P1 Op1
Random Sampel
P2 Op2
P3 Op3
P4 Op4
1. Analisis deskriptif.
4. Analisis komparasi. Pada penelitian ini dibandingkan dua kelompok pada hari yang
pada data yang berdistribusi normal dan homogen digunakan uji statistik parametrik
5. Pada data yang distribusinya tidak normal atau tidak homogen digunakan uji Mann-
Whitney U.
Growth factor yang banyak berperan dalam angiogenesis adalah Vascular Endotelial
Growth Factors (VEGF) dan angiopoiten. Yang mana VEGF berperan sejak
VEGF pada masa awal perkembangan vaskuler atau pada masa embriogenesis berikatan
dengan salah satu reseptornya yaitu VEGF-R2 terdapat pada angioblas yang berfungsi
untuk menginduksi pembentukan dan proliferasi sel endotel. Kemudian VEGF berikatan
dengan reseptor lain yaitu VEGF-R1 yang berfungsi untuk menginduksi karakteristik
Ang1 berinteraksi dengan reseptor pada sel endotel yang disebut dengan Tie2 yang
berfungsi uantuk mengarahkan sel periendotel untuk menjaga stabilisasi pembuluh yang
baru terbentuk. Interaksi Ang1/Tie2 menyebabkan maturasi pembuluh darah dari tubulus
endotel yang simpel menjadi struktur vaskuler yang lebih rumit dan menjaga
kesimbangan endotel sedangkan pada Ang2 juga berikan dengan Tie2, yang berfungsi
untuk melonggarkan sel endotel sehingga menjadi lebih responsif terhadap ransangan GF
Faktor angiogenesis yang juga penting yaitu basis fibroblast Growth Factor (bFGF),
yang mampu menimbulkan pembentukan pembuluh darah baru. Fibroblast growth factor
(FGF) juga berfungsi untuk dapat berpartisipasi dalam migrasi sel makrofag, fibroblast
dan endotel pada jaringan yang rusak dan migrasi epitel untuk membentuk epidermis baru
2. Variabel tergantung adalah variabel yang merupakan hasil perlakuan variabel bebas
3. Variabel kendali adalah variabel yang dapat dikendalikan antara lain jenis tikus,
umur, sehat, jenis kelamin yang sama, berat badan, tempat luka yang sama, makanan
1. Ekstrak daun serai : suatu sediaan pekat yang didapat dengan mengekstrak zat aktif
daun serai dengan menggunakan etanol sebanyak 1 liter, kemudian diuapkan dengan
rotary evaporator dan diperoleh ekstrak cair pekat. Pada penelitian ini dibuat
konsentrasi ekstrak daun serai setelah diencerkan dengan akuades hingga mencapai
2. Luka Gingiva merupakan suatu gangguan dari kondisi yang normal pada suatu
gingiva. Pada penelitian ini luka pada gingiva tikus dibuat dengan menggunakan alat
punch biopsy, berupa pisau berbentuk bulat yang menempel pada handle plastik, yang
diputar turun melalui epidermis dan dermis dengan diameter 2,5 mm dan kedalaman
0,5mm, sehingga didapatkan luka yang seragam pada semua tikus coba dan
sebelumnya hewan percobaan atau tikus terlebih dahulu dibius dengan menggunakan
larutan eter dan perlukaan dilakukan setelah tikus dalam keadaan tidak sadar.
tubuh yang berasal dari pembuluh darah yang lama. Pada penelitian ini angiogenesis
diilihat dengan menggunakan mikroskop elektron pembesaran objektif 40x. Adanya