Anda di halaman 1dari 15

Plakodermata dan ostrakodermata sering digolongkan sebagai ikan.

Ikan primitive ini mempunyai kerangka tulang mempunyai kerangka tulang yang rawan dan
badannya ditutupi tameng tulang. Waktu mereka berevolusi, kerangka semakin keras dan tameng
menghilang. Hilangnya tameng ini menyebabkan ikan lebih aktif bergerak. Ikan bertulang keras
dan ikan bertulang rawan adalah evolusi dari plakodermata. Adapun ikan berparu-paru
merupakan evolusi dari ikan bertulang keras. Munculnya hampir
bersamaan pada jaman Devon (400juta tahun lalu). Ikan bersirip gelambir adalah “kakeknya”
amfibi.
“TIKTAALIK” adalah Ikan yang luar biasa yang hidup 375 juta tahun lalu memiliki ciri unik di
bagian kepalanya sehingga membantu melicinkan jalan bagi hewan bertulang belakang itu untuk
hidup di darat, kata beberapa ilmuwan.

Para ilmuwan untuk pertama kali menggambarkan ciri di bagian bawah tengkorak “Tiktaalik
roseae”, yang disebut “ikan berjalan” yang ditemukan di Kutub Utara Kanada pada 2004.

Hewan tersebut dipandang sebagai hewan penting peralihan dalam evolusi ikan jadi amfibi,
hewan bertulang belakang pertama yang hidup di darat.

Temuan itu memperlihatkan bahwa perpindahan dari air ke darat


lebih rumit dibandingkan dengan semata-mata perubahan sirip ikan jadi kaki, tulis para ilmuwan
tersebut di dalam jurnal Nature.

Kepala hewan tersebut memperlihatkan perubahan dari ikan yang lebih primitif yang membantu
menyesuaikan diri dengan kondisi bernafas dan cara makan baru yang disajikan oleh lingkungan
Bumi, kata para ilmuwan itu. Seperti sebagian ikan lain pada jamannya, hewan tersebut memiliki
insang dan paru-paru.

“Bukannya saya ingin mengatakan bahwa Tiktaalik sendiri adalah hewan Bumi. Hewan itu
menghabiskan sebagian besar waktunya di air, tentu saja,” kata Jason Downs dari Academy of
Natural Sciences di Philadelphia, salah seorang peneliti, dalam suatu wawancara telepon.

“Jadi, apa yang sesungguhnya diperlihatkan ialah banyak perubahan yang terjadi ini dan semua
yang pernah kita hubungkan dengan kehidupan bumi mulai bergeser, hingga menyesuaikan diri
dengan kehidupan di lingkungan air dangkal yang mungkin dihadapi Tiktaalik,” kata Downs.
Hewan tersebut tampaknya mendiami daerah lumpur dataran rendah air tawar di lingkungan
subtropis. Hewan itu adalah pemangsa daging akuatik dengan tubuh besar dengan panjang 2,7
meter, gigi tajam dan kepala datar seperti buaya dan tak mirip ikan primitif.

Hewan tersebut mungkin dapat keluar dari air untuk


tamasya singkat ke darat. “Ikan di air, serangga di darat –itu dapat memangsa semuanya jika
anda memperhatikan tengkorak tersebut,” kata Neil Shubin dari University of Chicago, seorang
peneliti lain.

Tiktaalik dipandang sebagai pelopor dari semua hewan bertulang belakang daratan termasuk
amfibi, reptil, mamalia dan akhirnya manusia.nPara ilmuwan itu menggambarkan ciri utama di
jaringan otak dan kepalanya dan kecenderungan dalam ukuran tulang yang disebut
“hyomandibula”.

Pada ikan, tulang itu berhubungan dengan otak, langit-langit mulut dan susunan insang serta
mengkoordinasikan gerakan mereka selama bernafas dan makan di bawah air.

Sebagai hewan darat yang berevolusi, “hyomandibula” akhirnya menjadi “stapes” –salah satu
tulang kecil di tengah telinga.

Tiktaalik memiliki ciri beberapa ikan yang lebih primitif yang hidup serta ciri amfibi pertama
berkaki-empat yang hidup di darat.

Siripnya memiliki pundak dan pergelangan yang dapat dilihat dalam satu langkah evolusi
mengarah jadi kaki yang dapat digunakan untuk berjalan di tanah kering.

