Anda di halaman 1dari 14

92

Perkecualian atau penyimpangan dari sifat-sifat tersebut di atas apat kita jumpai baik pada
dikotil maupun pada monokotil. Dalam arti bahwa di antara warga dikotil ada yang memiliki
sifat-sifat seperti ada, pada tumbuhan monokoti. Sebaliknya di antara monokotil ada pula
yang memiliki sifat-sifat dikotil, misalnya warga Piperaceae yang tergolong dalam dikotil,
tidak memiliki akar tunggang dan tulang-tulang daunnya melengkung. pada warga
Annonaceae yang juga tergolong dalam dikotil, daun duduknya berseling dan hiasan
bunganya bersifat trimer pada orang Palmae yang tergolong monokotilengkap daun- daun
yang bertulang menjari atau menyirip

93
pada Aloe. Dracaena, Agave, yang tergolong monokotil ada kambium hingga pertumbuhan
otak menebal ekunder Dalam melaksanakan dasar Angiospermae sampai ke kategori akson
yang lebih kecil. Terutama untuk menentukan yang lebih jauh Hubungan antara
kekerabatan antara takson yang satu dengan yang lain, pula untuk menjawab pertanyaan
takson mana yang harus dipan-dang lebih maju dalam sejarah filogenetiknya telah
diterapkan anggapan-anggapan berikut: a. sebagai sifat asli atau primitif adalah ketentuan
bagian-bagian yang tidak spesifik dan di antara bagian-bagian ersebut tidak ada batas-batas
yang jelas, demikian pula vegetatif dan bunga tidak ada batas yang jelas b. duduk bagian-
bagian bunga yang menurut spiral, sebagai la bagian-bagian bunga yang duduk berkarang c.
duduk bagian-bagian yang bebas berlekatan, terutama ginesium yang apokarp terhadap
yang d. bunga yang aktinomorf terhadap bunga mono-, di- atau e. bunga majemuk dengan
bunga-bunga sejenis terhadap bunga sinkarp, asimetris majemuk dengan bunga-bunga yang
berlainan, misalnya f. bakal buah yang menumpang akan buah yang teng- g. bakal biji
dengan 2 integumen dan nuselus yang terdiri atas terhadap pseudantium gelam atau
setengah tenggelam, beberapa lapis sel serta biji yang memiliki endosperm, dan keadaan
lain yang menyimpang dari itu serbuk yang berinti 2 terhadap yang berinti 3 jam. . tidak ada
trakea dalam kayu sekunder Sebagai sifat-sifat yang tidak asli atau lebih lebih maju, a.l.
Terdapatnya organ tanpa fungsi dan alat-alat yang tereduksi kencan organ-organ tertentu,
yaitu hanya memiliki 4 lingkaran bagian bunga yang

94
- adanya 1 integumen saja yang akan baik secara morfologi maupun anatomi dengan
bentuk-bentuk pertumbuhan yang khusus, misalnya xeromorfi, parasitisme, dll. Yang belum
dapat mencapai persaham paham adalah bentuk uang yang sederhana, terutama bunga-
bunga yang hanya memiliki hiasan bunga yang kecil seperti terlihat pada tumbuh-tumbuhan
anemogami, atau yang hiasan bunganya sama sekali telah hilang. Dengan kata kunci bunga-
bunga (strobilus) Gymnospermae, yang sangat tidak memiliki hiasan bunga dan sifat
anemogami, maka sudah semeran jika sifat itu kita suka sebagai sifat asli. Anda juga dapat
menggunakan sifat-sifat yang Anda buat dari bunga, tetapi hiasan bunga telah mengubah
atau juga bunga yang tidak bisa digunakan sebagai sifat yaeg asli, meskipun itu hanya untuk
Gymnospermae. Bunga yang berkelamin tunggai dapat berasal dari bunga banci yang
dengan bermacam-macam peralihan keduanya bunga itu bersama-sama dapat ditemukan
pada beberapa marga. misalnya: Acer. Fraxinus. dan pada suku Rosaceae. Compositae, dll.
Juga benang sari atau daun buah yang masih bisa digunakan sebagai sifat yang asli, jika
homologinya dengan sporofil kita anggap telah terbukti. Selanjutnya masih merupakan
pertanyaan. tumbuh-tumbuhan yang lebih tua. tumbuh-tumbuhan yang berbatang basah
ataukah yang berbatang kayu. dan sifat sifat yang asli. kalazogami ataukah porogami. Perlu
diingat. organ organ-organ yang bisa dipakai sampai dan bebas satu sama lain. Beberapa
orang dalam beberapa sifat telah menunjukkan perkembang-biakan yang sedang, sedang
dalam hal-hal yang lain masih bersifat asli. Semua pemutaran itu merupakan hasil dari
penyusunan sistem yang memuaskan. Jika memungkinkan, lakukan penggabungan sistem
Angiospermae

95

berdasar hal pokok pendirian, kita akan berhasil untuk menyusun beberapa bangsa dan
anak bangsa dengan batas-batas yang memuaskan, namun tetap sukar untuk menyusun
bangsa dan bangsa dalam sistem yang tampak alami. Ole cause itu menjadi sekarang belum
berhasil ditetapkan hubungan kekerabatan antara kelas dan anak kelas yang begitu mudah
dibeda bedakan itu. Ketidakpastian yang disebabkan oleh Angiospermae yang masih hidup
adalah hasil dari filogenetik terakhir dari "nenek moyang yang dalam filogeninya lekasewall
banyak percabangan yang berkembang ke arah yang sama. Sisa-sisa Angiospermae yang
ditemukan dalam lapisan-lapisan tanah dari zaman Kapur awal (di Amerika Utara, Pulau
Hijau) telah dapat dibedakan dalam Dialypetalae Monochlamydeae, dan
Manocotyledoneae. Jadi timbulnya Angiospermae itu harus dalam zaman yang lebih tua
(paling sedikit dalam Jura), terbukti dalam lapisan-lapisan tanah zaman itu telah ditemukan
sisa-sisa serbuk sari yang mirip serbuk sari Angiospermae, dan selain itu juga sisa-sisa
tumbuhan yang tidak atau sukar dipastikan asalnya Dari zaman Kapur akhir dan Tertier awal
telah dikenal marga tumbuh-tumbuhan Angiospermae yang sekarang masih ada Dari uraian
di atas dapat menyimpulkan, bahwa paleobotani belum dapat memberikan jawaban yang
memuaskan dari asalnya Angi ospermae. Untuk menjawab pertanyaan itu, kami hanya akan
menggunakan bahan-bahan dari penyelidikan untuk pertumbuhan-tumbuhan yang sekarang
masih ada. Berdasarkan hasil penelitian morfologi kom paratif sangat mungkin jadi nenek
moyang Angiospermae atau Gymnospermae adalah tumbuh-tumbuhan yang berbiji ter
buka (telanjang). Dari bentuk dan susunan isi hany. bagaimana timbulnya organ, misalny
bunga Angiospermae pada nenek moyangnya yang secara langsung dinamakan
Proangiospermae

