A. Latar belakang
Dalam aplikasinya rekayasa sistem robotik sangat luas mulai dari rancang
bangun mekanik kontrol terkait dengan berbagai gerakan mekanik, pemilihan
aktuator seperti jenis motor, silinder,coil dll., pemilihan jenis sensor yang
disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing robot seperti sensor suhu,,
warna, jarak, gyro dll. Rangkaian elektronik berupa driver aktuator, rangkaian
pengkondisi sinyal sensor, rangkaian mikrokontroller, wiring pengkabelan dll.
Kontrol sistem berupa penerapan hukum logika maupun kontrol cerdas seperti
PID, fuzzy, NN dll.
Pada industri manufaktur robot lengan atau biasa disebut manipulator robot
sangat populer digunakan karena kehandalan sistemnya dalam melakukan tugas
yang membutuhkan kecepatan dan kepresisian yang tinggi.
1
Gambar 1. Sistem Robot Manufaktur Industri
Konfigurasi robot lengan yang paling umum digunakan pada industry adalah,
robot scara, robot delta dan robot koordinat Cartesian robot.Robot lengan disebut
manipulator karena merujuk pada standar ISO 1738. Beberapa robot diprogram
untuk melaksanakan tindakan tertentu berulang-ulang tanpa variasi dan dengan
tingkat akurasi yang tinggi. Gerak robot ditentukan oleh program untuk
menentukan arah, percepatan, kecepatan, deselerasi, dan jarak dari serangkaian
gerakan terkoordinasi.
B. Tujuan
Setelah mengikuti pembelajaran pada modul ini peserta diklat diharapkan dapat :
2
C. Peta Kompetensi
D. Ruang Lingkup
1. Perkembangan Robot
3
E. Saran Cara Penggunaan Modul
Untuk memperoleh hasil belajar secara maksimal, dalam menggunakan modul ini
maka langkah-langkah yang perlu dilaksanakan antara lain :
1. Bacalah dan pahami dengan seksama uraian-uraian materi yang ada pada
masing-masing kegiatan belajar. Bila ada materi yang kurang jelas, peserta
diklat dapat bertanya pada instruktur pengampu kegiatan belajar.
3. Untuk kegiatan belajar yang terdiri dari teori dan praktik, perhatikanlah hal-
hal berikut:
g. Jika belum menguasai level materi yang diharapkan, ulangi lagi pada
kegiatan belajar sebelumnya atau bertanyalah kepada instruktur yang
mengampu kegiatan pembelajaran yang bersangkutan.
4
KEGIATAN PEMBELAJARAN I: DASAR - DASAR
ROBOTIKA
A. Tujuan
C. Uraian Materi
1. Pendahuluan
Istilah robot berasal dari bahasa Cekoslowakia. Kata robot berasal dari kosakata
ngertian robot secara tepat
adalah sistem atau alat yang dapat berperilaku atau meniru perilaku manusia
dengan tujuan untuk menggantikan dan mempermudah kerja/aktifitas manusia.
Untuk dapat diklasifikasikan sebagai robot, maka robot harus memiliki dua
macam kemampuan yaitu:
1) Bisa mendapatkan informasi dari sekelilingnya.
2) Bisa melakukan sesuatu secara fisik seperti bergerak atau
memanipulasi objek.
Untuk dapat dikatakan sebagai robot sebuah sistem tidak perlu untuk meniru
semua tingkah laku manusia, namun suatu sistem tersebut dapat mengadopsi
satu atau dua dari sistem yang ada pada diri manusia saja sudah dapat
5
dikatakan sebagai robot. Sistem yang diadopsi dapat berupa system penglihatan
(mata), sistem pendengaran (telinga) ataupun sistem gerak.
Ada beberapa fungsi robot, sehingga manusia memerlukan kehadirannya yaitu:
a. Meningkatkan produksi, akurasi dan daya tahan. Robot ini banyak digunakan
di industri.
b. Untuk tugas-tugas yang berbahaya, kotor dan beresiko. Robot ini digunakan
ketika manusia tidak mampu masuk ke daerah yang beresiko. Seperti Robot
Untuk menjelajah planet, robot untuk mendeteksi limbah nuklir, robot militer
dll.
c. Untuk pendidikan. Banyak robot yang digunakan untuk menarik pelajar
belajar teknologi seperti robot lego, dll.
d. Untuk menolong manusia. Seperti di rumah untuk membersihkan rumah
pakai penghisap debu otomatis, di rumah sakit untuk menghantar makanan,
membantu operasi, dll.
Baru setelah dunia mulai menapak ke jaman industri pada pertengahan tahun
60-an kebutuhan akan otomasi semakin meningkat. Pada saat itulah robotika
diterima sebagai disiplin ilmu baru yang mendampingi ilmu-ilmu dasar dan teknik
yang telah mapan sebelumnya. Di negara-negara yang telah mapan kala itu,
seperti Amerika, Inggris, Jerman dan Perancis mulai bermunculan grup-grup riset
yang menjadikan robotika sebagai temanya, kemudian diikuti oleh Jepang, yang
6
dipelopori oleh ilmuwan-ilmuwan yang baru pulang dari menimba ilmu di
Amerika. Bahkan, di kemudian hari Jepanglah yang tercatat sebagai negara yang
paling produktif dalam mengembangkan teknologi robot. Hal ini tidak lain karena
jepang gigih dalam melakukan penelitian teknologi infrastruktur seperti
komponen dan piranti mikro(microdevices) yang akhirnya bidang ini terbukti
sebagai inti dari pengembangan robot modern.
