Anda di halaman 1dari 13

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI

PEMETAAN TOPOGRAFI
ACARA III : TOTAL STATION

LAPORAN

OLEH
RAHMAT RAMADANA NS
D0611810023

GOWA
2018
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sejarah perkembangan manusia memiliki peran yang penting dalam


perkembangan ilmu ukur tanah dan pemetaan. Sejak dahulu, manusia mulai
mengenal ukuran seperti: jengkal, satu siku, satu depa, tumbak, hingga langkah.
Sebelumnya, manusia dapat mengukur permukaan bumi dan
memperhitungkannya secara sistematis karena manusia menganggap bentuk
permukaan bumi tidak episoide seperti sekarang ini. Dalam sejarah Babilonia,
alam semesta digambarkan seperti cakram dan anggap tersebut dapat diterima
orang Yunani.
Pada tahun 350 SM, Aristoteles membuktikan bahwa bumi itu bulat serta
adanya sumbu yang menembus kulit bumi di daerah kutub dapat diukur dengan
tepat. Orang yang pertama kali mengukur besarnya bumi adalah Erastothenes
(276-396 SM). Dari pengukuran tersebut, dapat diketahui bahwa bentuk bumi
yang sebenarnya mendekati bentuk elipsoide. Sejak saat itu, ilmu ukur tanah dan
pemetaan mulai dikenal dan berkembang sampai sekarang ini.
Pekerjaan ukur mengukur tanah secara teknis merupakan salah satu usaha
untuk mengetahui bagaimana bentuk permukaan tanah pada suatu daerah tertentu
yang berkenaan dengan membuat proyek-proyek teknis pengairan, jalan raya,
agraris, transmigrasi, dan bidang-bidang lainnya. Pengukuran dan pemetaan pada
umumnya bertujuan mendapatkan hasil analisa yang akurat dari suatu bangunan
yang diukur yang mana hasil tersebut seorang pengukur dapat lebih mudah
menyelesaikan proyeknya. Pengukuran mempunyai banyak macam cara, salah
satunya adalah dengan menggunakan total station.
1.2 Maksud Dan Tujuan
Adapun maksud dari praktikum acara Total staion adalah agar peserta dapat
membuat peta topografi berdasarkan interpolasi antar titik pada polygon tertutup
dengan menggunakan alat total station. Sedangkan tujuan dari praktikum acara
ini adalah:
1. Peserta dapat mengetahui cara setting alat yang baik dan benar
2. Peserta dapat menentukan koordinat setiap titik patok pada poligon
3. Peserta dapat membuat peta topografi
4. Peserta dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan pengukuran topografi
dengan menggunakan total station dibandingkan dengan theodolite
maupun dengan metode tapping kompas.

1.3 Waktu dan Lokasi Praktikum

Waktu dilaksanakan praktikum Total Station ini adalah pada, 29


September 2018, pukul 14.00-selesai. Lokasi pada praktikum ini adalah Di
Bukit Samata,Kec. Sombaopu Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan.

Gambar 1.1Petatunjuklokasipengambilan data


1.4 Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah :
1. Total Station 8. Tabel Data
2. Statif 9. ATK
3. Reflektor 10. Kertas A4s
4. GPS 11. Clipboard
5. Kompas Geologi 12. Pita
6. Patok 13. Paku
7. Payung 14. Palu
1.5. Prosedur Praktikum

