PENDAHULUAN
Seiring dengan perkembangan zaman, maka semakin cepat pula perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi termasuk di dalamnya perkembangan ilmu kimia. Perkembangan
IPTEK ini menuntut terbentuknya sumber daya manusia yang berkualitas agar mampu
bersaing di Era Globalisasi. Salah satu usaha yang dilakukan pihak pemerintah ataupun
swasta adalah mendirikan sekolah beserta sarana dan prasarananya. Salah satu prasarana
tersebut adalah laboratorium agar dalam proses pembelajaran dapat berjalan lebih baik
(khususnya untuk pendidikan kimia). Ilmu kimia termasuk rumpun Ilmu Pengetahuan Alam
(IPA), oleh karenanya ilmu kimia mempunyai karakteristik mirip dengan IPA sehingga ilmu
kimia memberikan sumbangan yang besar dalam perkembangan ilmu dan teknologi. Tingkat
Satuan Pendidikan. Sekolah dituntut untuk menentukan sendiri pendekatan, metode, maupun
media pembelajaran yang paling baik buat peserta didiknya. Materi-materi kimia akan lebih
mudah dipahami siswa apabila proses pembelajaran tidak hanya dilakukan dalam kelas saja,
melainkan didukung dengan kegiatan pembuktian-pembuktian secara langsung, baik di
lapangan maupun di laboratorium kimia. Oleh karena kegiatan pembelajaran kimia juga
harus dilakukan di lapangan atau di laboratorium kimia, maka lebih tepat digunakan
pendekatan keterampilan proses.
Pelaksanaan proses pembelajaran dengan kegiatan percobaan atau eksperimen akan dapat
berjalandengan baik dan benar, jika dilakukan dengan perencanaan yang benar terlebih
dahulu. Perencanaan kegiatan praktikum dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
tujuan praktikum dan infrastruktur (Mulyati Arifin, 1995: 190).
Ruang laboratorium kimia berfungsi sebagai tempat berlangsungnya kegiatan pembelajaran
kimia secara praktek yang memerlukan peralatan khusus
(Permendiknas, 2007:52).
Infrastruktur laboratorium kimia dapat dipahami sebagai sarana dan prasarana yang
terdapat di dalam laboratorium kimia yang akan mendukung segala kegiatan operasional
laboratorium kimia. Keberadaan infrastruktur yang lengkap tentu tidak akan dapat
dimanfaatkan secara maksimal apabila tidak didukung oleh unsur penunjang lain, seperti:
1
organisasi laboratorium, peraturan, tata ruang, kelengkapan peralatan keamanan, dan
keselamatan kerja,sumber daya manusia, serta administrasi laboratorium yang tertata (Tim
Supervisi Ditjen Dikti, 2002: 1).
Salah satu faktor yang berpengaruh dalam kegiatan praktikum kimia adalah infrastruktur
dan unsur penunjang yang ada (pengelola, buku sumber, alat dan bahan kimia). Ini berarti
bahwa kelengkapan infrastruktur dan unsur penunjang laboratorium kimia di sekolah dengan
sendirinya merupakan suatu alat bantu dalam usaha pencapaian tujuan pembelajaran.
Laboratorium kimia harus dikelola sedemikian rupa sehingga dapat mewujudkan suatu
sarana yang dapat membantu siswa dalam pembelajaran ilmu kimia (Hadiat, 1984: 1).
Keberadaan laboratorium kimia merupakan salah satu sarana yang sangat penting untuk
mendukung tercapainya keberhasilan suatu proses pembelajaran, sehingga laboratorium
kimia harus dilengkapi dengan tata ruang, administrasi, alat, bahan kimia, dan laboran yang
cukup. Kelengkapan infarstruktur laboratorium kimia
tiap sekolah tentunya berbeda-beda. Jika pelaksanaan praktikum berjalan dengan lancar
tentu akan meningkatkan hasil belajar siswa dan keterampilan lulusan siswa sehingga akan
Berdasarkan uraian di atas maka penulis mengambil judul tugas akhir “PEMELIHARAAN
1 BONTANG”
2. Dalam pelaksanaan praktikum praktikan, laboran dan guru masih kurang dalam
2
1.3 Rumusan masalah dari makalah ini ialah:
1.4 Tujuan
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai sumber informasi yang
berguna bagi guru, siswa, pengelola laboratorium dan sekolah. Adapun manfaat dari
4. Dapat digunakan sebagai pengambil kebijakan bagi sekolah, untuk upaya perbaikan
laboratorium Mikrobiologi
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Laboratorium (disingkat lab) adalah tempat riset ilmiah, eksperimen, pengukuran ataupun
menurut Emha (2002), laboratorium diartikan sebagai suatu tempat untuk mengadakan
percobaan, penyelidikan, dan sebagainya yang berhubungan dengan ilmu fisika, kimia,
Pengertian lain menurut Sukarso (2005), laboratorium ialah suatu tempat dimana
dilakukan kegiatan kerja untuk mernghasilkan sesuatu. Tempat ini dapat merupakan
suatu ruangan tertutup, kamar, atau ruangan terbuka, misalnya kebun dan lain-lain.