Dewasa ini muncul istilah robot humanoid, animaloid, dan sebagainya. Bahkan
kini dalam industri spesifik seperti industri perfilman, industri angkasa luar dan
industri pertahanan atau mesin perang, robot arm atau manipulator bisa jadi
hanya menjadi bagian saja dari sistem robot secara keseluruhan.
Robotika memiliki unsur yang sedikit berbeda dengan ilmu-ilmu dasar atau
terapan yang lain dalam berkembang. Ilmu dasar biasanya berkembang dari
suatu hipotesis yang kemudian diteliti secara metodis. Ilmu terapan
dikembangkan setelah ilmu-ilmu yang mendasarinya berkembang dengan baik.
Sedangkan ilmu robotika lebih sering berkembang melalui pendekatan secara
praktis. Kemudian melalui suatu pendekatan dari hasil pengamatan perilaku
mahluk hidup atau benda/mesin/peralatan bergerak lainnya dikembangkanlah
penelitian secara teoritis. Dari teori kembali kepada praktis, dan dari robot
berkembang menjadi lebih canggih.
7
3. Penelitian di Bidang Robotika
Perkembangan suatu ilmu tak lepas dari peran para peneliti kalau tak dapat
dikatakan bahwa justru penelitilah yang menyebabkan suatu ilmu itu
berkembang. Perkembangan penelitian di bidang robotika lazimnya dapat segera
diketahui dengan mencermati aplikasinya di dunia industri atau produk kegiatan
penelitian skala laboratorium di group-group penelitian yang tersebar di berbagai
institusi pendidikan dan penelitian di negara-negara maju. Dengan mudahnya
mengakses internet sekarang ini dan banyaknya sumber-sumber informasi masa
kini yang tersebar secara terbuka di situs-situs penelitian.
Pada dasarnya dilihat dari struktur dan fungsi fisiknya (pendekatan visual) robot
terdiri dari dua bagian, yaitu non-mobile robot dan mobile robot. Kombinasi
keduanya dapat menghasilkan kelompok kombinasi konvensional (mobile & non-
mobile) dan kelompok non-konvensional. Kelompok pertama sengaja diberi
nama konvensional karena nama yang dipakai dalam konteks penelitian adalah
nama-nama yang dianggap sudah umum, seperti mobile manipulator, climbing
robot (robot pemanjat), walking robot (misalkan : bi-ped robot) dan nama-nama
lain yang sudah populer. Sedangkan kelompok nonkonvensional dapat berupa
robot humanoid, animaloid, extra-ordinary, atau segala bentuk inovasi
penyerupaan yang bisa dilakukan. Kelompok kedua ini banyak di manfaatkan
sebagai ikon keunggulan dalam penelitian robotika, seperti robot ASIMO buatan
jepang. Sementara robot dalam air dan robot terbang lebih banyak
dikembangkan sebagai peralatan untuk membantu penelitian yang berkaitan dan
untuk proyek pertahanan atau mesin perang.
8
Dari kelompok non-mobile yang sering dis
robot arm atau robot manipulator saja. Sementara yang lebih mudah dikenali
sebagai mesin cerdas (intelligent machine) yang tidak selalu tampak memiliki
bagian tangan, kaki atau roda untuk bergerak lebih lazim disebut dengan nama
khusus sesuai fungsinya. Mereka biasanya memiliki nama-nama tersendiri.
Misalnya mesin-mesin otomatis Lathe, milling, drilling machine, CNC (Computer
Numerical Control) Machine, EDM (Electric Discharge Machine), dan berbagai
peralatan ototmatis yang biasa dijumpai di pabrik-pabrik modern.
Fokus penelitian dapat diambil dengan titik berat perhatian lebih kepada
kinematik atau dinamik atau kedua-duanya. Dari analisa kinematik saja, bila
obyek penelitian yang diambil adalah konfigurasi robot yang benar-benar baru
(belum ada penelitian sebelumnya yang mengkaji) kontribusi keilmuan dapat
diperoleh hanya dengan mengkaji persamaan kinematik dan kontrol dasarnya.
Pembahasan khusus dalam hal dinamika robot juga sangat menjanjikan dalam
perolehan kontribusi keilmuannya. Tujuan utama kajian dinamik ini adalah untuk
mendapatkan disain kontrol yang handal (robust) dan mampu meredam
gangguan dengan baik. Masih banyak struktur-struktur robot yang kompleks
belum dikaji secara mendalam model dinamiknya oleh karena rumitnya
persoalan pemodelan matematik sistem robot, sifat-sifat alami (friksi pada poros
aktuator, backlash pada gearbox, noise pada sensor, nonlinieritas dari pada
aktuator, dsb.) dan lingkungan (gangguan luar berupa efek pembebanan, jalan
yang tidak rata, getaran,dll.). Dari persamaan dinamik ini kontrol dasarnya dapat
dirancang secara sistematis. Bahasan kontrol robot yang dimulai dari pemodelan
robot secara penuh ini (kinematik dan dinamik) biasa disebut sebagai model-
based control.
Pada kasus dinamik robot yang rumit seringkali dibutuhkan bantuan kecerdasan
buatan untuk mengidentifikasi model matematiknya. Lindan Goldenberg(2001)
menggunakan jaringan saraf tiruan (artificial neural network) untuk
mengidentifikasi model dan kontrol yang sesuai untuk sebuah mobile
manipulator. Sedangkan Sakka dan Chochron (2001) menggunakan algorithma
9
genetic. Metoda sistem berbasis pengetahuan (knowledge-based system) juga
dapat digunakan sebagai pilihan untuk menyelesaikan masalah ketidak pastian
dalam pemodelan dinamik.