1. Hiduplan TS dengan menekan tombol power selama 3 detik.


2. Lakukan penyentringan alat dan pengisian Job baru. Jika sudah selesai, akan
muncul halaman awal.
3. Pada halaman awal, pilih menu “Go to Work” kemudian pilih “Set Up”.
4. Pilih “Set Orientation” pada menu “Setup Method” lalu Next.
5. Pada pilihan “Station point from” pilih “Enter new point” karena titik pada
patok telah diketahui dan belum pernah dimasukkan sebelumnya.
6. Masukkan tinggi instrument pada “Instrument height” kemudian OK.
7. Lakukan pengukuran target arah utara dengan bantuan prisma, masukkan
nama pada “Backsight ID”, tinggi target, serta orientasinya. Pilih Dist lalu
catat data tersebut pada tabel backup lapangan, pilih Set. Pilih Yes jika ingin
mengambil panorama dan pilih No jika tidak.
8. Pada halaman awal, pilih menu “Go to Work” kemudian pilih “Survey”.
9. Masukkan nama target pada kolom “Point ID” misalnya P1 dan tinggi target
pada “Target Height”.
10. Lakukan pengukuran jarak dengan memilih Dist, catat sudut horizontal
vertikal, jarak horizontal dan beda tinggi pada tabel backup lapangan.
11. Untuk menyimpan data, pilih Meas, patok P1 akan tersimpan dan Point ID
otomatis berubah menjai P2.
12. Lakukan penguuran pada patok lain yang masuk dalam jangkauan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Definisi Peta Topografi

Topografi berasal dari bahasa Yunani, yaitu topos yang berarti tempat dan
graphi yang berarti menggambar. Peta topografi memetakan tempat-tempat di
permukaan bumi yang berketinggian sama (dihitung dari permukaan laut) menjadi
bentuk garis-garis kontur, dimana satu garis kontur mewakili satu ketinggian. Peta
topografi mengacu pada semua ciri-ciri permukaan bumi yang dapat
diidentifikasi, baik alamiah maupun buatan, yang dapat ditentukan pada posisi
tertentu. Oleh sebab itu, dua unsur utama topografi adalah ukuran relief
(berdasarkan variasi elevasi axis) dan ukuran planimetrik (ukuran permukaan
bidang datar). Peta topografi menyediakan data yang diperlukan, antara lain sudut
kemiringan, elevasi, daerah aliran sungai, vegetasi secara umum, dan pola
urbanisasi. Peta topografi juga menggambarkan sebanyak mungkin ciri-ciri
permukaan suatu kawan tertentu dalam batas-batas skala tertentu.
Secara umum, peta topografi adalah peta ketinggian titik atau kawasan yang
dinyatakan dalam bentuk angka ketinggian atau kontur ketinggian yang diukur
terhadap permukaan laut rata-rata. Selain memberikan informasi mengenai
keadaan permukaan dan elevasi, peta topografi juga berfungsi untuk
menggambarkan bentuk dua dimensi dari bentuk tiga dimensi rupa bumi sehingga
dapat dihasilkan penampangan lereng dalam bentuk 2D dan 3D.
Peta topografi adalah peta yang menggambarkan permukaan bumi lengkap
dengan reliefnya. Penggambaran relief permukaan bumi ke dalam peta digambar
dalam bentuk garis kontur. Pada praktikum ini, akan membuat peta topografi dari
data yang didapat dengan menggunakan theodolite.

2.3.Pengertian Garis Kontur


Garis kontur adalah garis khayal dilapangan yang menghubungkan titik
dengan ketinggian yang sama atau garis kontur adalah garis kontinyu diatas peta
yang memperlihatkan titik-titik diatas peta dengan ketinggian yang sama. Nama
lain garis kontur adalah garis tranches garis tinggi dan garis tinggi horizontal.
Garis kontur disajikan di atas peta untuk memperlihatkan naik turunnya keadaan
permukaan tanah. Aplikasi lebih lanjut dari garis kontur adalah untuk memberikan
informasi slope (kemiringan tanah rata-rata), irisan profil memanjang atau
melintang permukaan tanah terhadap jalur proyek (bangunan) dan perhitungan
galian serta timbunan (cut and fill) permukaan tanah asli terhadap ketinggian
vertikal garis atau bangunan. Garis kontur dapat dibentuk dengan membuat
proyeksi tegak garis-garis perpotongan bidang mendatar dengan permukaan bumi
ke bidang mendatar peta. Karena peta umumnya dibuat dengan skala tertentu,
maka untuk garis kontur ini juga akan mengalami pengecilan sesuai skala peta.
2.3. Sifat Garis Kontur

