Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PEDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Cahaya matahari adalah sumber energy utama bagi
kehidupan seluruh makhluk hidup di dunia.Bagi tumbuhan
khususnya yang berklorofil, cahaya matahari sangat membantu
proses fotosintesis .fotosintesis adalah proses dasar pada
tumbuhan untuk menghasilkan makanan. Makan yang dihasilkan
akan menentukan ketersediaan energy untuk pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan. Cahaya merupakan factor penting
terhadap berlangsungnya fotosintesis , sementara fotosintesis
merupakan proses yang menjadi kunci dapat berlangsungnya
proses metabolisme yang lain di dalam tanaman.
Kekurangan cahaya matahari akan menggangu proses
fotosisntesis dan pertumbuhan. Selain itu kekurangan cahya saat
perkembangan berlangsung akan menimbulkan gejala etiolasi,
dimana batang kecambah akan tumbuh lebih cepat namun lemah
dan daunnya berukuran kecil, tipis dan berwarna pucat (tidak
hijau). Gejala etiolasi tersebut disebabkan oleh kurangnya cahaya
atau tanaman berada di tempat yang gelap. Cahaya juga dapar
bersifat sebagai penghambat (inhibtor) pada proses pertumbuhan,
hal ini terjadi karena dapat memicu difusi auksin ke bagian yang
tidak terkena cahaya.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah cahaya berpengaruh dalam pertumbuhan tanaman
tomat?
2. Bagaimana pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan
tumbuhan tomat?
3. Adakah perbedaan pertumbuhan tanaman tomat yang
memperoleh perbedaan cahaya?

1
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan
tanaman tomat.
2. Untuk mengetahui adakah perbedaan dalam pertumbuhan
tanaman tomat yang memiliki perbedaan intensitas cahaya
yang diberikan.
1.4 Hipotesis
Adanya perbedaan pemberian cahaya pada pertumbuhan
tanaman tomat tentu akan menghasilkan perbedaan pertumbuhan.
Tomat yang mendapatkan cahaya langsung akan tumbuh lebih
bagus dan lebih baik dari tanaman lain yang mendapatakan
cahaya secara tidak langsung ataupun tumbuhan yanag diletakan
ditempat yang delap (tanpa cahaya).
1.5 Manfaat
Penelitian ini akan memberikan manfaat bagi saya maupun
pembaca untuk memberikan informasi dalam pemberian
intensitas cahaya pada tanaman tomat agar mendapatkan
pencahayaan yang baik sehingga menjadikan tanaman tersebut
tumbuh dengan maksimal.

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Isi
Tanaman tomat dapat tumbuh pada ketinggian tempat 0 –
1.250 mdpl, dan tumbuh optimal di dataran tinggi >750 mdpl.
Suhu optimal untuk pertumbuhannya adalah 23°C pada siang
hari dan 17°C pada malam hari. Tanah yang dikehendaki adalah
tanah yang bertekstur liat yang banyak mengandung pasir. Dan,
akan lebih disukai bila tanah itu banyak mengandung humus,
gembur, sarang, dan berdrainase baik. Sedangkan keasamaan
tanah yang idealuntuknya adalah netral, yaitu sekitar 6-7.
Pengaruh intensitas cahaya terhadap pertumbuhan dan
perkembangan tanaman sejauh mana berhubungan erat dengan
proses fotosintesis. Dalam proses ini energi cahaya diperlukan
untuk berlangsungnya penyatuan CO2 dan air untuk membentuk
karbohidrat. Semakin besar jumlah energy yang tersedia akan
memperbesar jumlah hasil fotosintesis sampai dengan optimum
(maksimum). Untuk menghasilkan berat kering yang maksimal,
tanaman memerlukan intensitas cahaya penuh. Namun demikian
intensitas cahaya yang sampai pada permukaan kanopi tanaman
sangat bervariasi, hal ini merupakan salah satu sebab potensi
produksi tanaman actual belum diketahui.
Kebutuhan cahaya untuk pertumbuhan tanaman tomat di
waktu muda (tingkat anakan) berkisar antara 50 – 85 % dari
cahaya total. Untuk jenis jenis semitoleran naungan untuk anakan
diperlukan sampai umur 1-2 bulan atau sampai tanaman
mencapai tinggi 1-2 meter. Sedangkan untuk jenis –jenis toleran
lebih lama lagi yaitu 3-4 bulan
Suhardi (1995) mengemukakan tamana tomat yang
ditaruh, pada tempat penuh memberikan pertumbuhan yang jauh
lebih baik dibandingkan dengan tempat cahaya masuk