Bagian bawah tengkoraknya tetap tertanam di batu saat temuan Tiktaalik diumumkan. Dengan
menggunakan jarung untuk mengeluarkannya dari batu sedikit demi sedikit dengan
menggunakan mikroskop, para ilmuwan telah melakukan kajian mengenai bagian dalam
tengkorak hewan tersebut.
Advertisements
Report this ad
Tags: Evolusi ikan, Ikan jadi Amfibie, Tiktaalik
Comment

Sejarah Evolusi Ikan

07.58 Info Menarik, Science


Vertebrata pertama muncul pada akhir Zaman Ordovisium (420 juta tahun yang lalu). Vertebrata
ini tidak berahang, mirip ikan, dan disebut ostrakodermata. Tulang belakangnya renyah dan
tubuhnya terlindung lempeng luar. Bernafasnya melalui insang berkantung di kedua sisi kepala.
Siripnya belum seperti ikan sekarang. Vertebrata berahang pertama yakni plakodermata, muncul
pada Zaman Silur (1,5 juta tahun yang lalu kalo g salah.

Plakodermata dan ostrakodermata sering digolongkan sebagai ikan.

Ikan primitive ini mempunyai kerangka tulang mempunyai kerangka tulang yang rawan dan
badannya ditutupi tameng tulang. Waktu mereka berevolusi, kerangka semakin keras dan tameng
menghilang. Hilangnya tameng ini menyebabkan ikan lebih aktif bergerak. Ikan bertulang keras
dan ikan bertulang rawan adalah evolusi dari plakodermata. Adapun ikan berparu-paru
merupakan evolusi dari ikan bertulang keras.

Munculnya hampir bersamaan pada jaman Devon (400juta tahun lalu). Ikan bersirip gelambir
adalah “kakeknya” amfibi.

click untuk memperbesar


1. Birkenia adalah ostrakodermata asli. Kepala dan badannya trelindung oleh lempeng tulang.
Ikan ini tak bersirip, tetapi mempunyai deretan duri yang derjuntai di sepanjang punggung.
Ekornya serupa ekor ikan
Birkenia
2. Dinichthys adalah plakodermata yang sangat besar dan hidup pada ahir zaman Devon.
Panjangnya 10-12 meter dan merupakan vertebrata terbesar zaman itu. Tulang belakangnya tidak
keras. Kepalanya besar dan terlindung oleh kerangka tulang tebal. Rahangnya sangat kuat dan
dilengkapi dengan tulang tajam atau disebut gigi . rahangnya cukup kuat untuk mengunyah
plakodermata lain. Badannya mulus serta mirip badan hiu. Ikan ini mempunyai sepasang sirip
dada, dan ekor yang kuat yang menyebabkan dinichthys dapa berenang cepat.

Dinichthys
3. Ikan ini mirip dengan dinichthys,namun jauh lebih kecil (40cm). Lehernya bersendi sehingga
kepalanya seakan dapat menengok. Matanya besar terlindung lingkaran kepingan tulang

????????
4. Ikan penghisap darah adalah vertebrata prasejarah yang masih hidup sampai sekarang dan
tidak mengalami perubahan berarti selama +-200juta tahun. Seperti buyutya, ostrakodermata,
ikan ini tak mempunyai rahang. Badannya panjang mirip belut. Tulang belakangnya adalah
tulang rawan. Mulutnya lembek bulat dan digunakan untuk mengemut, eh menyedot . Pada
kedua sisi kepala ada lubang serupa insang.
Ikan Penghisap darah
5. Pada zaman sekarang ini ada berbagai macam ikan yg hidup di sungai, danau dan laut.
Kebanyakan ikan adalah bertulang keras. Dominasi kedua adalah ikan bertulang rawan.

Ikan bertulang keras dan Rawan


6. Koelakan adalah ikan bersirip gelambir yg hidup dalam perairan dalam. Panjangnya kira-kira
1,5meter,berat 50kg. Badannya kekar, dan berwarna abu-abu kebirubiruan. Kerangka tulang
siripnya yang kuat menyebabkan binatang ini sangat kuat. Menurut para Ilmuan, koelakan
merangkak di dasar laut menggunakan sirip itu. Koelakan adalah fosil hidup. Munculnya pada
zaman devon dan diperkirakan punah pada zaman Karbon(340 juta tahun lalu), karena tidak
pernah ditemukan fosil lain setelah itu(maksudnya menemukan fosil berusia setara dengan
zaman Karbon ).