Garis-garis kontur merupakan cara yang banyak dilakukan untuk melukiskan


bentuk permukaan tanah dan ketinggian pada peta, karena memberikan ketelitian
yang lebih baik.
Sifat-sifat garis kontur adalah sebagai berikut:
a. Garis kontur selalu merupakan garis tertutup (loop), kecuali pada batas peta.
b. Dua buah garis kontur dengan ketinggian yang berbeda tidak mungkin saling
berpotongan.
c. Garis kontur tidak mungkin bercabang (dalam hubungannya dengan keaslian
alam, kecuali buatan manusia).
d. Garis kontur dengan ketinggian berbeda tidak mungkin menjadi satu, kecuali
pada bagian tanah yang vertikal akan digambarkan sebagai garis yang berimpit.
e. Semakin miring keadaan tanah, kontur akan digambarkan semakin rapat.
f. Semakin landai kondisi tanah, kontur yang digambarkan semakin jarang.
g. Garis kontur yang melalui tanjung/lidah bukit akan cembung kearah turunnya
tanah.
h. Garis kontur yang melalui lembah atau teluk akan cembung kearah titik atau
hulu lembah.
i. Garis kontur yang memotong sungai akan cembung kearah hulu sungai.
2.4. Definisi Total Station
Total station adalah peralatan Theodolit yang dilengkapi dengan EDM
(Electronic Distance Measurement) dan aplikasi-aplikasi yang terintegrasi
menjadi satu kesatuan dalam alat Total Station. Selain dalam alat ukur Total
Station ini, maka alat ini dilengkapi juga dengan target yang berupa tongkat yang
dilengkapi dengan prisma-prisma yang berfungsi sebagai relfektor. Jumlah
reflektor dapat terdiri dari satu, tiga, atau lebih, tergantung dari jauhnya target titik
yang akan diukur jarak dan posisinya.
Pada masa kini pengukuran polygon banyak menggunakan Total Station
(TS) dimana sudut dan jarak diukur bersamaan kemudian datanya direkam dalam
peranti khusus (disket, chip) dan dapat langsung diproses oleh computer. Total
Station merupakan alat pengukur jarak dan sudut (sudut horizontal dan sudut
vertikal) secara otomatis. Karena Total Station dilengkapi dengan chip memori,
maka data pengukuran sudut dan jarak dapat disimpan untuk kemudian
didownload di komputer.
Pada alat-alat sebelumnya (kompas dan Theodolit) pengukuran jarak
dilakukan dengan mengguakan pita meter yang dikenal dengan Direct Distance
Measurement (DDM) atau bak ukur pada Theodolite yang dikenal dengan Optical
Distance Measurement (ODM).
2.3 Kelebihan dan Kekurangan Total Station

1. Kelebihan Total Station, yaitu:


a. Upaya mengurangi kesalahan (dari manusia)
b. Aksesibilitas kesistem berbasis computer
c. Mempercepat proses
d. Memberikan kemudahan
2. Kekurangan Total Station, yaitu:
a. Adanya ketergantungan terhadap sumber tegangan
b. Ketergantungan akan kemampuan sumber daya manusia yang ada
c. Biayanya lebih mahal daripada alat konvensional biasa.
2.4. Bagian – Bagian Total Station

Gambar 1.2 komponen alat total station tampak depan

Bagian – bagian dari alat total stationtampak depan antara lain

a. Carry handle
b. Penembak optic
c. Teleskop EDM, Kamera terintegrasi
d. Lampu flash
e. Transmitter dan receiver
f. Transmitter dan receiver
g. Transmitter dan receiver
h. Optic laser
i. Cover
j. Pengaman tribach
Gambar 1.3. komponen alat total station tampak belakang

Bagian – bagian dari alat total stationtampak belakang antara lain

a. Pemutar vertikal
b. Pengunci baterai
c. Pengatur tribach
d. penyetringan
e. Stylus
f. Layar
g. Nivo
h. Eyepice
i. Keyboard

2.5 Prinsip Kerja Total Station

Total station merupakan perangkat elektronik yang dilengkapi piringan


horisontal, piringan vertikal dan komponen pengukur jarak. Dari ketiga
data primer ini ( Sudut horisontal, sudut vertikal dan jarak) bisa didapatkan nilai
koordinat X,Y,Z serta beda tinggi. Data direkam dalam memory dan selanjutnya
bisa ditransfer ke komputer untuk di olah menjadi data spasial.
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diambil pada praktikum ini adalah :


