6
SHARES
Salah satu tempat ibadah yang masih tegar berdiri kala tsunami itu adalah
Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh. Ahli arsitektur mengatakan masjid
itu relatif masih utuh daripada bangunan di sekitarnya karena pondasi yang
kokoh.
Itu jika ditinjau dari segi konstriksi. Namun, banyak korban yang selamat
kala itu berpikir masjid itu masih utuh karena campur tangan Tuhan. " Ini
karena masjid merupakan rumah Allah, pencipta tsunami. Ini dijaga," tutur
Ahmad Junaidi, salah satu korban selamat tsunami, sebagaimana
dikutip Dream dari Saudi Gazette, Rabu 24 Desember 2014.
Reza Nasir, pemuda 18 tahun yang selamat setelah memanjat kubah Masjid
Baiturrahman, mengatakan, saat tsunami menerjang, air laut menerjang ke
daratan, melewati pagar masjid. Air bah itu menyeret ribuan mayat.
Sejak itulah Reza taat beribadah. Imannya semakin teguh, tak pernah
meningalkan salat lima waktu, yang menjadi tiang agama Islam.
Sekarang, Nasir selalu bangun sebelum fajar. Turut salat Subuh berjamaah
bersama puluhan warga lainnya. Bersama-sama bersujud di lantai Masjid
Baiturrahman yang pernah ditutupi ratusan mayat.
" Saya merasa seperti memiliki kehidupan ke dua setelah selamat dari
tsunami. Saya sangat bersyukur. Ini menciptakan momentum untuk saya
untuk berubah lebih baik," tutur Nasir. (Ism)