Koelakan
7. Eusthenopteron adalah ikan bersirip gelambir yg hidup pada zaman Devon(410-360 juta tahun
lalu). Panjang kira-kira 0,5-1 meter. Ikan ini mempunyai lubang hidung di dalam, dan
diperkirakan memiliki paru-paru. Siripnya 2 pasang, kuat dan berdaging.Mirisnya,
Eusthenopteron hidup saat terbentuknya gunung berapi, sehingga sungai dan danau banyak yang
mengering. Karena sirip dan paru"nya cukup kuat, hewan ini sanggup menyeret tubuhnya
mnecari sumber air baru. Hal ini mungkin menyebabkan dia berevolusi menjadi amfibi.

eusthenopteron

. Sejarah evolusi ikan Vertebrata pertama muncul pada akhir Zaman Ordovisium (420 juta tahun
yang lalu). Vertebrata ini tidak berahang, mirip ikan, dan disebut ostrakodermata. Tulang
belakangnya rawan dan tubuhnya terlindung sisik. Bernafasnya melalui insang berkantung di
kedua sisi kepala. Siripnya belum seperti ikan sekarang. Vertebrata berahang pertama yakni
plakodermata, muncul pada Zaman Silur (1,5 juta tahun yang lalu) Plakodermata dan
ostrakodermata sering digolongkan sebagai ikan. Ikan primitive ini mempunyai kerangka tulang
mempunyai kerangka tulang yang rawan dan badannya ditutupi tameng tulang. Waktu mereka
berevolusi, kerangka semakin keras dan tameng menghilang. Hilangnya tameng ini
menyebabkan ikan lebih aktif bergerak. Ikan bertulang keras dan ikan bertulang rawan adalah
evolusi dari plakodermata. Adapun ikan berparu-paru merupakan evolusi dari ikan bertulang
keras. Munculnya hampir bersamaan pada jaman Devon (400juta tahun lalu). Ikan bersirip
gelambir adalah “kakeknya” amfibi. Birkernia adalah ostrakodermata asli. Kepala dan badannya
trelindung oleh lempeng tulang. Ikan ini tak bersirip, tetapi mempunyai deretan duri yang
derjuntai di sepanjang punggung. Ekornya serupa ekor ikan. Dinichthys adalah plakodermata
yang sangat besar dan hidup pada ahir zaman Devon. Panjangnya 10-12 meter dan merupakan
vertebrata terbesar zaman itu. Tulang belakangnya tidak keras. Kepalanya besar dan terlindung
oleh kerangka tulang tebal. Rahangnya sangat kuat dan dilengkapi dengan tulang tajam atau
disebut gigi. Rahangnya cukup kuat untuk mengunyah plakodermata lain. Badannya mulus serta
mirip badan hiu. Ikan ini mempunyai sepasang sirip dada, dan ekor yang kuat yang
menyebabkan dinichthys dapa berenang cepat. Ikan ini mirip dengandinichthys,namun jauh lebih
kecil (40cm). Lehernya bersendi sehingga kepalanya seakan dapat menengok. Matanya besar
terlindung lingkaran kepingan tulang. Ikan penghisap darah: Ikan penghisap darah adalah
vertebrata prasejarah yang masih hidup sampai sekarang dan tidak mengalami perubahan berarti
selama +-200juta tahun. Seperti buyutya, ostrakodermata, ikan ini tak mempunyai rahang.
Badannya panjang mirip belut. Tulang belakangnya adalah tulang rawan. Mulutnya lembek bulat
dan digunakan untuk mengemut, menyedot. Pada kedua sisi kepala ada lubang serupa insang.
Pada zaman sekarang ini ada berbagai macam ikan yg hidup di sungai, danau dan laut.
Kebanyakan ikan adalah bertulang keras. Dominasi kedua adalah ikan bertulang rawan.
Koelakan adalah ikan bersirip gelambir yg hidup dalam perairan dalam. Panjangnya kira-kira
1,5meter,berat 50kg. Badannya kekar, dan berwarna abu-abu kebirubiruan. Kerangka tulang
siripnya yang kuat menyebabkan binatang ini sangat kuat. Menurut para Ilmuan, koelakan
merangkak di dasar laut menggunakan sirip itu. Koelakan adalah fosil hidup. Munculnya pada
zaman devon dan diperkirakan punah pada zaman Karbon(340 juta tahun lalu), karena tidak
pernah ditemukan fosil lain setelah itu(maksudnya menemukan fosil berusia setara dengan
zaman Karbon ). Pada tahun 1938 koelakan ditangkap di lepas pantai Afrika Selatan, dan dikenal
kembali oleh Profesor J.L.B Smith, ahli iktiologi(ilmu ikan). Penemuan itu menimbulkan kejutan
besar., akan tetapi, saying ikan itu berada dalam kondisi terluka. Ini membuat Profesor Smith
tidak dapat belajar banyak dari ikan itu. Hal unik sekaligus membanggakan lainnya adalah, ikan
ini ternyata juga ada di Indonesia! Mulanya ada seorang pakar terumbu karang dari Kalifornia
berjalan-jalan di pasar ikan di Sulawesi Utara. Ia curiga karena salah satu ikan yg dijual
