Akuisisi Antarperusahaan dan Investasi pada Entitas Lain
Bentuk Perluasan Usaha: marger,kepemilikan kendali dan kepemilikan non kendali
Perbedaan marger dan konsilidasi Perlakuan Goodwill/ Intangible Asset Akuisisi asset Jurnal pada saat kombinasi,transfer dan likuidasi
2. Pelaporan Kepemilikan Antarperusahaan
Dasar Pelaporan keuangan berdasar Tingkat Kepemilikan Saham
0%-20% pengaruh signifikan ( metode nilai wajar),20% - 50% itu pengaruh signifikannya sedangkan untuk 50% - 100% itu adalah nilai ekuitasnya. Jurnal akuisisi pada tanggal interim( pada contoh soal) Metode nilai wajar pada laba dicatat investor sebagai deviden Metode ini fokus pada pembelian ,laba, dan deviden. Jurnal investasi awal,pendapatan laba dan pengakuan deviden Perbedaan metode nilai wajar dan ekuitas Jika nilai investasi pada umumnya setelah akuisisi untuk motode nilai wajar akan tetap sama nilai wajar sedangkan untuk metode akuisisi itu biaya perolehan awal ditambah (dikurangi)bagian investor atas laba (rugi)investasi dikurangi bagian investor atas deviden dan amortisasi atau penghapusan selisih. Pada saat pembelian saham dicatat pada nilai wajar Jika setelah dibeli kurang dari 20% atau 50% akan tetap digunakan metode nilai wajar akan tetapi kalau lebih dari 20% atau 50% berubah ke motode ekuitas.
3.Entitas konsilidasi dan laporan keuangan konsilidasi
Laporan keuangan entitas konsolidasi timbul dalam siatuasi kedua karena keberadaan dua atau lebih perusahaan terpisah tetapi berhubungan istimewa Baik anak perusahaan tersebut diakuisisi atau dibentuk masing-masing mempunyai pembukuan akuntansi tersendiri, tetapi konsolidasi diperlukan untuk menyajikan perusahaan-perusahaan tersebut sebagai satu entitas ekonomi untuk tujuan pelaporan keuangan bertujuan umum ILUSTRASI PROSES KONSOLIDASI 1. PT Indah menggunakan metode ekuitas dasar untuk mencatat investasi pada PT Andika. Akun investasi dicatat pada nilai buku bersih PT Andika dan disesuaikan dengan bagian PT Indah atas laba dan dividen PT Andika 2. PT Andika berutang ke PT Indah senilai Rp.1.000.000 pada akhir tahun 3. PT Andika membeli persediaan dari PT Indah senilai Rp.6.000.000 selama tahun 2001. Persediaan tersebut mempunyai biaya perolehan awal Rp.4.000.000. PT Andika masih memegang persediaan tersebut pada akhir periode Dari induk perusahaan turun menjadi anak perusahaan lalu keduanya menjadi entitas konsilidasi
PT Indah Neraca Konsolidasi 31 Desember 2001
Kas 8.000.000 Utang jangka pendek 67.000.000
Piutang bersih 113.000.000 Utang jangka Panjang 250.000.000 Persediaan 153.000.000 Saham biasa 500.000.000 Aset tetap bersih 625.000.000 Saldo laba 122.000.000 Aset lain-lain 40.000.000 Total kwjbn & ekuitas 939.000.000 Total aset 939.000.000 Kas = 5.000.000 + 3.000.000 = 8.000.000
Utang jangka panjang = 200.000.000 + 50.000.000 = 250.000.000
4. konsilidasi pada anak perusahaan yang dimiliki penuh
Ayat jurnal eliminasi digunakan dalam kertas kerja untuk menaikkan atau menurunkan total saldo gabungan dari masing-masing akun sehingga hanya transaksi dengan pihak eksternal saja yang akan tercermin dalam angka konsolidasi Penyusunan Neraca Konsolidasi sesaat setelah akuisisi kepemilikan penuh: Kondisi konsolidasi yang paling sederhana terjadi jika laporan keuangan dari perusahaan -perusahaan dengan hubungan istimewa dikonsolidasi sesaat setelah timbulnya hubungan induk perusahaan – anak perusahaan melalui pengabungan usaha atau melalui pembentukan anak perusahaan baru. Jurnal konsilidasi Contoh : PT Induk membeli semua saham biasa beredar PT Anak seharga Rp.340.000.000 tunai pada tanggal 1 Januari 20x1. Dalam pembelian tersebut PT Induk membayar Rp.40.000.000 lebih tinggi dari nilai buku saham tersebut. 1/1/x1 100%( struktur naik turun antara induk prusahaan dgn anak perisahaan) Biaya perolehan investasi Rp.340.000.000 Nilai Buku : Saham Biasa-PT Anak Saldo laba-PT Anak Bagian dari induk Perbedaan antara nilai buku dan harga perolehan Rp.200.000.000+ 100.000.000 = Rp.300.000.000 x 1,0 = Rp.300.000.000 = Rp.340.000.000 - (300.000.000)= Rp. 40.000.000