Berdasarkan definisi tersebut, laboratorium adalah suatu tempat yang digunakan untuk
melakukan percobaan maupun pelatihan yang berhubungan dengan ilmu fisika, biologi,
dan kimia atau bidang ilmu lain, yang merupakan suatu ruangan tertutup, kamar atau
Menurut Sukarso (2005), secara garis besar laboratorium dalam proses pendidikan adalah
sebagai berikut:
dalam mempergunakan alat-alat media yang tersedia untuk mencari dan menemukan
4
kebenaran.
3. Memberikan dan memupuk keberanian untuk mencari hakekat kebenaran ilmiah dari
3. Laboratorium sekolah sebagai tempat yang dapat mendorong semangat peserta didik
untuk memperdalam pengertian dari suatu fakta yang diselidiki atau diamatinya.
4. Laboratorium sekolah berfungsi pula sebagai tempat untuk melatih peserta didik
bersikap cermat, bersikap sabar dan jujur, serta berpikir kritis dan cekatan.
5. Laboratorium sebagai tempat bagi para peserta didik untuk mengembangkan ilmu
pengetahuannya .
mestinya. Bahkan terkesan ruang laboratorium yang dibangun tidak berfungsi. Tidak
sedikit ruangan yang dibangun bagi kegaiatan laboratorium sekolah ada yang berubah
mengamati, menemukan, dan memecahkan suatu masalah manjadi ruang kelas ataupun
5
1.Kurangnya kemampuan dalam mengelola laboratorium sekolah.
4. belum meratanya pengadaan dan penyebaran alat yang digunakan untuk analisis
mikrobiologi sehingga menyulitkan bagi pusat kegiatan guru untuk menjalankan fungsi
6
tempat seluas 2,5 m2dari keseluruhan luas laboratorium. Laboratorium untuk
keperluan praktikum mahasiswa membutuhkan ukuran lebih luas lagi, misalnya 3 – 4
m2 untuk setiap siswa.
2. Penataan
Tata letak peralatan adalah suatu bentuk usaha pengaturan penempatan peralatan di
laboratorium, sehingga laboratorium tersebut berwujud dan memenuhi persyaratan untuk
beroperasi. Kata pengaturan dalam kalimat di atas mengandung makna yang sangat luas,
yaitu bahwa dalam mewujudkan suatu laboratorium yang layak operasi diperlukan
penempatan perlatan yang tersusun yang rapi berdasar kepada proses dan langkah-langkah
penggunaan/aktivitas dalam laboratorium yang diharapkan, begitu pula dengan daerah kerja
harus memiliki luas yang memungkinkan pengguna/pekerja/operator dapat bergerak bebas,
aman dan nyaman, di samping lalu lintas bahan yang akan digunakan dapat sampai ke
tempat kerja dengan mudah dan lancar.
Tujuan Tata Letak laboratorium
a. Mengurangi hambatan dalam upaya melaksanakan suatu pekerjaan yang menjadi
tanggung jawabnya.
b. memberikan keamanan dan kenyamanan bagi pengguna/pekerja/operato.
c. Memaksimalkan penggunaan peralatan.
d. Memberikan hasil yang maksimal dengan pendanaan yang minimal
e. Mempermudah pengawasan.
Prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan dalam menyusun tata letak peralatan dan perabotan
laboratorium adalah:
a. mudah dilihat
b. mudah dijangkau
c. aman untuk alat
d. aman untuk pemakai
3. Pengadministrasian
Pengadministrasian sering juga disebut sebagai kegiatan menginventaris. Inventaris adalah
sutu kegiatan dan usaha untuk mnyediakan catatan tentang keadaan semua fasilitas, barang-
barang yang dimiliki sekolah. Bagi SMK Kimia yang mempunyai beberapa lab sangat
penting untuk mendata fasilitas/menginventaris alat dan bahan lab untuk kegiatan
pembelajaran siswa. Dengan kegiatan invetarisasi yang memadai akan dapat diperoleh
7
pedoman untuk mempersiapan anggaran atau mempersiapkan kegiatan pada tahun yang
akan datang.
Catatan inventaris yang baik akan mempermudah pergantian tanggung jawab dari pengelola
yang satu ke yang lainnya. Inventaris juga akan mempermudah untuk mengetahui dimana
suatu peralatan akan ditempatkan. Dengan demikian akan mempermudahkan pengontrolan,
seperti terhadap kehilangan yang disebabkan oleh kecerobohan atau kecurian.
4. Pengamanan, perawatan, dan pengawasan
Pada dasarnya pengamanan, perawatan dan pengawasan laboratorium merupakan tanggung jawab
bersama baik pengelola maupun pengguna. Mengatur dan memelihara laboratorium merupakan upaya
agar laboratorium selalu tetap berfungsi sebagaimana mestinya. Sedangkan upaya menjaga
keselamatan kerja mencakup usaha untuk selalu mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan
sewaktu bekerja di laboratorium dan penangannya bila terjadi kecelakaan.
