Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA (E-4) NRP 01111840000056 1

Karakteristik Dioda
Asmaul Lutfi Marufah, Darwin Prawiranata, dan Suyatno
Departemen Fisika, Fakultas Ilmu Alam, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia
e-mail: darwin9prawiranata@gmail.com
Abstrak— Pada percobaan Karakteristik Dioda ini, tipe-n (katoda) tetapi tidak dapat mengalirkan ke arah
bertujuan untuk menentukan karakteristik dioda. Hal sebaliknya. Ketika pada kondisi tidak diberikan tegangan
pertama dalam melakukan percobaan ini yaitu dipersiapkan akan terbentuk suatu perbatasan medan lsitrik pada daerah
alat dan bahan, kemudian alat dikalibrasi terlebih dulu, p-n junction. Hal tersebut diawali dengan proses difusi,
disusun komponen rangkaian percobaan, osiloskop dinyalakan
yaitu bergeraknya muatan electron dari sisi tipe-n ke tipe-p
dan dibaca hasilnya, kemudian hasil dicatat, dilakukan
pengulangan pada rangkaian lain. Hasil yang diperoleh pada
yang disebut hole. Pergerakan electron-elektron tersebut
percobaan ini yaitu pada rangkaian dengan 1 dioda diperoleh akan meninggalkan ion positif disisi tipe-n dan hole yang
grafik setengah gelombang karena pada keadaan forward bias terisi dengan electron akan menimbulkan ion negative
jika dialiri arus AC maka setengah dari gelombang akan disisi tipe-p. ion-ion tidak bergerak ini akan membentuk
dilewatkan (pada sisi positif) dan setengahnya akan medan listrik statis yang akan menjadi penghalang
ditahan(pada sisi negative). Pada rangkaian dengan 1 dioda pergerakan electron-elektron pada dioda[2].
dan 1 kapasitor, menghasilkan output gelombang penuh. Pada Dioda dapat digunakan dalam dua macam rangkaian
hasil dari rangkaian dengan 1 dioda didapatkan grafik yaitu bias maju (forward bias) dan bias mundur (reverse
bentuk sinyal tegangannya yang hampir stabil. Pada hasil bias). Terdapat beberapa jenis dioda, yaitu dioda normal
dari rangkaian 1 dioda dan 1 kapasitor didapatkan grafik merupakan dioda standar yang paling umum digunakan
bentuk sinyal tegangannya yang lebih halus atau stabil,
ataupun dioda penyearah (Rectifier Dioda) karena biasanya
karena adanya proses pengisian dan pengosongan kapasitor
sehingga membentuk ripple. Ketika ripple yang dihasilkan digunakan searah dengan pencatu daya. Dioda zener dapat
semakin kecil, maka pemfilteran semakin baik. memberikan tegangan referensi yang stabil sehingga
banyak digunakan sebagai pengatur tegangan pada pencatu
Kata Kunci—Dioda, Gelombang, Kapasitor daya. Dioda schotty yaitu jenis dioda dengan tegangan maju
yang lebih rendah dari diode normal pada umumnya,
digunakan pada aplikasi rectifier (penyearah). Dioda Photo,
I. PENDAHULUAN yaitu dioda yang dapat mengubah energi cahaya menjadi

