Anda di halaman 1dari 11

Unggahan gue (rochimi)

Beranda ▼

Rabu, 03 Oktober 2012

Grading dan Stasiun Loading Ramp..


Grading dan Stasiun Loading Ramp

2.1.1        Grading TBS

Grading dilaksanakan di Lantai Loading Ramp yang terbagi menjadi dua Line, yaitu Line A

dan Line B. Masing-masing dari Line memiliki kapasitas yang berbeda, Line A memiliki

kapasitas normal 700 ton dan Line B memiliki kapasitas normal 800 ton – 900 ton. Tiap

Line mempunyai 5 (lima) group pekerja, tiap group nya terdiri dari 1 orang pencatat dan 2

orang grading. Waktu penerimaan TBS di Pabrik ditentukan sampai dengan waktu yang

ditentukan oleh pabrik.

Gambar 2.1

Fungsi dari grading dalah :

1.      Mengetahui kualitas dari buah masuk

2.      Menginformasikan kembali ke estate agar melakukan perbaikan.

CARA MENG-GREADING DI LAPANGAN

A.    TANDAN BUAH SEGAR INTI


-          Semua isi satu truk dibuang di lantai, dipisahkan sesuai dengan kriteria

masing-masing dan dihitung jumlahnya pengelompokkan di lapangan

greading 10 janjang di setiap tempat (memudahkan menghitung).

-          Kemudian ditulis ke blanko form greading tiap pagi oleh mandor greading

untuk tentukan presentase Tandan Buah Segar setiap kriteria.

B.     TANDAN BUAH SEGAR LUAR

1/3 bagian dari isi bak dibuang di lantai dan dipisahkan sesuai dengan kriteria

masing-masing kemudian dihitung oleh krani khusus dari Tandan Buah Segar

luar.

Pemeriksaan Fisik Buah

Buah yang masuk ke dalam pabrik terdiri dari 3 jenis buah, yaitu buah inti, buah plasma,

dan buah pekarangan. Buah plasma terbagi menjadi lima bagian (SP) tergantung dari

mana buah plasma tersebut datang. SP adalah sebutan untuk tiap KUD yang mengirimkan

buah ke pabrik. Terdapat lima SP yang masuk kedalam data PKS Rama-Rama Mill, salah-

satunya SP1 Makmur Lestari. Sedangkan buah pekarangan terbagi menjadi dua bagian

sesuai dengan nama pendor yang mempunyai surat pengantar buah resmi ke pabrik.

Kedua nama pendor tersebut adalah  KHSX dan BLGX. Pemeriksaan fisik buah dapat

dilakukan dengan cara sebagai berikut:

ü  TBS dibongkar terpisah dari TBS lainnya yang telah ada di Loading Ramp.

ü  Ditentukan Jumlah buah yang diperiksa di Loading Ramp, bisa didapat 100%

atau sebagian saja, minimal 10% dari TBS yang diangkut.

ü  Buah dipilih sesuai kriteria matang panen yang ditetapkan dan juga dihitung

jumlah total janjang seluruhnya.

ü  Sampah dan kotoran dari satu truck diperhitungkan keseluruhannya.

Pencatatan hasil pemeriksaan Fisik Buah meliputi buah mentah, buah sakit, buah kurang

matang, buah terlalu matang, buah keras, buah sakit, janjang panjang, dan sampah.

Perhitungan Grading

ü  Hasil pencatatan dilapangan, dimasukkan ke dalam Laporan /Form Grading,

dengan menghitung persentasenya. dengan rumus :

Misalkan buah mentah :


% buah mentah x 100% = jumlah janjang buah : jumlah total panjang

Ø Alat-alat yang digunakan pada saat grading:

1.      Tojok

2.      Skop

Ø Kriteria TBS

1.      Inti
Buah inti memiliki kriteria grading sebagai berikut :

a.       Buah mentah

Buah mentah memiliki ciri-ciri warna buah masih pucat dan brondolan lebih

kecil dari tiga berondolan pejanjang.

b.      Buah kurang matang

Berondolan lepas lebih besar dari 3 (tiga) berondolan tapi belum mencapai

standar minimum (1 kg terdapat 2 berondol lepas).

c.       Buah matang

Berondolan lepas mencapai standar minimum (1 kg ada 2 berondolan) sampai

50% berondol lepas dari total berondolan perjanjang.

d.      Buah terlalu matang

Meiliki ciri-ciri 50% - 75 % berondolan lepas dari janjangan.

e.       Buah keras (hard bunch)

Memiliki ciri-ciri ujung berondolan berwarna hitam dan pecah-pecah

(terbelah empat).

f.       Buah sakit (parthenocarpic)

Memiliki ciri-ciri terdapat 50% berondolan kecil-kecil (buah cengkeh)

perjanjang.

g.      Tangkai panjang

Panjang tangkai janjangan memiliki batas maksimum 2,5 cm dari pangkal

buah.