Gabungan kontrol kinematik dan kontrol dinamik yang baik akan menghasilkan
kontrol gerak robot (robot motion control) yang handal. Hal ini adalah merupakan
tujuan utama dalam rancang bangun robot ideal. Namun demikian, dewasa ini
penelitian tentang aplikasi kecerdasan buatan dalam kontrol robot lebih banyak
ditujukan untuk memperoleh kontrol kinematic yang canggih.
a. Mekatronik vs Robotik
10
manfaatnya sangat besar dalam aplikasi di dunia kedokteran dan rekayasa
genetika.
4. Jenis Robot
b. Non-mobile Robot
Robot ini tidak dapat berpindah posisi dari satu tempat ke tempat lainnya,
sehingga robot tersebut hanya dapat menggerakkan beberapa bagian dari
tubuhnya dengan fungsi tertentu yang telah dirancang. Contoh : Robot
Industri
11
Perangkat pendukung robot industri secara umum dapat diilustrasikan dalam
gambar 1.2berikut ini. Komponen utamanya terdiri dari 4 bagian, yaitu:
1. Manipulator
2. Sensor
3. Aktuator, dan
4. Kontroler
Aktuator adalah komponen bergerak yang jika dilihat dari prinsip penghasil
geraknya dapat di bagi menjadi 3 bagian, yaitu penggerak berbasis motor
listrik (motor DC servo, stepper moto, motor AC, dsb.), penggerak pneumatik
(berbasis kompresi gas: udara, nitrogen, dsb.), dan penggerak hidrolik
(berbasis kompresi benda cair:minak pelumas, dsb).
12
yang bekerja sebagai open loop hingga prinsip umpan balik yang melibatkan
kecerdasan buatan.
Konfigurasi Manipulator
1) Polar
13
yaitu mampu memanipulasi ruang kerja yang berbentuk bola dengan
algoritma gerak yang paling sederhana dibanding tipe konfigurasi yang lain.
2) Silinder
14
Gambar 1. 5. Konfigurasi Silinder
3) Cartesian
15
Pada aplikasi yang sesungguhnya, biasanya struktur penyangga, badan dan
lengan dibuat sedemikian rupa hingga tumpuan beban merata pada struktur.
Misalnya, penyanggah dipasang dari ujung ke ujung. Mekanik pengangkat di
badan menggunakan sistem rantai dan sprocket atau sistem belt.
Pergerakan lengan dapat menggunakan sistem seperti rel di kiri-kanan
lengan.
4) Sendi-lengan
Konstruksi ini yang paling popular untuk tugas-tugas regular di dalam pabrik,
terutama untuk dapat melaksanakan fungsi layaknya pekerja pabrik, seperti
mengangkat barang dari konveyor, mengelas, memasang komponen mur,
baut pada produk, dan sebagainya. Dengan tool pergelangan yang khusus
struktur lengan-sendi ini cocok digunakan untuk menjangkau daerah kerja
yang sempit dengan sudut jangkauan yang beragam.
c. Mobile Robot
16
paling populer dalam dunia penelitian robotika. Dari segi manfaat, robot ini
diharapkan dapat membantu manusia dalam melakukan otomasi dalam
transportasi, platform bergerak untuk robot industri , eksplorasi tanpa awak,
dan masih banyak lagi. Contoh : Robot Line Tracker
Robot line tracker merupakan robot yang dapat bergerak mengikuti track
berupa garis hitam setebal ±3 cm. Untuk membaca garis, robot dilengkapi
dengan sensor proximity yang dapat membedakan antara garis hitam
dengan lantai putih. Sensor proximity ini dapat dikalibrasi untuk
menyesuaikan pembacaan sensor terhadap kondisi pencahayaan ruangan.
Sehingga pembacaan sensor selalu akurat.
Agar pergerakan robot menjadi lebih halus, maka kecepatan robot diatur
sesuai dengan kondisi pembacaan sensor proximity. Jika posisi robot
menyimpang dari garis, maka robot akan melambat. Namun jika robot tepat
berada diatas garis, maka robot akan bergerak cepat. Robot juga dapat
kembali ke garis pada saat robot terlepas sama sekali dari garis. Hal ini bisa
dilakukan karena robot selalu mengingat kondisi terakhir pembacaan sensor.
Jika terakhir kondisinya adalah disebelah kiri garis, maka robot akan
bergerak ke kanan, demikian pula sebaliknya.
Robot yang mampu terbang, robot ini menyerupai pesawat model yang
diprogram khusus untuk memonitor keadaan di tanah dari atas, dan juga
untuk meneruskan komunikasi.
17
Gambar 1.8. Flying Robot (Robot Terbang)
Robot ini digunakan di bawah laut untuk memonitor kondisi bawah laut dan
juga untuk mengambil sesuatu di bawah laut.
18
Gambar 1.10. Robot Kombinasi Mobile dan Non-mobile Mars-Rovers NASA
e. Humanoid
19
mensimulasikan struktur, perilaku manusia dan sistem otonomi, sebagian
besar robot humanoid lebih kompleks dibandingkan jenis robot lainnya.
Para ilmuwan dan spesialis dari berbagai bidang termasuk teknik , ilmu
kognitif , dan linguistik menggabungkan upaya mereka untuk menciptakan
robot yang mirip dengan manusia. Tujuan ilmuwan dan spesialis
menciptakan robot humanoid adalah agar robot humanoid dapat memahami
kecerdasan akal manusia dan bertindak layaknya seperti manusia. Jika robot
humanoid mampu melakukannya, mereka akhirnya bisa bekerja dalam
kohesi dengan manusia untuk menciptakan masa depan yang lebih produktif
dan berkualitas tinggi.