1. Cara setting alat Total Station yaitu pertama Dirikan statif pada patok
acuan, dalam hal ini patok 1 yang telah diambil koordinat X, Y, dan Z
misalnya patok utama 1 dan pastikan tempat dudukan tribrach relatif datar.
Setelah itu, tempatkan TS diatas dudukan tribrach pada tripod, kunci
dengan pengunci tribrach. Lakukan centering alat dengan memutar
pemutar tribrach hingga nivo telah centering. Alat siap untuk membidik
target. Lalu Siapkan target dengan memasang prisma reflector pada
standnya, catat posisi tinggi prisma pada tongkat stand. Jika semuanya
sudah dilakukan, Alat siap digunakan pada patok 1, untuk membidik arah
utara dan patok-patok lain. Setelah pengukuran dari patok awal selesai,
alat dipindahkan kepatok yang lebih tinggi. Misal, patok detail (PD 1) agar
semua patok dapat dibidik. Lalu lakukan kembali centering alat seperti
pada langkah awal hingga semua patok dapat tercover.
2. Cara menentukan koordinat pada total station adalah dengan membidik
Prisma yang diletakkan di titik polygon yang telah ditentukan,dan
langsung menampilkan koordinat patok di display total station
3. Setelah melakukan praktikum kita dapat melihat koordinat setiap patok
dan kita dapat langsung membuat peta topografi. Dengan cara kita
menyambungkan garis kontur uang memiliki ketinggian yang sama.
4. Kelebihan total station yaitu kita dapat mengurangi kesalahan dalam
menentukan koordinat karna total station alat yang langsung memunculkan
koordinat setelah membidik prisma, tetapi total station memiliki
kekurangan yaitu total station ketergantungan dengan sumber tegangan.
4.2 Saran

Saran untuk praktikum acara Total Station ini adalah pada saat pengambilan
data alat Total Station lebih di perbanyak agar praktikum dapat berjalan dengan
cepat.
DAFTAR PUSTAKA

Http://News.Teknologisurvey.Com/Perbedaan-Theodolite-Dan-Total-Station
Diakses tanggal 6 Oktober 2018 Pukul 20.00 (html,online)

https://www.scribd.com/doc/293268790/Laporan-Praktikum-Total-Station-D3-
Teknik-Sipil-Universitas-Jember
Diakses tanggal 6 Oktober 2018 Pukul 20.00 (html,online)
Pendidikan ‘’ Teknik Survei Pemetaan Jilid 1’’
https://bsd.pendidikan.id/data/SMK_12/Teknik_Survei_dan_Pemetaan_Jili
d_1_Kelas_12_Iskandar_Muda_Purwaamijaya_2008.pdf
Diakses tanggal 8 Oktober 2018 Pukul 00.30 (html,online)
Pendidikan ‘’ Teknik Survei Pemetaan Jilid 2’’
https://bsd.pendidikan.id/data/SMK_12/Teknik_Survei_dan_Pemetaan_Jili
d_2_Kelas_12_Iskandar_Muda_Purwaamijaya_2008.pdf
Diakses tanggal 8 Oktober 2018 Pukul 01.25 (html,online)
Tim Asisten Praktikum Pemetaan Topografi. 2018. Penuntun Praktikum
Pemetaan Topografi. Laboratorium Pemetaan Topografi, Universitas
Hasanuddin.

