1 Teori Antrian
Menurut Herjanto (2009) Teori antrian ialah suatu metode analisis yang digunakan
untuk mengevaluasi biaya dan keefektifan suatu sistem antrian. Teori antrian
berusaha mencari optimalitas dari suatu keadaan antrian, yaitu meminimalkan
biaya total yang timbul, baik yang dihadapi oleh pelanggan maupun pemberi
layanan secara bersamasama”.
Teori antrian (Queueing Theory) diawali oleh Agner Kraup Erlang pertama kali
mempublikasikan makalah mengenai Queueing Theory pada tahun 1909.
2.1.3 Analisis Biaya
Banyak masalah antrian yang mengingikan pada bagaimana cara untuk
menemukan tingkat pelayanan yang ideal yang harus disediakan suatu perusahaan.
Penyediaan fasilitas yang banyak akan memberikan pengaruh baik terhadap
pelanggan, namun di sisi lain beban biaya akan lebih besar untuk perusahaan.
Sebaliknya, jika penyediaan fasilitas yang sedikit akan mengurangi biaya
perusahaan, namun salah satunya akan menimbulkan antrian bagi pelanggan.
Menurut Siswanto (2007, p. 230), “Pada dasarnya, bi aya antri terdiri atas dua
macam biaya, yaitu biaya yang muncul pada pihak pelanggan karena dia harus
membuang waktu untuk antri dan biaya yang berupa kerugian perusahaan karena
pelanggan harus keluar dari garis tunggu. Biaya fasilitas adalah biaya yang muncul
karena perusahaan harus mengadakan tambahan investasi guna menambah fasilitas
pelayanan agar tingkat pelayanan µ meningkat.” Adapun gambaran antara biaya
antrian dan tingkat pelayanan digambarkan pada Gambar 8. (Siswanto, 2007, p.
229)
Biaya
Biaya total antrian
Biaya
fasilitas
Biaya total
antrian
minimum
Biaya antri
Tingkat
pelayanan
µ optimal
Gambar 8 Karakteristik Biaya Dalam Model Antria
n