Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH MEKANIKA FLUIDA

Disusun oleh:
Sendra Erfa Satria
Nim: 1707123019

Dosen Pengampu : Dr. Jhon Armedi Pinem, ST., MT.

FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK KIMIA
UNIVERSITAS RIAU
2019
KATA PEGANTAR

Pertama-tama kami ucapkan terima kasih kepada Allah Yang Maha Esa atas
berkat dan hidayah-Nya serta keluasan ilmu-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah Agama ini dengan baik.

Makalah yang berjudul “Masyarakat Madani” disusun untuk memenuhi tugas


agama yang diampu oleh Bapak Dr. Jhon Armedi Pinem, ST., MT. Tidak pula
dipungkiri bahwa bantuan dari banyak pihak yang dengan sukarela membantu kami
sehingga mempermudah proses penyusunan makalah ini.

Besar harapan kami bahwa makalah ini bisa bermanfaat bagi siapapun yang
membacanya, serta dapat menjadi sumber kontribusi penambahan pengetahuan
bagi para pembaca.

Pekanbaru, Maret 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... i


DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1
1.2 Tujuan .................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Valve ...................................................................................................... 2
2.1.1 Pengertian Valve ............................................................................. 2
2.1.2 Fungsi Valve ................................................................................... 2
2.2 Fitting..................................................................................................... 8
2.2.1 Pengertian pipa ................................................................................ 8
2.2.2 Pengertian Pipe Fitting .................................................................... 8
2.2.3 .......................................................................................................... 8
2.3 ................................................................................................................ 11
2.3.1 .......................................................................................................... 11
2.3.2 .......................................................................................................... 12
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ............................................................................................ 15
3.2 Saran ...................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 16

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada pembelajaran matakuliah mekanika fluida, terdapat ilmu tentang pipe
fitting, valve dan pump. Pada makalah ini saya ingin memberikan informasi
mengenai apa yang dimaksud dengan pipe fitting, apa itu valve, dan jenis – jenis
pompa yang digunakan berdasarkan pinsip kerjanya

1.2 Tujuan
1. Mengerti apa yang dimaksud dengan Pipe fitting dan pembagiannya
2. Mengerti apa yang dimaksud dengan Valve dan pembagiannya
3. Mengerti apa yang dimaksud dengan Pompa dan jenis - jenisnya

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Valve
2.1.1 Pengertian Valve
Valve atau katup adalah sebuah perangkat yang terpasang pada sistem
perpipaan, yang berfungsi untuk mengatur, mengontrol dan mengarahkan laju
aliran fluida dengan cara membuka, menutup atau menutup sebagian aliran fluida.
Katup/valve memiliki peran penting dalam suatu industri seperti industri migas
yang meliputi pengaliran kedalam kolom destilasi dan mengontrol pengapian pada
furnace.
Valve dapat dioperasikan secara manual, baik dengan menggunakan
pegangan, tuas pedal dan lain sebagainya, selain dioperasikan secara manual valve
dapat juga dioperasikan secara otomatis dengan menggunakan prinsip perubahan
aliran, tekanan dan suhu. Perubahan tersebut akan mempengaruhi diafragma, pegas
ataupun piston sehingga secara otomatis akan menggerakkan katup dengan sistem
buka tutup.

Terdapat berbagai macam jenis valve, berserta dengan kriteria penggunaannya


masing-masing. Berikut fungs-fungsi utama valve:

2.1.2 Fungsi Valve

1. Untuk menutup dan membuka aliran dengan syarat, ketika terbuka memiliki
hambatan aliran dan pressure loss yang minimum. Contohnya: gate, ball,
plug dan butterfly valve.
2. Untuk mengatur aliran, dengan cara menahan aliran dengan perubahan arah
atau menggunakan suatu hambatan bisa juga dengan kombinasi keduanya.
3. Untuk mencegah aliran balik (back flow), biasanya menggunakan check
valve (lift check dan swing check). Valve ini akan tetap terbuka dan akan
tertutup apabila terdapat aliran yang berlawanan arah.