3
sebahagian. Dibandingkan dengan lama penyinaran dan jenis
cahaya intensitas cahaya merupakan faktor yang paling berperan
terhadap kecepatan berjalannya fotosintesis. Dari penilitian yang
telah dilakukan diperoleh hsil bahwa sampai intensitas 10.000
lux, grafik kecepatan fotosintesis bergerak linear positif. Data
penelitian tersebut adalah untuk tanaman dewasa, sedangkan
untuk tanaman muda (tingkat semai-sapihan) belum diperoleh
data. Pengurangan intensitas sinar sampai 60% berpengaruh
positif nyata terhadap pertumbuhan awal tinggi dan jumlah daun,
serta diameter batang tanaman tomat.
Intensitas pencahayaan atau penyiaran yang berbeda akan
menghasilkan macam pertumbuhan tumbuhan yang berbeda.
Respon tumbuhan terhadap panjang penyinaran yang bervariasi
disebut fotoperiodisme. Respon itu meliputi dormansi (masa tidur
yang bertujuan untuk mengatasi masa/ musim yang tidak
menguntungkan untuk tumbuhan), pembungaan, perkecambahan,
dan perkembangan batang serta akar.
Dalam pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan tanaman
tomat juga dipengaruhi oleh faktor eksternal diantaranya hormon
dan gen. hormon yang paling berpengaruh terhadap intensitas
cahaya pada tumbuhan tomat adalah hormon auksin. Auksin
merupakan senyawa asetat yang terdapat pada tumbuhan. Auksin
dapat ditemukan di embrio biji, meristem tunas apikan, dan daun-
daun muda. Selain berpengaruh meningkatkan laju pemanjangan
sel pada tumbuhan, auksin juga merupakan hormon pengatur
proses fisiologis yang dapat digunakan untuk memacu
pembentukan buah tanpa penyerbukan (disebut partenokapri).
Ada beberapa macam auksin, yaitu rizokalin, kaulokalin, dan
antokalin. Rizokalin merupakan hormon pengatur pertumbuhan
akar (identic dengan vitamin B). Kaulokalin merupakan hormon
pemacu pertumbuhan batang. Filokalin merupakan hormon
pemacu pertumbuhan daun. Autokalin merupakan hormon
pemacu pembentukan bunga.

4
BAB III
BAHAN DAN METODE
3.1 Alat Dan Bahan
1. Polybag 3 lembar
2. Biji tomat 15 biji
3. Tanah
4. Pupuk kandang
5. Air
6. Kardus
3.2 Metode Kerja
 Siapkan alat dan bahan.
 Keringkan biji tomat yang buahnya matang.
 Rendam biji tomat tersebut didalam air selama 12 jam.
 Campurkan pupuk kandang dengan tanah.
 Setelah biji tomat di rendam, lakukan penyeleksian dengan
cara memasukan biji tomat kedalam air, lalu ambil biji
tomat yang tenggelam untuk ditanamkan.
 Masukan tanah yang telah dicampur pupuk kedalam setiap
polybag
 Letakan biji tomat didalam polybag yang telah diisi
campuran tanah dengan pupuk. Setiap polybag diisi oleh 5
biji tomat
 Letakan polybag pertama diluar rumah agar mendapatkan
cahaya matahari secara langsung. Selanjutnya letakan
polybag kedua di dalam ruangan yang tersinari cahaya
matahari secara tidak langsung. Lalu untuk polybag ketiga
letakan di tempat tertutup yang tidak ada sinar matahari
(dalam keadaan gelap) namun tetap harus ada udara.
 Amati perubahan tinggi pada setiap polybag
 Lakukan pengamatan tersebut selama 12 hari dan ambil
gambar setiap polybag dalam selang waktu 3 hari

