Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah (Keperawatan Medikal Bedah II)

Dosen Pengampu : Gipta Galih Widodo, S.Kep., M.Kep., Sp.KMB

Disusun oleh:

1. Nindy Rosa Filia Adi Novitasari (010115A081)


2. Rafika Rahma (010115A098)
3. Rizky Agus Mustakim (010115A106)
4. Siti Nurul Hikmah (010115A122)
5. Wulan Magfiroh (010115A136)

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN (FAKULTAS KEPERAWATAN)

UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

2017 / 2018
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Bladder Training

Sub Pokok Bahasan : Penatalaksanaan Senam Kegel Pada Lansia

Hari / Tanggal : Rabu, 10 Mei 2017

Sasaran : Tn. A

Waktu : 10 Menit

Tempat : Rumah Sakit Ngudi Waluyo

Penyuluh :

A. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah selesai mengikuti penyuluhan tentang penatalaksanaan dekubitus
selama 1 x 10 menit sasaran mampu mengetahui dan mengerti.
2. Tujuan Khusus
Setelah mendapatkan penyuluhan maka diharapkan sasaran dapat :
1. Menjelaskan tentang pengertian inkontinensia
2. Menjelaskan tentang penyebab urin serta pengobatannya
3. Menjelaskan tentang pengertian senam kegel
4. Menjelaskan tentang tujuan dan manfaat senam kegel
5. Menyebutkan langkah-langkah senam kegel

B. METODE
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
C. MEDIA
1. Leaflet
2. Lembar Balik

D. SETTING TEMPAT

A A = Penyaji
B = Audience
B

E. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Penyelegaraan penyuluhan dilakukan di rumah
b. Pengorganisasian penyuluhan dilakukan hari sebelumnya
2. Evaluasi Proses
a. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
b. Tidak meninggalkan tempat sebelum kegiatan selesai
c. Terlibat aktif dalam kegiatan penyuluhan
3. Evaluasi akhir
a. Sasaran mampu menjelaskan tentang pengertian inkontinensia
b. Sasaran mampu nenjelaskan tentang penyebab urin serta pengobatannya
c. Sasaran mampu menjelaskan tentang pengertian senam kegel
d. Sasaran mampu menjelaskan tentang tujuan dan manfaat senam kegel
e. Sasaran mampu menyebutkan langkah-langkah senam kegel
F. KEGIATAN PENYULUHAN
NO WAKTU KEGIATAN MEDOTE
1 2 menit Pembukaan :
- Membuka dengan mengucapkan salam Ceramah
- Memperkenalkan diri
- Menjelaskan tujuan dari penyuluhan
- Kontrak waktu
- Apersepsi

2 5 menit Pelaksanan ( isi ) :


Menjelaskan tentang materi yang akan disampaikan : Ceramah Dan
- Pengertian inkontinensia Tanya Jawab
- Penyebab urin serta pengobatannya
- Pengertian senam kegel
- Tujuan dan manfaat senam kegel
- Langkah-langkah senam kegel

3 3 menit Penutup :
- Memberi kesempatan kepada klien untuk Ceramah Dan
bertanya Tanya
- Memberi kesempatan kepada klien untuk jawab
menjawab pertanyaan yang di lontarkan.
- Menyimpulkan materi yang telah disampaikan
- Rencana tindak lanjut untuk pertemuan
selanjutnya
- Mengucapkan salam penutup
G. EVALUASI

Prosedur : Tanya jawab


1. Bentuk soal : Lisan
2. Jumlah Soal : 3 butir
dilakukan secara lisan dengan memberi beberapa pertanyaan di akhir
penyuluhan
a. Apakah lansia dapat menjelaskan kembali tentang pengertian
inkontinensia urin dan senam kegel?
b. Apakah lansia dapat menyebutkan kembali manfaat dan tujuan?
c. Apakah lansia dapat menyebutkan kembali langkah-langkah senam
kegel?
Lampiran

