Anda di halaman 1dari 5

KERANGKA ACUAN

KEGIATAN POSYANDU LANSIA TERINTEGRASI POSBINDU DAN KESORGA


UPT BLUD PUSKESMAS SEKOTONG
TAHUN 2019

I. Pendahuluan
Keadaan masyarakat Indonesia yang beragam sangat dipengaruhi oleh
perkembangan masyarakat dari usia dini. Pemerintah telah memperhatikan
kelangsungan perkembangan usia dini ini dengan mengoptimalkan berbagai bentuk
pengembangan di usia muda, seperti peningkatan mutu pendidikan, pengembangan
pola-pola intelektual, pola pendidikan moral dan banyak aspek lainnya. Hal ini tentu saja
menggembirakan, meskipun tidak bisa menjadi jaminan bahwa upaya tersebut dapat
meningkatkan kualitas generasi selanjutnya.
Dengan majunya dunia teknologi memudahka semua kegiata sehingga
menyebabkan kita kurang brgerak ( hypokinetik ), seperti penggunaan remote kontrol,
komputer, lift dan tangga berjalan tanpa diimbangi dengan aktifitas fisik yang akan
menimbulkan penyakit akibat kurang gerak. Gaya hidup duduk terus menerus daam
bekerja dan kurang gerak ditambah dengan adanya fakor resiko, berupa merokok, pola
makan yang tidak sehat dapat menyebabkan penyakit tidak menular, seperti penyakit
jantung, pembuluh darah, penyakit tekanan darah tinggi, penyakit kencing manis, berat
badan lebih, osteoporosis, kanker usus, depresi an kecemasan.
Lansia sering dianggap sebagai golongan yang lemah, tetapi sesungguhnya lansia
memiliki peran yang berarti bagi masyarakat. Lansia memiliki penalaran moral yang
bagus untuk generasi dibawahnya. Lansia memiliki semacam gairah yang tinggi karena
secara alami, manusia akan cenderung memanfaatkan masa-masa akhirnya secara
optimal untuk melakukan pewarisan nilai dan norma. Hal ini justru mempermudah kita
untuk membina moral anak-anak.

II. Latar Belakang


Masa lanjut usia adalah masa dimana individu dapat merasakan kesatuan,
integritas, dan refleksi dari kehidupannya. Jika tidak, ini akan menimbulkan ketimpangan
dan bahkan dapat mengakibatkan patologis, semacam penyakit kejiwaan. Jika ini terjadi
maka keadaan masyarakat juga terganggu, dimana lansia sebagai penguat transformator
nilai dan norma berkurang, baik secara kualitas dan kuantitas.
Dari Proses menua sampai munculnya penyakit degeneratif membutuhkan waktu
lama & biaya tinggi untuk Kebutuhan pelayanan kesehatan LANSIA, oleh sebab itu maka
dinas kesehatan membuat program pelayanan kesehatan pada usila dengan
melaksanakan Posyandu Lansia. Agar para lansia mendapatkan pelayanan kesehatan
secara optimal untuk bisa menjaga kesehatannya secara mandiri maka diadakannya
kegiatan posyandu lansia terintegrasi posbindu dan kesorga.

III. Tujuan
a. Tujuan Umum
Meningkatkan pelayanan kesehatan Usia Lanjut dan Terlaksananya Posyandu Lansia
terintegrasi posbindu dan kesorga sesuai standar
b. Tujuan Khusus
 Mendeteksi dini Lansia dengan Penyakit Hipertensi dan Diabetes Melitus
 Meningkatkan derajat kesehatan dan mutu pelayanan kesehatan usia lanjut
 Meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan lansia
 Meningkatkan kebugaran jasmani lansia
 Meningkatnya kemandirian dalam melakukan aktifitas fisik, latihan fisik serta
olahraga yang baik, benar, terukur dan teratur

IV. Tata Nilai


1. PATUT : Terpuji dalam melakukan tindakan
2. PATUH : Toleransi tanpa pilih kasih dalam melakukan pelayanan
3. PATJU : Disiplin, rajin dan profesional dalam menjalankan tugas
V. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan
No. Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan
1 Posyandu Lansia terintegrasi Pengukuran IMT melalui pengukuran berat
posbindu dan kesorga badan dan tinggi badan
Pemeriksaan tekanan darah
Pemeriksaan kadar kolesterol, Gula Darah
Sewaktu (GDS), dan asam urat sesuai
dengan masalah kesehatan lansia
Konseling dan penyuluhan sesuai masalah
kesehatan
Aktifitas fisik/senam

VI. Cara Pelaksanaan Kegiatan/ metode dan langkah kerja


Lintas
No Kegiatan Pelaksana Lintas Sektor
Program Ket.
. Pokok Program Terkait
Terkait
1 Posyandu  Menyusun 1. Program 1. Kader Sumber
Lansia rencana Kesorga  Mengkoordinir biaya
terintegrasi kegiatan Menyusun lansia untuk BOK
posbindu dan  Koordinasi jadwal mengikuti
kesorga dengan lintas kegiatan posyandu
program/lintas senam lansia dan
sektor lansia saat senam lansia
 Menentukan posyandu
tempat dan lansia
waktu
pelaksanaan
 Menyiapkan
register
posyandu
 Menyiapkan
alat
pemeriksaan
 Menyiapkan
bahan
penyuluhan
 Membuat
laporan
kegiatan
 Mengirim
laporan ke
dinas
kesehatan
Lombok Barat

VII. Sasaran
Pra Lansia umur 45 – 59 tahun dan Lansia umur > 60 tahun ke atas.

VIII. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan


2019
No. Kegiatan Fe Ap Me Se Ok De
Jan Mar Jun Jul Agt Nov
b r i p t s
1 Posyandu x x x x x x x x x x
Lansia
terintegrasi
posbindu
dan kesorga

IX. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan


Evaluasi kegiatan Posyandu lansia dilakukan saat melaksanakan Posyandu dan
dijabarkan apa saja kendala yang dihadapi saat proses Posyandu Lansia, kemudian
dicatat dalam format Pencatatan.

X. Pencatatan, Pelaporan, dan Evaluasi Kegiatan


Pencatatan dan pelaporan posyandu lansia dilakukan setiap bulan setelah kegiatan
terlaksana pada bulan yang bersangkutan dengan menggunakan register dan format
laporan yang telah ditetapkan dan dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok
Barat. Sedangkan evaluasi kegiatan dilakukan sesuai dengan jadalmonitoring dan
evaluasi puskesmas.
Demikian Kerangka Acuan ini dibuat sebagai bahan acuan dalam pelaksanaan
kegiatan ini.

Sekotong, 01 Maret 2019


Mengetahui
Pemimpin UPT BLUD Puskesmas Sekotong

drg. I Nyoman Adnyana Putra


NIP: 197112312002121015

Anda mungkin juga menyukai