96
Teori euantium
menurut pattern dari bunga Angiospermae adalah merupakan rangkaian sporofil sederhana
dengan satu sumbu. Benang sari da daun buah seperti homolog dengan mikro- dan
makrosporofil Pteridophyta yang heterospor. Jika kita membandingkan alat-alat yang
menggunakan hiasan daun pada daun-daun pergantian atas pada Gymnosper mae, silakan
lihat duduk daun yang berbentuk spiral, tambahkan kecilnya sari sari pada benang sari,
daun-daun buah Cycas dengan bakal biji di tepinya dan bunga banci pada Bennettitinae,
yang pada dasarnya membentuk benang-benang sari dan daun-daun buah, kemudian
membuat bunga pada Angiospermae, dapat dijelaskan secara skematis seperti berikut (Gb.
49). Tidak hanya bunga Gymnospermae yang biasa berkelamin tunggal saja, tetapi juga
bunga Angiospermae purba yang berkelamin tunggal pula itu, demikian pula bunga-bunga
yang karangan-karangan hiasan bunganya terdiri atas dua juga pada Gymnospermae
berturut-turut nau tiga hnelaan, temiang teriadinya dapal yugs ditern

97
menurut teori di atas. benang o yang tdak dapnt dibedakan dalam tangki sari dan
penghobung ruang san, demikian pula daun-daun bush yang apokarp dengan akan bi) pada
tepinija, jadi alatalal yang mudah dibandingkon dengan sporo, dan ain silat yang asli masih
mengandung polong Detla, yaitu dalam bongn Polycarpicse, yang oleh Pengikut teoni
euantium dianggap merupaan golongan Anglospermae yang orsinal dan golongan itulsh
yang dalam gerakan filogenetik selanjutnys membangkitkan Dicotyledonese dan
Monocotyledones Teori pseudoantium Menurut teori ini bunga Anglospermue menjadi
organ yang homolog dengan bunga majemuk Gumnospermae, iodi bunga Anglospermae
adabhu pseudoantium. Benangsari dan putih masing-masing dianggap homokg dervgan
bunga dan bunga 2yang tereduksi konvensi bunga majenuk arena adanya reduksi bunga-
bunga yang menjadi penyusunnya dapat menggambarkan satu bunga saja dapat kita jumpai
pada Euphorblacese, yang dapat kita kenal sebagai siatium Strobilus pada Coniferae dapat
kita ang- gap dibandingkan keadaan yang serupa. Anggapan ini dapat pula kita gandengkan
dengan reduksi bungs poda Gnetinae. Terjadinya dapat kita bayangkan dari bunga bunga
majemuk seperti terdapat pada Ephedra campylopods menurut gambar 49, 1-2, yang daun-
daun pelindung bunga berubah menjadi hiasan bunga dan daun- jadi dinding bakal buah
(putik). Tiap bunga d, karena bunga selubung yang suka hiasan bunga berubah menjadi satu
benang sari, sedang dari bunga bunga banci pada Angiosperma daun pelindung bunga dniya
Perubahan laki-laki 9 hanya akan terjadi yang akan terjadi di masa depan. yang berbeda
pada setiap benang r Anglospermae ada 4, dapat dlanggap berasal dari du yang berlekatan,
yang masing-masing memiliki wasiat, karena kebanyakan Gymnospermae mempury bunga
yang terdiri atas bunga yang berkelamin tungg dibnggap bahwa rangkaian bunga pada
Anglospem anan kiri per-

98
98 terutama terdiri atas bunga-bunga yang berkelamin tunggal. Selar jutnya. Karena itu ada
bi harus dipasang pada pusat. dan letak benang-benang sari yang berhadapan dengan
hiasan bunga (sebenarnya di ketiaknya) harus kita sukai sebagai sitat yang asli, pada hal
bunga yang berkelompok dan anemogami di-alam lain yang primitif banyak kita melompat
pada Monochlamydeae dipandang sebagai kelompok Angiosper ang paling primitif Redua
Karena itu, yang tidak memiliki perbe aan yang bersifat menentukan, hanya mempersoalkan
pendaftaran bunga Angiospermae yang asli dan beranggapan. that forth bunga yang
berkembang menjadi bunga banci dengan susunan yang disesuaikan dengan cara
penyerbukan entomogami Kemudian timbul lain yang sensitif terhadap pandangan-
pandangan munculnya Angiospermae, yaitu Teori telom Zimmerman menamakan ujung-
ujung percabangan pada batang Psilophytinae telom. Demikian pula dengan semua organ
tumbuh-tumbuhan tinggi yang homolog dengan organ itu. Sebelum telom mengadakan
diferensiasi menjadi daun dan sumbu-tunas, pada Psilophytinae telah terdapat sporangium
yang terminal. Dengan demikian, maka dengan menggunakan alat bantu (bunga)
Angiospermae, untuk sebagian masih memiliki sifat tersebut. Jadi akan berlaku untuk ujung
bunga tidak perlu diterangkan dengan anggapan adanya reduksi sporofil y semula ada di
situ. Juga benang sari dengan 2 + 2 ruang sari. dapat dianggap berasal dari telom yang dua
kali bercabang meng eperti masih ditemukan pada beberapa Monochlamydeae misainya
Betulaceae dan Casuarina yang memiliki tangkai sari yang bercabang-cabang menggarpu
garpu Karena untuk sebagian besar dari Monochlamydeae berasal dari Polycarpicae, atau
sebaliknya Polycarpicae adalah hasil perkembangan filogenetik -tipe Monochlamydeae
tertentu, dan berikut karena pada sisa-sisa Anglospermae cahaya telah ditemukan
Polycarpicae, Monochla-

