Disusun Oleh :
GENOGRAM
Genogram
Laki-laki Garis keturunan
Menikah
Pasien
C. RIWAYAT KAMBUH
Klien mengatakan alasan masuk ke rumah sakit karena ketakutan. Menurut infomasi
tetangga yang mengurus pasien, alasan pasien dirawat adalah karena pasien dalam tiga
hari terakhir tidak pulang ke rumah, berkeliaran di jalan dan sering mengetok rumah-
rumah tetangga dengan ekspresi bingung, cemas dan terus-menerus mengatakan bahwa
dirinya ketakutan.
Pada tanggal 10 Juni 2019 tiga hari sebelum dirawat, pasien melewati rumah suaminya
dan melihat panggung untuk persiapan acara pernikahan dan mengira suaminya menikah
lagi. Pada tanggal 13 Juni 2019 pasien mulai berhalusinasi melihat pocong di dalam
rumahnya lalu mengetok rumah tetangga satu persatu dengan ekspresi ketakutan dan minta
tolong.
E. ANALISA DATA
No Data Fokus Problem Etiologi
DO:
G. INTERVENSI KEPERAWATAN
a. Gunakan komunikasi terapeutik untuk membina hubungan saling percaya
b. Observasi tanda-tanda gejala kecemasan
c. Membantu pasien mengenali situasi yang menyebabkan kecemasan
d. Identifikasi level kecemasan pasien
e. Ajarkan dan arahkan pasien untuk menggunakan teknik relaksasi napas dalam untuk
mengurangi kecemasan
f. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat anti-psikosis
H. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Hari, Jam Implementasi Respon
tanggal
Jum’at, 07.10 - Mengkaji tingkat kekerasan S:
14 Juni pasien dengan - Pasien mengatakan “ini
2019 menggunakan broset pagi hari”
violent checklist - Pasien mengatakan
“sakniki wonten teng
rumah sakit jiwa”
O:
- Ada kontak mata saat
berkomunikasi
- Intonasi dan suara pasien
saat bicara rendah dan
lembut
- Skor tingkat kekerasan
pasien 0, intepretasi resiko
pelaku kekerasan rendah.
O:
- Pasien dzikir terus-
menerus
- Pasien tampak tidur dalam
posisi siaga
10.00 - Mengajarkan teknik S:
relaksasi napas dalam pada - Pasien mengatakan “aku
pasien takut mati, takut mati
mbak”
O:
JAWABAN JAWABAN
NO ITEM PENILAIAN NO ITEM PENILAIAN
YA TDK YA TDK
BINGUNG HIPERAKTIF
Apakah pasien tidak dapat Apakah pasien berperilaku
1 13
berfikir jernih over
Apakah pasien mengalami Apakah pasien berteriak-teriak
2 14
kebingungan mengenai waktu
Apakah pasien mengalami Apakah pasien membanting
3 15
kebingungan tempat pintu
Apakah pasien mengalami
4 ANCAMAN VERBAL
kebingungan mengenai orang
Apakah pasien melakukan
IRITABEL 16 perilaku kekerasan berupa
kata-kata
Apakah pasien mudah marah Apakah pasien mengancam
5 17
akan memukul
Apakah pasien merasa mudah
6 ANCAMAN FISIK
tersinggung
Apakah pasien merasa mudah Apakah pasien mengepalkan
7 18
kesal atau mudah marah tangan sambil mengancam
Apakah pasien tidak dapat Apakah pasien mengancam
8 mentoleransi kehadiran orang 19 akan menendang
lain
HIPERAKTIF MENYERANG
Apakah pasien berisik Apakah pasien sudah
9 20 melakukan tindakan
penyerangan
10 Apakah pasien gaduh 21 Apakah pasien memecah kaca
11 Apakah pasien sangat energik 22 Apakah pasien memecah gelas
12 Apakah pasien sangat gembira
Skor pasien pada saat waktu pelaksanaan yaitu:
Kesimpulan 1. Tidak ada perilaku kekerasan: skor 0
2. Ada perilaku kekerasan: skor 1
Komponen Nilai 3. Skor maksimal 6
Bingung 0 Intepretasi skor
Iritabel 0 1. Score 0 (resiko perilaku kekerasan rendah)
Hiperaktif 0 2. Score 1-2 (resiko perilaku kekrasan moderate.
Lakukan observasi dan pencegahan)
Ancaman Verbal 0 3. Score >2(resiko perilaku kekerasan tinggi. Lakukan
Ancaman fisik 0 pencegahan, observasi dan tindakan yang diperlukan)
Menyerang 0
Temuan khusus saat menilai pasien:
Total score 0 1. Pasien mengatakan “cemas karena takut.. takut mati..”
2. Ekspresi pasien tampak cemas
Surakarta, 15 Juni 2019
3. Pasien tampak kelelahan dan tidur dengan posisi siaga
Observer,
4. Pasien terus-menerus berdzikir
(Wulandari Ristyo Ayuningtyas ) 5. Pasien lebih sering diam
PRE-PLANNING HUBUNGAN PERAWAT PASIEN MELALUI TEKNIK
KOMUNIKASI TERAPEUTIK
Diagnosa keperawatan : Gangguan kecemasan berhubungan dengan distorsi
Kognitif