D alam kehidupan sehari-hari, banyak sekali alat-alat


elektronik yang sering kali digunakan, misalnya kipas
angin, setrika, televisi, air conditioner dan barang-barang
arus listrik , sering digunakan pada sensor untuk
mendeteksi cahaya seperti pada sensor cahaya kamera, Ada
juga dioda LED, yaitu jenis dioda yang dapat memancarkan
elektronik lainnya. Dalam alat-alat elektronika tersebut cahaya monokromatik ketika diberikan tegangan maju
banyak tersusun rangkaian-rangkaia listrik yang beragam , (forward bias) sehingga dapat digunakan sebagai
begitu juga dengan komponen komponennya. Contohnya penerangan [1].
dioda yang terdapat pada rangkaian catu daya. Penyearah gelombang (rectifier) merupakan bagian dari
Semikonduktor merupakan bahan dengan konduktivitas catu daya yang berfungsi untuk mengubah sinyal tegangan
listrik yang berada diantara isolator dan konduktor. AC menjadi tegangan DC. komponen utama dalam
Semikonduktor umumnya diklasifikasikan berdasarkan penyearah gelombang adalah dioda yang dikonfigurasikan
harga resistivitas listriknya pada suhu kamar. Sebuah secara forward bias. Jika suatu dioda dialiri arus AC, maka
semikonduktor akan bersifat isolator pada temperatur yang dioda tersebut hanya akan melewatkan setengah gelombang
sangat rendah, namun pada temperatur ruang akan bersifat dan setengahnya lagi ditahan. Terdapat dua tipe penyearah,
sebagai konduktor. Semikonduktor merupakan elemen yaitu penyearah setengah gelombang dan penyearah
dasar dari komponen elektronika seperti dioda, transistor gelombang penuh. Penyearah setengah gelombang
dan IC (Integrated Circuit). Bahan semikonduktor yang merupakan penyearah paling sederhana karena hanya
banyak dikenal contohnya adalah Silikon (Si), Germanium menggunakan 1 dioda untuk menghambat sisi negative dari
(Ge) dan Galium Arsenida (GaAs)[5]. gelombang AC dari power supply dan melewatkan sisi
Dioda merupakan komponen elektronika yang dapat sinyal positifnya[4].
menghantarkan arus listrik ke satu arah saja. Jika arah Pada prinsipnya, arus AC terdiri dari 2 sisi yakni sisi
arusnya terbalik, maka dioda akan menghambat arus listrik positif dan sisi negative. Sisi positif arus AC yang masuk ke
tersebut. Karena sifatnya yang dapat menghantarkan arus diode akan menyebabkan diode menjadi bias maju sehingga
listrik ke satu arah (forward bias) dan dapat menghambat melewatkannya, sedangkan sisi negative yang masuk
arus listrik dari arah sebaliknya (reverse bias). Dioda yang menjadikan diode dalam posisi bias terbalik sehingga
terdapat pada semikonduktor ini sering digunakan sebagai menghambat sinyal tersebut[4].
penyearah bentuk gelombang dalam pencatu daya dan
detector radio. Dioda juga sering digunakan pada
rangkaian-rangkaian listrik dan elektronika yang
memerlukan hasil satu arah [1].
Struktur dari dioda ini adalah sambungan antara
semikondukor tipe-p dan semikonduktor tipe-n.
semikonduktor tipe-p berperan sebagai anoda dan
Gambar 1 Rangkaian penyearah setengah geombang
semikonduktor tipe-n berperan sebagai katoda. Dengan
Untuk penyearah geombang penuh (Full wafe rectifier)
struktur seperti arus dari sisi tipe-p (anoda) menuju ke sisi
dapat dibuat dengan 2 macam, yaitu menggunakan dua
LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA (E-4) NRP 01111840000056 2

diode dan empat diode. Penyearah gelombang dengan 2


dioda menggunakan transformator dengan CT (Center
Tap). Rangkaian penyearah gelombang penuh dengan 2
diode dapat dilihat digambar berikut ini

Gambar 5 Rangkaian percobaan 1


2. Rangkaian alat dengan 1 Dioda dan 1 Kapasitor

Gambar 2 Ragkaian penyearah gelombang penuh 2 dioda


Sedangkan untuk membuat penyearah gelombang penuh
dengan 4 dioda menggunakan tranformator non-CT yang
seperti gambar berikut ini