20
Karakteristik lain tentang robot humanoid adalah bahwa mereka bergerak,
mengumpulkan informasi (menggunakan sensor) pada "dunia nyata" dan
berinteraksi dengan itu, mereka tidak tinggal tetap seperti manipulator pabrik
dan robot lain yang bekerja di lingkungan yang sangat terstruktur.
Sistem kontrol robotik pada dasarnya terbagi dua kelompok, yaitu system kontrol
loop terbuka(open loop) dan loop tertutup (close loop). Diagram kontrol loop
terbuka pada sistem robot dapat dinyatakan dalam gambar 1.12 berikut ini.
Kontrol loop terbuka dapat dinyatakan sebagai sistem kontrol yang outputnya
tidak diperhitungkan ulang oleh kontroler.Keadaan apakah robot benar-benar
telah mencapai target seperti yang dikehendaki sesuai referensi, tidak
diperhitungkan. Kontrol ini sesuai untuk sistem operasi robot yang memiliki
akuator yang beroperasi berdasarkan logika urutan langkah (sequence),
misalnya steper motor. Steper motor tidak perlu dipasangi sensor pada porosnya
untukmengetahui posisi akhir. Jika dalam keadaan berfungsi dengan baik dan
tidak ada masalah beban lebih maka stepper motor akan berputar sesuai dengan
perintah kontroler dan mencapai posisi target dengan tepat.
Kontrol sekuensi (urutan) gerak robot dalam suatu tugas yang lengkap, misalnya
memiliki urutan sebagai berikut: menuju ke posisi obyek, mengangkat obyek
memindah obyek ke posisi tertentu, dan meletakkan obyek. Kontrol sekuens
tersebut membutuhkan control yang lebih komplek dan membutuhkan
21
kepresisian control. Oleh karena itu dikembangkan kontrol robot loop tertutup.
Kontrol robot loop tertutup dapat dinyatakan seperti dalam Gambar 1.13.
Pada gambar di atas, jika hasil gerak aktual telah sama dengan referensi maka
input kontroler akan nol. Artinya kontroler tidak lagi memberikan sinyal akurasi
kepada robot karena target akhir perintah gerak telah diperoleh. Makin kecil error
terhitung maka makin kecil pula sinyal pengemudian kontroler terhadap robot.
Sampai akhirnya mencapai kondisi stabil (steady state).
Dua pengertian dasar; konvergen dan stabil, adalah sangat penting dalam kontrol
loop tertutup. Stabil dan konvergen diukur dari sifat referensinya. Posisi akhir
dianggap konvergen bila makin lama gerakan makin perlahan dan akhirnya diam
pada posisi seperti yang dikehendaki referensi, dan dikatakan stabil jika posisi
akhir yang diam ini dapat dipertahankan dalam masa-masa berikutnya.
6. Sensor
22
perencanaan dan pengendalian), sensor berperan penting dalam paradigma
robot .
Exteroceptive Sensor
Sensor jarak digunakan untuk mengukur jarak relatif (kisaran) antara sensor dan
objek dalam lingkungan. Sensor jarak melakukan tugas yang sama dengan
indera taktil yang dilakukan pada manusia. Ada jenis lain pengukuran jarak,
seperti laser , penggunaan kamera, atau proyeksi grid, garis berwarna atau pola
titik untuk mengamati bagaimana pola terdistorsi oleh lingkungan.
Sensor Vision mengacu pada pengolahan data dari setiap modalitas yang
menggunakan spektrum elektromagnetik untuk menghasilkan gambar. Dalam
robot humanoid ini digunakan untuk mengenali objek dan menentukan sifat
mereka. Sensor vision bekerja paling mirip dengan mata manusia. Sebagian
besar robot humanoid menggunakan CCD kamera sebagai sensor penglihatan.
Sensor suara memungkinkan robot humanoid untuk mendengar pidato dan suara
lingkungan, dan tampil sebagai telinga manusia. Mikrofon yang biasanya
digunakan untuk fungsi ini.
23
7. Aktuator
Aktuator adalah motor yang bertanggung jawab untuk pergerakan robot. Robot
humanoid yang dibangun sedemikian rupa sehingga mereka dapat meniru
pergerakan tubuh manusia, sehingga mereka menggunakan actuator yang
melakukan seperti otot-otot dan sendi, meskipun dengan struktur yang berbeda.
Untuk mencapai efek yang sama seperti gerakan manusia, robot humanoid
menggunakan aktuator beserta rotari. Aktuator dapat berupa listrik, pneumatik,
hidrolik, piezoelektrik atau ultrasonik .
Hidrolik dan aktuator listrik memiliki pergerakan yang sangat kaku dan hanya
dapat dibuat untuk bergerak dengan cara yang sesuai dengan menggunakan
complex feedback control strategies. Sementara listrik actuator motor lebih cocok
untuk kecepatan yang tinggi dan aplikasi beban rendah, sehingga hidrolik
beroperasi dengan baik pada kecepatan rendah dan aplikasi beban berat.
24
8. Interaksi Manusia dan Robot
Dalam dunia industri, faktor interaksi antara manusia dan mesin sangat penting.
Makin sedikit ketergantungan mesin terhadap manusia maka secara relatif makin
tinggi tingkat otomasinya. Pada gilirannya biaya produksi untuk membayar
rangkat
yang digunakan dalam interaksi ini dikenal sebagai human machine interface.
Interface dapat berupa perangkat keras ataupun perangkat lunak.
Interaksi yang paling dasar antara manusia dengan robot adalah interaksi yang
menempatkan manusia sebagai pengontrol gerakan robot sepenuhnya. Dalam
25
hal ini biasanya robot tidak memiliki kemampuan untuk melakukan sendiri segala
atau manusia. Robot hampir tidak lagi memerlukan sensor pada sendi-sendi
ataupun pergerakan. Dengan campur tangan manusia ini maka pergerakan robot
secara perangkat keras yang diperlukan mungkin hanya berupa switch pembatas
(limit switch) untuk menghindari gerakan yang berbahaya atau di luar kontrol.