Usaha yang dilakukan dalam memelihara kelancaran penggunaan laboratorium, antara lain:
a. Jadwal penggunaan laboratorium yang jelas
b. Tata tertib laboratorium yang dilaksanakan dengan tegas
c. Alat penanggulangan kecelakaan: pemadam kebakaran, kotak P3K, dll dalam keadaan baik dan
dipahami
Sarana pengamanan yang diperlukan dan harus ditaati di hampir semua laboratorium antara lain:
a. Saluran air dengan kran dan shower
b. Saluran gas dengan kran sentral
c. Jaringan listrik yang dilengkapi dengan sekering atau pemutus arus
d. Kotak p3k yang berisi lengkap obat
Dan untuk pengawasan biasanya hanya dilakukan oleh
para pengelola laboratorium yang memiliki pemahaman dan
keterampilan kerja di laboratorium, bekerja sesuai tugas dan tanggung
jawabnya, dan mengikuti peraturan. Pengelola laboratorium di sekolah umumnya sebagai berikut:
a. Kepala Sekolah
b. Wakil Kepala Sekolah
c. Koordinator Laboratorium
d. Penanggung jawab Laboratorium
e. Laboran
8
1.4 Standar Sarana dan Prasarana Laboratorium
Sarana dan prasarana yang akan dibahas adalah yang berada di Laboratorium
Mikrobiologi.
2 Peralatan
3 Media pendidikan
4 Perlengkapan lain
9
BAB III
Dalam tugas Pemeliharaan sarana dan prasarana di salah satu laboratorium kimia
praktikum bagi siswa/i kompetensi keahlian kimia Analisis, yaitu terfokus kepada analisa
kapang dan khamir dll.Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat
dalam mencapai maksud atau tujuan sedangkan prasarana adalah segala sesuatu yang
dirasakan masih kurang memadai karena Laboratorium dalam keadaan yang kurang steril
seperti tempat pertumbuhan bakteri yang masih kurang steril dan mendapatkan cahaya
matahari yang berlebih ,penempatan yang benar di letakan di di ruang yang memiliki
dengan baik , di laboratorium Mikrobiologi sarana dan prasana masih kurang memadai
karena masih banyak dijumpai sarana yang kotor dan rusak contoh westafel yang dipakai
sangat kotor , meja praktikum ,penempatan peralatan yang kurang tepat seperti oven yang
pertumbuhan jamur yang seharusnya diletakan didalam ruangan inkubasi tetapi pada
10
kenyataannya proses penumbuhan jamur dilakukan di westafel sehingga pekerjaan yang
dilakukan kurang steril dan hasil praktikum menjadi kurang maksimal , alat yang
dapat menghemat watu ,peralatan yang digunakan sebaiknya hanya peralatan khusus
yang dilakukan dalam praktikum mikrobiologi saja , pada bahan penempatan dilakukan
berdasarkan abjad dan sifat bahan dan sebaiknya diletakan dalam lemari bahan dan
memiliki MSDS yang jelas sehingga pada melakukan praktikum pengambilan bahan
dimudahkan .Pada prasarana atau peralatan yang menunjang dalam praktikum dalam
laboratorium masih kurang dalam pemeliharaannya dapat dijumpai dengan masih terlihat
plafon yang dihinggapi oleh sarang nyamuk dan sarang laba-laba ,dinding di
pemeliharaan praktikan, laboran dan guru . Seharusnya setiap selesai digunakan ruangan
mikrobiologi agar laboratorium menjadi bersih dan steril sehingga hasil praktikum yang
di dapat menjadi lebih bagus dan dapat dipertanggung jawabkan. Pintu laboratorium yang
rusak, seharusnya pintu dibetulkan untuk menghindari hilangnya alat dan bahan dalam
sebaiknya peralatan harus dicek kebersihan dan kalibrasi alat secara berkala. Dalam
laboratorium yang baik seharusnya memiliki laboran yang bertanggung jawab atas,
11
BAB IV
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Dari hasil pengamatan sarana dan prasarana laboratorium mikrobiologi dapat disimpulkan
bahwa:
laboratorium hal itu di akibatkan karena kurangnya pemeliharaan sarana dan prasarana oleh
1.2 Saran
2. Setiap alat harus memiliki standar operasional agar menghindari kerusakan alat
12
DAFTAR PUSTAKA
http://fis15hwindalestari.blogspot.co.id/
http://sulistyok.blogspot.co.id/2010/12/pengelolaan-dan-penataan-laboratorium.html
http://dkimia.blogspot.co.id/2011/12/strategi-pengelolaan-laboratorium-sains.html
13
LAMPIRAN
14
15
BIODATA PENULIS
Agama : Kristen
Agama : Kristen
16