2.      Plasma (buah luar)

Buah inti memiliki kriteria grading sebagai berikut :

a.       Buah mentah


Apabila brondolan lepas dari janjangan kurang atau sama dengan 10

brondolan.

b.      Buah peram

Ditandai tangkai janjang keriput, buah lembek, dan berwarna kehitam-

hitaman.

c.       Buah sakit (parthenocarpic)

75% dari total brondolan tidak mempunyai nut.

d.      Buah keras (hard bunch)

Ditandai pecah-pecah diseluruh permukaan brondolan.

e.       Buah busuk

f.       Buah kecil

Berat janjang kurang dari 6 kilogram

g.      Janjang kosong

Apabila >75% brondolan lepas dari janjangan.

h.      Tangkai panjang

Panjang maksimal tangkai dari pangkal buah adalah 2,5 cm.

i.        Sampah

Meliputi pasir, serpihan potongan tangkai buah, karung dan batu.

3.      Buah Pekarangan

a)      Buah matang : apabila daging buah dari brondolan berwarna orange.

b)      Buah mentah : apabila daging buah berwarna kuning pucat.

c)      Buah kecil : berat buah kurang dari 8 kg.

d)     Buah sakit : apabila 75% dari total brondolan tidak meiliki Nut.

e)      Hard bunch : apabila brondolan berwarna hitam dan ujung brondolan pecah-

pecah.

f)       Tangkai panjang : apabila panjang tangkai buah lebih dari 2,5 cm dari

pangkal buah.

g)      Sampah : pasir, batu, karung dan serpihan bekas potongan tangkai buah.
Apabila dalam proses grading buah plasma ditemukan  salah satu atau beberapa

kriteria dari kesembilan kriteria diatas, maka supir truk akan dikenakan denda

sebagai berikut :

a.       Buah intensif

o   Buah mentah dan buah peram dikenakan denda 30% dari berat janjang

rata-rata (BJR).

o   Buah kecil dan janjang kosong dipulangkan.

o   Buah sakit dan buah keras tidak dikenakan denda.

o   Tangkai panjang didenda 1% dari BJR

o   Sampah dan buah busuk didenda 2 kali berat sampah.

b.      Non intensif

Buah mentah, buah peram, janjang kosong, dan buah kecil dipulangkan.

2.1.1        Loading Ramp

Loading Ramp merupakan rangkaian proses awal dari pengolahan kelapa sawit sebelum

memasuki proses selanjutnya. Stasiun Loading Ramp berfungsi sebagai tempat

penampungan sementara TBS sebelum dimasukkan ke dalam lori buah (Fruit cages).  Di

Pabrik Kelapa Sawit Rama-Rama dan KCP, Loading Ramp terbagi menjadi dua Line, yaitu

Line A dan Line B. Masing-masing Line mempunyai kapasitas untuk menampung TBS

berbeda, Line A mempunyai kapasitas normal 700 ton buah kelapa sawit, sedangkan Line

B mempunyai kapasitas normal 800-900 ton kelapa sawit. Line A dan Line B masing-

masing terdiri dari 12 pintu dengan kapasitas tampung maksimal tiap pintu 20 ton.

Prinsip FIFO

Pada stasiun Loading Ramp, Rama-Rama Mill dan KCP mempunyai prinsip kerja First In

Firs Out (FIFO). FIFO adalah  prinsip kerja yang mengutamakan TBS yang terlebih dahulu

ada untuk segera di olah. Hal ini dilakukan karena jumlah TBS yang tidak henti-hentinya

masuk kedalam pabrik.

Fungsi FIFO : Meminimalkan kenaikan asam lemak bebas (FFA). Menurut teori kenaikan

FFA dari pohon sawit sampai ke lori, tahapan kenaikan FFA sudah mencapai lebih kurang

1,85 %, sedangkan standar FFA = 3,00 %.


Tujuan stasiun Loading Ramp adalah :

ü   Mengatur pengisian, kapasitas dan parkir lori di St. Sterilizer

ü   Meminimalkan oil loss di Loading Ramp

ü  Meminimalkan FFA CPO

PERALATAN DAN MESIN-MESIN

-          Hydraulic Control System/Gear Box Sistem.

-          Pintu Loading Ramp.

-          Handle pengontrol buka-tutup pintu.

-          Hydraulic Ramp.

-          Pipa-pipa dan selang Hydraulic.

-          Lori rebusan.

-          Wire Rope.

-          Hook

-          Capstan

-          Transfer Carriage.

