Anda di halaman 1dari 9

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan berkatnya
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa saya juga mengucapkan
banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik materi maupun pikirannya.

Makalah ini berisi tentang “Pengalaman Hidup Saya Sebagai Warga Negara di
Lingkungan Keluarga, Lingkungan Masyarakat dan Lingkungan Kampus”. Harapan saya
semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembacanya .

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman, saya yakin masih banyak


kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu saya sangat mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dari pembaca demi kesenpurnaan makalah ini. Karena kritik dan saran ini
sebagai batu loncatan yang dapat memperbaiki makalah kami di lain waktu. Sehingga kami
akan berusaha untuk menyelesaikan makalah dengan lebih baik lagi

Kupang, Juni 2018

penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

DAFTAR ISI................................................................................................. i

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. 1

1.1. Latar Belakang...................................................................... 1

1.2. Rumusan Masalah……......................................................... 2

1.3. Tujuan................................................................................... 2

BAB II MATERI……………….......................................................................

2.1 Pengalaman saya sebagai warga negara di lingkungan kampus..… 3

2.2 Pengalaman saya sebagai warga negara di lingkungan Masyarakat…... 4

2.3 Pengalaman saya sebagai warga negara di lingkungan Keluarga.……. 5


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kewarganegaraan merupakan keanggotaan seseorang dalam kontrol satuan politik


tertentu yang dengannya membawa hak untuk berpartisipasi dalam kegiatan politik. Sebagai
seorang warga negara yang baik tentunya mengetahui dan memiliki hak dan kewajiban serta
menjalankannya. Hak adalah segala sesuatu yang semestinya kita peroleh dari orang lain,
sedangkann kewajiban adalah segala sesuatu yang semestinya kita berikan kepada orang lain
guna menghormati hak orang lain. Warga negara sendiri merupakan rakyat yang menetap di
suatu wilayah dan rakyat tertentu dalam hubungannya dengan negara.

Pengalaman hidup seseorang memang berbeda-beda antara yang satu dan yang lain.
Pengalaman hidup ini dapat dijadikan pengalaman dan pembelajaran bagi orang lain. Jadi
setiap orang tentunya memiliki banyak pengalaman dalam hidupnya. Yang paling terkenal
adalah pengalaman seseorang sebagai warga negara baik di lingkungan kampus, lingkungan
masyarakat dan lingkungan keluaga.

Lingkungan Keluarga merupakan lingkungan pendiidikan yang pertama dan utama


bagi anak yang memberikan tuntunan dan contoh bagi anak. Sedangkan lingkungan kampus
merupakan lingkungan dimana mahasiswa menjalani prose belajar. Lingkungan masyarakat
merupakan suatu wilayah yang terdiri dari berbagai individu dan kelompok sosial

2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana Pengalaman hidup saya sebagai warga negara dalam lingkungan


Keluarga?
2. Bagaimana pengalaman hidup saya sebagai warga negara dalam lingkungan
masyarakat?
3. Bagaimana pengalaman hidup saya sebagai warga negara dalam lingkungan kampus?
1.3 Tujuan

1. Mengetahui pengalaman hidup saya sebagai warga negara dalam lingkungan


keluarga
2. Mengetahui pengalaman hidup saya sebagai warga negara dalam lingkungan
masyarakat
3. Mengetahui pengalaman hidup saya sebagai warga negara dalam lingkungan kampus
BAB II
ISI

2.1 Pengalaman hidup saya sebagai warga negara dalam lingkungan keluarga

Lingkungan Keluarga merupakan lingkungan pendiidikan yang pertama dan utama


bagi anak yang memberikan tuntunan dan contoh bagi anak.

Pengalaman saya sebagai warga negara dalam lingkungan keluarga ini adalah, saya
sudah diajarkan dan ditanamkan nilai-nilai dasar dalam diri saya seperti menghargai dan
menghormati siapa saja, mencintai dan menyayangi orangtua, tolong menolong.

Dalam lingkungan keluarga ini saya diajarkan untuk percaya dan takwa pada Tuhan
Yang Maha Esa. Saya diajarkan untuk berdoa sebelum dan sesudah melakukan suatu
kegiatan. Saya juga diajarkan supaya harus selalu mensyukuri hidup ini dan berterimakasih
pada Tuhan atas semua anugerah yang telah diberikan.Saya juga harus menghormati dan
menghargai agama lain. Selain itu sebagai seorang anak, saya juga harus meminta izin pada
orangtua saat akan ke luar kemana saja. Saya juga harus mengucapkan salam.

Saya juga diajarkan untuk berani membela kebenaran. Karena kebenaran itu harus
diperjuangkan tanpa ada rasa takut. Setiap manusia juga memiliki persamaan hak dan derajat
jadi tidak ada manusia yang lebih tinggi maupun lebih rendah namun semuanya sama. Saya
diajarkan untuk menghargai dan menghormati hak setiap orang.

2.2 Pengalaman hidup saya sebagai warga negara dalam lingkungan masyarakat

Lingkungan masyarakat merupakan suatu wilayah yang terdiri dari berbagai individu
dan kelompok sosial. Pengalaman saya sebagai warga negara dalam lingkungan ini adalah
kebanyakan menyangkut kehidupan sosial saya. Disini lebih banyak saya diajarkan untuk
hidup rukun dan damai dengan sesama meskipun berasal dari berbagai daerah berbeda. Di
lingkungan tempat tinggal saya tidak hanya kami saja namun ada juga orang yang berasal
dari daerah lain namun kami tertap hidup aman dan damai. Hal ini karena kami benar-benar
menghargai perbedaan yang ada. Perbedaan ini bukanlah sesuatu yang bisa membuat kita
terpecah-pecah namun membuat kita menjadi lebih unik karenanya.