2
4. Untuk mengatur tekanan, dalam beberapa aplikasi valve, tekanan yang
masuk (line pressure) harus dikurangi untuk mencapai tekanan yang
diinginkan. Biasanya menggunakan pressure-reducing valve atau regulator.
5. Untuk pressure relief dengan menggunakan relief valve dan safety valve.
Relief valve digunakan untuk mengatasi bila adanya tekanan yang
berlebihan yang dapat mengganggu proses aliran bahkan kegagalan proses.
Sedangkan safety valve mengunakan per (spring loaded), valve ini akan
membuka jika tekanan melebihi batas yang sudah ditentukan.

2.1.2 Jenis – jenis valve


1. Gate Valve
Gate valve adalah jenis katup yang digunakan untuk membuka aliran dengan
cara mengangkat gerbang penutup nya yang berbentuk bulat atau persegi panjang.
Gate Valve adalah jenis valve yang paling sering dipakai dalam sistem perpipaan.
Yang fungsinya untuk membuka dan menutup aliran. Gate valve tidak untuk
mengatur besar kecil laju suatu aliran fluida dengan cara membuka setengah atau
seperempat posisinya, Jadi posisi gate pada valve ini harus benar benar terbuka
(fully open) atau benar-benar tertutup (fully close).

Jika posisi gate setengah terbuka maka akan terjadi turbulensi pada aliran tersebut
dan turbulensi ini akan menyebabkan :
a. Akan terjadi pengikisan sudut-sudut gate.
laju aliran fluida yg turbulensi ini dapat mengikis sudut-sudut gate yang
dapat menyebabkan erosi dan pada akhirnya valve tidak dapat bekerja
secara sempurna.
b. Terjadi perubahan pada posisi dudukan gerbang penutupnya.
Gerbang penutup akan terjadi pengayunan terhadap posisi dudukan (seat),
sehingga lama kelamaan posisi nya akan berubah terhadap dudukan (seat)
sehingga apabila valve menutup maka gerbang penutupnya tidak akan
berada pada posisi yang tepat, sehingga
bisa menyebabkan passing.

3
Ada 3 jenis gate valve:

1. Rising Stem Gate Valve, jika dioperasikan handwheel naik dan stem juga
naik
2. Non Rising Stem Gate Valve, jika di opersikan handwheel tetap dan stem
juga tetap.
3. Outside Screw & Yoke Gate Valve, jika di operasikan handwheel tetap tapi
stemnya naik.
Rising Stem & Non Rising Stem digunakan untuk tekanan yang tidak terlalu
tinggi, dan tidak cocok untuk getaran. Outside Screw & Yoke Gate Valve amat
cocok digunakan untuk high pressure. Biasanya OS & Y banyak di gunakan di
lapangan minyak, medan yang tinggi, temperature tinggi. Karena pada OS & Y
stem naik atau turun bisa dijadikan sebagai penanda. Contoh, apabila stem tinggi
itu menandakan posisi valve sedang buka penuh. Pada dasarnya body & bonet pada
gate terbuat dari bahan yang sama.

Keuntungan menggunakan Gate Valve :

1. Low pressure drop waktu buka penuh


2. Amat ketat dan cukup bagus waktu penutupan penuh
3. Bebas kontaminasi
4. Sebagai Gerbang penutupan penuh, sehingga tidak ada tekanan lagi.
Cocok apabila akan melakukan service / perbaikan pada pipa

Kerugian menggunakan Gate Valve :

1. Tidak cocok di pakai untuk separuh buka, karena akan menimbulkan


turbulensi sehingga bisa mengakibatkan erosi dan perubahan posisi gate
pada dudukan
2. Untuk membuka dan menutup valve perlu waktu yang panjang dan
memerlukan torsi / torque yang tinggi
3. Untuk ukuran 10 “ keatas tidak cocok dipakai untuk steam.

4
2. Globe Valve
Global Valve digunakan untuk mengatur besar kecilnya laju aliran fluida
dalam pipa (throttling). Prinsip dasar dari operasi Globe Valve adalah gerakan tegak
lurus disk dari dudukannya. Hal ini memastikan bahwa ruang berbentuk cincin
antara disk dan cincin kursi bertahap sedekat Valve ditutup.
Dengan mudah memutar handel valve, besarnya aliran zat yang melewati
valve bisa diatur. Dudukan valve yang sejajar dengan aliran, membuat globe valve
efisien ketika mengatur besar kecilnya aliran dengan minimum erosi piringan dan
dudukan. Namun demikian tahanan didalam valve cukup besar.