bentuknya tidak lazim. Ia pun melakukan wawancara dengan nelayan setempat & dengan
bantuan LIPI, ia berhasil menangkap seekor ikan koelakan hidup-hidup pada September 1998
dengan alat pancing hiu laut dalam. Ikan itu diketahui memiliki panjang 1,24 m, berat 29 kg, &
berkelamin betina. Walaupun terlihat istimewa, bagi nelayan Sulawesi Utara, ikan ini bukanlah
ikan yg luar biasa. Mereka kadang-kadang tanpa sengaja menangkapnya ketika sedang melaut di
daerah sekitar karang. Ikan ini biasa disebut sebagai Raja Laut. Para nelayan tidak begitu
berminat dengan ikan ini karena jika dijual di pasar, harganya tidak tinggi & bisa laku lebih
karena pembelinya tidak bisa membedakan koelakan dengan ikan kerapu. Kalau sudah begitu,
nasib pembelinya yg sial karena jika ikan ini dimakan, orang yg memakannya bisa mencret gara-
gara kandungan lemaknya yg begitu tinggi. Beberapa ikan bersirip gelambir kemudian
berevolusi yg ditandai dengan menguatnya kerangka dan sirip mirip tungkai. Hewan ini disebut
Eusthenopteron. Eusthenopteron adalah ikan bersirip gelambir yg hidup pada zaman Devon(410-
360 juta tahun lalu). Panjang kira-kira 0,5-1 meter. Ikan ini mempunyai lubang hidung di dalam,
dan diperkirakan memiliki paru-paru. Siripnya 2 pasang, kuat dan berdaging.Mirisnya,
Eusthenopteron hidup saat terbentuknya gunung berapi, sehingga sungai dan danau banyak yang
mengering. Karena sirip dan paru"nya cukup kuat, hewan ini sanggup menyeret tubuhnya
mnecari sumber air baru. Hal ini mungkin menyebabkan dia berevolusi menjadi amfibi B.
Kepunahan ikan prasejarah ‘’titik awal evolusi’’ yang memungkinkan manusia untuk
berkembang Kepunahan masal ikan 360 juta tahun lalu ini, telah membuka jalan bagi manusia
untuk berkembang. Riset baru menunjukkan, manusia mendapatkan tempat di planet ini karena
kepunahan masal ikan pada 360 juta tahun lalu. Bencana ini secara tiba-tiba mengatur titik awal
evolusi untuk semua vertebrata yang masih hidup hingga saat ini, ujar para ilmuwan Amerika.
Jika tidak terjadi, manusia dan nenek moyang mereka tidak akan mungkin berevolusi atau
berkembang. Para ilmuwan meyakini, fitur utama yang dimiliki oleh semua mamalia, burung dan
reptil modern, berasal dari kehidupan yang muncul kembali setelah kepunahan masal.
"Semuanya dihantam, kepunahan itu bersifat global," ujar Lauren Sallan, seorang ilmuwan
Universitas Chicago. "Ini pengaturan ulang keanekaragaman vertebrata dalam setiap satu
lingkungan, baik air tawar maupun lautan dan dan menciptakan dunia yang sama sekali
berbeda." Periode Devon ini, yang juga dikenal sebagai Jaman Ikan, terbentang antara 416
hingga 359 juta tahun lalu. Kelompok dari berbagai spesies telah mengisi lautan, sungai dan
danau, namun sebagian besar tidak seperti yang hidup saat ini. Placoderma armoured, terlihat
seperti karnivora raksasa, Dunkeosteus, dan ikan bersirip mirip ikan modern yang mendominasi
perairan. Ikan pari, hiu dan tetrapoda berkaki empat adalah minoritas. Namun keberadaannya
berubah dengan tiba-tiba, seiring kepunahan Hangenberg. "Terjadi semacam keadaan sulit pada
akhir dari Devonia," ujar Prof. Michael Coates, dari Universitas Chicago. "Sesuatu yang telah
terjadi hampir menyapu bersih dari beberapa spesies yang kemudian menyebar kembali secara
spektakuler." Fosil baru dan tekhnik analisa mengungkap penuh dampak dari peristiwa
Hangenberg, ujar para ilmuwan. Penelitian ini diterbitkan dalam jurnal Proceedings of the
National Academy of Sciences. Apa yang menjadi pemicu kepunahan masal tersebut masih
merupakan misteri yang belum terpecahkan. Sejumlah ilmuwan lain menemukan bukti, adanya
pembentukan gletser raksasa pada jaman Devon yang secara dramatis mempengaruhi permukaan
laut. Kemunculan lingkungan hutan pertama, kemungkinan yang telah mengakibatkan perubahan
atmosfir dengan konsekuensi bencana bagi kehidupan. "Ini merupakan peristiwa sangat penting
bagi terbentuknya keanekaragaman hayati vertebrata modern," ujar Prof. Coates, seperti dilansir
Daily mail. "Kini, kami hanya memulai peristiwa penting dalam sejarah kehidupan dan planet,
yang tidak dapat kami lakukan sebelumnya." .