99
mydeae, dan Monocotyledoneae bersama-sama, maka banyak ang beranggapan, bahwa
Angiospermae tidak bersifat onofiletik, di- atau polifiletik. Oleh sebab itu tidak ada yang
dapat memisahkan Angiospermae dalam dua golongan yaitu Angiospermae yang stakiospor,
dengan akan biji pada dasar bunga Angiospermae yang filosofi, dengan akan biji pada daun
bualh yang dapat digunakan untuk Polycarpicae dan Dialypetalae dan kebanyakan
Monocotyledoneae, sedang ke dalam golongan yang disimpan Monochlamydeae
Selanjutnya berturut-turut akan dibicarakan Dicotyledoneae dan kemudian
Monocotyledoneae Kelas: TUMBUHAN DIKOTIL atau TUMBUHAN BIJI BELAH
(DICOTYLEDONEAE) Tumbuh-tumbuhan yang tergolong dalam kelas ini mencakup terna,
semak-semak, perdu maupun pohon-pohon yang seperti telah berkembang. karena
memiliki ciri-ciri berikut Ciri-ciri morfologi 1: Seperti disebut telah tumbuh-tumbuhan ini
memiliki lembaga dengan dua daun lembaga (berbiji belah) dan akar dan juga lembaga yang
tidak memiliki pelindung yang khusus 2. Akar. (akar tunggang) yang b ercabang-cabang dan
sistem penyusunan akar tunggang 3. Batang judul kerucut panjang, biasanya bercabang-
cabang dengan ruas-ruas dan buku-buku yang tidak jelas berseling penumpu, jarang
memiliki pelepah, helaian daun bertulang 4. Duduk daun biasanya menyebar atau
berkarang, kadang-kadang 5. Daun tunggal atau majemuk, daun cadangan oleh daun-daun
menyirip atau menjari. 6. pada cabang-cabang ke samping yang ada 2 daun per tama yang
mencerminkan lurus pada bidang median di kanan kiri

51
Pembentukan gametofit dan pembuahan lalu membesar dan bersama itu intinya (inti
kandung lembaga pri mer) lalu membelah 3 kali berturut-turut, mula-mula jadi 2 yang 2 kali
lagi, hingga akhirnya terjadi 8 inti. Dengan pembelahan inti itu dimulailah pembentukan
gametofit. Dari 8 inti masing masing kutub ada 3 inti yang mula-mula hanya terpisah dengan
plasma, tetapi akhirnya sel-sel yang berdinding. Yang berhadapan dengan mikropil
dinamakan aparat telur. Satu dari tiga hal yang paling dalam adalah yang dinamakan
sinergida. Ketiga sel pada kutub yang berlawanan (yang menghadap kalaza) dinamakan
antipoda. Diduga bahwa tipoda memiliki tugas dalam soal-soal makanan. Kedua inti yang
masih dilepas adalah inti yang kemudian menuju ke tengah-tengah kandung lembaga dan
bersatu membentuk inti lembaga lembaga sekunder. Jadi inti adalah sumber yang diploid.
Peleburan itu berlangsung sebelum atau Kandung lembaga yang hanya memiliki 1 inti
masing-masing pergi ke arah ujung-ujung sel dan kemudian membelah penerbit buluh
serbuk mulai masuk ke dalam putik Peristiwa di atas adalah yang normal pada
Angiospermae. Di sini ada 2 kejadian yang terpisah yaitu pembentukan 4 makrospora yang
kemudian dikuti oleh pemben- tukan gametofit dalam salah satu dari ke-4

52
Hal-hal yang menyimpang dari tiga yang normal itupun ada, maka semua dapat
dialokasikan ke tipe yang normal dan menyimpang karena misalnya: pembentukan inti
kandung lembaga tidak berlangsung sampai 3 kali, atau karena ada inti lain yang juga
terlibat peleburan Gametofit 9 Angiospermae lebih sederhana lagi diba dengan
Gymnospermae. Sebagai gantinya protalium yang terdiri atas banyak sel dengan
arkegonium yang sudah dikenal, hanya ter- dapat satu kandura lembaga dengan 8 inti yang
selanjutnya akan menjadi 6 sel yang haploid dan 1 sel sisa yang diploid Perkembangan
gametofit ô telah dimulai dalam kantong ser- buk sari. Dalam kantong serbuk sari,
mikrospora telah memberitahu pembelahan intinya menjadi inti dari vegetatif yang besar
dan inti yang lebih kecil dan lebih banyak lagi yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan
yang ada.

53
anteridium yang melekat pada dinding. Sel ini segera melepaskan diri dari dinding, dan
kemudian diselubungi oleh plasma sel vegetatif dan alami. Dalam keadaan inila serbuk sari
buang pada kepala putik, yang kemudian intin-nya, lalu keluar dan menampilkan buluh
serbuk sari. Inti vegetatif sebenarnya tersedia pada ujung buluh serbuk sari itu. Sel generatif
dalam buluh serbuk itu lalu membelah menjadi dua sel sperma Rupa-rupanya plasma yang
khusus bagi sel-sel sperma lalu hilang sampai dalam buluh serbuk hanya ada satu inti
vegetatif dan dua inti sperma saja, tetapi penyelidikan yang saksama me- nunjukkan, bahwa
kedua inti sperma itu tetap dilubungi oleh plasma khusus, yang di dalamnya sering tampak
kondriosoma dan plastida, yang pemindahannya ke sel telur telah dapat mengeluarkan
laporan yang ada. 3 inti