Desain Globe Valve yang sedemikian rupa, memaksa adanya perubahan arah aliran
zat didalam valve, sehingga tekanan menurun drastis dan menyebabkan turbulensi
di dalam valve itu sendiri. Dengan demikian, Globe
Valve tidak disarankan diinstal pada sistem yang
menghindari penurunan tekanan, dan sistem yang
menghindari tahanan pada aliran.

Ada tiga jenis desain utama bentuk tubuh Globe


Valve, yaitu: Z-body, Y-body dan Angle- body :

1. Z-Body desain adalah tipe yang paling umum


yang sering dipakai, dengan diafragma
berbentuk Z. Posisi dudukan disk horizontal
dan pergerakan batang disk tegak lurus
terhadap sumbu pipa atau dudukan disk. Bentuknya yang simetris
memudahkan dalam pembuatan, instalasi maupun perbaikannya.
2. Y-Body desain adalah sebuah alternatif untuk high pressure drop. Posisi
dudukan disk dan batang (stem) ber sudut 45˚ dari arah aliran fluidanya.
Jenis ini sangat cocok untuk tekanan tinggi
3. Angle-Body desain adalah modifikasi dasar dari Z-Valve. Jenis ini
digunakan untuk mentransfer aliran dari vertikal ke horizontal.

5
Macam-macam bentuk Disc/plug dari Globe Valve :
a. Type Plug Disk
b. Tipe Regulating disk
c. Tipe flat disk
d. Tipe soft seat disk
e. Tipe guide disk

Keuntungan menggunakan Globe valve adalah :


1. Kemampuan dalam menutup baik.
2. Kemampuan throttling (mengatur laju aliran) Cukup baik.

Kelemahan utama penggunaan Globe Valve adalah:


1. Penurunan tekanan lebih tinggi dibandingkan dengan Gate Valve

2. Valve ukuran besar membutuhkan daya yang cukup atau aktuator yang
lebih besar untuk beroperasi

3. Needle valve
Needle valve kebanyakan digunakan untuk mengontrol sistem/instrumen atau
me-release laju aliran fluida. Valve jenis ini mampu menahan tekanan hingga
10000 psi. Ketika menggunakan valve jenis ini, valve cukup dibuka satu atau dua
putaran saja. Karena dengan satu atau dua putaran sudah cukup untuk membuat
fluida mengalir. Cara kerja valve ini adalah dengan memutar handle, putaran ini
kemudian akan menekan needle (berbentuk kerucut). Needle berbentuk kerucut iniyang
akan menutup outlet port . Saat valve menutup sempurna, laju aliran menjadi
terhenti. Laju aliran fluida dapat dikontrol dengan cara mengatur jumlah putaran
sesuai kebutuhan.

6
4. Check Valve
Alat yang digunakan untuk membuat aliran fluida hanya mengalir ke satu
arah saja atau agar tidak terjadi reversed flow/back flow. untuk mengalirkan fluida
hanya ke satu arah dan mencegah aliran ke arah sebaliknya. tidak menggunakan
handel untuk mengatur aliran, tapi menggunakan gravitasi dan tekanan dari aliran
fluida itu sendiri. Karena fungsinya yang dapat mencegah aliran balik (backflow)
Check Valve sering digunakan sebagai pengaman dari sebuah equipment dalam
sistem perpipaan.

Aplikasi valve jenis ini dapat dijumpai pada outlet/discharge dari centrifugal
pump. Ketika laju aliran fluida sesuai dengan arahnya, laju aliran tersebut akan
membuat plug atau disk membuka. Jika ada tekanan yang datang dari arah
berlawanan, maka plug atau disk tersebut akan menutup.
Check Valve memiliki perbedaan yang signifikan dari Gate Valve dan Globe
Valve. Valve ini di disain untuk mencegah aliran balik. Ada beberapa jenis check
valve, tapi ada 2 jenis yang paling umum yaitu Swing Check dan Lift Check.
Swing Check Valve biasanya dipasangkan dengan Gate Valve, sedangkan
Lift Check Valve oleh beberapa pabrikan digunakan untuk menggantikan fungsi
Ball Valve sebagai Ball Check Valve. Check Valve tidak menggunakan handel
untuk mengatur aliran, tapi menggunakan gravitasi dan tekanan dari aliran fluida
itu sendiri. Karena fungsinya yang dapat mencegah aliran balik (backflow) Check
Valve sering digunakan sebagai pengaman dari sebuah equipment dalam sistem
perpipaan.