Mine coins - make money: http://bit.ly/money_crypto

Ada banyak versi tentang asal usul manusia. Dari kaca mata sains dan agama atau kepercayaan. Yang
seringkali tak bersesuaian satu sama lain.

Salah satu versi yang pernah dipublikasikan jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences
tahun 2010 lalu menyebut, manusia harus 'berterima kasih' pada nenek moyangnya -- ikan prasejarah --
yang membuka jalan evolusi manusia.

Dijelaskan, sekitar 360 juta tahun lalu, terjadi peristiwa kepunahan massal hingga memutar ulang
kehidupan di Bumi. Peristiwa itu melontarkan vertebrata atau mahluk bertulang belakang, dari air ke
tanah, termasuk ikan-ikan purba. Spesies yang beruntung selamat dari tahapan ini menjadi pioner
menuju tahapan evolusi vertebrata modern.

Baru-baru ini, para ilmuwan menemukan, ikan yang diduga jadi nenek moyang makhluk yang memiliki
anggota tubuh, seperti manusia, diduga mengalami proses evolusi dengan pembentukan kaki belakang
sebelum mereka pindah ke tanah. Leluhur ini mungkin bahkan telah mampu berjalan di bawah air.

Temuan ini menunjukkan, langkah kunci dalam evolusi kaki belakang terjadi pada ikan, sekaligus
menentang teori sebelumnya yang menyebut anggota tubuh pelengkap tumbuh hanya saat mereka
pindah ke tanah.

Para ilmuwan menyelidiki fosil ikan berusia 375 juta tahun yang dikenal sebagai Tiktaalik roseae yang
ditemukan pada 2004 lalu di Ellesmere Island di utara Kanada.

Punya kepala datar yang lebar dan gigi tajam, Tiktaalik mirip campuran ikan dan buaya. Ia bisa tumbuh
hingga sepanjang 2,7 meter.
Ikan Aneh

Tak ada keraguan bahwa Tiktaalik roseae adalah ikan. Ia memiliki insang, sisik, dan sirip. Namun, ia juga
memiliki tampilan tetrapoda yang modern -- makhluk berkaki 4 seperti amfibi, reptil, burung, dan
mamalia -- seperti leher yang bisa bergerak dan tulang rusuk kuat.

Ikan yang sudah lama punah itu juga memiliki bahu, siku, dan pergelangan tangan parsial yang
memungkinkan ia bergerak di tanah. Membuatnya menjadi contoh hewan perantara terbaik dari hewan
bersirip dan hewan beranggota badan. Menandai lompatan evolusioner dari air ke darat untuk
vertebrata.

Analisis awal dari fosil lain yang berasal dari masa transisi air ke tanah, ditemukan bahwa anggota badan
mereka bagian belakang lebih kecil dan lemah dibandingkan bagian depan. Hal tersebut membuat para
ilmuwan berpendapat nenek moyang awal tetrapoda mungkin lebih bergantung pada kaki belakang
mereka. Sementara, makhluk berkaki 4 dengan pinggul dan kaki belakang kuat mungkin berkembang
setelah evolusi tetrapoda.

Sejauh ini, satu-satunya spesimen Tiktaalik yang diteliti para ilmuwan, baru mengungkap bagian depan
ikan aneh tersebut. Blok batu berisi fosil hewan itu kali pertama diekskavasi pada 2004.

Para peneliti mengaku terkejut saat menemukan Tiktaalik memiliki tulang panggul yang kuat dan besar,
mirip dengan tetrapoda awal.

"Saya awalnya mengira menemukan sirip belakang kecil dan panggul," kata penulis utama studi, Neil
Shubin, ahli paleontologi di University of Chicago seperti dimuat LiveScience. "Namun, saya melihat
panggul itu kembali, saya cukup terkejut."

Namun, Shubin memperingatkan bahwa Tiktaalik bukanlah nenek moyang dari semua vertebrata
berkaki. Setidaknya ia merupakan kerabat terdekat yang dikenal. "Tapi bukan satu-satunya nenek
moyang langsung," kata dia. "Seperti sepupu terdekat kita."

Dan masih belum jelas bagaimana anggota badan pelengkap bagian belakang milik vertebrata berkaki
awal digunakan. "Apakah mereka digunakan untuk berjalan, berenang, atau keduanya?" tanya Shubin.