54
Di sini terlihat juga, bahwa lebih banyak dari Gymnospermae, karena pada buluh serbuk sari
tak dapat sel protalium dan sel tangkai. Sel generatifnya sama yang dapat kita samakan
dengan anteridium Buluh serbuk sari tumb: uh terus menuju ke biji dengan menggunakan
jaringan lain melalui banyak kelenjar-gangguan. Perjalanan buluh serbuk itu terjadi dengan
men-cari gesekan minimum dan rupa-rupanya oleh rangsang kimia Buluh serbuk dalam
perjalanannya ke bakal biji dapat sesuai jalan terpendek yang langsung menuju ke mikropil
dan dengan demikian lekas mencapai kandung lembaga. Dalam hal ini buluh serbuk sari,
belikan akan buah yang biasanya terisi oleh lendir. Pembuahan yang menganggap itu
disebut porogami. Buluh serbuk sari dapat juga tetap dalam jaringan-jaringan dan hanya
dapat mencapai kandung lembaga dengan jalan yang lebih panjang dengan menembus
plasenta (tembuni) dan kalaza atau dari samping dengan menembus integumen dan
nuselus. Peristiwa

55
inaikan aporogami. Jika buluh serbuk mencapai kandung lembaga dengan menembus kalaza
dinamakan kalazogami, al ada pada Betulaceae, Juglandaceae, dan Casuarinaceae. Dalam
buluh serbuk sari inti-inti dan plasma hanya kosong atau terisi pada bagian ujungnya saja,
bagian dengan isi yang berisi atas kalosa ecepatan tumbuh buluh serbuk sari yang
bermacam macam, dalam setiap jam dapat mencapai jarak 1-3 mm, tetapi ada Yang
gerakannya lebih lambat, seperti pada Monochlamydeoe, Cactaceae, dan Orchidaceae.
Pembuahan baru berlangsung berminggu-minggu atau berbulan-bulan setelah terjad
penyerbukan. Jika buluh serbuk sari sudah sampai pada aparat telur isinya lalu dilepaskan,
tapi tidak pernah langsung ke sel telur di sampingnya jadi untuk sinergida yang dalarm
peristiwa ini lalu menjadi rusak. Mungkin sekali sinergida dengan vaksin yang berfungsi
menyebabkan terbukanya buluh serbuk sari. Sampai saat ini di aparat telur inti vegetatif,
lalu binasa. Dari kedua inti sperma, yang bentuknya tidak beraturan dan beres dapat
mencerminkan gerakan ameboid, yang satu lagi dengan yang lain dan lebih dalam lagi. Jadi
pada Angiosper maeadaan pembuahan ganda dan hasil pembuahan itu berupa zigot yang
diploid dalam sel telur. dan inti endosperm yang triploid dalam kandung lembaga
Pembentukan embrio, endosperm (putih lembaga), dan biji Dari sel telur yang dibuahi akan
tumbuh lembaga (embrio) dan dari inti endosperm nanti akan terjadi jaringan endosperm,
tempat penimbunan zat-zat makanan cadangan untuk kecambah Sehabis pembuahan zigot
atau dinding selulosa membelah dengan 1 atau beberapa dinding pemisah melintang yang
terjadi sederetan sel-sel pendek yang merupakan pro embrio. Dari pro-embrio itu hanya 1
atau beberapa yang paling depan yang akan menjadi embrio. Pembentukan embrio

56
dimulai dengan pembelahan sel yang terdepan yang yang menyempurnakan pemisah yang
membujur. Sel-sel lain yang tidak ikutkan embrio, disebut pendukung embrio atau
suspensor. Oleh suspen sor embrio didesak ke dalam jaringan makanan, dan suspensor yang
sering juga memiliki fungsi untuk mengantar makanan bagi em brio. Antara suspensor dan
embrio biasanya menawarkan sel yang dinamakan hipofisis, yang bisa ikut mengambil
bagian dalam pembentukan akar dan tudung akar. Jadi pada permulaan embrio adalah
bentuk-bentuk pilihan yang berbeda pada benang-benang sel (suspensor). terdiri mula-mula
atas 4 sel yang kemudian menjadi 8 sel. Embrio itu kemudian berkembang menjadi bagian
dari bagian yang berhadapan dengan mikropil dan membentuk akar (radicula), dan dari
bagian yang berhadapan dengan kalaza. pucuk lembaga diintegrasi Pada Monocotyledoneae
hanya membentuk 1 daun badan pada ujung embrio, sedang terjadi tumbuh di samping
Pembentukan pro-embrio dan embrio biasanya terjadi dengan beraturan seperti diuraikan
di atas. Hanya sebagai perkecualian saja yang ada hanya yang terdiri atas sedikit perbedaan
dan diferensiasi, biasanya terdapat tumbuh-tumbuhan yang memiliki cara hidup khusus,
misalnya Orchidaceae dan Orobanchaceae, yang menghasill: satu kali sekali biji. tapi sangat
kecil.

57
Sebelum zigot mulai mengadakan pembelahan, inti telah disempurnakan dengan kegiatan
itu dan dengan demikian pembentukan endosperm telah dimulai, yang berguna un- tuk
menyediakan makanan bagi embrio, dan kemudian dapat menjadi tempat penimbunan
makanan dalam biji, yang dipergunakan oleh embrio pada waktu perkecambahan biji.
Pembentukan endosperm itu secara umum nuklear, yaitu mula-mula inti endosperm
membelah belah yang membentuk inti bebas (dapat sampai 2000 geografis), dan satu sama
lain hanya bersambungan dengan benang-benang plasma saja, hingga kelihatan seperti
matahari yang bersinar. Akhirnya antara inti-inti itu terbentuk dinding-tembok dan dengan
itu terjadi banyak sel bersa- ma-sama. Pada beberapa sympetalae pembentukan endosperm
terjadi dengan selular, yaitu dari permulaannya setiap kali inti membelah, segera dikuti
dengan dinding pemisah. Kedua cara ini masih ada cara lain yang ada pada Helobiae, dari itu
cara ini dinamakan helobial. Pada cara ini mula-mula kandung lembaga itu menjadi 2 sel,
atas dan bawah. Sel yang di atas itu kemudian dilakukan pembedahan seluk-beluk Cara-cara
pembentukan endosperm yang memiliki nilai taksonomi yang tinggi, dan menjadi salah satu
dasar dalam mengguna-kan Spermatophyta dalam takson yang lebih kecil

