Beranda ▼
Grading dilaksanakan di Lantai Loading Ramp yang terbagi menjadi dua Line, yaitu Line A
dan Line B. Masing-masing dari Line memiliki kapasitas yang berbeda, Line A memiliki
kapasitas normal 700 ton dan Line B memiliki kapasitas normal 800 ton – 900 ton. Tiap
Line mempunyai 5 (lima) group pekerja, tiap group nya terdiri dari 1 orang pencatat dan 2
orang grading. Waktu penerimaan TBS di Pabrik ditentukan sampai dengan waktu yang
Gambar 2.1
- Kemudian ditulis ke blanko form greading tiap pagi oleh mandor greading
1/3 bagian dari isi bak dibuang di lantai dan dipisahkan sesuai dengan kriteria
masing-masing kemudian dihitung oleh krani khusus dari Tandan Buah Segar
luar.
Buah yang masuk ke dalam pabrik terdiri dari 3 jenis buah, yaitu buah inti, buah plasma,
dan buah pekarangan. Buah plasma terbagi menjadi lima bagian (SP) tergantung dari
mana buah plasma tersebut datang. SP adalah sebutan untuk tiap KUD yang mengirimkan
buah ke pabrik. Terdapat lima SP yang masuk kedalam data PKS Rama-Rama Mill, salah-
satunya SP1 Makmur Lestari. Sedangkan buah pekarangan terbagi menjadi dua bagian
sesuai dengan nama pendor yang mempunyai surat pengantar buah resmi ke pabrik.
Kedua nama pendor tersebut adalah KHSX dan BLGX. Pemeriksaan fisik buah dapat
ü TBS dibongkar terpisah dari TBS lainnya yang telah ada di Loading Ramp.
ü Ditentukan Jumlah buah yang diperiksa di Loading Ramp, bisa didapat 100%
ü Buah dipilih sesuai kriteria matang panen yang ditetapkan dan juga dihitung
Pencatatan hasil pemeriksaan Fisik Buah meliputi buah mentah, buah sakit, buah kurang
matang, buah terlalu matang, buah keras, buah sakit, janjang panjang, dan sampah.
Perhitungan Grading
1. Tojok
2. Skop
Ø Kriteria TBS
1. Inti
Buah inti memiliki kriteria grading sebagai berikut :
Buah mentah memiliki ciri-ciri warna buah masih pucat dan brondolan lebih
Berondolan lepas lebih besar dari 3 (tiga) berondolan tapi belum mencapai
(terbelah empat).
perjanjang.
buah.
brondolan.
hitaman.
i. Sampah
a) Buah matang : apabila daging buah dari brondolan berwarna orange.
d) Buah sakit : apabila 75% dari total brondolan tidak meiliki Nut.
e) Hard bunch : apabila brondolan berwarna hitam dan ujung brondolan pecah-
pecah.
f) Tangkai panjang : apabila panjang tangkai buah lebih dari 2,5 cm dari
pangkal buah.
g) Sampah : pasir, batu, karung dan serpihan bekas potongan tangkai buah.
Apabila dalam proses grading buah plasma ditemukan salah satu atau beberapa
kriteria dari kesembilan kriteria diatas, maka supir truk akan dikenakan denda
sebagai berikut :
o Buah mentah dan buah peram dikenakan denda 30% dari berat janjang
rata-rata (BJR).
Buah mentah, buah peram, janjang kosong, dan buah kecil dipulangkan.
Loading Ramp merupakan rangkaian proses awal dari pengolahan kelapa sawit sebelum
penampungan sementara TBS sebelum dimasukkan ke dalam lori buah (Fruit cages). Di
Pabrik Kelapa Sawit Rama-Rama dan KCP, Loading Ramp terbagi menjadi dua Line, yaitu
Line A dan Line B. Masing-masing Line mempunyai kapasitas untuk menampung TBS
berbeda, Line A mempunyai kapasitas normal 700 ton buah kelapa sawit, sedangkan Line
B mempunyai kapasitas normal 800-900 ton kelapa sawit. Line A dan Line B masing-
masing terdiri dari 12 pintu dengan kapasitas tampung maksimal tiap pintu 20 ton.
Prinsip FIFO
Pada stasiun Loading Ramp, Rama-Rama Mill dan KCP mempunyai prinsip kerja First In
Firs Out (FIFO). FIFO adalah prinsip kerja yang mengutamakan TBS yang terlebih dahulu
ada untuk segera di olah. Hal ini dilakukan karena jumlah TBS yang tidak henti-hentinya
Fungsi FIFO : Meminimalkan kenaikan asam lemak bebas (FFA). Menurut teori kenaikan
FFA dari pohon sawit sampai ke lori, tahapan kenaikan FFA sudah mencapai lebih kurang
- Hook
- Capstan
FFB Hopper merupakan tempat penampungan TBS sementara sebelum diisi ke FFB
Discharge Conveyor. Konstruksi dari FFB Hopper memiliki bidang miring dengan sudut 25-
30 derajat dan dipasang Bottom Plate setebal 8 mm. Di samping itu FFB Hopper dilengkapi
dengan Pintu Loading Ramp yang digerakkan oleh Hydraulic Control System, dan untuk
buka-tutup pintu tersebut menggunakan Handle Pengontrol yang terpadu dengan
pintu Loading Ramp. Setiap pintu memilki kapasitas ideal 20 ton. Jadi untuk 2 line FFB
Hopper dapat dihitung secara matematis sebagai berikut :
§ Kapasitas 15 Ton/Pintu
§ Kemiringan 30 º
Pengoperasian
Langkah-langkah dalam mengoperasikan Loading Ramp adalah sebagai berikut:
3. Ratakan TBS yang ada di lori agar kapasitas lori tercapai
4. Masukan kembali TBS yang jatuh keluar lori ke lori lagi
Sterilizer)
7. Operator St. Loading Ramp harus selalu berkoordinasi dengan Operator St.
Sterilizer
Permasalahan dan Kendala
Dalam stasiun loading ramp terdapat beberapa masalah dan kendala kerja, diantaranya
adalah:
seling. Hal tersebut dapat diatasai dengan cara memperhatikan berat normal lori
yang akan ditarik, memberikan pelumas pada rel roda gigi, dan juga
Hal ini disebabkan karena penggantian lori tidak dilakukan karena umur lori
yang sudah tua.
lama dibiarkan, sehingga buah yang berada paling bawah mendapatkan tekanan
dari buah yang berada diatasnya. Permasalahan ini dapat diatasi dengan cara
menerapkan sitem FIFO (First In First Out), sehingga tidak terjadi penumpukan
buah terlalu lama.
kedalam lori dari pintu ramp, hal ini disebabkan karena pintu ramp
menempatkan system hidrolik diatas sehingga menyebabkan brondolan
berjatuhan.
e. Buah tidak dapat keluar dari pintu
maka buah dibantu keluar secara manual yaitu dengan cara mengkaitkan buah
dengan alat tradisional (eggrek).
oleh sebab itu perlu adanya pengaman agar keselamatan dan kesehatan pekerja
tetap terjaga. Dalam stasiun loading ramp, ada 3 (tiga) safety yang paling utama,
yaitu:
a. Helm keselamatan
rochimi di 01.02
Berbagi
1 komentar:
‹ Beranda ›
Lihat versi web
Diberdayakan oleh Blogger.
About me
rochimi
bekerja untuk meraih masa depan yang cerah :D
Lihat profil lengkapku