Anda mungkin juga menyukai

  • Acara 5
    Acara 5
    Dokumen14 halaman
    Acara 5
    Muhammad Agung
    Belum ada peringkat
  • BAB II Sedimen Agung
    BAB II Sedimen Agung
    Dokumen7 halaman
    BAB II Sedimen Agung
    Muhammad Agung
    Belum ada peringkat
  • LKP 2
    LKP 2
    Dokumen10 halaman
    LKP 2
    Muhammad Agung
    Belum ada peringkat
  • L. Pengendapan
    L. Pengendapan
    Dokumen5 halaman
    L. Pengendapan
    Muhammad Agung
    Belum ada peringkat
  • Laporan 2 - Theodolit
    Laporan 2 - Theodolit
    Dokumen4 halaman
    Laporan 2 - Theodolit
    Muhammad Agung
    Belum ada peringkat
  • ZZZZ
    ZZZZ
    Dokumen4 halaman
    ZZZZ
    Muhammad Agung
    Belum ada peringkat
  • Lampiran
    Lampiran
    Dokumen16 halaman
    Lampiran
    Muhammad Agung
    Belum ada peringkat
  • Laporan 2 - Theodolit
    Laporan 2 - Theodolit
    Dokumen4 halaman
    Laporan 2 - Theodolit
    Muhammad Agung
    Belum ada peringkat
  • Acara 1
    Acara 1
    Dokumen8 halaman
    Acara 1
    Muhammad Agung
    Belum ada peringkat
  • Siap
    Siap
    Dokumen13 halaman
    Siap
    Muhammad Agung
    Belum ada peringkat
  • Acara 2 Nikol Silang & Sejajar
    Acara 2 Nikol Silang & Sejajar
    Dokumen9 halaman
    Acara 2 Nikol Silang & Sejajar
    Intan Sultani
    100% (1)
  • Geologi Struktur Acara 1
    Geologi Struktur Acara 1
    Dokumen15 halaman
    Geologi Struktur Acara 1
    Muhammad Agung
    Belum ada peringkat
  • Dokumen
    Dokumen
    Dokumen9 halaman
    Dokumen
    Muhammad Agung
    Belum ada peringkat
  • Laporan Paleontologi 2019
    Laporan Paleontologi 2019
    Dokumen12 halaman
    Laporan Paleontologi 2019
    Muhammad Agung
    Belum ada peringkat
  • LAPORAN RTK Masih Diedit
    LAPORAN RTK Masih Diedit
    Dokumen43 halaman
    LAPORAN RTK Masih Diedit
    Muhammad Agung
    100% (1)
  • Acara 1 Pengenlan Mikroskop
    Acara 1 Pengenlan Mikroskop
    Dokumen7 halaman
    Acara 1 Pengenlan Mikroskop
    Muhammad Agung
    Belum ada peringkat
  • Judul
    Judul
    Dokumen1 halaman
    Judul
    Muhammad Agung
    Belum ada peringkat
  • Acara 8
    Acara 8
    Dokumen12 halaman
    Acara 8
    Muhammad Agung
    Belum ada peringkat
  • Bab I Pendahuan
    Bab I Pendahuan
    Dokumen12 halaman
    Bab I Pendahuan
    Muhammad Agung
    Belum ada peringkat
  • BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian F
    BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian F
    Dokumen8 halaman
    BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian F
    Novri Toban
    Belum ada peringkat
  • RTK
    RTK
    Dokumen40 halaman
    RTK
    Muhammad Agung
    Belum ada peringkat
  • Lembar Depan
    Lembar Depan
    Dokumen7 halaman
    Lembar Depan
    Muhammad Agung
    Belum ada peringkat
  • Tabeldata Pengkuran Lapangan Theodolit
    Tabeldata Pengkuran Lapangan Theodolit
    Dokumen4 halaman
    Tabeldata Pengkuran Lapangan Theodolit
    Muhammad Agung
    Belum ada peringkat
  • Slma
    Slma
    Dokumen55 halaman
    Slma
    Muhammad Agung
    Belum ada peringkat
  • Acara 5
    Acara 5
    Dokumen14 halaman
    Acara 5
    Muhammad Agung
    Belum ada peringkat
  • Acara 5
    Acara 5
    Dokumen14 halaman
    Acara 5
    Muhammad Agung
    Belum ada peringkat
  • Acara 1
    Acara 1
    Dokumen8 halaman
    Acara 1
    Muhammad Agung
    Belum ada peringkat
  • Fosil Arthropoda
    Fosil Arthropoda
    Dokumen25 halaman
    Fosil Arthropoda
    Muhammad Agung
    Belum ada peringkat
  • No 1 Geodinamik
    No 1 Geodinamik
    Dokumen1 halaman
    No 1 Geodinamik
    Muhammad Agung
    Belum ada peringkat