58
Jadi pembentukan endosperm pada Angiosper-mae-berlainan dengan Gyimnospermae -
adalah hal yang terkunci pada pembuahan. Terjadinya endosperm itu sekunder, yaitu
setelah terbentuk zigot, dan jaringan makanan yang triploid itu perlu untuk pengembangan
embrio selanjutnya. Untuk pembentukan embrio dan endosperm banyak sekali diperlukan
zat-zat makanan. Nuselus akhirnya oleh kandung lem- baga didesak sampai kadang-kadang
hilang sama sekali. Seringkali dari orang-orang yang berbeda-beda yang berubah menjadi
alat penghisap dan masuk ke dalam jaringan, atau salah satu dari yang ada menjadi sarana
penghisap (haustorium). Yang bisa menja di alat itu a.l. sinergida. antipoda, sebagian
kandung lembaga atau endosperm, sering juga pendukung embrio (suspensor) yang
berubah menjadi alat itu. Jadi embrio dan endosperm bagi tumbuhan induknya dapat
berfungsi sebagai parasit Selama pembentukan embrio dan endosperm, integumen lalu
berubah menjadi kulit bijl. Dari akan biji terjadilah biji, yaitu tumbuhan baru yang dalam
kondisi istirahat yang tersedia bahan makanan, diselubungi oleh kulit sebagai pelindung,
dan

59
dalam keadaan itu dapat terpencar ke mana-mana. Jadi biji itu dapat dibedakan dalam 3
bagian: lembaga (embrio) - jaringan timbunan makanan kulit yang dapat digunakan bagian
kedua yang disebut dahuluan robot dari biji terbuat dari sesuatu yang mudah dikenal. Pada
biji yang telah matang masih dapat kami kenal mikropil-nya, yang bagi biji merupakan jalan
keluar akar lembaga dan batang hipokotil. Sambungan dengan tali pusar yang pada biji telah
terputus tampak sebagai pusat atau hilus, dan jika akan biji dulu bengkok (anatrop), pada
biji kelihatan dari daun, dari biji kopi, dan kacang. biji. Selain beberapa perkecualian,
misalnya pada biji anggrek (Orchidaceae). dalam endosperm itu lalu ditimbun zat-zat
makanan sampai dengan itu pada permulaan belum perlu mencari makan sendiri. Zat
makanan yang ditimbun dalam biji itu

60
60 sebagian besar tepung terigu, kuning telur, dan lemak. Ada pula selulosa rekomendasi
yang tertimbun sebagai penebalan dinding sel Tergantung peda harga tertinggl zat-zat yang
terkandung dalam biji maka biji tanaman itu ada yang bertepung, berlemak berprotein, dsb.
Selain endosperm kadang-kadang sel nuselus juga digunakan sebagai penimbun makanan,
dan jaringan yang demikian itu dinamakan perisperm. Dalam perisperm Caryophyllaceae
adalah satu-satunya alat pembuangan makanan dan pada Piperaceae. Zingiberaceae, dan
Nymphaeaceae ditemukan pada biji di samping endosperm. Dalam biji-biji yang
mengandung banyak makanan cadangan, lembaga tetap kecil dan diselubungi oleh jaringan
penimbun makanan tersebut, tetapi ada pula yang lembaga itu ada di samping jaringan
penimbun makanan seper ti pada Gramineae. Selanjutnya ada pula tanaman yang zat
makanan rekomendasi itu tidak tersimpan dalam jaringan khusus melainkan tersimpan
dalam lembaga itu sendiri, yaitu di dalam daun lembaga atau keping bijinya, seperti kita
lihat pada biji tumbuh tanaman berbuah polongan (Leguminosae) Penimbunan zat makanan
dalam lembaga, jadi di mana en dosperm dikonsumsi dalam formasi benihnya sendiri dilihat
sebagai properti non-pribumi. pada berbagai macam biji. misalnya biji pala (Myristica
fragrans) dan juga pada pinang (Areca catechu), dari Integumen atau nuselus tumbuh
jaringan-jaringan yang lekas menarik perhatian karena warna dan isinya berbeda dan masuk
ke dalam endosperm Kulit biji (testa) terutama berguna untuk melindungi biji terhadap
kerusakan - Kerusakan mekanis dan kehilangan zat - oleh karena itu - selain pusat kulit benih
selalu tertutup oleh

61
kutikula. Dinding sel berwarna kebiruan dan diperkuat. Pada biji ditemukan buah dengan
dinding buah yang kuat, seperti Gramineae, Umbelliferae, dan Compositae, serta dalam
buah batu, seperti mangga (Mangifera indica) dan kelapa (Cocos nucifera). Dalam hal ini
kulit tipis seperti membran atau benar-benar tertekan

62
62 Kulit biji mempunyai peran penting dalam pemencaran biji. Dalam hal ini pada biji
terdapat pula alat-alat yang khusus untuk pemencaran, misalnya: rambut-rambut yang
terdiri atas tonjolan sel-sel epidermis biji, sampai dengan rambut-rambut itu biji mudah
tertiup angin, seperti sayap yang bermacam-macam bentuknya seperti misalnya pada
pemencaran oleh angin (anemokori) selain karena biji mem terdapat pada kapas
(Gossypium sp.) dan Strophanthus, rpaceae, pada Zanonia, Spathodea campanulata, dll
punyai alat alat yang khusus untuk memfasilitasi pemencaran dengan angin tadi, dapat pula
terselenggara karena biji sangat kecil

63
Dan ringan seperti misalnya biji anggrek (Orchidaceae) yang berat 1 biji hanya beberapa per
ribu mg saja Selain dari itu sel-sel epidermis biji dapat berlendir, sehingga dapat melekat
pada binatang, dan dengan demikian dapat terpen- car dengan perantaraan binatang
Kadang-kadang Biji salut (arillus) ambil bagian dalam pemisahan biji. Pada biji teratai,
kantong udara dan biji teratai (Nymphaea lo tus) adalah alat untuk mengapung di air. Ada
juga yang memberi salut