Para ilmuwan menjelaskan temuan mereka secara rinci dalam jurnal Proceeding of National Academy of
Sciences 13 Januari 2014. (Ein/Yus)
Pengertian Evolusi Katak
Posted on September 10, 2014 by Hikmat

Keragaman dunia kehidupan sangat besar dan sejumlah besar dari mereka belum diidentifikasi
sejauh ini. Tidak hanya itu, kami juga tahu tentang fosil,yang merupakan sisa-sisa organisme
mati, yangh idup di masa lalu jauh. Bagaimana dan darimana seperti berbagai organisme datang
untuk ada? Bagaimana manusia berevolusi? Cabang biologi yang berhubungan dengan semua
masalah ini disebut evolusi.Evolusi adalah proses yang lambat, terus menerus dan tidak dapat
diubah.

Asal kehidupan

J.B.S. Haldane, seorang ilmuwan Inggris (yang menjadi warga negara dari India kemudian),
mengemukakan bahwa kehidupan pertama dikembangkan dari molekul anorganik sederhana
yang ada di bumi purba. Bumi purba memiliki suasana yang mengurangi dan kaya di CH4, NH3
dan H2 dan air. Harold Urey C. astronom bertanya muridnya Stanley L. Miller melakukan
percobaan untuk membuktikan Oparin dan Haldane hipotesis. Dia membangun sebuah alat
tabung kaca dan ruang. Dalam ruang percikan tambahnya CH4: NH3: H2 dengan perbandingan
2: 1: 2 Setelah 18 hari, sejumlah besar senyawa organik sederhana seperti asam amino muncul.
Asam amino yang terbentuk adalah alanin, glisin dan asam aspartat.

Bukti Evolusi

adalah mereka yang memiliki struktur dasar yang sama dan asal perkembangan tetapi melakukan
fungsi yang berbeda. Organisme yang memiliki organ tersebut dikatakan berasal dari nenek
moyang yang sama. Contoh: tungkai depan dari katak, burung dan manusia, menunjukkan
kesamaan struktural; tapi fungsi ini kedepan anggota badan sama sekali berbeda dari yang satu
sama lain. Kesamaan menunjukkan bahwa semua vertebrata ini memiliki nenek moyang yang
sama.

Sayap serangga dan burung secara struktural berbeda tetapi melakukan fungsi yang sama yaitu,
terbang. Mereka disebut sebagai organ analog.

Jika kita mempelajari embrio dari berbagai kelompok vertebrata, mereka menunjukkan
kesamaan. Semua memiliki celah insang, notochord dan ekor.

Ini meletakkan Ernst, Haeckel mengusulkan undang-undang, yang disebut sebagai hukum
biogenetis. Hukum, menyatakan bahwa “Ontogeny rekapitulasi filogeni. Yang berarti bahwa
selama perkembangan embrio organisme apapun, mengulangi sejarah leluhur”.
Apa yang dimaksud Amphibia?

Amphibi merupakan hewan dengan kelembaban kulit yang tinggi, tidak tertutupi oleh rambut
dan mampu hidup di air maupun di darat. Amphibia berasal dari bahasa Yunani yaitu Amphi
yang berarti dua dan Bios yang berarti hidup. Karena itu amphibi diartikan sebagai hewan yang
mempunyai dua bentuk kehidupan yaitu di darat dan di air. Pada umumnya, amphibia
mempunyai siklus hidup awal di perairan dan siklus hidup kedua adalah di daratan. ( Zug, 1993).

Anggota amphibia terdiri dari 4 ordo yaitu Urodela (Salamander), Apoda (Caecilia), dan Anura (
katak dan kodok), Proanura (telah punah).

Amfibi pertama dijajah tanah di Devon pertengahan, sekitar 350 juta tahun yang lalu. Makhluk-
makhluk purba yang biasanya lebih besar, memiliki gigi besar, dan beberapa dengan kulit
bersisik seperti reptil modern. Amfibi modern jauh lebih kecil dalam undang-undang, dan telah
berkembang sejumlah luar biasa dari spesialisasi yang sesuai dengan habitat mereka. Karena
amfibi sangat beragam di alam, ada karakteristik mendefinisikan beberapa yang berkaitan
dengan semua spesies. Secara umum, amfibi dianggap sebagai membutuhkan baik tanah dan air
untuk bertahan hidup. Hal ini berlaku untuk banyak spesies, bagaimanapun, orang lain mungkin
tidak sepenuhnya terestrial, bahkan dilahirkan di darat (viviparity). Yang lain mungkin hanya
membutuhkan habitat lembab, belum tentu sebuah kolam atau kolam renang, sementara yang
lain mungkin sama sekali air. Variasi ini adalah hasil dari lingkup yang luas evolusi, namun,
semua amfibi berevolusi dari satu nenek moyang, dan berbagi siklus kehidupan umum, meskipun
perbedaan antara spesies tertentu atau genera.