Cara ini dikenal sebagai pengendalian robot menggunakan remote control, baik
secara wireless (tanpa kabel) maupun menggunakan kabel.
Secara umum sistem remote control dapat diilustrasikan seperti Gambar 1.14.
Mata menggantikan fungsi sensor, sedangkan tangan menggantikan fungsi
pemberi sinyal control kepada aktuator.
26
Gambar 1. 15 Sistem Remote Control pada manipulator
Pada panel (boks), kontrol yang dipegang oleh operator terdapat tombol-tombol
untuk mengontrol seluruh pergerakan sendi robot. Robot jenis remote control ini
banyak digunakan untuk tugas yang sangat rumit yang jika dibuat secara
otomatis terlalu banyak kendala yang dihadapi. Salain itu disain dengan sistem
remote dapat menekan pembiayaan dalam investasi maupun dalam hal biaya
pemrograman (computational cost
Contoh aplikasi dapat dijumpai dalam peralatan militer. Robot penjinak bom (bom
disposal robot) justru dianggap lebih aman jika dikendalikan oleh operator.
Setidaknya hingga sekarang, masih belum dijumpai robot penjinak bom yang
sepenuhnya dapat bergerak secara otomatis.Alasannya adalah bahwa
penggunaan robot otomatis dapat lebih mencelakakan jika robot gagal berfungsi
dan dapat bertindak liar.
Tugas secara detil dilakukan sendiri oleh robot, sedangkan tugas secara
keseluruhan diatur oleh operator. Dalam hal tertentu robot sudah dimuati
kemampuan kontrol otomatis (umpan balik), seperti kontrol posisi setiap sendi,
kontrol kecepatan rotasi dan kontrol torsi (reaktif terhadap pembebanan).
27
Dalam segi operasional, dalam tugas-tugas tertentu robot dalam kelas ini masih
memerlukan arahan dari operator. Misalnya, dalam hal penentuan trajektori dari
suatu manipulator. Operator dapat memprogram secara off-line. Gerakan ujung
lengan dilatih dengan menggerakkan secara manual menuju sasaran. Pada saat
yang sama kontroler merekam trajektori ini. Setelah proses pelatihan selesai,
robot dapat di-run secara mandiri.
Dengan demikian robot tidak perlu dibuat sangat canggih (karena sangat mahal),
namun cukup diberi kemampuan dapat menerima pengajaran terus-menerus dari
manusia. Kemampuan dasar robot otonomous, seperti navigasi (gerak mobile)
dan manipulasi (gerak tangan) tetap harus ada.
28
D. Aktivitas Pembelajaran
E. Latihan
29
2. Sebutkan dan jelaskan aplikasi atau penerapan robot dalam berbagai bidang
yang ada hingga saat ini!
3. Disiplin ilmu apa saja yang terkait dengan robotika dan apa peranan bidang
ilmu tersebut dalam menunjang kemajuan robotika?
4. Sebutkan dan jelaskan komponen-komponen utama dari sebuah robot!
5. Jelaskan perbedaan antara sistem kontrol loop terbuka dengan system
kontrol loop tertutup!
6. Apa yang dimaksud dengan sensor dan aktuator berikan contohnya masing-
masing?
7. Sebutkan dan jelaskan tiga tingkatan interkasi antara manusia dan robot!
F. Rangkuman
Istilah robot berasal dari bahasa Cekoslowakia. Kata robot berasal dari kosakata
seorang pengarang sandiwara bernama Karel Capec. Karyanya pada saat itu
Untuk dapat diklasifikasikan sebagai robot, maka robot harus memiliki dua
macam kemampuan yaitu:
1. Meningkatkan produksi, akurasi dan daya tahan. Robot ini banyak digunakan
di industri.
2. Untuk tugas-tugas yang berbahaya, kotor dan beresiko. Robot ini digunakan
ketika manusia tidak mampu masuk ke daerah yang beresiko. Seperti Robot
Untuk menjelajah planet, robot untuk mendeteksi limbah nuklir, robot militer
dll.
30
3. Untuk pendidikan. Banyak robot yang digunakan untuk menarik pelajar
belajar teknologi seperti robot lego, dll.
4. Untuk menolong manusia. Seperti di rumah untuk membersihkan rumah
pakai penghisap debu otomatis, di rumah sakit untuk menghantar makanan,
membantu operasi, dll.
31
32
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2: KONTROLER,
SENSOR DAN AKTUATOR
A. Tujuan
Setelah mengikuti dan atau menyelesaikan materi controller, sensor dan actuator
melalui diskusi kelompok peserta dapat:
C. Uraian Materi
1. Microcontroller
33
Microcontroller sebagai teknologi baru, yaitu teknologi semikonduktor dengan
kandungan transistor yang lebih banyak namun hanya membutuhkan ruang yang
kecil sehingga microcontroller dapat diproduksi secara masal (dalam jumlah
banyak) membuat harganya menjadi lebih murah (dibandingkan mikroprosesor).
Microcontroller sebagai kebutuhan pasar, mikrokontroler hadir untuk memenuhi
selera industri dan para konsumen akan kebutuhan dan keinginan alat-alat bantu
bahkan mainan yang lebih baik dan canggih.