64
Biji itu berdaging dan merah dalam penampilan, tertarik pada perhatian dan dimakan oleh
burung-burung dan setelah sapi dicerna, biji-biji itu disingkirkan bersama dengan kotoran
burung, seperti biji Taxus baccata. Juga pada pala (Myristica) ada biji asin, yang keluar dari
tali pusar. Selain benih ada tambahan jaringan di bagian tertentu, misalnya
65
karabin, jika terbentuk dalam mikrofilm. Karbohidrat dapat mengandung banyak lemak dan
putih telur dan disebut elaiosomes. Benih-benih yang memiliki porsi seperti itu sering
dikunjungi oleh semut, yang dapat menjadi perantara difusi benih. Transfer benih oleh
semut ini disebut mirmekokori misalnya biji Euphorbia, dll. Dengan cara itu, benih atau buah
apa pun akhirnya sampai ke tanah. Jika kondisi: suhu, cahaya, udara dan air terpenuhi,
benih kemudian bertunas. Benih-benih itu pertama-tama menyedot air, mengembang dan
memecahkan cangkang, dan bersama-sama

66
lembaga mulai tumbuh dengan menggunakan persediaan makanan yang ada, yang dengan
enzim yang terlarut menjadi senyawa- senyawa yang langsung dapat digunakan oleh
lembaga tadi Pada perkecambahan yang keluar paling dulu adalah akar lembaga (radicula)
yang dikuti oleh batang hipokotil. Pada perkecambahan yang epigeik (epi atas, gaeos tanah),
daun lembaga melepaskan diri dari kulit biji dan oleh presentasi batang hipokotil lalu
terangkat di atas tanah, dan biasanya lalu men jadi hijau, dan ikut mengambil bagian dalam
asimilasi CO2. Dalam perkecambahan hipoglikemik, daun, tanaman tetap dalam biji dan
tidak dibesarkan di tanah, dan alat penyimpanan makanan seperti kacang kacang (Pisum
sativum). Pada perkecambahan hypogeic hanya epikotil yang muncul di tanah. di
Monocotyledoneae daun papan memiliki fungsi sebagai alat untuk nutrisi endosperm dan
tetap dalam benih. Kecambah biji yang merupakan peristiwa khusus adalah vivipari. Pada
acara ini, benih telah berkecambah saat masih ada di pohon induk, dan tampaknya menjadi
akar dari tubuh dengan hypocotyl kadang-kadang hingga 1 m panjang, keluar dan
tergantung pada buah. Kejadian Viviparious ditemukan di Rhizophoraceae, yang banyak
tanaman yang hidup di sepanjang pantai dangkal dan merupakan salah satu kompos
vegetasi mangrove. Jika kecambah itu lepas dari buah, karena beratnya akan tertancap ke
dalam lumpur, dan di situ melanjutkan pertumbuhannya Pembentukan lembaga yang
apomiksis Beberapa macam tumbuhan, meskipun tidak ada pem- buahan dapat membentuk
lembaga di dalam bijinya. Pada tanaman yang sedang tumbuh tidak ada pembiakan
generatif. peristiwa semacam itu disebut apomixis. Apomixis dibedakan dalam 1.
Partenogenesis. Lembaga ini berasal dari sel telur yang tidak

67
67 dibuahi. Dalam hal ini sel-sel tubuh dapat bersifat haploid, tetapi bisa juga diploid, yaitu
jika dalam pembentukan tubuh tubuh tidak ada pengurangan dalam pengurangan terlebih
dahulu. Acara ini terkenal dengan nama apomeiosis. Ini juga bisa menjadi salah satu sel
dalam biji, misalnya salah satu sel nuselus, berubah menjadi organisme dengan sel telur,
tidak didahului oleh pengurangan reduksi. Acara ini disebut apospore. Pertumbuhan
tanaman termasuk Alchemilla, Taraxacum, dan Hieracium
68
2. Apogami. Institusi terjadi dari sel lain pada gametofit, seperti dari sinergides atau
antipodes. Kejadian ini pada tumbuhan tingkat tinggi hanya diketahui, jika sel yang
bersangkutan oleh sesuatu diploid, jadi atau karena apomeiosis atau apospori. 3.
Adventives-embryo. Institusi berasal dari salah satu sel sporofit, misalnya salah satu sel
nuselus atau sel-sel integumen yang tumbuh menjadi institusi dan kemudian masuk ke
dalam tubuh. Di dalam biji jeruk, selain tubuh normal ada beberapa lembaga lain yang
terjadi dengan cara itu. Peristiwa seperti yang ditemukan dalam Jeruk ini disebut poliuretan.
Embrio Advent dapat dianggap sebagai cara pemuliaan vegetatif tertentu. Dengan apomixis,
jamu yang tidak dapat menghasilkan pembiakan generatif masih dapat dilestarikan dari
perbanyakan. Pemuliaan generatif tidak dapat dilakukan. mungkin karena pengaruh faktor
iklim, mungkin juga karena gangguan dalam pembentukan sel-sel tubuh.

69
Buah (Fructus) Bersamaan dengan perubahan biji kacang menjadi biji menjadi buah. yaitu
suatu organ yang berasal dari bunga, yang menyelubungi biji dan berguna untuk
pemencaran biji tadi dengan melemparkan biji itu dari dalam buah, atau setara dengan
buah terpisah dari tanaman induknya Yang berubah menjadi buah itu terutama bakal buah.
tetapi juga bagian lain dari bunga dapat berpartisipasi dalam pembentukan buah dan juga
dapat mengambil bagian dalam pembentukan sarana distribusi. Berdasarkan urutan dan
asal bagian-bagian yang menghasilkan buah maka kita bedakan a. Buahnya benar-benar
berbuah, jika itu hanya terbentuk dari buah yang berbuah, dan karena buah ini biasanya
tidak ditutupi oleh bagian lain. maka dinamakan juga buah telanjang (fructus nudus) buah
semu (fructus spurius), jika selain bakal buah ikut pula bagian-bagian lain dari bunga
mengambil bagian dalam pemben tukan buah. itu bahkan bisa menjadi bagian utama dari
buah. Biasanya buah ini ditutupi oleh organ. oleh karena itu sering disebut buah tertutup
(fructus clausus) Jadi buah terdiri dari biji dan tubuh yang membungkus biji. Kulit disebut
dinding buah (pium pericar). Dinding buah itu biasanya dapat dibedakan dalam: dinding luar
(exocarpium) dan dinding dalam (endocarpium) yang masing-masing hanya terdiri atas satu
lapis dan di antaranya ter dapat bagian dinding buah yang terdiri dari beberapa lapisan yaitu
dinding tengah (mesocarpium) Susunan buah berhubungan erat dengan cara pemisahan
benih. Oleh karena itu biasanya dinding buah untuk keseluruhan atau bagian menjadi padat
atau keras. jika selama penempatan benih masih membutuhkan perlindungan. misalnya
Calophyllum inophyllum) dan kelapa (Cocos nucifera). I. Isolasi tanpa bantuan faktor
eksternal Hevea brasiliensis