Gambar 6 Rangkaian percobaan 2

C.Langkah Kerja
Pada percobaan ini pertama yaitu disiapkan peralatan
Gambar 3 Rangkaian penyearah gelombang penuh 4 dioda dan bahan terlebih dahulu dilakukan kalibrasi alat hinga
Prinsip kerja dari penyearah gelombang penuh 4 dioda alat bisa dipastikan siap untuk digunakan, disusun untuk
dimulai pada saat output transformator memberikan level rangkaian pertama sesuai gambar 5 rangkaian dioda, lalu
tegangan sisi positif, maka D1 dan D4 pada posisi forward dihubungkan kabel penghubung dari rangkaian ke
bias dan D2, D3 pada posisi reverse bias, sehingga level oskiloskop untuk dibaca gelombang yang muncul pada
tegangan sisi tegangan sisi puncak positif tersebut akan proyektornya. Kemudian dilakukan hal tersebut untuk
dilewatkan melalui D1 ke D4. Kemudian pada saat output rangkaian yang lain yaitu rangkaian percobaan 6.
transformator memberikan level tegangan sisi puncak
negative maka D2, D4 pada posisi forward bias dan D1, D3 D.Flowchart
pada posisi reverse bias sehingga level tegangan sisi
negative tersebut dialirkan melalui D2, D4[4].
Osiloskop atau sering dikenal dengan CRO (Cathode- III. HASIL DAN DISKUSI
Ray Oscilloscope) merupakan alat ukur yang digunakan
untuk mengukur tegangan listrik, beserta frekuensi dan A. Analisa Data
fasenya, sekaligus menampilkan bentuk sinyal dari Dari percobaan ini didapatkan hasil sebagai berikut:
tegangan tersebut. Multimeter dapat juga digunakan untuk Tabel 3.1 Hasil dari percobaan dengan 1 Dioda
mengukur tegangan, namun tidak dapat dipakai untuk Frekuensi (Hz) Vm (Volt)
mengamati bentuk dari sinyal tegangan. Bagian utama dari 25 84
CRO adalah tabung sinar katoda (CRT), sehingga disebut 50 84
sebagai osiloskop sinar katoda. Rangkaian kerja CRO dapat 75 76
dilihat pada gambar 4[3]. 100 68
Tabel 3.2 Hasil dari percobaan dengan 1 Dioda dan 1
Kapasitor
Frekuensi (Hz) Vm (Volt)
25 48,4
Gambar 4. Rangkaian Kerja CRO 50 42
75 28,8
II.METODE PENELITIAN 100 23,6
A. Alat dan Bahan
B. Grafik
Alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan ini
yaitu osiloskop berfungsi untuk memproyeksikan sinyal Daridata yang telah didapatkan maka dapat dibuat grafik
listrik agar bisa dibaca dan dipelajari, kabel jumper sebagai sebagai berikut:
penghubung antara komponen satu dengan lainnya, project
board sebagai tempat untuk merangkai komponen yang
digunakan, generator AC merubah tenaga mekanis menjadi
tenaga listrik arus bolak-balik, kapasitor untuk menyimpan
muatan dalam bentuk medan lsitrik, resistor sebagai
penahan arus yang mengalir dalam suatu rangkaian, dan
dioda sebagai penyerah arus listrik.
B. Skema Rangkaian
1. Rangkaian alat dengan 1 Dioda
Grafik 3.1 Grafik Percobaan dengan 1 Dioda
LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA (E-4) NRP 01111840000056 3

