Anda di halaman 1dari 9

BAB 1

LAPORAN PENDAHULUAN

1.1 Pengertian
Personal hygiene berasal dari bahasa yunani yang berarti personal yang
artinya perorangan dan hygiene berarti sehat. Kebersihan perorangan adalah
suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk
kesejahteraan fisik dan psikis [ CITATION War10 \l 1057 ]
Menurut [ CITATION Pot08 \l 1057 ]personal hygiene adalah suatu
tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk
kesejahteraan fisik dan psikis, kurang perawatan diri adalah kondisi dimana
seseorang tidak mampu melakukan perawatan kebersihan untuk dirinya.
1.1.1 Macam-macam personal hygiene
Menurut [ CITATION NAN15 \l 1057 ]macam-macam perawatan diri
dapat terbagi menjadi empat bagian, antara lain :
a. Kurang perawatan diri : mandi atau kebersihan
Kurang perawatan diri (mandi) adalah gangguan kemampuan untuk
melakukan aktivitas mandi/kebersihan diri
b. Kurang perawatan diri : mengenakan pakaian atau berhias
Kurang perawatan diri (mengenakan pakaian) adalah gangguan
kemampuan memakai pakaian dan aktivitas berdandan sendiri
c. Kurang perawatan diri : makan
Kurang perawatan diri (makan) adalah gangguan kemampuan untuk
menunjukkan aktivitas makan
d. Kurang perawatan diri : toileting
Kurang perawatan diri (toileting) adalah gangguan kemampuan
untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas toileting sendiri

1.1.2 Tujuan dari personal hygiene


Menurut [ CITATION Moo08 \l 1057 ] tujuan perawatan personal
hygiene adalah:
a. Meningkatkan derajat kesehtan seseorang.
b. Memelihara kebersihan diri seseorang.
c. Memperbaiki personal hygiene yang kurang.
d. Pencegahan penyakit.
e. Meningkatkan percaya diri seseorang.
f. Menciptakan keindahan.
1.1.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi personal hygiene
Menurut [ CITATION War10 \l 1057 ] faktor-faktor yang
mempengaruhi personal hygiene adalah:
a. Body image, yaitu gambaran individu terhadap dirinya yang
mempengaruhi kebersihan diri misalnya dengan adanya perubahan fisik
sehingga individu tidak peduli dengan kebersihan dirinya.
b. Praktik sosial, yaitu pada anak – anak selalu dimanja dalam kebersihan
diri, maka kemungkinan akan terjadi perubahan pola personal hygiene.
c. Status sosial ekonomi, yaitu personal hygiene memerlukan alat dan
bahan seperti sabun, pasta gigi, sikat gigi, sampo, alat mandi yang
semuanya memerlukan uang untuk menyediakannya.
d. Pengetahuan, yaitu pengetahuan mengenai personal hygiene sangat
penting karena pengetahuan yang baik dapat meningkatkan kesehatan.
Misalnya pada pasien penderita diabetes mellitus ia harus menjaga
kebersihan kakinya.
e. Budaya, yaitu pada sebagian masyarakat jika individu sakit tertentu
tidak boleh mandi.
f. Kebiasaan seseorang, yaitu ada kebiasaan orang yang menggunakan
produk tertentu dalam perawatan diri seperti penggunaan sabun, sampo
dan lain – lain.
g. Kondisi fisik atau psikis, yaitu pada keadaan tertentu atau sakit
kemampuan untuk merawat diri berkurang dan perlu bantuan untuk
melakukannya.