70
Ricinus comunis Varietas Leguminosae. Cruciferae Il. Isolasi hewan (zookori) dan oleh
manusia (anchovorori). II Pemisahan oleh angin (anemokrasi). IV. Pemisahan dengan air
(hidroklorik). Pada buah yang membuang bijinya. Ada berbagai cara untuk membuka
dinding buah. sebagian besar didasarkan pada peristiwa higroskopis atau buah pirus
dimakan oleh hewan. jadi zookorially tersebar, terutama yang endogen, dimakan oleh
hewan. dan setelah menggali dinding buah, bijinya dibuang bersama dengan kotorannya.
Buahnya begitu buahnya berdaging dan mengandung gula. asam organik. tepung terigu. dan
juga minyak. Jika pemencaranya secara zookori atau antropokori akan tetapi dengan cara
epizoik, maka blasanya pada buah ada alat perekat yang berupa duri-duri kait, atau alat lain
yang menyebabkan buah atau biji dapat melekat atau tertancap pada binatang atau
manusia, misalnya buah Saluia Bidens, rumpt jarum (Andropogon aciculatus), dl. Buah yang
tersebar oleh angin (anemokrasi). memiliki rambut sayap. dll. Buah tersebar oleh air
(hidroklorida). sering tidak basah oleh air atau memiliki jaringan mengambang yang berisi
udara. Di atas telah dijelaskan. bahwa buah terutama terdiri dari buah. Biasanya setelah
pembuahan bagian-bagian lairnnya di atas bunga kemudian jatuh. Tetapi kadang-kadang
bagian dari bunga tumbuh dan tetap pada buah dengan tidak mempengaruhi bentuk dan
sifat buah itu sendiri. misalnya daun pelindung pada bunga 9 jagung (Zea mays) yang nanti
membungkus tongkol jagung daun kelopak pada bunga terong (Solanum melongena) yang
tetap tinggal pada buah. demikian pula halnya dengan kelopak jambu (Eugenia sp.) kepala
putik, misalnya pada buah manggistan (Garcinia mangostana)

71
Seringkali bagian-bagian bunga selain buah akan membentuk buah dan merupakan bagian
utama dari buah, untuk menghasilkan buah semu yang dapat dibedakan dalam tiga jenis.
yaitu buah tunggal, yang terjadi dari satu bunga ke satu buah. Misalnya a. Tangkai bunga
adalah bagian utama dari buah, menekan daging yang berdaging dan dimakan. misalnya
jambu monyet (Anacardium occidentale) b. Kelopak adalah bagian penting dari buah,
misalnya di ciplukan (Physalis minima). 2. Beberapa buah berbulu, buah semu yang berasal
dari satu bunga dengan banyak buah-buahan berbuah yang setiap rilis dan tumbuh menjadi
buah. tetapi juga disertai dengan bagian bunga lain seperti buah arbei (Fragaria vesca) 3.
buah plum, pseudococcus berasal dari bunga ma berbunga yang sepenuhnya terlihat hanya
sebagai buah. Bunga menebal. membungkuk tenda dan kulit buah, seperti nangka
(Artocarpus integra). Ada juga pangkal bunga menebal dan berdaging dan merupakan
dinding ratu. umum untuk Ficus. Buah sejati dibedakan dalam A. Buah sejati, B. Buah sejati,
C. Buah sejati diperparah. A. Buah Sejati Bunga tunggal dengan satu buah yang mengandung
satu atau lebih biji dan I. Buah kering sejati (siccus), yang lahiriah Salah satu buah sejati
adalah buah sejati yang terjadi dari yang terdiferensiasi dalam kulit yang keras dan asam
atau seperti kulit. Il kering. Buah sejati dari daging yang berdaging (carnosus), jika dinding
buah menjadi tebal berdaging Buah kering yang sebenarnya lebih lanjut dibedakan dalam:

72
a. yang tidak rusak (indehiscens). Setiap buah hanya mengandung 1 biji. sehingga untuk
isolasi buah tidak perlu diurai untuk mengeluarkan bijinya Beberapa contoh
misalnya: 1. nasi (caryopsis). Buah berbiji 1. tidak pecah. Dindingnya tipis.
kemelekatan pada satu dengan kulit biji, sementara kulit biji ini kadang-kadang
melekat pada biji, Seluruh buah tertutup oleh kulit. misalnya dalam Gramineae dan
Cyperaceae 2. Kurung (achenium). Buah yang 1-bijinya tidak pecah, juga buah yang
tipis. bertepatan dengan kulit biji. tetapi kedua kulit tidak menempel. seperti
Helianthus dan Mirabilis 3. buah keras (nux). Buah terbentuk dari dua atau lebih
daun buah. Bijinya lebih dari satu. tetapi biasanya satu-satunya benih yang
sempurna adalah satu. Tembok kayu keras. terkadang menggoda. tidak melekat
pada kulit biji seperti sarangan (Castanea argentea) b. yang pecah (dehiscens).
Umumnya buah-buahan ini mengandung lebih dari satu biji. sehingga pecahnya buah
itu seolah-olah itu dengan tujuan tertentu. yaitu, agar benih dibuang tidak
dikumpulkan di suatu tempat Tergantung pada cara mereka pecah, buah-buahan ini
dibedakan. buah belah (schizocarpium). Buah ini memiliki dua atau lebih ruang.
masing-masing dengan biji di dalamnya. Jika pecah setiap ruang terpisah, tetapi butir
berada di ruang sehingga setiap ruangan dengan bijinya seperti kurung. Menurut
jumlah ruang buah itu dibedakan dalam dua buah (diachenium). Buah pada saat
memasak terbagi menjadi dua bagian. masing-masing menyerupai dedak dengan
satu biji di dalamnya. Contoh: Centella asiatica (daun kaki kuda) tiga potong
(triachenium), membagi buah menjadi 3 bagian: Tropicolum empat tether buah
(tetrachenium). Buah terbagi menjadi empat bagian: Ocimum basilicum