7
2.2 Fitting
2.2.1 Pengertian pipa
Pipa merupakan komponen berbentuk silinder panjang berongga
yangdigunakan untuk mengkonduksikan atau mentransfer fluida. Perbedaan antara
pipa (pipe) dan tabung (tube) adalah dimensi kritikal yang digunakan
untuk mendeskripsikan ukurannya. Untuk pipa (pipe), diameter internal
(internaldiameter/ID) digunakan untuk pengukuran standar ditambah dengan
ketebalandindingnya, sedangkan untuk tabung (tube), diameter luar (outer
diameter/OD) merupakan nilai yang digunakan untuk standar ukuran tube.
Terdapat tiga tipestandard untuk ujung pipa (pipe ends) yang digunakan untuk
industri, yaitu PlainEnds (PE), Threaded Ends (TE), dan Beveled Ends (BE).

2.2.2 Pengertian Pipe Fitting


Pipe fittings merupakan suatu pelengkap yang terletak pada ujung pipa
yangmemberikan fleksibilitas pada sitem perpipaan. Pipe fittings umunya
digunakan untuk mengubah arah aliran, distrbusi, meningkatkan atau mengurangi
kapasitas aliran dan interkoneksi.
Sebagian besar pipe fitting berbentuk bulat, tetapi tidak selalu. Bentuknya
bervariasi dalam berbagai jenis, untuk mencocokkan pipa. Mereka digunakan
dalam aplikasi yang berbeda seperti pipa ledeng, limbah, sistem ventilasi dan
banyak industri lainnya.

2.2.3 Jenis – jenis Pipe Fitting


Fittings diperlukan untuk mengubah arah baik 450 maupun 900, dan
melakukan percabangan, maupun merubah diameter aliran.

pada dasarnya alat penyambung ini dikelompokkan dalam dua bagian :

A. Jenis sambungan dengan pengelasan :

1. 45 derajat elbow
2. 90 derajat elbow
3. 180 derajat elbow
4. Concentric reducer (pemerkecil sepusat)
5. Eccentric reducer ( pemerkecil tak sepusat)

8
6. Tee
7. Cross (silang)
8. Cap (tutup)
9. Red Tee (pemerkecil tee)
10. Swage concentric BSE (sweg sepusat ujung bevel)
11. Swage eccentric (sweg tak sepusat ujung bevel)

B. Jenis sambungan dengan ulir


1. Bushing (paking)
2. Cap (tutup)
3. Coupling
4. Red coupling (kopling pemerkecil)
5. 45 derajat elbow
6. 95 derajat elbow
7. 45 derajat lateral
8. Reducer (pemerkecil)
9. Tee
10. Red Tee
11. Cross (silang)
12. Plug (sumbat)
13. Union
14. Swage concentric (sweg sepusat)
15. Swage eccentric (sweg tak sepusat)

Ada beberapa cara penyambungan fittings, yaitu:


a. Butt-weld (BW)
Digunakan pada secara luas untuk proses, keperluan umum, dsb. Cocok untuk
pipa dan fitting berukuran besar, dengan reliabilitas yang tinggi (leak-proof).
Prosedur fabrikasinya adalah dengan menyatukan masing-masing ujung
sambungan (bevel), diluruskan (align), tack-weld, lalu las kontinu. Beberapa contoh
fitting yang menggunakan BW antara lain:

