nataliairda's Blog
UNCATEGORIZED
MAKASSAR
PENDAHULUAN
1. Latar belakang
1. Tujuan penulisan
BAB II
PEMBAHASAN
1. Kesehatan Lingkungan
1. Metode Pengendalian
Penyakit tadi belum ada obatnya ataupun vaksinnya, seperti hamper semua
penyakit yang disebabkan oleh virus.Menurut WHO (Juli Soemirat,2009:180),
pengendalian vektor penyakit sangat diperlukan bagi beberapa macam
penyakit karena berbagai alasan :
1. Bila ada obat ataupun vaksinnya sudah ada, tetapi kerja obat tadi belum
efektif, terutama untuk penyakit parasiter
2. Berbagai penyakit di dapat pada banyak hewan selain manusia, sehingga
sulit dikendalikan.
3. Sering menimbulkan cacat, seperti �lariasis dan malaria.
4. Penyakit cepat menjalar, karena vektornya dapat bergerak cepat seperti
insekta yang bersayap
E.Aspek Hukum
Pasal 7
Pasal 9 Standar dan persyaratan perlengkapan pelindung diri (PPD), bahan dan
peralatan, serta penggunaan insektisida untuk pengendalian vektor
sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 dan Pasal 9 tercantum dalam Lampiran
Peraturan ini.
BAB IV PERIZINAN
Pasal 11
BAB V PEMBIAYAAN
Pasal 12
Pasal 13
(2) Monitoring dan evaluasi sebagaimana dimaksud pda ayat (1) dilaksanakan
secara berjenjang mulai dari tingkat desa, kecamatan, kabupaten/kota,
provinsi dan pusat . (3) Monitoring dan evaluasi yang dilakukan oleh
Pemerintah daerah harus dilaporkan kepada Pemerintah secara berkala dan
berjenjang. (4) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) meliputi metode
yang digunakan dan hasil pengendalian (5) Tata cara monitoring dan evaluasi
pelaksanaan pengendalian vektor sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
tercantum dalam Lampiran Peraturan ini.
Pasal 16
(1) Menteri, kepala dinas kesehatan provinsi dan kepala dinas kesehatan
kabupaten/kota melakukan pembinaan terhadap penyelenggaran pengendalian
vektor dengan melibatkan instansi, organisasi profesi, dan asosiasi terkait (2)
Dalam rangka pengawasan Menteri, kepala dinas kesehatan provinsi dan
kepala dinas kesehatan kabupaten/kota dapat memberikan sanksi administratif
berupa teguran tertulis sampai dengan Pencabutan izin operasional bagi
swasta.
Pasal 17
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
1. Pengendalian kimiawi
2. Pengendalian Fisika-Mekanika
3. Pengendalian Biologis
Pengendalian vektor penyakit ini merupakan konsep yang relative baru. Pada
awalnya orang berpikir tentang pembasmian vektor. Akan tetapi kemudian
tampak bahwa pembasmian itu sulit dicapai dan kurang realistis dilihat dari
sisi ekologis. Oleh karenanya pengendalian vektor saat ini akan ditujukan
untuk mengurangi dan mencegah penyakit bawaan vektor sejauh dapat dicapai
dengan keadaan social-ekonomi yang ada serta keadaan endemic penyakit
yang ada. Oleh karenanya pemantauan keadaan populasi insekta secara
kontinu menjadi sangat penting.
B.Saran
DAFTAR PUSTAKA
1.http://�les.buku-kedokteran.webnode.com/200000024-3716638102
/Vektor%20Penyakit.pdf (http://�les.buku-kedokteran.webnode.com
/200000024-3716638102/Vektor%20Penyakit.pdf) di akses pada tanggal 1
April 2011 8:51 pm
2.http://�les.artikelkesehatan.webnode.com/200000024-11b8012b1b
/Commnicable%20Disease.pdf (http://�les.artikelkesehatan.webnode.com
/200000024-11b8012b1b/Commnicable%20Disease.pdf) di akses pada tanggal
1 april 2011 8:40 pm
Budiman dan Suyono. 2010. Ilmu Kesehatan Masyarakat dalam Konteks
Kesehatan Lingkungan.Jakarta : EGC
REPORT THIS AD
WordPress.com.