5
BAB IV
ANALISIS DATA
4.1 Hasil Pengamatan
POLYBAG HARI KE
3 6 9 12
1. (CAHAYA 2.3 3.5 4 4.5
LANGSUNG) 1.8 3 3.4 3.6
1.8 3 3.5 3.7
0.6 2.6 3.1 3.4
0.3 2.9 3.9 4.9
RATA-RATA 1.36 3 3.58 4.02
2. (CAHAYA 7 7.3 8.3 8.8
TIDAK 2.3 7 7 7.2
LANGSUNG) 2 4.5 5.5 5.7
1.3 4.3 5 5.5
0.4 5.1 6.8 8
RATA-RATA 2.6 5.64 6.52 7.04
3. (TANPA 0.8 8.8 6.5 10.5
CAHAYA/ 0.8 6.5 10.5 6.5
GELAP) 0.2 5.3 5.4
0.4 6.3 7.6
0.6 7.3 9.5
RATA-RATA 0.56 6.84 7.9 8.5

4.2 Analisis
Dari ke-3 polybag yang disimpan di tempat yang berbeda,
setelah 12 hari diamati, tumbuhan yang palin tinggi adalah
tumbuhan yang tidak mendapatkan sinar matahari (gelap). Hal ini
karena kerja hormone auksin yang ada pada tumbuhan tidak
dihambat oleh sinar matahari, sehingga tanaman tomat tersebut
akan tumbuh lebih tinggi dari tanaman yang lain.
Hormone auksin akan terurai apabila terkena sinar
matahari, peristiwa ini akan menghambat pertumbuhan tanaman

6
tomat. Oleh karena itu, tumbuhan yang mendapatkan sinar
matahari langsung lebih pendek daripada tanaman tomat yang
lain. Sejalan dengan itu, tumbuhan yang mendapatkan sinar
matahari secara tidak langsung tidak menunjukan hasil yang
sangat signifikan, dalam artian tumbuah ini tidak tumbuh lebih
tinggi daripada tanaman yang disimpan di tempat yang gelap, dan
tumbuh lebih tinggi daripada tanaman yang yang mendapatkan
sinar matahari secara langsung. Perbedaan ini terjadi karena
intensitas cahaya yang didapatkan setiap polybag berbeda.
Jika ditinjau dari pertumbuhan tinggi tanaman, tumbuhan
yang disimpan di tempat yang gelap lebih tinggi dari tanaman
yang lain. Hal ini berbanding terbalik dari bertumbuhan batang
dan daunnya. Daun pada tumbuhan yang mendapatkan sinar
matahari langsung lebih banyak daripada tumbuhan yang lain
meskipun tanaman ini lebih pendek, sehingga setelah 12 hari
tumbuhan ini tumbuh dengan subur.
Setelah hari ke-12, tumbuhan yang disimpan di tempat
yang gelap satu-persartu mati. Meskipun tanaman ini lebih tinggi,
tetapi daun dan batang dari tanaman ini terlihat kering. Artinya,
tumbuhan yang baik adalah tumbuhan yang mendapatkan sinar
matahari secara langsung.

7
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan selam 12 hari,
tanaman yang dapat tumbuh dengan baik adalah tanaman yang
mendapatkan sinar matahari secara langsung. Meskipun hormone
auksin akan terurai apabila terkena sinar matahari yang
selanjutnya akan menghambat pertumbuhan tinggi tanaman,
tetapi sinar matahari sangat berperan penting dalam proses
fotosintesis
5.2 Saran
Saran yang dapat penyusun sampaikan ialah bagi para
petani tanaman tomat hendaknya memberikan pencahayaan yang
baik bagi tananmannya agar tanaman tersebut dapat tumbuh
dengan baik. Selain daripada itu, pemberian pupuk juga sangat
penting untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

8
DAFTAR PUSTAKA
Kistinnah, Idun dan Lestari, Endang Sri.2010.Biologi.Jakarta:
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Pratiwi, D.A., Srikini, Sri Maryat, S.,Bambang, dan
Suharno.2006.Biologi.Jakarta:Penerbit Erlangga
Riandari, Henny.2009.Theory and Aplication of Biolog.Solo:PT
Tiga Serangkai
Yusa, Ida Juariah. Sains Biologi Jilid 1: Bandung. 2005. Hal: 43

Arisworo Djoko, Yusa, Nana Sutresna. Ilmu Pengetahuan Alam


Jilid 2: Bandung. 2007. Hal: 7
Yusa, Yuvan Hadian. Ilmu Pengetahuan Alam Jilid 3: Bandung.
2008. Hal: 3

Anda mungkin juga menyukai