Microcontroller yang digunakan kali ini adalah Atmega 2560 dan Atmega
328P.Pemilihan mikro tersebut karena memiliki Kinerja tinggi, mikrokontroler
konsumsi daya rendah, Atmel 8-bit AVR berbasis RISC Memadukan 256KB ISP
flash memory, 8KB SRAM, 4KB EEPROM, 86 general I/O, 32 register bekerja,
Real Time Counter, enam Timer yang fleksibel / counter dengan compare mode,
PWM, 4 UART byte berorientasi 2-wire Serial Interface, 16-channel 10-bit A / D
converter, dan interface JTAG untuk on-chip debugging. Perangkat Mencapai
throughput 16 MIPS pada 16 MHz dan 4,5-5,5 volt Beroperasi antara.
a. Arduino
34
Processing project, dimana terdapat beberapa bahasa pemprograman
termasuk C, C++ dan Java .
b. Arduino Uno
35
Gambar 2.2 Bentuk Fisik Arduino Uno
Gambar diatas menunjukan papan Arduino Uno yang merupakan salah satu
papan paling populer diantara keluarga Arduino dan papan ini merupakan
pilihan yang sangat cocok bagi para pemula.
Arduino Uno adalah salah satu kit mikrokontroler yang berbasis pada
ATmega328P-PU. Modul ini sudah dilengkapi dengan berbagai hal yang
dibutuhkan untuk mendukung mikrokontroler untuk bekerja, hanya
sambungkan ke power supply atau sambungkan melalui kabel USB ke
PCmu Arduino Uno ini sudah siap sedia. Arduino Uno ini memilki 14 pin
digital input/output, 6 analog input, sebuah resonator keramik 16MHz,
koneksi USB, colokan power input, ICSP header, dan sebuah tombol reset.
36
dengan mikrokontroler) dan sebuah perangkat lunak atau IDE (Integrated
Development Environment) yang berjalan pada komputer. Perangkat lunak
ini sering disebut Arduino IDE yang digunakan untuk menulis dan meng-
upload kode dari komputer ke papan fisik (hardware) Arduino. Ketika
membicarakan Arduino maka ada dua hal yang terlintas dalam pikiran para
penggunanya, yaitu hardware dan software. Dua bagian ini seakan satu
kesatuan utuh yang tidak bisa di pisahkan.
Bahasa pemrograman arduino merupakan bahasa C yang sudah
disederhanakan syntax bahasa pemrogramannya sehingga mempermudah
kita dalam mempelajari dan mendalami mikrokontroller.
Power
Arduino dapat diberikan power melalui koneksi USB atau power supply.
Powernya diselek secara otomatis. Power supply dapat menggunakan
adaptor DC atau baterai. Adaptor dapat dikoneksikan dengan mencolok jack
adaptor pada koneksi port input supply. Board arduino dapat dioperasikan
menggunakan supply dari luar sebesar 6 - 20 volt. Jika supply kurang dari
7V, kadangkala pin 5V akan menyuplai kurang dari 5 volt dan board bisa
menjadi tidak stabil. Jika menggunakan lebih dari 12 V, tegangan di regulator
bisa menjadi sangat panas dan menyebabkan kerusakan pada board.
Rekomendasi tegangan ada pada 7 sampai 12 volt. Penjelasan pada pin
power adalah sebagai berikut:
37
Vin: Tegangan input ke board arduino ketika menggunakan tegangan dari
luar (seperti yang disebutkan 5 volt dari koneksi USB atau tegangan yang
diregulasikan). Pengguna dapat memberikan tegangan melalui pin ini,
atau jika tegangan suplai menggunakan power jack, aksesnya
menggunakan pin ini.
3V3: Suplai 3.3 volt didapat oleh FTDI chip yang ada di board. Arus
maximumnya adalah 50mA
Setiap 14 pin digital pada arduino dapat digunakan sebagai input atau
output, menggunakan fungsi pinMode(), digitalWrite(), dan digitalRead().
Input/output dioperasikan pada 5 volt. Setiap pin dapat menghasilkan atau
menerima maximum 40 mA dan memiliki internal pull-up resistor
(disconnected oleh default) 20-50K Ohm. Beberapa pin memiliki fungsi
sebagai berikut:
38
SPI: 10 (SS), 11 (MOSI), 12 (MISO), 13 (SCK). Pin ini mensuport
komunikasi SPI, yang mana masih mendukung hardware, yang tidak
termasuk pada bahasa arduino.
LED: 13. Ini adalah dibuat untuk koneksi LED ke digital pin 13. Ketika
pin bernilai HIGH, LED hidup, ketika pin LOW, LED mati.
Komunikasi
1.0 pinout : Ditambahkan pin SDA dan pin SCL yang dekat dengan
pin AREF dan dua pin baru lainnya ditempatkan dekat dengan pin
RESET, IOREF memungkinkan shield untuk beradaptasi dengan
tegangan yang tersedia pada papan. Di masa depan, shield akan
kompatibel baik dengan papan yang menggunakan AVR yang
beroperasi dengan 5 Volt dan dengan Arduino Due yang beroperasi
39
dengan tegangan 3.3 Volt. Dan ada dua pin yang tidak terhubung,
yang disediakan untuk tujuan masa depan.
Sirkuit RESET.
Pemetaan Pin
40
Gambar 2.4 Pin Arduino Mega2560 R3
Ringkasan Spesifikasi
Mikrokontroler ATmega2560
Tegangan Operasi 5V
Input Voltage
7-12V
(disarankan)
41
Arus DC untuk pin 3.3V 50 mA
SRAM 8 KB
EEPROM 4 KB
Sumber Daya
Arduino Mega dapat diaktifkan melalui koneksi USB atau dengan catu
daya eksternal. Sumber daya dipilih secara otomatis. Sumber daya
eksternal (non-USB) dapat berasal baik dari adaptor AC-DC atau baterai.