Amphibia kelas terdiri dari tiga perintah, Anura (Salientia), caudata (Urodela), dan
Gymnophiona (Apoda). Meskipun klasifikasi taksonomi yang tepat dari setiap pesanan sering
diperdebatkan, ada beberapa karakteristik tertentu yang membedakan setiap pesanan dari orang
lain. Untuk sebagian besar, agak mudah untuk melihat perbedaan eksternal antara katak yang
khas, salamander, dan Sesilia, bagaimanapun, ada perbedaan yang lebih besar, serta kesamaan, di
bawah permukaan. Bagian ini mencoba untuk memberikan gambaran lebih dalam kedalaman,
yang berbeda serta sama, karakteristik dari tiga perintah, pada tingkat fisiologis dan genetik.

Katak dan kodok adalah anggota dari Anura, kadang-kadang disebut Salientia, yang terbagi
menjadi sekitar 30 keluarga dan lebih dari 4.500 spesies. Anurans adalah kelompok beragam
amfibi, ukuran mulai dari beberapa milimeter sampai beberapa meter panjangnya, dan ditemukan
di hampir setiap relung di Bumi. Secara eksternal, anurans berbeda dari caudates dan caecilian
oleh kehadiran empat anggota badan, dimana kaki belakang biasanya lebih besar, dan
dimodifikasi untuk melompat atau memanjat. Anurans juga unik karena mereka mampu
bersuara, dan menghasilkan berbagai suara dari squeaks terhadap suara menggonggong. Berbeda
dengan sebagian besar salamander dan caecilian, anurans kebanyakan pupuk eksternal.

Meskipun ada beberapa pengecualian, kebanyakan amfibi biphasic, yang berarti bahwa mereka
pergi melalui tahap air, dan tahap darat di beberapa titik dalam hidup. Sebagian besar spesies
menghasilkan shell-less (amamniotic) telur yang disimpan dalam air. Telur Amamniotic
mengandalkan air dari sumber air di sekitarnya mereka, sebagai lawan telur ketuban, yang diapit
sendiri “kolam internal” mereka cairan ketuban. Hal ini memungkinkan telur ketuban untuk
disimpan di darat, tanpa resiko desikasi. Telur Amamniotic tertutup dalam amplop, pelindung
agar-agar, seperti halnya dengan biphasic amfibi. Larva kecil menetas dari telur ini tembus, dan
dipelihara untuk waktu yang singkat oleh kantung yolk. Larva salamander memiliki lebat, insang
eksternal yang biasanya hilang pada metamorfosis, kecuali dalam kasus spesies neotenic atau
populasi. Amphiuma adalah caudates-satunya yang memiliki insang internal. Katak dan kodok
larva, disebut sebagai kecebong, memiliki insang internal, membuat dua jenis larva mudah
dibedakan. Banyak spesies mulai anggota badan tumbuh dan fitur dewasa lainnya sangat cepat,
sedangkan larva beberapa dipaksa untuk tetap air selama beberapa bulan, bahkan bertahun-tahun,
sampai kondisi iklim yang cocok untuk metamorfosis. Neoteny, kadang-kadang disebut
paedomorphism, adalah umum pada spesies berekor banyak. Neoteny dapat dijelaskan secara
singkat sebagai retensi karakteristik larva pada hewan dewasa secara seksual.

(Sumber: http://www.amphibiainfo.com/biology/)

Amfibi berasal dari kata Yunani yang berarti aula baik dan bios makna kehidupan. Dengan
demikian, amfibi lihat hewan-hewan yang dapat hidup di tanah maupun air. Biasanya mereka
mulai hidup di air sebagai larva air dan kemudian mengalami metamorfosa untuk mencapai
dewasa. Sejauh ini, hampir 5.000 spesies amfibi telah ditemukan, yang dapat digolongkan
menjadi tiga kelompok utama, yaitu katak atau kodok, salamander, dan caecilian.

Ciri khas Amphibia

Amphibia mempunyai ciri khusus yang tidak terdapat pada kelas lain yaitu sebagai berikut :
1. Kulit selalu basah dan berkelenjar.

2. Memiliki dua pasang kaki untuk berjalan atau berenang dengan 4 – 5 jari atau lebih
sedikit dan bersirip.
3. Mempunyai 2 lubang hidung yang berhubungan dengan rongga mulut. Pada lubang
hidung tertentu terdapat klep yang mencegah masuknya air pada saat hewan tersebut
berada di dalam air.
4. Mata berkelopak dan kelopak tersebut dapat digerakkan.
5. Lembar gendang pendengaran terletak di sebelah luar.
6. Mulut bergigi dan berlidah (lidahnya dapat dijulurkan pada saat menangkap mangsa).
7. Rangka tubuh sebagian besar tersusun atas tulang keras, tengkoraknya memiliki due
kondil. Apabila bertulang rusuk maka tulang rusuk tersebut tidak menempel pada tulang
dada.
8. Jantung amphibi atas tiga ruang (2 atrium dan 1 ventrikel) dan memiliki satu pasang atau
tiga pasang lengkung aorta, sel darah merah berbentuk oval dan berinti. Selain dengan
paru – paru, amphibi dewasa bernafas dengan kulit dan selaput rongga mulut.
9. Otak memiliki 10 pasang saraf kranialis.
10. Suhu tubuh tergantung dari lingkungannya (poikilothermis).
11. Fertilisasi secara eksternal atau internal, kebanyakan anggotanya bertelur (ovipar). Telur
mempunyai kuning telur dan terbungkus zat gelatin.
12. Mengalami metamorfosis sempurna dalam siklus hidupnya.
Amphibia dikatakan hewan primitif peralihan dari hewan air ke hewan darat

Common amfibi seperti kodok, katak dan salamander bukanlah amfibi awal. The amfibi awal
tampaknya muncul di Bumi pada periode Devon, hampir 416-359.000.000 tahun yang lalu,
sedangkan katak yang benar, kodok dan salamander diperkirakan telah muncul sekitar 200
sampai 145 juta tahun yang lalu, selama periode Jurassic. The amfibi awal jelas berevolusi dari
ikan air tawar dikenal sebagai crossopterygians. Ini ikan yang ditandai dengan adanya paru-paru
primitif bersama dengan insang, yang memungkinkan mereka untuk hidup di darat, karena
mereka bisa menghirup udara segar.

Selain paru-paru, sirip berpasangan didukung oleh lobus (jenis struktur otot) dikembangkan pada
amfibi awal, yang dapat mendukung berat badan mereka di darat. Hal ini dilengkapi mereka
untuk bergerak di darat, namun mereka tidak bisa berjalan seperti hewan darat lainnya.
Sebaliknya, mereka tampaknya telah merangkak di darat. Dugaan lain dalam hal ini, adalah
bahwa selama periode Devon, yang ditandai dengan bolak periode kering dan basah, beberapa
amfibi awal, habitat yang kering, melintasi tanah di badan air mencari alternatif. Menurut banyak
ahli, hal ini menyebabkan evolusi dari binatang berkaki empat pertama.

Berbagai temuan ini tentang amfibi awal mengungkapkan beberapa petunjuk penting tentang
proses evolusi. Perkembangan awal paru-paru, tungkai dan struktur rangka kuat di amfibi awal,
menyoroti peran evolusi mereka dalam menjelaskan bagaimana vertebrata meninggalkan air
untuk menjajah bumi.(Sumber: http://infobebas.web.id/2011/fakta-tentang-amfibi-awal.html)

Bagaimana bentuk-bentuk Amphibia can contoh hewannya

Ordo anura atau katak mudah dikenali dari tubuhnya yang seperti sedang berjongkok, leher
tidak jelas.

Contoh: Katak

Caudata disebut juga urodela. Ordo ini mempunyai ciri bentuk tubuh memanjang, mempunyai
anggota gerak dan ekor serta tidak memiliki tympanum.

Contoh: Salamander

Salamander memiliki tubuh yang memanjang dan memiliki ekor. Sebagian besar Salamander
memiliki empat kaki, meskipun tungkai pada beberapa spesies akuatik jelas sekali mereduksi.

Ordo Gymnophiona,
Ordo ini mempunyai anggota yang ciri umumnya adalah tidak mempunyai kaki sehingga disebut
Apoda. Tubuh menyerupai cacing (gilig), bersegmen, tidak bertungkai, dan ekor mereduksi.

Contoh: Anggota famili ini yang ditemukan di indonesia adalah Ichtyophis


Ordo Proanura, Anggota-anggota ordo ini tidak dapat diketemukan atau dapat dikatakan telah
punah. Anggota-anggota ordo ini hidupnya di habitat akuatik sebagai larva dan hanya sedikit saja
yang menunjukkan perkembangan ke arah dewasa.

Ciri-ciri umumnya adalah mata kecil, tungkai depan kecil, tanpa tungkai belakang, kedua rahang
dilapisi bahan tanduk, mempunyai 3 pasang insang luar dan paru-paru mengalami sedikit
perkembangan. Amphibi ini tidak menunjukkan adanya dua bentuk dalam daur hidupnya.
(Duellman and Trueb, 1986).Proanura ( telah punah )(Zug, 1993; Iskandar & Colijn, 2000 ;
Eprilurahman, 2007)

Anda mungkin juga menyukai