Tinder merupakan sebuah aplikasi (seluler dan web) untuk layanan kencan online yang
memfasilitasi komunikasi antara pengguna yang saling tertarik antara satu sama lain.
Dengan menggunakan fitur swipe ke kanan jika tertarik dan swipe ke kiri jika tidak
tertarik, apabila kedua belah pihak saling tertarik satu sama lain berarti mereka match
(cocok). Informasi yang digunakan dalam Tinder yaitu foto, biografi singkat, dan
biasanya terdapat link sosial media seperti Facebook, Instagram, dan akun Spotify.
Tinder sebenarnya memerlukan akses ke Facebook pengguna, namun pada Agustus
2019, Tinder memperbolehkan pengguna mendaftar menggunakan nomor telepon tanpa
akses ke Facebook.
Tinder ditemukan oleh Sean Rad, Jonathan Badeen, Justin Mateen, Joe Munoz, Dinesh
Moorjani, dan Whitney Wolfe (yang kemudian keluar untuk menciptakan Bumble pada
tahun 2014). Inspirasi pembuatan Tinder berasal dari pemikiran Sean Rad “Siapapun
Anda, akan terasa nyaman mendekati seseorang jika Anda tahu bahwa mereka ingin
Anda dekati”. Pada Mei 2013 Tinder termasuk dalam Top 25 Sosial Media berdasarkan
frekuensi penggunaan dan banyaknya jumlah pengguna.
Ketika pertama kali diluncurkan pada tahun 2012, Tinder merupakan aplikasi khusus
pengguna ponsel yang hanya dapat diakses melalui IOS, lalu pada tahun 2013 Tinder
juga dapat diakses melalui Android. Hingga saat ini, Tinder telah mencapai versi ke-10
yang diluncurkan pada bulan Maret 2019.
Pada tahun 2017, Tinder meluncurkan versi website dan dapat diakses di PC, versi ini
dinamakan “Tinder Online” dengan situs (https://tinder.com). Versi desktop ini
ditujukan bagi para pengguna yang memiliki keterbatasan kapasitas memori pada
ponselnya, sehingga tak bisa memiliki banyak aplikasi. Selain itu juga untuk
memudahkan dalam megobrol dengan teman kencan. Misalnya, jika sedang bekerja via
desktop, pengguna bisa sembari membalas chat dari teman kencan via Tinder Online
tanpa harus bolak-balik melihat aplikasi Tinder di smartphone.
Secara garis besar, prinsip Tinder Online dengan aplikasi Tinder di smartphone sama
saja. Perbedaannya terletak pada mekanisme match yang dilakukan. Jika di ponsel Anda
bias swipe layar ke kiri atau kanan, di desktop Anda harus drag (menggeser) mouse ke
kiri dan kanan.
Terdapat beberapa aplikasi yang berawal dari situs web, dan ada juga aplikasi yang
merambah ke situs web. Hal ini bergantung pada tujuan aplikasi dibuat dan siapa
targetnya. Baik situs web maupun aplikasi seluler memiliki kelebihan dan
kekurangannya sendiri, berikut merupakan uraian mengenai perbandingan antara situs
web dan aplikasi seluler :
Situs Web
- Dapat diakses semua pengguna
Situs web dapat diakses dari perangkat seluler manapun, terlepas dari
sistem operasi apa yang digunakan, selama masih ada akses internet.
Namun, akses jaringan akan menentukan kualitas, kecepatan, dan segala
faktor yang akan mempengaruhi penggunaan situs web. Selain itu, situs
web tidak perlu didownload dan gratis sepenuhnya.
- Pengguna tidak perlu meng-update
Pengguna tidak pelu melakukan update untuk meningkatkan performa
website, karena website mudah untuk melakukan update sendiri,
memperbaiki bugs, dan pengguna tidak akan terganggu akan proses
update yang dilakukan. Jadi, versi terbaru web akan langsung tertera saat
pengguna mengakses web tersebut.
- Hemat biaya
Keuntungan ini diperoleh oleh perusahaan, karena website tidak
memerlukan biaya pengeluaran yang banyak. Berbeda dengan aplikasi
yang membutuhkan biaya banyak dalam hal maintain dan melakukan
update untuk meluncurkan fitur terbaru, terlebih jika aplikasi dapat
digunakan di lebih dari satu platform.
Aplikasi Seluler
- Cara yang lebih interaktif untuk terlibat dengan pengguna
Jika pada situs web pengguna hanya melihat teks dan gambar yang sama
dan monoton, aplikasi dapat mengintegrasikan fitur yang memungkinkan
pengguna untuk berinteraksi dengan komponen aplikasi tertentu.
Contohnya terdapat beberapa fitur yang hanya dapat digunakan dalam
aplikasi. Sehingga, untuk memperoleh kepuasan maksimal, pengguna
harus mendownload versi aplikasi seluler terlebih dahulu.
- Kustomisasi
Aplikasi seluler mengizinkan pengguna untuk mengatur preferensi mereka
setelah aplikasi diunduh, serta menyesuaikannya dengan kebutuhan
Lalu manakah pilihan yang lebih baik? Situs web atau aplikasi?
Secara statistik, hasil menunjukkan lebih banyak yang memilih aplikasi seluler. Sebuah
laporan dari Newzoo mengungkapkan bahwa pada tahun 2018, industri aplikasi seluler
menghasilkan 92,1 miliar pendapatan aplikasi global. Laporan yang sama
memperkirakan bahwa pada tahun 2021 pendapatan aplikasi akan meningkat lebih dari
50 % menjadi 139,6 miliar.
Namun, pilihan yang tepat tergantung pada tujuan bisnis Anda. Jika tujuan Anda adalah
menawarkan konten yang ramah ke banyak orang, maka situs web mungkin adalah cara
yang tepat. Namun, jika Anda ingin terlihat lebih baik dalam berinteraksi dengan
pelanggan, maka aplikasi seluler merupakan pilihan terbaik.
Dalam banyak kasus, Anda dapat memutuskan bahwa Anda dapat melakukan keduanya,
baik situs web maupun aplikasi seluler. Jika dilakukan dengan benar, keduanya dapat
menjadi pilihan yang strategis. Sama seperti Tinder yang memanfaatkan perkembangan
teknologi dalam menjalankan bisnisnya pada segala sektor yang tersedia.