Adaptor dapat dihubungkan dengan mencolokkan steker 2,1 mm yang
bagian tengahnya terminal positif ke ke jack sumber tegangan pada
papan. Jika tegangan berasal dari baterai dapat langsung dihubungkan
melalui header pin Gnd dan pin Vin dari konektor POWER.
Pin tegangan yang tersedia pada papan Arduino adalah sebagai berikut:
Volt dari koneksi USB atau sumber daya ter-regulator lainnya). Anda
dapat memberikan tegangan melalui pin ini, atau jika memasok
42
tegangan untuk papan melalui jack power, kita bisa
mengakses/mengambil tegangan melalui pin ini.
Memori
43
Serial : 0 (RX) dan 1 (TX); Serial 1 : 19 (RX) dan 18 (TX); Serial 2 :
17 (RX) dan 16 (TX); Serial 3 : 15 (RX) dan 14 (TX). Digunakan
untuk menerima (RX) dan mengirimkan (TX) data serial TTL. Pins 0
dan 1 juga terhubung ke pin chip ATmega16U2 Serial USB-to-TTL.
Eksternal Interupsi : Pin 2 (interrupt 0), pin 3 (interrupt 1), pin 18
(interrupt 5), pin 19 (interrupt 4), pin 20 (interrupt 3), dan pin 21
(interrupt 2). Pin ini dapat dikonfigurasi untuk memicu sebuah
interupsi pada nilai yang rendah, meningkat atau menurun, atau
perubah nilai.
SPI : Pin 50 (MISO), pin 51 (MOSI), pin 52 (SCK), pin 53 (SS). Pin ini
mendukung komunikasi SPI menggunakan perpustakaan SPI. Pin
SPI juga terhubung dengan header ICSP, yang secara fisik
kompatibel dengan Arduino Uno, Arduino Duemilanove dan Arduino
Diecimila.
LED : Pin 13. Tersedia secara built-in pada papan Arduino
ATmega2560. LED terhubung ke pin digital 13. Ketika pin diset
bernilai HIGH, maka LED menyala (ON), dan ketika pin diset bernilai
LOW, maka LED padam (OFF).
TWI : Pin 20 (SDA) dan pin 21 (SCL). Yang mendukung komunikasi
TWI menggunakan perpustakaan Wire. Perhatikan bahwa pin ini
tidak di lokasi yang sama dengan pin TWI pada Arduino Duemilanove
atau Arduino Diecimila.
44
AREF : Referensi tegangan untuk input analog. Digunakan dengan
fungsi analogReference().
RESET : Jalur LOW ini digunakan untuk me-reset (menghidupkan
ulang) mikrokontroler. Jalur ini biasanya digunakan untuk
menambahkan tombol reset pada shield yang menghalangi papan
utama Arduino.
Komunikasi
d. Software Arduino
45
Arduino Uno dan Mega2560 dapat diprogram dengan perangkat lunak
Arduino . Pada mikrokontroller Arduino terdapat bootloader yang
memungkinkan Anda untuk meng-upload kode baru untuk itu tanpa
menggunakan programmer hardware eksternal.
46
Gambar 2.5 Tampilan IDE Arduino dengan sebuah sketch
2. AktuatorMotor Servo
Motor servo adalah jenis motor yang digunakan sebagai penggerak pada sistem
servo (servosystem) seperti pada penggerak pada kontrol posisi lengan robot.
Motor servo secara struktur mesin 2 macam : dc servo motor dan ac servo motor.
DC Servo motor mempunyai konstruksi yang sama dengan konstruksi motor dc.
Dalam motor dc konvensional sikat dan cincin belah merupakan suatu kerugian.
Karena ada gesekan antara sikat dan cincin maka akan terjadi rugi gesek,
timbulnya percikan api dan terkikisnya sikat arang maupun cincin. Maka mulai
dipikirkan Motor dc tanpa sikat atau disebut Brushless DC Motor. Brushless DC
Motor dapat diwujudkan dengan menggunakan prinsip kerja motor induksi 3
phasa (tanpa sikat dan cincin). Dengan menambahkan komponen permanent
magnet, electronic inverter (yang menimbulkan medan putar) dan position control
(umumnya menggunakan sensor effek Hall), maka akan didapatkan motor dc
brushless. Jadi disini rangkaian inverter dan kontrol posisi berfungsi sebagai
pengganti komutator mekanik (sikat & cincin belah) dalamme mbalik medan.
Motor dc brushless ini mempunyai karateristik yang mendekati dc motor
konvensional.
47
Untuk mengerti cara kerja Motor Servo DC Magnet Permanen haruslah
dimengerti bagaimana prinsip kerja Motor DC Magnet Permanen, Motor DC
tanpa sikat dan medan putar.
Motor servo disusun dari sebuah motor DC, gearbox, variabel resistor (VR) atau
potensiometer dan rangkaian kontrol. Potensiometer berfungsi untuk
menentukan batas maksimum putaran sumbu (axis) motor servo. Sedangkan
sudut dari sumbu motor servo diatur berdasarkan lebar pulsa yang pada pin
kontrol motor servo.
48
Gambar 2.7. Komponen-Komponen pada Motor Servo
Motor servo adalah motor yang mampu bekerja dua arah (CW dan CCW) dimana
arah dan sudut pergerakan rotornya dapat dikendalikan dengan memberikan
variasi lebar pulsa (duty cycle) sinyal PWM pada bagian pin kontrolnya.
1)
Motor servo jenis ini hanya mampu bergerak dua arah (CW dan CCW)
dengan defleksi masing-
sudut kanan-tengah-
2) Motor Servo Continous
Motor servo jenis ini mampu bergerak dua arah (CW dan CCW) tanpa batas
andefleksi sudut putar (dapat berputar secara kontinyu).