73
buah lima potong (pentachenium). Seperti di atas, buah terbagi menjadi 5 bagian. banyak
buah (polyachenium), karena ada beberapa varietas Malvaceae. buah buah (rhegma). Buah
ini sama dengan berbuah. tetapi bagian terpisah dari potongan itu kemudian memisahkan
biji di dalamnya selain dari ruangan. Setiap bagian dibentuk oleh satu helai buah, sehingga
buah terdiri dari sejumlah daun buah sebanyak jumlah ruang (atau bagian dari mobil).
Menurut kuantitas makanan kita, kita membedakan dua buah (dicoccus). Buah terbagi
menjadi 2 bagian, masing-masing pecah dan menghilangkan 1 tricoccus, seperti di atas,
tetapi mengandung 3 bagian dari Ricinus. Buah lima Hevea (pentacoccus). idem, tetapi
menjadi bagian: Banyak buah-bantalan geranium (polycoccus), buah menjadi bagian-bagian:
beberapa Maluaceae. 5 3. kotak. Terdiri dari satu atau beberapa daun buah. Banyak biji. jika
dimasak maka pecah tetapi kulit buah yang rusak untuk waktu yang lama tidak akan terlepas
dari tangkai buah. Buah kotak lebih lanjut dibedakan dalam buah atap (folliculus). Buah ini
berasal dari satu buah buah: ia memiliki satu ruangan dengan banyak biji, jarang hanya 1.
Jika dimasak. rusak menurut salah satu kandangnya. biasanya perut bunds: Calotropis, buah
polong Lochnera (kacang-kacangan). Berasal dari satu daun buah dengan satu ruangan. Jika
juru masak menerobos teluk, sampai buah terbelah dari ujung ke pangkal. Seringkali puff
diblokir dan jika buah yang dimasak dipotong oleh kuarsa, ada Leguminosae lobak (siliqua).
Itu berasal dari 2 buah daun dengan 1 ruang dan 2 tembuni yang bertemu di tengah
ruangan
74
sampai partisi pseudo. Waktu memasak memisahkan kedua daun buah secara terpisah dari
dasarnya, tetapi pada akhir adhesi. Biji pertama tetap melekat pada cangkang, akhirnya
dilepaskan. Umumnya ada crucifera dari kotak buah asli (capsula). Itu berasal dari 2 daun
atau lebih. yang memiliki sejumlah ruangan sesuai dengan jumlah daun buah yang dimasak
terbuka dengan berbagai jalan dengan katup, dalam hal ini sepatis sepatis (septisid) juga
dapat membagi ruang (loculisid): Durio. Kelor dengan keretakan: Orchidacea dengan pori-
pori (berpori): Papaver membuka topi (operculum): Portulaca dengan gigi: Dianthus Pure
Fruit Single Puree Umumnya tidak pecah. meskipun sudah matang. Sebagai pengecualian.
Myristica fragrans (sekop). buah saat dimasak dan pecah. singkong (bacca). Dindingnya tipis.
lapisan dalam. lembut. dan berair. biji longgar di lapisan: Psidium Auerrhoea. Antidesma b.
mentimun (pepo). Strukturnya mirip dengan buah ini lebih tebal dan kulit luarnya lebih kuat.
Di tengah buah sering ada ruang kosong: Cucurbitaceae c. oranye (hesperidium). Seperti
mentimun dengan 3 lapis kulit buah. Lapisan luar yang kuat mengandung banyak kelenjar
minyak esensial. Lapisan kedua adalah jaringan terumbu karang. dan kemudian lapisan yang
terdiri dari gelembung berisi cairan: Rutaceae d. buah batu (drupa) dengan 3 lapis kulit buah
- exokarpium tipis untuk membuat mesokarpium berdaging atau berserat - endokarpium
sangat keras seperti batu: Mangifera, Cocos

75
75 sebuah delimn. Dinding luarnya hampir, dalam, dalam, masing-masing seperti batu bulat
tetapi tanah liat, dengan banyak ruang untuk setiap ruangan dengan banyak bijl: Punlca
gronotum pel. Dengan 3 lapis buah kult, bagian luar nafsu makan: Nafsu makan. Dengan 3
lapls kulit bualh menjangat, vang tengah berdaging, yang dalarm tlpla, ulet, Pirus malus B.
Buah Sejati ganda Berasal dari 1 bunga dengan banyak bakal buah masing masing lalu, tetapl
akhirnyn merupakan kumpul namun terlihat seperti satu dalamnya ban pakaiah Kebijakan
bunga berbwntuk pariuk dengan d dalamnya banyak buah: Rosa buah batu ganda: Rubus
buah bumibung lipat: Michela buah buni ganda: Annonaceae C. Bunh Sejati majemuk
berasal dari suatu bunga majemuk, jadi berasal dari banyak bunga dengan banyak bakal
buah, tetapi seluruhnya seakan-akan merupakan Salah satu senyawa ringworm: Ananas dari
batu kompon: Pandan. Senyawa braket: Helianthus Per definisi kemudian buah ganda dan
senyawa hampir tidak disebut buah sejati. Karena buah ada jenis bunga lain, apakah mereka
adalah bagian utama dari buah atau tidak. Dalam hal ini sulit untuk memiliki batasan yang
nyata. Contoh: sementara orang menganggap buah nenas misalnya sebagal buah semu dan
bukan buah sejati penyerbukan dan EKOLOGINYA Penyerbukan atau persarlan adalah
jatuhnya serbuk sarl pada kepala putik (pada Angiospermae) atau pada bakal Bijl (pada

Anda mungkin juga menyukai