9
1. BW Tee, dipakai untuk membuat percabangan 900 dari pipa utama. Cabang
dapat berukuran lebih kecil (reduced tee) atau sama dengan pipa utama
(equal tee)
2. Stub-in digunakan untuk membuat cabang langsung ke pipa utama. Cabang
berukuran lebih kecil.
3. Weldolet digunakan untuk membuat percabangan 900 pada pipa utama.
4. Elbolet digunakan untuk membuat percabangan tangensial pada suatu
elbow.
5. Sweepolet digunakan untuk membuat percabangan 900. Umumnya dipakai
pada pipa transmisi dan distribusi (pipe line system)

b. Socket-weld (SW)
SW digunakan untuk ukuran kecil (dibawah 2�). Ujung pipa dibuat rata,
lalu didorong masuk ke dalam fitting, valve atau flange. Dibandingkan dengan BW,
SW memiliki kelebihan dalam hal penyambungan dan pelurusan yang lebih mudah,
terutama untuk ukuran kecil. Tetapi, adanya sisa jarak 1/16 in antara pertemuan
ujung pipa dan fittings, valve, atau flange dapat menyebabkan kantung cairan.
Penggunaan SW juga dilarang per ASME B31.1.0-1967 jika terdapat erosi atau
korosi cresive.

Beberapa contoh SW fittings:

1. Ful-coupling untuk menyambung pipa ke pipa


2. Swage Nipples (Plain Both Ends/PBE) digunakan untuk menyambung SW
item ke BW pipa atau fitting berukuran lebih besar
3. SW Elbow digunakan untuk menghasilkan perubahan arah 900 atau 450.
4. Nipolet digunakan untuk sambungan ke valve berukuran kecil.
5. SW Tee dipakai untuk membuat percabangan 900 dari pipa utama. Cabang
dapat berukuran lebih kecil (reduced tee) atau sama dengan pipa utama
(equal tee)
6. Sockolet digunakan untuk membuat percabangan 900 pada pipa utama.
7. SW elbowlet digunakan untuk membuat percabangan tangensial pada suatu
elbow

c. Screwed

10
Seperti SW, screwed piping digunakan untuk pipa berukuran kecil.
Umumnya tidak dipakai untuk proses, meskipun mungkin pressure-temperature
ratingnya memenuhi. SW dan screwed fitting umumnya berkelas 2000, 3000, dan
6000 PSI.

d. Quick Connector and Couplings


Digunakan baik untuk koneksi permanen atau sementara, tergantung pada
kondisi servis, dan jenis sambungan. Biasanya cocok dipakai pada saat perbaikan
jalur, dan modifikasi proses.

2.3 Pompa
2.3.1 Pengertian Pompa
Pompa adalah alat untuk memindahkan fluida dari tempat satu ketempat
lainnya yang bekerja atas dasar mengkonversikan energi mekanik menjadi
energi kinetik. Energi mekanik yang diberikan alat tersebut digunakan untuk
meningkatkan kecepatan, tekanan atau elevasi (ketinggian).
Pada umumnya pompa digerakkan oleh motor, mesin atau sejenisnya.
Banyak faktor yang menyebabkan jenis dan ukuran pompa serta bahan
pembuatnya berbeda, antara lain jenis dan jumlah bahan cairan tinggi dan jarak
pengangkutan serta tekanan yang diperlukan dan sebagainya.
Dalam suatu pabrik atau industri, selalu dijumpai keadaan dimana bahan-
bahanyang diolah dipindahkan dari suatu tempat ketempat yang lain atau dari
suatu tempat penyimpanan ketempat pengolahan maupun sebaliknya.
Pemindahan ini dapat juga dimaksudkan unuk membawa bahan yang akan
diolah dari sumber dimana bahan itu diperoleh. Kita tahu bahwa cairan dari
tempat yang lebih tinggi akan sendirinya mengalir ketempat yang lebih rendah,
tetapi jika sebaliknya maka perlu dilakukan usaha untuk memindahkan atau
menaikkan fluida, alat yang lazim digunakan adalah pompa.
Pemindahan fluida dengan menaikkan tekanan pada pompa adalah untuk
mengatasi hambatan-hambatan yang terjadi, antara lain:

11
1. Hambatan Kecepatan
Hambatan ini terjadi karena aliran fluida didalam tabung atau pipa
mempunyai kecepatan tertentu, maka pompa harus memberikan tekanan yang
diinginkan.