49
Proses kendali motor servo dilakukan dengan memberikan pulsa PWM pada
bagian data dari motor servo. Tampak pada gambar bahwa pada konektor motor
servo terdapat 3 jalur yaitu VCC sebagai sumber tegangan positif, GND sebagai
sumber tegangan negatif dan DATA sebagai input PWM.
Lebar pulsa sinyal kontrol yang diberikan akan menentukan posisi sudut putaran
dari poros motor servo. Adapun kondisi yang terdapat pada motor servo standar
1800 adalah:
a) Pada saat Ton duty cycle 1,5 ms, maka rotor dari motor akan berhenti tepat
di tengah-tengah (sudut 00 / netral).
b) Pada saat Ton duty cycle kurang dari 1,5 ms, maka rotor dari motor akan
berputar kearah kanan dengan membentuk sudut yang besarnya linear
terhadap besarnya Ton duty cycle, dan akan bertahan pada posisi tersebut.
c) Pada saat Ton duty cycle lebih dari 1,5 ms, maka rotor dari motor akan
berputar kearah kiri dengan membentuk sudut yang besarnya linear
terhadap besarnya Ton duty cycle, dan akan bertahan pada posisi tersebut.
Ketika lebar pulsa kendali telah diberikan, maka poros motor servo akan
bergerak atau berputar ke posisi yang telah diperintahkan, dan berhenti pada
posisi tersebut dan akan tetap bertahan pada posisi tersebut. Jika ada kekuatan
eksternal yang mencoba memutar atau mengubah posisi tersebut, maka motor
50
servo akan mencoba menahan atau melawan dengan besarnya kekuatan torsi
yang dimilikinya (rating torsi servo). Namun motor servo tidak akan
mempertahankan posisinya untuk selamanya, sinyal lebar pulsa kendali harus
diulang setiap 20 ms (mili detik) untuk menginstruksikan agar posisi poros motor
servo tetap bertahan pada posisinya.
3. Sensor ultrasonik
51
dan regangan di dalam medium disebabkan oleh getaran partikel secara periodic
selama gelombang ultrasonic lainya.
Gelombang ultrasonic merambat melalui udara dengan kecepatan 344 meter per
detik, mengenai obyek dan memantul kembali ke sensor ultrasonik. Seperti yang
telah umum diketahui, gelombang ultrasonik hanya bisa didengar oleh makhluk
tertentu seperti kelelawar dan ikan paus. Kelelawar menggunakan gelombang
ultrasonic untuk berburu di malam hari sementara paus menggunakanya untuk
berenang di kedalaman laut yang gelap. Perhitungan waktu yang diperlukan
modul sensor Ping untuk menerima pantulan pada jarak tertentu mempunyai
rumus S= (tIN x V) : 2. Rumus diatas mempunyai keterangan sebagai berikut. (S)
adalah jarak antara sensor ultrasonik dengan obyekyang terdeteksi. (V) adalah
cepat rambat gelombang ultrasonik di udara dengan kecepatan normal (344
meter per detik) (tIN) adalah selisih waktu pemancaran dan penerimaan pantulan
gelombang.
Prinsip kerja dari sensor ultrasonik yaitu, sinyal dipancarkan melalui pemancar
gelombang ultrasonic. Sinyal yang dipancarkan akan merambat sebagai
gelombang bunyi dengan kecepatan bunyi berkisar 344 m/s. Dan yang terakhir
sinyal yang sudah diterima akan diproses untuk menghitung jaraknya.
Sensor Cahaya LDR (Light Dependent Resistor) adalah salah satu jenis resistor
yang dapat mengalami perubahan resistansinya apabila mengalami perubahan
penerimaan cahaya. Besarnya nilai hambatan pada Sensor Cahaya LDR (Light
Dependent Resistor) tergantung pada besar kecilnya cahaya yang diterima oleh
LDR itu sendiri. LDR sering disebut dengan alat atau sensor yang berupa resistor
yang peka terhadap cahaya. Biasanya LDR terbuat dari cadmium sulfida yaitu
merupakan bahan semikonduktor yang resistansnya berupah-ubah menurut
banyaknya cahaya (sinar) yang mengenainya. Resistansi LDR pada tempat yang
52
konvensional, pemasangan LDR dalam suatu rangkaian sama persis seperti
pemasangan resistor biasa. Simbol LDR dapat dilihat seperti pada gambar
berikut. Simbol Dan Fisik Sensor Cahaya LDR (Light Dependent Resistor).
53
1) Laju Recovery Sensor Cahaya LDR (Light Dependent Resistor)
Bila sebua
suatu ruangan dengan level kekuatan cahaya tertentu ke dalam suatu
ruangan yang gelap, maka bisa kita amati bahwa nilai resistansi dari LDR
tidak akan segera berubah resistansinya pada keadaan ruangan gelap
tersebut. Na-mun LDR tersebut hanya akan bisa menca-pai harga di
kegelapan setelah mengalami selang waktu tertentu. Laju recovery meru-
pakan suatu ukuran praktis dan suatu ke-naikan nilai resistansi dalam waktu
tertentu. Harga ini ditulis dalam K/detik, untuk LDR tipe arus harganya lebih
besar dari 200K/detik (selama 20 menit pertama mulai dari level cahaya 100
lux), kecepatan tersebut akan lebih tinggi pada arah sebaliknya, yaitu pindah
dari tempat gelap ke tempat terang yang memerlukan waktu kurang dari 10
ms untuk mencapai resistansi yang sesuai den-gan level cahaya 400 lux.
54