Senam Kegel

A. Definisi

Inkontinensia Urine (IU) atau yang lebih dikenal dengan beser


sebagai bahasa awam merupakan salah satu keluhan utama pada penderita
lanjut usia. Inkontinensia urine adalah pengeluaran urin tanpa disadari
dalam jumlah dan frekuensi yang cukup sehingga mengakibatkan masalah
gangguan kesehatan dan sosial. Variasi dari inkontinensia urin meliputi
keluar hanya beberapa tetes urin saja, sampai benar-benar banyak, bahkan
terkadang juga disertai inkontinensia alvi (disertai pengeluaran feses)
(Brunner, 2011).
Inkontinensia dapat menimpa segala usia. Namun, kejadiannya
semakin meningkat dengan bertambahnya umur. Di Amerika Serikat 50%
penghuni panti jompo menderita inkontinensia, lebih dari 70%- nya
wanita. Di Indonesia, diperkirakan 10-30% wanita usia lanjut menderita
inkontinensia. Inkontinensia bukanlah gangguan yang boleh dianggap
remeh, karena bisa menimbulkan dampak psikologis bagi penderitanya,
seperti perasaan tertekan, depresi dan malu, serta gangguan hubungan
seksual dan sosial. Yang lebih penting lagi, inkontinensia juga dapat
merupakan gejala penyakit serius yang melatarbelakanginya.
B. Penyebab
Inkontinensia urin dapat disebabkan oleh berbagai masalah medis:
1. Untuk perempuan, penipisan dan pengeringan kulit dalam vagina
atau saluran kencing, terutama setelah menopause.
2. Untuk pria, kelenjar prostat membesar atau operasi prostat.
3. Pelemahan dan peregangan otot-otot panggul setelah melahirkan.
4. Obat-obatan tertentu.
5. Penumpukan tinja di perut (karena kesulitan buang air besar).
6. Kegemukan dan obesitas, yang meningkatkan tekanan pada
kandung kemih dan otot yang mengendalikan kandung kemih.
7. Penyakit tertentu.
C. Pengobatan

Pengobatan tergantung pada sumber masalah dan jenis inkontinensia.


1. Jika disebabkan oleh masalah medis, inkontinensia akan hilang setelah
penyakitnya diterapi.
2. Senam kegel dapat membantu beberapa jenis inkontinensia dengan
memperkuat otot-otot panggul.
3. Teknik relaksasi untuk memperpanjang interval kencing yang normal
(frekuensi kencing yang umum adalah 6-7 kali per hari) dapat
membantu mengatasi inkontinensia stres dan mendesak.
4. Pengobatan dan operasi adalah pilihan terapi bagi inkontinensia yang
disebabkan penyakit.

D. Tips
1. Kurangi jumlah dan frekuensi minum
2. Hindari minuman yang bersifat memicu inkontinensia (alkohol, kafein,
soft drink)
3. Sediakan alat penampung kencing di dekat tempat tidur

E. Definisi senam kegel


Senam Kegel adalah senam yang bertujuan untuk memperkuat
otot-otot dasar panggul terutama otot pubococcygeal sehingga seorang
wanita dapat memperkuat otot-otot saluran kemih (berguna saat proses
persalinan agar tidak terjadi “ngompol”) dan otot-otot vagina (memuaskan
suaminya saat berhubungan seksual). Nama senam ini diambil dari
penemunya Arnold Kegel, seorang dokter spesialis kebidanan dan
penyakit kandungan di Los Angeles sekitar tahun 1950-an. Dokter Kegel
seringkali melihat pasiennya yang sedang dalam proses persalinan sering
tidak dapat menahan keluarnya air seni (ngompol). Timbulah inisiatifnya
untuk menemukan exerciseagar pasiennya tidak mengalami hal tersebut.
Latihan kegel sangat bermanfaat untuk menguatkan otot rangka
pada dasar panggul, sehingga memperkuat fungsi sfingter eksternal pada
kandung kemih. Latihan otot dasar panggul ini diperkenalkan oleh Kegel
untuk pasca melahirkan. Latihan ini terus dikembangkan dan dilakukan
pada lansia yang mengalami masalah inkotinensia stress dan inkontinensia
urgensi. Latihan Kegel bisa memperbaiki fungsi otot panggul, memberikan
bantuan yang signifikan dari rasa sakit vestibulitis vulva, dan, dalam
banyak kasus, memungkinkan pasien untuk terlibat dalam aktivitas seksual
yang normal (Widiastuti, 2011).