2. Hambatan Gesekan
Hambatan ini terjadi pada gesekan sepanjang pipa-pipa yang dilaluinya.

2.3.2 Klasifikasi Pompa berdasarkan prinsip kerja


Dalam pemakaian sehari- hari, secara umum pompa dapat diklasifikasikan
sebagai berikut:
1. Pompa desak (Positif Displacement pump)
Pompa jenis ini digunakan untuk suatu system pemompaan yang
mempunyai head statis dan kapasitas yang dihasilkan oleh pompa ini tidak terus-
menerus. Jadi, pompa ini memberikan hasil secara berkala. Jenis pompa ini
antara lain:
a. Pompa torak (reciprocating)
Pompa ini bekerja berdasarkan gerakan bolak-balik dari torak.

b. Pompa Gear
Pompa ini terdiri dari sebuah rumah pompadengan sambungan isap dan
sambungan kempa dan didalamnya berputar dua buah roda gigi.

12
2. Pompa Dinamik
Prinsip kerja dari pompa ini berdasarkan prinsip sentrifugal yang
menggunakan momen putar untuk membaangkitkan momen rotasi. Ditinjau dari
mekanika fluida fenomena yang berlangsung pada pompa ini berlaku aliran
mampat (compressible), dimana densitas fluidanya besar dan konstan dan
perbedaan tekanan yang dihasilkan biasanya cukup besar sehingga konstruksi-
konstruksi peralatannya harus lebih kuat. Pompa dinamik dibagi 2 jenis antara
lain:
1. Pompa Sentrifugal
2. Pompa Aliran Aksial

Berikut macam- macam pompa dinamik :


a. Pompa Sentrifugal (Centrifugal Pump)
Perpindahan fluida yang bersentuhan dengan impeler yang sedang
berputar menimbulkan gaya sentrifugal menyebabkan fluida terlempar keluar.
Kapasitas yang di hasilkan oleh pompa sentrifugal adalah sebanding dengan
putaran, sedangkan total head (tekanan) seba nding dengan kuadrat dari
kecepatan putaran.

13
b. Air Lift Pumps (Mammoth Pumps)
Prinsip kerja pompa ini hampir sama dengan jet pump dan
kapasitasnya sangat tergantung pada aksi dari campuran antara cairan dan gas
(two phase flow).

c. Hidraulic Rams Pump


Pompa ini menggunakan energi kinetik dari aliran fluida yang menekan
bandul/pegas pada suatu kolom dan energi tersebut disimpan dan kemudian
melawan kembali sehingga terjadi aliran fluida secara terus menerus tanpa bantuan
tenaga dari luar.

14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Valve atau katup adalah sebuah perangkat yang terpasang pada sistem
perpipaan, yang berfungsi untuk mengatur, mengontrol dan mengarahkan laju
aliran fluida dengan cara membuka, menutup atau menutup sebagian aliran fluida.
Katup/valve memiliki peran penting dalam suatu industri seperti industri migas
yang meliputi pengaliran kedalam kolom destilasi dan mengontrol pengapian pada
furnace.
Pipe fittings merupakan suatu pelengkap yang terletak pada ujung pipa
yangmemberikan fleksibilitas pada sitem perpipaan. Pipe fittings umunya
digunakan untuk mengubah arah aliran, distrbusi, meningkatkan atau mengurangi
kapasitas aliran dan interkoneksi.
Pompa adalah alat untuk memindahkan fluida dari tempat satu ketempat
lainnya yang bekerja atas dasar mengkonversikan energi mekanik menjadi
energi kinetik. Energi mekanik yang diberikan alat tersebut digunakan untuk
meningkatkan kecepatan, tekanan atau elevasi (ketinggian).

3.1 Saran
Kami hanyalah seorang manusia biasa yang tidak pernah sirna dari
kekhilafan, karena kesempurnaan hanyalah milik Allah Swt. Karena dalam
pembuatan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka selayaknya saya
mengharapkan kritik ataupun saran yang membangun kepada para Pembaca agar
saya bisa memperbaiki dalam pembuatan makalah selanjutnya supaya bisa menjadi
lebih baik di masa yang akan datang.

15
DAFTAR PUSTAKA

http://www.pipefittings.com/. Diakses pada tanggal 14 maret 2019

http://www.prosesindustri.com/2015/02/pengertian-valve-dan-jenis-jenisnya.html.
Diakses pada tanggal 14 maret 2019
eprints.polsri.ac.id/1604/3/BAB%202.pdf. Diakses pada tanggal 14 maret 2019

16

Anda mungkin juga menyukai