1.2 Etiologi
Menurut [ CITATION Ren13 \l 1057 ] ada dua faktor yaitu :
a. Faktor predisposisi
1) Perkembangan
Keluarga terlalu melindungi dan memanjakan klien sehingga
perkembangan inisiatif terganggu
2) Biologis
Penyakit kronis yang menyebabkan klien tidak mampu melakukan
perawatan diri
3) Sosial
Kurang dukungan dari latihan kemampuan perawatan diri
lingkungannya. Situasi lingkungan mempengaruhi kemampuan dalam
perawatan diri
4) Kemampuan realitas turun
Klien dengan gangguan jiwa dengan kemampuan realitas yang kurang,
menyebabakan ketidakpedulian dirinya dan lingkungan termasuk
perawatan diri.
b. Faktor peresipitasi
Stresor pencetus pada umumnya mencakup kejadian kehidupan yang
penuh stress seperti kehilangan, yang mempengaruhi kemampuan
individu untuk berhubungan dengan orang lain dan menyebabkan
ansietas. Stressor pencetus dapat dikelomppokkan dalam kategori :
1) Stressor sosiokultural
Merupakan stress yang dapat ditimbulkan oleh menurunnya stabilitas
unit keluarga dan berpisah dari orang lain yang berarti dalam
kehidupannya.
2) Stressor psikologik
Ansietas berat yang berkepanjangan terjadi bersamaan dengan
keterbatasan kemampuan untuk mengatasinya.

1.3 Tanda dan Gejala


Menurut Departemen [ CITATION Moo08 \l 1057 ], tanda dan gejala
individu dengan kurang perawatan diri adalah :
a. Fisik
1) Badan bau dan pakaian kotor
2) Rambut dan kulit kotor
3) Kuku panjang dan kotor
4) Gigi kotor disertai mulut bau
5) Penampilan tidak rapi
b. Psikologis
1) Malas dan tidak ada inisiatif
2) Menarik diri atau isolasi diri
3) Merasa tak berdaya , rendah diri dan merasa hina
c. Sosial
1) Interaksi kurang
2) Kegiatan kurang
3) Tidak mampu berperilaku sesuai norma
4) Cara makan tidak teratur, buang air besar dan buang air kecil di
sembarangtempat, gosok gigi dan mandi tidak mampu mandiri.
1.4 Komplikasi Personal Hygiene
Komplikasi yang akan timbul jika personal hygiene kurang adalah
[ CITATION War10 \l 1057 ] :
a. Dampak fisik, yaitu gangguan fisik yang terjadi karena adanya
gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak terpeliharanya
kebersihan perorangan dengan baik, adalah gangguan yang sering terjadi
adalah gangguan integritas kulit, gangguan membran mukosa mulut,
infeksi pada mata dan telinga dan gangguan fisik pada kuku.
b. Dampak psikososial, yaitu masalah-masalah sosial yang berhubungan
dengan personal hygiene adalah gangguan kebutuhan rasa nyaman,
aktualisasi diri dan gangguan interaksi sosial.