F. Manfaat dan tujuan senam kegel


Dalam perkembangan selanjutnya, senam ini selain dilakukan oleh
wanita juga dilakukan oleh para pria. Pada pria kerja otot ini lebih mudah
diamati dari luar dibanding wanita. Hal ini dapat dilihat dengan gerakan
penis “naik-turun” dalam keadaan ereksi. Pria yang terlatih akan
mendapatkan orgasme yang lebih intens, dapat mencegah ejakulasi dini
dan memperpendek waktu untuk siap melakukan hubungan seks ulang.
Pada wanita kerja otot pubococcygeal dapat dirasakan berupa denyutan
pada dinding vagina. Bila otot ini terlatih dan kuat , kontraksi otot vagina
dapat dengan sengaja dilakukan saat berhubungan intim tanpa menunggu
orgasme terlebih dahulu.
Wanita dengan otot pubococcygeal terlatih lebih mudah
mengalami perangsangan seksual (tidak frigid), lebih cepat “basah” untuk
mengalami orgasme yang sering dan memuaskan bahkan dapat mencapai
orgasme hanya dengan rangsangan pada G spot-nya. Senam kegel juga
dapat digunakan untuk mencegah konstipasi pada kehamilan. Dengan
melakukan senam kegel sirkulasi darah disekitar dubur dapat meningkat
sehingga dapat mencegah wasir. Senam kegel diketahui bisa membantu
perempuan yang mengalami inkontinensia urin (beser). Tujuan dsenam
kegel adalah melatih kandung kemih untuk mengembalikan pola normal
perkemihan dengan menghambat atau menstimulasi pegeluaran air kemih
G. Langkah-langkah Senam Kegel
1. Latihan I
a. Instruksikan klien untuk berkonsentrasi pada otot panggul.
b. Minta klien berupaya untuk menghentikan aliran urine selama
berkemih dan kemudian memulainya kembali. Apabila klien masih
terpasang kateter, latihan dapat dilakukan dengan memberi klem pada
selang urine bag sehingga urine tertahan pada kandung kemih,
didiamkan beberapa lama, lalu dilepas jika kandung kemih sudah
terasa penuh.
c. Praktekan setiap kali berkemih.
d. Rasional: membantu klien untuk merasakan otot-otot anterior pada
dasar panggul dan mengajarkan teknik pengontrolan.
2. Latihan II
a. Minta klien mengambil posisi duduk atau berdiri.
b. Instruksikan klien untuk mengencangkan otot-otot di sekitar anus.
c. Rasional: membantu klien merasakan otot-otot posterior pada dasar
panggul.
3. Latihan III
a. Minta klien mengencangkan otot di bagian posterior dan kemudian
kontraksikan otot anterior secara perlahan sampai hitungan ke empat
b. Kemudian minta klien merelaksasikan otot-otot secara keseluruhan.
c. Ulangi latihan 4x/jam saat terbangun dari tidur selama 3 bulan.
d. Rasional: Meningkatkan pengontrolan otot panggul dan membantu
relaksasi sfingter selama berkemih
4. Latihan IV
a. Apabila memungkinkan, ajarkan klien melakukan sit-ups yang
dimodifikasi (lutut ditekuk).
b. Rasional: Menguatkan otot-otot abdomen untuk pengontrolan kandung
kemih.
c. Langkah tersebut juga dapat dilakukan seperti berikut :
1) Pemanasan.
Kendurkan otot-otol perut, bokong dan paha atas se-rilek
mungkin. Untuk memastikan otot-otot tersebut rilek, letakkan
kedua tangan di atas perut. Jika perut tidak ikut bergerak ketika
otot-otot dasar panggul (PC) dikontraksi, berarti gerakan Anda
benar.
2) Kontraksi.
Kontraksikan otot-otot PC Anda dengan menarik ke dalam
dan keras sekitar vagina, anus dan saluran kencing (uretra) seperti
menahan air seni. Tujuannya untuk menemukan letak otot PC.
Untuk mudahnya dapat melakukan latihan berikut: Ketika Anda
ingin buang air kecil, tahanlah aliran air seni, lalu lepaskan
kembali. Lakukan beberapa kali sehingga bisa merasakan benar
letak otot PC lersebut.
3) Ulangan.
Setelah Anda mampu melakukan, mulailah berlatih
sebanyak 10 kali ulangan. Setiap kali kontraksi, tahan selama tiga
hitungan. Kemudian secara perlahan naikkan hitungan
kontraksinya hingga Anda bisa menahan selama 10-15 hitungan,
dengan istirahat selama 10 detik diantaranya. Jumlah optimum
kira-kira 50-100 kali sepanjang hari, pagi, siang, sore dan malam.
4) Variasi.
Lakukan variasi untuk menghindari kebosanan dengan
munggabungkan latihan otot-otot PC dengan latihan pengencangan
otot-otot lain di sekitarnya, yaitu otot-otot perut, paha atas, dan otot
bokong, dalam posisi berdiri, duduk atau berbaring.
5) Catatan.
Latihan Kegel dengan menahan air seni, disarankan hanya
dilakukan pada saat awal berlatih. Gunanya untuk menemukan
letak otot PC. Setelah itu sebaiknya jangan dilakukan lagi karena
akan mengganggu pola kencing Anda. Sebaiknya berkonsultasi
lebih dulu sebelum berlalih dan lakukan evaluasi dalam jangka
waktu tertentu.
H. Faktor pendukung senam kegel