2.1.1.1  FFB Hopper

            FFB Hopper merupakan tempat penampungan TBS sementara sebelum diisi ke FFB

Discharge Conveyor. Konstruksi dari FFB Hopper memiliki bidang miring dengan sudut 25-
30 derajat dan dipasang Bottom Plate setebal 8 mm. Di samping itu FFB Hopper dilengkapi

dengan Pintu Loading Ramp yang digerakkan oleh Hydraulic Control System, dan untuk
buka-tutup pintu tersebut menggunakan Handle Pengontrol yang terpadu dengan

Hydraulic Power Pack.


Di Rama-Rama Mill terdapat 2 line FFB Hopper, dimana masing-masing line terdiri dari 12

pintu Loading Ramp. Setiap pintu memilki kapasitas ideal 20 ton. Jadi untuk 2 line FFB
Hopper dapat dihitung secara matematis sebagai berikut :

Spesifikasi FFB Hopper :


§  Bottom Plate 8 mm

§  Kapasitas 15 Ton/Pintu

§  Kemiringan 30 º

Pengoperasian
Langkah-langkah dalam mengoperasikan Loading Ramp adalah sebagai berikut:

1.      Siapkan lori kosong dibawah pintu Loading Ramp


2.      Masukan TBS yang terlebih dahulu ada di Hoper ke lori

3.      Ratakan TBS yang ada di lori agar kapasitas lori tercapai
4.      Masukan kembali TBS yang jatuh keluar lori ke lori lagi

5.      Masukan segera brondolan yang berjatuhan ke lantai ke lori


6.      Parkirkan lori ke depan Sterilizer sesuai kebutuhan Sterilizer (7 lori untuk 1 unit

Sterilizer)
7.      Operator St. Loading Ramp harus selalu berkoordinasi dengan Operator St.

Sterilizer
Permasalahan dan Kendala

Dalam stasiun loading ramp terdapat beberapa masalah dan kendala kerja, diantaranya
adalah:

a.       Wire rope (seling) putus


Disebabkan karena beban lori yang di tarik terlalu berat, roda lori tidak

berputar/selip, panjang tali, jenis gulungan seling pada capstan, sambungan


antar rel yang tidak rata, dan kecepatan perputaran capstan saat menggulung

seling. Hal tersebut dapat diatasai dengan cara memperhatikan berat normal lori
yang akan ditarik, memberikan pelumas pada rel roda gigi, dan juga

memperhatikan bentuk gulungan saat mengoperasikan capstan.


b.      Lori rusak

Hal ini disebabkan karena penggantian lori tidak dilakukan karena umur lori
yang sudah tua.

c.       Minyak menetes dari pintu loading ramp


Hal ini terjadi karena buah banyak menumpuk satsiun loading ramp dan terlalu

lama dibiarkan, sehingga buah yang berada paling bawah mendapatkan tekanan
dari buah yang berada diatasnya. Permasalahan ini dapat diatasi dengan cara

menerapkan sitem FIFO (First In First Out), sehingga tidak terjadi penumpukan
buah terlalu lama.

d.      Berondolan berjatuhan


Brondolan berjatuhan kerap terjadi pada saat pengisian buah kelapa sawit

kedalam lori dari pintu  ramp, hal ini disebabkan karena pintu ramp
menempatkan system hidrolik diatas sehingga menyebabkan brondolan

berjatuhan.
e.       Buah tidak dapat keluar dari pintu

Karena terjadi tumpukan yang begitu banyak didepan pintu mengakibatkan


buah menjadi tertekan dan susah keluar, biasanya kalau terjadi hal seperti ini

maka buah dibantu keluar secara manual yaitu dengan cara mengkaitkan buah
dengan alat tradisional (eggrek).

f.       Pintu selip


Pintu selip terjadi karena pintu tidak pernah diberi pelumas. Solusinya dengan

cara perawatan secara rutin.

Safety dalam stasiun Loading Ramp


Keselamatan dan kesehatan kerja adalah hal yang sangat perlu diperhatikan,

oleh sebab itu perlu adanya pengaman agar keselamatan dan kesehatan pekerja
tetap terjaga. Dalam stasiun loading ramp, ada 3 (tiga) safety yang paling utama,

yaitu:
a.       Helm keselamatan

b.      Alat pelindung tangan


c.       Sepatu kerja

gambar-gambar gue di t4 penggradingan nih,,


Terima Kasih ea udah mealwat ke blog aku..
Hidup Industri Kelapa Sawit di Indonesia.....

rochimi di 01.02

Berbagi

1 komentar:

Unknown 20 Mei 2019 19.28


Terima kasih bang.. Abang masih hidup?
Balas

Masukkan komentar Anda...

Beri komentar sebagai: frenkybutarb Logout

Publikasikan Pratinjau Beri tahu saya

‹ Beranda ›
Lihat versi web
Diberdayakan oleh Blogger.

About me
rochimi
bekerja untuk meraih masa depan yang cerah :D
Lihat profil lengkapku

Anda mungkin juga menyukai