1.5 Penatalaksanaan Personal Hygiene


Penatalaksanaan personal hygiene diperlukan untuk kenyamanan
individu, keamanan dan kesehatan [ CITATION Pot08 \l 1057 ]. Personal
hygiene meliputi :
a. Kebersihan Kulit
Kebersihan kulit merupakan cerminan kesehatan yang paling pertama
memberikan kesan. Oleh karena itu perlu memelihara kulit sebaik-
baiknya. Pemeliharaan kesehatan kulit tidak dapat terlepas dari
kebersihan lingkungan, makanan yang dimakan serta kebiasaan hidup
sehari-hari. Dalam memelihara kebersihan kulit kebiasaan-kebiasaan yang
sehat harus selalu diperhatikan adalah menggunakan barang-barang
keperluan sehari-hari milik sendiri, mandi minimal 2 kali sehari, mandi
memakai sabun, menjaga kebersihan pakaian, makan yang bergizi
terutama banyak sayur dan buah, dan menjaga kebersihan lingkungan.
b. Kebersihan Rambut
Rambut yang terpelihara dengan baik akan membuat bersih dan indah
sehingga akan menimbulkan kesan bersih dan tidak berbau. Dengan
selalu memelihara kebersihan rambut dan kulit kepala, maka perlu
memperhatikan kebersihan rambut dengan mencuci rambut sekurang-
kurangnya 2 kali seminggu, mencuci rambut memakai sampo/bahan
pencuci rambut lainnya, dan sebaiknya menggunakan alat-alat
pemeliharaan rambut sendiri.
c. Kebersihan Gigi
Menggosok gigi dengan teratur dan baik akan menguatkan dan
membersihkan gigi sehingga terlihat bersih. Hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam menjaga kesehatan gigi adalah menggosok gigi secara
benar dan teratur dianjurkan setiap sehabis makan, memakai sikat gigi
sendiri, menghindari makan-makanan yang merusak gigi, membiasakan
makan buah-buahan yang menyehatkan gigi dan memeriksa gigi secara
teratur.
d. Kebersihan Telinga
Hal yang diperhatikan dalam kebersihan telinga adalah membersihkan
telinga secara teratur, dan tidak mengorek-ngorek telinga dengan benda
tajam.
e. Kebersihan Tangan, Kaki, dan Kuku
Seperti halnya kulit, tangan kaki, dan kuku harus dipelihara dan ini tidak
terlepas dari kebersihan lingkungan sekitar dan kebiasaan hidup sehari-
hari. Tangan,kaki, dan kuku yang bersih menghindarkan kita dari berbagai
penyakit. Kuku dantangan yang kotor dapat menyebabkan bahaya
kontaminasi dan menimbulkan penyakit-penyakit tertentu. Untuk
menghindari bahaya kontaminasi maka harus membersihkan tangan
sebelum makan, memotong kuku secara teratur, membersihkan
lingkungan, dan mencuci kaki sebelum tidur.

1.6 Konsep Keperawatan


1.6.1 Pengkajian
Tahap pengkajian dalam proses keperawatan merupakan proses
dinamis yang terorganisasi dan meliputi tiga aktivitas dasar yaitu,
mengumpulkan data secara sistematis, memilah dan mengatur kembali
data dan mendokumentasikan data [ CITATION Ren13 \l 1057 ]
Menurut Tarwoto dan [ CITATION Ren13 \l 1057 ], pemeriksaan
fisik yang perlu dilakukan pada masalah personal hygiene adalah :
a. Rambut
1) Keadaan kesuburan rambut
2) Keadaan rambut yang mudah rontok
3) Keadaan rambut yang kusam
b. Kepala
1) Botak atau alopesia
2) Ketombe
3) Berkutu
4) Adakah eritema
5) Kebersihan
c. Mata
1) Apakah sclera ikterika
2) Apakah konjugtiva pucat
3) Kebersihan mata
4) Apakah gatal atau mata merah
d. Hidung
1) Adakah pilek
2) Adakah alergi
3) Adakah perdarahan
4) Adakah perubahan penciuman
5) Kebersihan hidung
6) Bagaimana membrane mukosa
7) Adakah septum deviasi
e. Mulut
1) Keadaan mukosa mulut
2) Kelembapannya
3) Adakah lesi
4) Kebersihannya
f. Gigi
1) Adakah karang gigi
2) Kelengkapan gigi
3) Pertumbuhan gigi
4) Kebersihan
g. Kuku tangan dan kaki
1) Bentuknya bagaimana
2) Warnanya
3) Adakah lesi
h. Tubuh secara umum
1) Kebersihan
2) Normal
3) Postur tubuh
1.6.2 Diagnosa Keperawatan
a. Defisit perawatan diri : mandi
b. Defisit perawatan diri : berpakaian
c. Defisit perawatan diri : makan
1.6.3 Perencanaan