IV. KESIMPULAN
Pada percobaan ini dapat ditarik kesimpulan bahwa
bentuk gelombang arus AC adalah gelombang sinusoidal.
Untuk percobaan rangkaian dengan 1 dioda diperoleh
bentuk setengah gelombang, pada rangkaian dengan 1
dioda dan 1 kapasitor diperoleh bentuk gelombang penuh,
rangkaian dengan 1 dioda diperoleh bentuk gelombang
yang hampir stabil karena adanya proses pengisian dan
pengosongan kapasitor sehingga membentuk ripple.
Sedangkan untuk rangkaian dengan 1 dioda dan 1
Grafik 3.2 Grafik Percobaan dengan 1 Dioda dan 1 kapasitor, diperoleh bentuk gelombang yang lebih halus
Kapasitor atau stabil. Hal ini menunjukkan bahwa pemfilteran
semakin baik karena ripplenya lebih kecil.
C.Pembahasan
Pada percobaan ini diperoleh hasil data berupa grafik UCAPAN TERIMA KASIH
seperti gambar-gambar diatas. Pada rangkaian dengan 1 Penulis mengucapkan terima kasih kepada Allah SWT,
dioda diperoleh grafik setengah gelombang karena pada kepada kepala laboratorium elektronika, kepada pak
keadaan forward bias jika dialiri arus AC maka setengah Suyatno selaku dosen pengampu mata kuliah elektronika
dari gelombang akan dilewatkan (pada sisi positif) dan terutama mas Darwin Prawiranata selaku asisten
setengahnya akan ditahan(pada sisi negative). Sehingga laboratorium dalam praktikum ini, rekan-rekan praktikan
didapatkan hasil seperti gambar 7. dan semua pihak yang terkait dalam terlaksananya
Pada rangkaian dengan 1 dioda dan 1 kapasitor, ketika percobaan ini dan penyelesaian laporan ini.
dialiri arus AC, saat level tegangan positif pada diode 1 dan
diode 4 mengalami forward bias sehingga akan melewatkan
sinyal positif dan menghasilkan puncak gelombang, DAFTAR PUSTAKA
sedangkan diode 2 dan diode 3 pada rangkaian mengalami [1] Boylestad Robert L, Nashlesky Louis. 2013. “ Electronics Devices and
reverse bias dan menahan sinyal negatifnya. Ketika level Circuit Theory”. New Jersey : Pearson Prentice Hall
[2] Budiharto W, Saftian. 2005. “ Teknik Reparasi PC dan Monitor “,
tegangan negative, maka diode 2 dan diode 3 akan berada Jakarta : PT Elex Media Komputindo
pada bias maju sehingga akan melewatkan sinyal positif, [3] Darmawan, Denny. 2012. “ Pengenalan Osiloskop (CRO) ”. Yogyakarta
untuk diode 1 dan diode 4 akan berada pada bias mundur : UNY
[4] Eggleston, Dennis L. 2011. “ Basic Electronics for scientists and
dan menghambat sinyal negatifnya. Sehingga ketika Engineers”, Los Angeles : Cambridge University Press.
digabungkan menghasilkan grafik gelombang penuh seperti [5] Parno. 2002. “ Pendahuluan Fisika Zat Padat ”. Malang : Universitas
pada gambar 11. Negeri Malang Press
Pada hasil dari rangkaian dengan 1 dioda didapatkan
grafik bentuk sinyal tegangannya yang hampir stabil. Pada
saat rangkaian ditambahkan kapasitor yang disusun pararel
menghasilkan keluaran gelombang atau grafik eksponensial
seperti pada grafik 3.2, grafik eksponensial ini
menggambarkan proses pengisian dan pengosongan
kapasitor. Tegangan yang dihasilkan oleh satu dioda masih
bergelombang berupa setengah gelombang, maka dari itu
fungsi kapasitor disini sebagai filter untuk menekan ripple
yang terjadi ketika proses penyearah.
Pada hasil dari rangkaian 1 dioda dan 1 kapasitor
didapatkan grafik bentuk sinyal tegangannya yang lebih
halus dari grafik rangkaian dengan 1 dioda. Grafik
eksponensial tersebut juga menggambarkan proses
pengisian dan pengosongan kapasitor. Pada saat rangkaian
ditambahkan kapasitor yang disusun parallel menghasilkan
keluaran grafik eksponensial yang hampir rata atau stabil,
ditambahkan kapasitor sebagai filter agar lebih menekan
ripple ketika proses penyearah gelombang AC.
Dari Grafik 3.1 didapatkan hasil bahwa perbedaan Volt
untuk percobaan dengan 1 dioda mengalami perubahan
dimana seharusnya grafik yang didapakan hampir stabil.
Hal ini disebabkan karena arus listrik yang mengalir
tidaklah selalu tetap. Sehingga volt yang terbaca pada
osiloskop berubah-ubah. Demikian pula pada grafik 3.2
ntuk percobaan dengam 1 dioda dan 1 kapasitor seharusnya
grafiklebih halus dan stabil. Tetapi pada grafik 3.2
mengalami perubahan yang cukup jelas sehingga tidak
cukup stabil. Hal ini dapat dikarenakan arus yang mengalir
tidaklah stabil dari sumber arus listrik.
LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA (E-4) NRP 01111840000056 4

Lampiran

Gambar 7 Grafik rangkaian dengan 1 Dioda 25 Hz

Gambar 8 Grafik rangkaian dengan 1 Dioda 50 Hz

Gambar 9 Grafik rangkaian dengan 1 Dioda 75 Hz

Gambar 10 Grafik rangkaian dengan 1 Dioda 100 Hz

Gambar 11 Grafik rangkaian dengan 1 Dioda dan 1


Kapasitor 25 Hz
LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA (E-4) NRP 01111840000056 5

Gambar 12 Grafik rangkaian dengan 1 Dioda dan 1


Kapasitor 50 Hz

Gambar 13 Grafik rangkaian dengan 1 Dioda dan 1


Kapasitor 75 Hz

Gambar 14 Grafik rangkaian dengan 1 Dioda dan 1


Kapasitor 100 Hz

Anda mungkin juga menyukai