Criapter 6: ASAL DAN KLASIFIKASI M-GNSLIOPHYTA (ANSIOSPERMS) 127 Dilcher (1979) berpendapat

bahwa angiosperma pertama mungkin generalis, diserbuki oleh angin boti dan berbagai serangga.
Ketika jumlah mereka berkurang, radiasi adaptif segera menghasilkan spesies yang dipolitisasi secara
eksklusif oleh angin atau oleh inset, sebagai spesies yang pollinatiennya adalah ha: dari seorang
generalis. Fosil yang dipelajari sejauh ini menunjukkan bahwa angiosperma ungosperma yang tidak
beraturan dan bisexuai tlowers dengan bagian-bagian ilratif cipher berada pada sumbu memanjang
atau stuucture seperti carkinlike atau headlike. Ini menunjukkan bahwa soure dari fitur-fitur
subeluss H mamelidae mungkin primitif, bukan thun diturunkan. Rekaman fessil menunjukkan
bahwa struktur reproduksi angiospenn awal memiliki sedikit (3-10), bebas, bagian bunga, yang
banyak mengandung banyak karpel, syn radral: metry, dan biji kecil yang terdispersi oleh angin dan
air. Seme paleobotanisis, seperti D I. Axelrod (Raven dan Axelrod, 1974), menunjukkan bahwa
angiosperma berevolusi dari beberapa gymnospermi primitif, semak belukar, dalam periode
Mesozoikum dan Faleozoikum. Ini lebih awal dari yang didokumentasikan dari catatan fosil. Sebuah
velrod menunjukkan bahwa evolusi awal terjadi pada angiosperma yang terjadi di daerah rendah
seperti fosil yang ditemukan dan bahwa fir: angiosperma memiliki polen yang tidak dapat dibedakan
dengan Iroi gyinosperm pollen. Dalam scenaric ini, angiosperma berevolusi menjadi varietas formis
di dataran tinggi daerah tropis tanpa oppcatunity dan rem.in mereka telah dibuat setara dengan
catatan fosil. Iklim tropis ini memiliki iklim dengan kekeringan seusonul, dan di bawah ekologi
menekankan sejumlah adaptasi yang dikembangkan yang membuat angiosperma berhasil, misalnya,
siklus hidup yang diperpendek, daun tangguh yang kecil, elemen kapal, dan biji smal yang
menstimulasi embrio. Skenario ini oleh Axelrod berbeda terutama dari yang oleh Dilcher di waktu
dan tempat asal INTERRELATIONSHIPS OF ANGIOSPERMS DAN HEWAN