yang tidak cepat membaik seperti Glomerulus Akut (GNA), sering
bersifat progresif menjadi gagal ginjal. Glomerulonefritis merupakan penyakit yang diduga
melibatkan mekanisme imunologis, dapat menimbulkan reaksi peradangan berat serta
pembentukan jaringan fibrosis pada glomerulus. GNK ialah diagnosis klinis berdasarkan
ditemukannya hematuria dan proteinuria yang menetap. Hal ini dapat terjadi karena
eksaserbasi berulang Glomerulonefritis akut yang beralangsung beberapa bulan atau
beberapa tahun. Setiap eksaserbasi akan menambah kerusakan pada ginjal sehingga terjadi
kerusakan total yang berakhir dengan gagal ginjal.

B. Etiologi Glomerulusnefritis kronik

Penyebab tersering adalah Diabetes Melitus (DM) dan Hipertensi Kronik. Kedua
penyakit ini berkaitan dengan cedera Glomerulus yang berulang. Hasil akhir dari
peradangan tersebut adalah pembentukan jaringan parut dan menurunnya fungsi
glomerulus, kerusakan glomerulus sering diikuti oleh atropi tubulus.

Sebagian besar glomerulonephritis timbul didahului oleh infeksi ekstrarenal,


terutama di traktus respiratorius bagian atas dan kulit oleh kuman streptococcus beta
hemolyticus golongan A tipe 12,4, 16, 25 dan 49. Antara infeksi bakteri dan timbulnya GN
terdapat masa laten selama 10 hari GN juga dapat disebabkan sifilis, keracunan (timah
hitam, tridion), amyloidosis, thrombosis vena renalis, penyakit kolagen, pur-pura
anafilaktoid, dan lupus eritematosis

C. Manifestasi Klinis

Gejala Glomerulusnefritis (GNK) cukup berfariasi. Banyak klien dengan penyakit


yang telah parah memperlihatkan kondisi tanpa gejala sama sekali untuk beberapa tahun.
Kondisi mereka secara incidental dijumpai ketika terjadi hiertensi atau peningkatkan kadar
BUN dan karetin serum. Indikasi pertama penyakit dapat berupa perdarahan hidung, stroke
atau kejang yang terjadi secara mendadak. Mayoritas klien mengalami gejala umum seperti
kehilangan berat badan dan kekuatan badan, peningkatan iritabililitas, dan peningkatan
berkemih dimalam hari (nokturia). Sakit kepala, pusing, dan gangguan pencernaaan yang
umumnya teajadi.

GNK ditandai dengan kerusakan glomerulus secara progresif lambat akibat


glomerulonephritis yang berlangsung lama. Gejala umum yang ditemukan adalah

a. Kadang-kadang tidak memberikan keluhan sama sekali sampai teradi gagal ginjal
b. Hematuria
c. Edema, penurunan kadar albumin
d. Hiertensi
e. Peningkatan suhu badan
f. Sekait kepala, lemah, gelisah
g. Mual, tidak ada nafsu makan, berat badan menurun
h. Ureum dan kretinin meningkat
i. Oliguria dan anuria
j. Suhu subfebril
k. Kolestrol darah naik
l. Fungsi ginjal menurun
m. Anemia
n. Selalu merasa haus dan miksi pada malam hari (nokturia)
D. Penyimpangan KDM
E. Deteksi Dini
F. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan lab
a. (urin)
(a) Warna; secara abnormal warna urin keruh kemungkinan disebabkan oleh pus,
bakteri, lemak, fosfat atau uratsedimen. Warna urine kotor, kecoklatan
menunjukkan adanya darah, Hb, myoglobin, porfirin
(b) Volume urine; biasanya kurang dari 400ml/24 jam bahkan tidak ada urine
(anuria)
(c) Berat jenis; kurang dari 1,010 menunjukkan kerusakan ginjal berat
(d) Osmolalitas; kurang dari 350 mOsm/kg menunjukkan kerusakan ginjal tubular
dan rasio urin/serum sering 1:1
(e) Protein; derajat tinggi proteinuria (3-4+) secara kuat menunjukkan kerusakan
glomerulus bila SDM dan juga terdapat fragmen
(f) Klierens Kreatinin; agak menurun
(g) Natrium; Lebih besar dari 40 mEq/L karena ginjal tidak mampu mereabsorbsi
natrium
b. Laju Endapan Darah (LED) Meningkat
c. Kadar Hb menurun sebagai akibat hypervolemia (retensi garam dan air). Hb
biasanya kurang dari 7-8 gr/dl
d. Ht; menurun karena adanya anemia
e. Hematuri makroskopis ditemukan pada 50% pasien: Albumin (+), eritrosit (++),
leukosit (+), silinder leukosit, eritrosit dan hialin
f. Albumin serum sedikit menurun, komplemen serum (Globulin beta-IC) sedikit
menurun
g. GDA; Asidosis metabolic, pH kurang dari 7,2
2. Pemeriksaan sinar X pada dada menunjukkan pembesaran jantung dan edama
pulmonary
3. Pemeriksaan EKG
4. Pemeriksaan Ultrasonografi Ginjal; untuk menentukan ukuran ginjal dan adanya
masa, kista, obstruksi pada saluran perkemihan bagian atas
5. Endoskopi Ginjal, Nefroskopi; untuk menentukan pelfis ginjal, keluar batu, dan
hematuria.
6. Arteriogram Ginjal; mengkaji sirkulasi ginjal dan mengidentifikasi ekstravaskuler,
mass)
G. Penatalaksanaan (Farmakologi) dan Non-farmakologi
a. Nonfarmakologik

Istirahat total selama 3-4 minggu dahulu, dianjurkan 6-8 minggu

b. Farmakologik
Pemberian penisilin; pemberian antibiotik ini tidak mempengaruhi beratnya
glomerulonephritis, melainkan mengurangi penyebaran infeksi streptococuccus yang
mungkin masih ada. Pemberian penisilin dianjurkan hanya untuk 10 hari. Pemberian
profilaksis yang lama sesudah nefritisnya sembuh terhadap kuman penyebab tidak
dianjurkan, karena terdapat imunitas yang menetap
H. Masalah Keperawatan, Intervensi

Anda mungkin juga menyukai