Dalam lingkungan masyarakat ini saya juga pernah mengalami adanya toleransi
beragama yang sangat baik. Waktu itu di gereja kami ada misa perayaan Natal, disitu saya
melihat ada banyak pemuda yang berasal dari agama lain yang datang untuk menjaga
kelangsungan misa itu. Mereka menjaga keamanan disekitar kompleks baik dengan baik.
Selain itu antara organisasi dari orang muda dari berbagai agama juga sering mengadakan
kegiatan bersama. Disini saya melihat bahwa toleransi merupakan nilai yang sangat penting
demi tercapainya kesatuan.

Dalam lingkungan masyarakat ini juga ada organisasi pemuda seperti karang taruna,
disini diajarakan bagaimana kami sebagai orang muda menjaga ketertiban dan kenyamanan
dalam lingkungan masyarakat. Selain itu kami juga mengadakan bakti, di bakti ini diterapkan
budaya gotong royong dimana kami semua secara bersama-sama bekerja, dengan begitu
pekerjaan yang terasa berat menjadi ringan.

Selain beberapa pengalaman itu, saya juga merasakan pengalaman sewaktu mengikuti
pemilihan DPRD di daerah saya, disitu saya meihat setiap orang harus memilih pilihannya
sendiri. Disini saya melihat diterapkan adanya demokrasi. Selain itu sebagai warga negara
yang baik saya juga diwajibkan untuk memiliki KTP karena ini merupakan identitias saya
sebagai warga negara sehingga saya dihantar oleh ayah saya untuk mengurus KTP ini melalui
RT, RW dan Kelurahan. Hal ini menunjukan bahwa sebagai warga negara yang baik
hendaknya mengikuti prosedur yang ada.

Sebagai warga negara yang baik saya diharuskan untuk menjunjung tinggi nilai-nilai
kemanusiaan, tidak semena-mena terhadap orang lain, memiliki sikap bangga sebagai bagian
dari Indonesia yang memiliki berbagai macam budaya dan kekhassannya.

2.3 Pengalaman hidup saya sebagai warga negara dalam lingkungan kampus

Lingkungan kampus merupakan lingkungan dimana mahasiswa menjalani proses


belajar. Pengalaman saya sebagai warganegara dalam lingkungan kampus ini adalah saya
banyak diajarkan untuk menaati peraturan dan tata tertib yang ada. Selain itu, saya juga
diajarkan untuk selalu menjaga sarana dan prasarana yang ada di kampus. Saya sadar bahwa
seseorang memiliki hak dan kewajibannya, seseorang memang memiliki hak namun ia juga
harus menaati kewajibannya. Contohnya di lingkunga kampus ini saya memiliki hak untuk
memperoleh pendidikan namun saya juga memiliki kewajiban yaitu membayar uang regis
dan juga menjaga keamanan dan kenyamanan di lingkungan ini.

Di lingkungan kampus ini saya juga diajarkan budaya antri. Mulai dari awal ketika
saya lulus tes masuk perguruan tinggi di kampus ini, saya sudah diharuskan mengikuti
beberapa rangkaian diantaranya harus memasukan berkas-berkas dan lapor diri dan juga
wawancara. Semua proses ini menerapkan sistem antri. Tidak hanya itu, sampai saat ini
ketika pergi ke ATM juga masih harus antri. Hal ini menunjukan bahwa sebagai warga
negara yang baik harus membudayakan hal ini supaya kehidupan menjadi aman selalu.

Dalam lingkungan kampus juga saya diajarkan bagaimana menerima dan


mendengarkan pendapat orang lain serta tidak memaksakan kehendak terhadap orang lain.
Dalam menyelesaikan suatu masalah harus melalui musyawarah supaya mendapatkan
penyelesaian yang baik.

Di lingkungan kampus juga saya memiliki pengalaman yaitu harus menjadi orang
yang rapi yaitu ketika masuk ke dalam kampus harus mengenakan kemeja , celana panjang
atau rok dan juga bersepatu.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. Pengalaman saya sebagai warga negara di lingkungan keluarga adalah saya diajarkan
untuk selalu bersyukur dan berterimakasih atas anugerah yang sudah diberikan Tuhan
dan juga mencintai tanah air, saling menghormati dan menyayangi, mencintai satu
sama lain, mencintai tanah air, sikap toleransi, menghormati hak dan kewajiban.
2. Pengalaman saya sebagai warga negara di lingkungan masyarakat adalah saya
diajarkan untuk hidup rukun dengan sesama meskipun berasal dari daerah yang
berbeda, selain itu saya diajarkan untuk toleransi terhadap sesama,menghargai satu
sama lain, tolong menolong, budaya gotong royong, menjaga keamanan dan
kenyamanan lingkungan masyarakat.
3. Pengalaman saya sebagai warga negara di lingkungan kampus adalah saya diajarkan
untuk menaati peraturan dan tata tertib yang ada serta menjaga sarana dan prasarana
yang ada, menerapakan budaya antri, menghargai pendapat orang lain dan berpakaian
yang rapi dan sopan.
Daftar pustaka

Pasha, Musthafa Kamal. 2002. Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta: Citra


Karsa Mandiri

Soemarsono, S. dan H. Mansyur. 2002. Pendidikan Kewarganegaraan. Gramedia


Pustaka Utama: Jakarta

Syarbani, Syahrial. 2002. Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi Edisi Revisi,


Jakarta: Ghalia Indonesia

Anda mungkin juga menyukai