No Diagnosa NOC NIC


1 Defisit Tujuan: Bantuan perawatan diri :
Setelah dilakukan asuhan keperawatan
perawatan diri : mandi (1801)
2x24 jam defisit perawatan diri: mandi Aktivitas :
mandi (00108)
1. Monitor integritas
dapat teratasi dengan kriteria hasil :
Status Perawatan Diri (0313) kulit pasien.
2. Bantu memfasilitasi
Kode Indikator S.A S.T
031301 Mandi sendiri 1 5 peralatan mandi
031305 Mempertahankan 1 5 pasien seperti : air
kebersihan diri hangat, waslap,
Keterangan :
1: sangat terganggu (tergantung secara sabun, sampo, dll.
3. Promosikan tentang
total)
2: banyak terganggu (dibantu oleh orang aktivitas perawatan
lain dan alat) diri.
3: cukup terganggu (dibantu dengan 4. Dukung keluarga
orang lain) untuk berpartisipasi
4: sedikit terganggu (dibantu dengan alat) dalam ritual
5: tidak terganggu (mandiri)
kebersihan.
5. Edukasikan kepada
keluarga agar selalu
menyeka pasien
sehari 2 kali pagi dan
sore
2 Defisit Tujuan: Bantuan perawatan diri :
Setelah dilakukan asuhan keperawatan
perawatan diri : berpakaian (1802)
2x24 jam defisit perawatan diri: Aktivitas :
berpakaian
1. Pertimbangkan
berpakaian dapat teratasi dengan kriteria
(00109)
budaya pasien saat
hasil :
Status Perawatan Diri (0313) mempromosikan
Kode Indikator S.A S.T aktivitas perawatan
031302 Berpakaian sendiri 1 5 diri.
Keterangan :
1: sangat terganggu (tergantung secara 2. Sediakan pakaian
total) pribadi, secara tepat.
2: banyak terganggu (dibantu oleh orang 3. Bersedia memberikan
lain dan alat) bantuan dalam
3: cukup terganggu (dibantu dengan
berpakaian, sesuai
orang lain)
kebutuhan.
4: sedikit terganggu (dibantu dengan alat)
4. Informasikan pasien
5: tidak terganggu (mandiri)
mengenai
ketersediaan pilihan
pakaian.
5. Minta bantuan
keluarga untuk
berpatisipasi dalam
ritual kebersihan.
3 Defisit Tujuan: Bantuan perawatan diri :
Setelah dilakukan asuhan keperawatan
perawatan diri : pemberian makan (1803)
2x24 jam deficit perawatan diri: makan Aktivitas:
makan (000102)
dapat teratasi dengan kriteria hasil :
1. Monitor kemampuan
Status Perawatan Diri (0313)
pasien untuk
Kode Indikator S.A S.T
031303 Menyiapkan 1 5 menelan.
2. Identifikasi diet yang
makanan dan
disarankan.
minuman untuk 3. Sediakan makanan
makan dan minuman yang
031304 Makan sendiri 1 5
Keterangan : disukai, dengan tepat.
1: sangat terganggu (tergantung secara 4. Ajarkan pasien
total) mengenai cara makan
2: banyak terganggu (dibantu oleh orang yang tepat.
lain dan alat) 5. Kolaborasi dengan
3: cukup terganggu (dibantu dengan ahli gizi mengenai
orang lain) diet pasien.
4: sedikit terganggu (dibantu dengan alat)
5: tidak terganggu (mandiri)
Daftar pustaka

Moorhead & Sue dkk. (2008). Nursing outcomes classification. jakarta: edisi ke lima.
Elzevier : Mocomedia.

NANDA. (2015). Diagnosis keperawatan. jakata: EGC.

Potter and Perry. (2008). Buku ajar fundamental keperawatan : konsep, proses dan
praktik, edisi 4. volume 1. jakarta: EGC.

Rendy, M. C. (2013). buku saku keterampilan keperawatan. yogyakarta: Nuha


medika.

Wartonah dkk. (2010). Kebutuhan dasar manusia dan Proses keperawatan. Jakarta:
Selemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai