HEMOROID Hemoroid atau disebut juga dengan Yaitu wasir yang muncul di dalam
ambeien atau wasir adalah suatu benjolan yang rectum, biasanya tidak nyeri, tidak disadari,
ada disekitar anus yang didalamnya terdapat
pembuluh darah balik (vena), otot dan jaringan
ikat elastis. Anus sendiri merupakan suatu
muara usus besar berupa lubang tempat
keluarnya kotoran hasil dari pencernaan
makkanan
Klasifikasi Hemoroid:
1. Hemoroid eksterna (di luar)
Yaitu wasir yang timbul pada daerah
ujung anus (dubur). Menimbulkan nyeri,
bengkak dan iritasi (gatal) dan mudah pecah
sehingga terjadi penggumpalan darah
(trombosisi)
BLUD RSUD PALABUHANRATU
2. Hemoroid interna (di dalam)
KABUPATEN SUKABUMI
Pengertian
dapat terjadi perdarahan bila ada iritasi.
Penyebab
- Genetik/ keturunan
- Diare menahun
- Sulit BAB/ Sembelit/ Konstipasi menahun
- Kehamilan ibu hamil yang diakibatkan oleh
hor mon
- Hubungan seks yang tidak lazim
- Hipertensi (darah tinggi), obesitas
- Gaya hidup yang malas (tidak aktif)
- Konsumsi alkohol dan kopi.
- Dehidrasi dan kurang makanan berserat
Tingkatan (Grade Hemoroid):
 Grade I : wasir tidak keluar dari rektum
 Grade II : wasir prolaps (keluar dari
rektum) pada saat mengedan, namun dapat
masuk kembali secara spontan
 Grade III : wasir prolaps saat mengedan,
namun tidak dapat masuk kembali secara
spontan, harus secara manual (didorong
kembali dengan tangan)
 Grade IV : wasir mengalami prolaps
namun tidak dapat dimasukkan kembali

Bagaimana Mengobatinya??
1. Terapi Farmakologis (obat-
obatan)Bertujuan memperbaiki defekasi
(pengeluaran BAB) dan meredakan atau
menghilangkan keluhan dan gejala. Obat-
obat farmakologis hemoroid dapat dibagi
atas empat macam, yaitu:
 Obat yang memperbaiki
defekasiSuplemen serat dan pelicin tinja.
contoh.: Vegeta, Mulax, Metamucil,
Mucofalk. Pencahar: dulcolax.
 Obat simptomatik: Bertujuan untuk
menghilangkan atau mengurangi keluhan
rasa gatal, nyeri, atau kerusakan kulit di
daerah anus. Jenis sediaan misalnya
Anusol, Boraginol N/S dan Faktu.
 Obat penghenti perdarahan
 Perdarahan menandakan adanya luka
pada dinding anus atau pecahnya vena
hemoroid yang dindingnya tipis. Contoh
obat: Psyllium, citrus bioflavanoida .  Minum obat sesuai anjuran dokter
 Obat penyembuh dan pencegah
serangan Menggunakan Ardium 500
mg dan plasebo 3×2 tablet selama 4
hari, lalu 2×2 tablet selama 3 hari.
2. Terapi Non-Farmakologis
Bertujuan untuk mencegah perburukan
penyakit dengan cara memperbaiki defekasi.
 Perbaikan pola makan dan minum 2L/hari
 Perbaikan defekasi disebut Bowel
Management Program (BMP) yang terdiri
atas makan sayur, buah, cairan, pelicin
feses.
 Kebersihan lokal dengan cara merendam
anus dalam air selama 10-15 menit, 2-4
kali sehari.
Bagaimana cara mencegahnya :
 Olah raga secara teratur (ex.: berjalan)
 Makan makanan berserat
 Hindari terlalu banyak duduk
 Jangan merokok, minum kopi, minuman
beralkohol
 Hindari hubunga seks yang tidak wajar
 Minum air yang cukup
 Jangan menahan kencing dan berak
 Jangan menggaruk dubur secara
berlebihan
 Jangan mengejan berlebihan
 Hindari sembelit/ konstipasi
 Duduk berendam pada air hangat