Tindakan berikut dapat membantu klien yang menderita


inkontinensia untuk memperoleh kembali kontrol berkemihnya dan
merupakan bagian dari perawatan rehabilitatif serta restorasi.

1. Mempelajari latihan untuk menguatkan dasar panggul.


2. Memulai jadwal berkemih pada bangun tidur, setiap 2 jam sepanjang
siang dan sore hari, sebelum tidur, dan setiap 4 jam pada malam hari.
3. Menggunakan metode untuk mengawali berkemih (misalnya air
mengalir dan menepuk paha bagian dalam)
4. Menggunakan metode untuk relaks guna membantu pengosongan
kandung kemih secara total (misalnya membaca dan menarik nafas
dalam).
5. Jangan pernah mengabaikan keinginan untuk berkemih (hanya jika
masalah klien melibatkan pengeluaran urine yang jarang sehingga
dapat mengakibatkan retensi).
6. Mengonsumsi cairan sekitar 30 menit sebelum jadwal waktu berkemih.
7. Hindari teh, kopi, alkohol, dan minuman berkafein lainnya.
8. Minum obat-obatan diuretic yang sudah diprogramkan atau cairan
yang dapat meningkatkan dieresis (seperti teh atau kopi) dini pada pagi
hari.
9. Semakin memanjangkan atau memendekkan periode antar berkemih.
10. Menawarkan pakaian dalam pelindung untuk menampung urine dan
mengurangi rasa malu klien (bukan popok).
11. Mengikuti program pengontrolan berat tubuh apabila masalahnya
adalah obesitas.
12. Memberikan umpan balik positif saat tercapai pengontrolan berkemih.
13. Pedoman ini dapat membantu klien untuk mendapatkan pola berkemih
rutin dan mengontrol factor-faktor yang mungkin meningkatkan
jumlah episode inkontinensia
Daftar Pustaka

Kusyati, Eni. 2006. Keterampilan dan Prosedur Laboratorium. Jakarta : EGC

Potter & Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep, Proses, dan
Praktik;. Volume 2. Jakarta : EGC

Price, A. Silvia. 2005. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit


Volume 2. Jakarta: EGC

Smeltzer, C. Suzanne. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Ed. 8


Volume 2. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai