Anda di halaman 1dari 6

Hubungan Antara Pengetahuan Tentang Pendidikan Kesehatan Dengan Perilaku Sehat Siswa

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN


PERILAKU SEHAT SISWA
Liana Oktavia Aryawati*, Juanita Dolores Hasiane Nasution
S1 Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi, Fakultas Ilmu Olahraga
Universitas Negeri Surabaya
*e-mail: lianaaryawati@mhs.unesa.ac.id

Abstrak

Pendidikan kesehatan merupakan suatu proses perubahan diri seseorang untuk mencapai derajat sehat.
Pendidikan kesehatan bertujuan mengubah perilaku yang tidak sehat menjadi sehat baik pada individu,
kelompok, dan masyarakat. Siswa yang berperan sebagai subjek dalam pembelajaran pendidikan
kesehatan diharapkan mampu menerapkan hidupan sehat dalam kehidupan sehari-hari. Tanggung jawab
kesehatan seseorang dapat dilihat melalui kebiasaan perilaku siswa pada kehidupan sehari-hari. Dengan
adanya pendidikan kesehatan yang terintregasi dengan mata pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga Dan
Kesehatan guru sebagai pendidik seharusnya mampu mewujudkan perubahan perilaku siswa yang
memiliki tanggung jawab terhadap kesehatan diri siswa sendiri. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui hubungan pengetahuan tentang pendidikan kesehatan dengan perilaku sehat siswa. Jenis
penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain korelasional. Populasi dalam penelitian
ini adalah siswa kelas XI SMA Negeri 4 Blitar, sedangkan sampel yang digunakan adalah 60 siswa yang
diambil menggunakan cluster random sampling. Dalam penelitian ini yang menjadi sampel adalah XI
IPS 4 dan XI IPA 3. Dari hasil penelitian pengetahuan tentang pendidikan kesehatan yang dimiliki siswa
menunjukan keseluruhan pengetahuan tentang pendidikan kesehatan yang dimiliki siswa sudah baik.
Sedangkan secara keseluruhan perilaku sehat siswa sudah sangat baik. Analisis korelasi diperoleh hasil
nilai signifikan = 0,016 sehingga ada hubungan antara pengetahuan tentang pendidikan kesehatan dengan
perilaku sehat siswa.

Kata Kunci: Pengetahuan pendidikan kesehatan, perilaku sehat.

Abstract

Health education is one of the process to get healthier life. Its aims is to change the unhealthy behaviour
into the healthy one for the individual, group, and society. Students as the subject in learning health
education are expected to apply this healthy life in everyday life. A person health’s responsibility could
be seen from their habits. Through the health education that is integrated with the subject of Physical
Education Sport and Health, teachers as the educators should be able to create the responsibility of
healthy life in student’s behaviour. The aims from this research is to analyse the correlation between
health education and student’s. This research uses quantitative method with correlational design. The
subject in this research were the students from grade IX SMA Negeri 4 Blitar, with 6 students as the
sample in this study who were taken using cluster random sampling. Students form grade IX IPS 4 and IX
IPS 3 are the main sample in this study. In Conclusion, the knowledge about health education that owned
by students is good. While the overall behaviour of healthy students is very good. Correlation analysis
result of significance value are 0,016 so there is relation between knowledge about health education with
student healthy behaviour.

Key word: Health education, healthy behaviour

http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal-pendidikan-jasmani/issue/archive 453
Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, Volume 06 Nomor 02 Tahun 2018, Hal. 453-458

PENDAHULUAN Sekolah merupakan salah satu lembaga yang


Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk berperan dalam pembentukan perilaku siswa, mendukung
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran pertumbuhan, dan perkembangan seorang anak sebelum
agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi nantinya siswa akan berinteraksi dengan masyarakat,
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, sebab di sekolah anak dapat mempelajari berbagai
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, pengetahuan termasuk pendidikan kesehatan. Pendidikan
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, yang diperoleh dari sekolah diharapkan mampu
bangsa dan Negara (Helmawati, 2014). Pendidikan mengubah perilaku siswa menjadi perilaku sehat dan
kesehatan merupakan sebuah proses belajar mengajar mampu mencegah perilaku tidak sehat siswa. Anak usia
dalam bidang kesehatan sebagai upaya untuk sekolah berada di dalam sebuah periode ketika anak-anak
mempertahankan dan meningkatkan kesehatan. Tujuan dianggap mulai bertanggung jawab atas perilakunya
pendidikan kesehatan adalah mengubah perilaku yang sendiri dalam hubungannya dengan orang tua, teman
tidak sehat menjadi perilaku sehat baik pada individu, sebaya, dan orang lain. Perkembangan anak usia sekolah
kelompok, dan masyarakat. Menurut Undang-undang cenderung dipengaruhi oleh lingkungan teman-teman
kesehatan No.23 Tahun 1992, tujuan pendidikan sebaya. Semakin mereka mengetahui tentang dampak
kesehatan adalah meningkatkan kemampuan masyarakat perilaku hidup tidak sehat, mereka akan lebih selektif
untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan, memilih mana yang baik dan buruk. Oleh karena itu,
baik fisik, mental, dan sosial, sehingga produktif secara materi pendidikan kesehatan di sekolah harus
ekonomis maupun sosial. Pendidikan kesehatan meliputi dipersiapkan dengan baik, baik penyampaian materi
semua program kesehatan baik pemberantasan penyakit maupun sarana prasarana yang menunjang, juga adanya
menular, sanitasi lingkungan, gizi, pelayanan kesehatan guru yang berkompetensi terhadap pendidikan kesehatan,
maupun program kesehatan lainnya. bahan ajar yang cukup, adanya UKS, kantin yang bersih,
Upaya Upaya untuk mempertahankan dan toilet yang bersih dan lain-lain. Pencegahan melalui
meningkatkan kesehatan dapat dilakukan dengan menjaga promosi kesehatan sebaiknya dilaksanakan lebih
pola makan, olahraga teratur, tidak merokok, tidak mendalam di sekolah-sekolah.
minum-minuman keras dan narkoba, mengendalikan stre, Di wilayah Kota Blitar terdapat 4 Sekolah
dan istirahat yang cukup (Notoatmodjo,2009). Dengan Menengah Atas Negeri. Salah satunya merupakan sekolah
adanya pendidikan kesehatan diharapkan anak remaja yang baru didirikan pada tahun 2011-2012 yaitu SMA
dapat tumbuh dan berkembang menjadi lebih baik, Negeri 4 Blitar yang terletak di Jl. Melati No. 49 kec.
sehingga dapat mempertahankan dan meningkatkan Kepanjen Kidul, Blitar, Jawa Timur. Tanah lahan milik
kesehatannya. Namun pada kenyataannya kebiasaan SMA Negeri 4 Blitar sangat luas dan kondisi
hidup tidak sehat masih banyak ditemukan pada anak lingkungannya juga strategis. Sekolah tersebut mulai
remaja yang kurang pemahamannya terhadap resiko yang menerapkan sistem Adiwiyata, seperti yang diketahui
akan terjadi. bahwa sekolah Adiwiyata adalah sekolah yang peduli
Setiap orang dalam hidupnya tidak mungkin lepas terhadap lingkungan yang sehat, dan bersih serta
dari masalah penyakit, apakah penyakit tersebut ringan lingkungan yang indah. Selain itu juga menerapkan kantin
atau berat. Dalam Undang-Undang Kesehatan No. 23 sehat untuk menjaga makanan yang dikonsumsi siswa
Tahun 1992, disebutkan bahwa kesehatan adalah keadaan pada saat di sekolah. Penataan bangunan sekolah dan
sejahtera dari badan jiwa dan sosial yang memungkinkan kelas tertata dengan rapi, kelas terbagi menjadi 3 lantai
setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. yaitu, lantai 1 untuk kelas XII, lantai 2 untuk kelas XI,
Masih banyak anak remaja yang kurang begitu paham dan di lantai 3 untuk kelas X. Di SMA Negeri 4 Blitar
mengenai arti penting perilaku hidup sehat khususnya terdapat 2 jurusan yaitu IPS dan IPA. Kondisi bangunan
remaja yang berperilaku menyimpang atau perilaku hidup kelas cukup bagus namun masih dijumpai ruangan-
tidak sehat. Contoh perilaku tidak sehat siswa usia remaja ruangan yang kosong, atap ruangan yang rusak dan bocor,
baik di sekolah dan di masyarakat, yang saat ini masih sampah yang berserakan. Meskipun di depan kelas sudah
dicari solusinya adalah kebiasaan merokok dan kebiasaan disediakan tempat sampah, namun masih ada beberapa
mengkonsumsi narkotika, psikotropika, dan zat adiktif siswa yang membuang sampah secara sembarangan. Pada
lainya. Pada masa sekolah sering terjadi perubahan setiap lantainya tersedia kamar mandi yang perawatannya
perilaku yang menyimpang. Perilaku tersebut sebenarnya masih kurang. Banyak dijumpai kamar mandi yang tidak
dapat diminimalkan dengan cara memberikan layak pakai, banyak sampah berserakan di dalam maupun
pengetahuan tentang kesehatan kepada siswa. di luar kamar mandi. Tidak hanya sampah bekas makanan
ringan, namun banyak juga ditemukan puntung rokok di

454 ISSN :2338-798


Hubungan Antara Pengetahuan Tentang Pendidikan Kesehatan Dengan Perilaku Sehat Siswa

dalam kamar mandi. Hal itu menggambarkan masih sebesar 74.71 untuk variabel pengetahuan tentang
rendahnya kesadaran siswa dengan perilaku hidup sehat. pendidikan kesehatan.
Terkait dengan ancaman kesehatan, peranan c. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh median
sekolah sangat dibutuhkan terutama dalam pendidikan sebesar 79 untuk variabel perilaku sehat siswa dan
kesehatan. Pemberian materi tentang kesehatan median sebesar 90 untuk variabel pengetahuan tentang
diharapkan tepat sasaran dan sesuai dengan kurikulum. pendidikan kesehatan.
Guru mata pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan d. Hasil perhitungan standar deviasi variabel perilaku
Kesehatan kelas XI Sekolah Menengah Atas Negeri 4 sehat siswa sebesar 8.1091 dan standar deviasi variabel
Blitar telah melaksanakan pembelajaran untuk membahas pengetahuan tentang pendidikan kesehatan siswa
materi tentang pencegahan dan penanggulangan bahaya sebesar 12.067.
Narkotika, Psikotropika, dan zat adiktif lainnya serta e. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai
membahas mengenai Seks bebas, HIV/AIDS. minimum sebesar 70 untuk variabel perilaku sehat
Menurut (Notoatmodjo 2011) pengetahuan siswa dan nilai maksimum sebesar 100 untuk variabel
kesehatan akan berpengaruh terhadap perilaku kesehatan, perilaku sehat siswa.
oleh sebab itu, dengan adanya pengetahuan yang didapat f. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai
siswa tentang pendidikan kesehatan di sekolah, minimum sebesar 36 untuk variabel pengetahuan
diharapkan berdampak pada perilaku kesehatannya, tentang pendidikan kesehatan dan nilai maksimum
mengingat betapa pentingnya pengetahuan tentang sebesar 93 untuk variabel pengetahuan tentang
kesehatan terhadap perilaku sehat siswa.Berdasarkan pendidikan kesehatan.
uraian latar belakang di atas maka akan dilakukan g. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh total nilai
penelitian di SMA Negeri 4 Blitar pada kelas XI, dengan sebesar 5336 untuk variabel perilaku sehat siswa dan
judul “Hubungan Antara Pengetahuan Tentang total nilai sebesar 4483 untuk variabel pengetahuan
Pendidikan Kesehatan Dengan Perilaku Sehat Siswa”. tentang pendidikan kesehatan.
Setelah dilakukan deskripsi data kedua variabel,
METODE maka langkah selanjutnya adalah uji normalitas data.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian Pengujian normalitas dilakukan terhadap masing-masing
kuantitatif non-eksperimen dengan desain korelasional. data dengan tujuan mengetahui apakah data tersebut
Menurut Maksum (2012:73) “Desain korelasional adalah berasal dari data yang terdistribusi normal atau tidak.
suatu penelitian yang menghubungkan satu veriabel bebas Untuk mengetahui lebih detail data yang diperoleh pada
dan satu variabel terikat tanpa adanya upaya penelitian ini adalah sebagai berikut.
mempengaruhi variabel tersebut”. Adapun tabel desain 1. Berdasarkan data yang diperoleh melalui soal-soal
korelasional adalah sebagai berikut: pada variabel pengetahuan tentang pendidikan
Tabel 1. Desain Korelasi kesehatan dengan sampel sebanyak 60 siswa kelas
Variabel X Variabel Y XI SMA Negeri 4 Blitar, diperoleh data yang
X1 Y1 dikategorikan sebagai berikut: 21 siswa (35%)
X2 Y2 kategori sangat tinggi, 31 siswa (51.67%) tinggi,
X3 Y3 dan 7 siswa (11.67%) cukup, dan 1 siswa (1.67%)
X4 Y4 rendah.
- - 2. Berdasarkan data yang diperoleh melalui angket
Xn Yn variabel perilaku sehat siswa dengan sampel
Keterangan : sebanyak 60 siswa kelas XI SMA Negeri 4 Blitar,
X : Pengetahuan pendidikan kesehatan diperoleh data yang dapat dikategorikan sebagai
Y : Perilaku hidup sehat berikut: 50 siswa (83.33%) kategori sangat tinggi,
1. Deskripsi Data Hasil Penelitian dan 10 siswa (16.67%) kategori tinggi.
Penelitian ini dimulai dari pengumpulan data Tabel 2. Uji Normalitas Pengetahuan Pendidikan
pengetahuan tentang pendidikan kesehatan siswa dan kesehatan
perilaku sehat siswa diukur menggunakan prosentase skor Variabel Klmogorov- Sig Ket
angket dan soal seperti berikut. Smirnov Z
a. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian
sebanyak 60 siswa. Pengetahuan 1.182 0.122 Normal
b. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh mean sebesar pendidikan kesehatan
88.93 untuk variabel perilaku sehat siswa dan mean

http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal-pendidikan-jasmani/issue/archive 455
Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, Volume 06 Nomor 02 Tahun 2018, Hal. 453-458

Berdasarkan hasil Uji Normalitas dengan K= r² x 100%


menggunakan rumus Kolmogorov-Smirnov Z pengetahuan K= (0,310) ² x 100%
tentang pendidikan kesehatan yang diperoleh nilai Sig K= (0,310) ² x 100%
sebesar 0.122, maka dapat dikatakan data tersebut K= 0,0961 x 100%
terdistribusi normal karena lebih besar dari 0,05. K= 9,61%
Tabel 3. Uji Normalitas Perilaku Sehat Berdasarkan hasil perhitungan di atas, dapat
Variabel Klmogorov- Sig Ket diartikan bahwa pengetahuan tentang pendidikan
Smirnov Z kesehatan berkontribusi sebesar 9,61% terhadap perilaku
sehat siswa kelas XI SMA Negeri 4 Blitar.
Perilaku sehat 1.309 0.065 Normal
siswa B. Pembahasan
Setelah dilakukan analisa pada hasil penelitian,
Berdasarkan hasil Uji Normalitas dengan maka selanjutnya akan dilakukan pembahasan
menggunakan Kolmogorov-Smirnov Z perilaku sehat yang pengetahuan tentang pendidikan kesehatan dan perilaku
diperoleh sig sebesar 0.065, maka dapat dikatakan data sehat siswa kelas XI SMA Negeri 4 Blitar. Analisa data
tersebut terdistribusi normal karena lebih besar dari 0,05. yang dilakukan menunjukan bahwa pengetahuan tentang
Uji Koefisien Korelasi Product Moment pendidikan kesehatan termasuk kategori baik, sedangkan
Setelah diketahui data berdistribusi normal, maka uji perilaku sehat siswa termasuk kategori sangat baik.
selanjutnya menggunakan koefisien korelasi product Berdasarkan uji analisa data diperoleh hasil 0,016 dengan
moment. Setelah itu dilakukan perhitungan untuk
kata lain nilai Sig <a (0,05) maka Ha diterima. Berarti ada
mengetahui korelasi antara variabel pengetahuan tentang hubungan antara pengetahuan tentang pendidikan
pendidikan kesehatan (X) dengan perilaku sehat siswa (Y) kesehatan dengan perilaku sehat siswa pada kelas XI
dengan menggunakan perhitungan SPSS.
SMA Negeri 4 Blitar.
Selanjutnya untuk mengetahui hipotesis (H0 dan Ha)
Besarnya hubungan antara pengetahuan tentang
adalah sebagai berikut.
pendidikan kesehatan terhadap perilaku sehat siswa kelas
H0: Tidak ada hubungan yang bermakna antara XI SMA Negeri 4 Blitar berkontribusi sebesar 9,61%,
pengetahuan tentang pendidikan kesehatan dengan
sedangkan 90.39% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak
perilaku sehat siswa. diikutsertakan dalam penelitian ini. Menurut WHO
Ha: Ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan (dalam Banun, 2016), menyatakan bahwa perilaku dalam
tentang pendidikan kesehatan dengan perilaku sehat bentuk tindakan individu dipengaruhi oleh banyak faktor
siswa seperti perilaku, perasaan, panutan, sumber daya, dan
Tabel 4. Perhitungan Korelasi Product Momen budaya.
Variabel N Pearson Sig Blom (dalam Notoatmodjo, 2011), membagi
Corelation perilaku manusia menjadi tiga domain yaitu (1)
Penegtahuan pendidikan Pengetahuan yang diperoleh peserta didik terhadap materi
kesehatan dan perilaku 60 0.310 0.016 pendidikan yang diperoleh, (2) Sikap atau tanggapan
sehat siswa peserta didik terhadap materi pendidikan yang telah
Berdasarkan tabel diatas diperoleh hasil Sig = diperoleh, (3) Tindakan yang dilakukan oleh peserta didik
0.016 dengan kata lain nilai Sig <a (0,05). Berdasarkan sehubungan dengan materi pendidikan yang diperoleh.
hal itu maka Ha diterima, berarti terdapat hubungan yang Hal ini sesuai dengan hasil penelitian ini yang sebelum
bermakna antara pengetahuan tentang pendidikan nya siswa mendapatkan 1 jam khusus materi di kelas
kesehatan dengan perilaku sehat siswa. tentang pendidikan kesehatan dari guru Pendidikan
Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Sehingga nilai
Koefisien Determinasi
pengetahuan tentang pendidikan kesehatan yang
Berdasarkan hasil perhitungan antara variabel
ditunjukan oleh hasil nilai soal pengetahuan tentang
pengetahuan tentang pendidikan kesehatan (X) dengan
pendidikan kesehatan siswa kategori baik, dan siswa
variabel perilaku sehat siswa (Y) maka dapat diketahui
menerapkan dalam kehidupan sehari hari, hal ini
bahwa ada hubungan antara kedua variabel. Selanjutnya
ditunjukan dengan hasil nilai angket perilaku sehat
dilakukan perhitungan terhadap besarnya hubungan
dengan nilai sangat baik.
pengetahuan tentang pendidikan kesehatan dengan
Meski demikian dari hasil analisa data masih
perilaku sehat siswa kelas XI SMA Negeri 4 Blitar
ditemukannya siswa yang berperilaku tidak sehat seperti
dengan menggunakan rumus koefisien determinasi (K),
tidak mandi secara rutin penyebab yang melatarbelakangi
sebagai berikut.
siswa tidak mandi secara rutin yaitu dingin, merasa malas,

ISSN :2338-798
456
Hubungan Antara Pengetahuan Tentang Pendidikan Kesehatan Dengan Perilaku Sehat Siswa

hanya mandi sehari sekali, tergantung aktivitas, takut sehari-hari demi terciptanya budaya hidup sehat dan
sakit, pulang terlalu malam. Selalu mewarnai rambut terhindar dari penyakit.
karena liburan sekolah, mencoba-coba, supaya tidak 3. Bagi peneliti yang ingin melakukan penelitian lebih
bosan, keinginan, terlihat marik. Melihat video porno lanjut agar dapat menjadikan penelitian ini sebagai
karena penasaran, melihat dengan teman, melihat di bahan informasi dan dapat meneliti dengan jumlah
youtube. Hal ini sangat disayangkan seharusnya dengan populasi serta sampel yang lebih banyak dan
pengetahuan tentang pendidikan kesehatan siswa lebih berbeda agar ada temuan yang baru sehingga dapat
paham tentang dampak perilaku tidak sehat siswa bermanfaat bagi pembaca.
sehingga bisa merubah perilaku hidup tidak sehat
tersebut. DAFTAR PUSTAKA
Hasil analisa tersebut bisa dijadikan acuan sekolah
Abdillah, M. 2017. Hubungan Pengetahuan Tentang
tentang perilaku sehat siswa XI SMA Negeri 4 Blitar Kesehatan Dengan Perilaku Sehat Siswa Pada
untuk kedepanya selain memberikan materi di kelas, Siswa kelas XI SMK Wijaya Putra Surabaya.
sekolah juga bisa mendatangkan pakar kesehatan dari Skripsi tidak diterbitkan. Surabaya: Universitas
Dinas Kesehatan untuk memberikan materi sekaligus Negeri Surabaya.
ajang konsultasi siswa dengan dokter, selain itu sekolah Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian
juga bisa melakukan penerapan perilaku sehat langsung di Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta. PT Asdi
lapangan mulai dari membersihkan lingkungan sekolah Mahasatya.
hingga memberikan sanksi jika ada siswa yang melanggar Bozlar, Volka. 2016 “Healthy Life Style Behaviors
aturan yang telah ditetapkan untuk menyadarkan siswa of University Students Of School Of Physical
akan pentingnya menjaga kesehatan diri sendiri. Education and Sport in Terms of Body Mass
Index and Other Variables ” Universal Journal
PENUTUP of Education. Vol.4(5) Hal. 1189-1195
Simpulan Dictionary, Cambridge. 2017. “meaning of
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang knowledge in the English dictionary
telah diuraikan pada bab IV, dapat disimpulkan sebagai Cambridge university press. Online (https://
berikut. dictionary. Cambridge.org/
dictionary/English/knowledge diakses 25
1. Ada hubungan yang siknifikan antara pengetahuan
november 2017).
tentang pendidikan kesehatan dengan perilaku sehat
siswa kelas XI SMA Negeri 4 Blitar. Hasil tersebut Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.2014.
sesuai dengan penghitungan analisa data Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan.
Jakarta: Pusat kurikulum dan pembukuan,
menggunakan uji korelasi yang menunjukan blitbang, kemdikbud.
besarnya sumbangan sebesar 0.016.
2. Besar sumbangan pengetahuan tentang pendidikan Maksum, Ali. 2012 metodologi penelitian dalam
olahraga. Surabaya: Unesa University press.
kesehatan terhadap perilaku sehat siswa kelas XI
SMA Negeri 4 Blitar sebesar 9,61%. Notoatmodjo, S. 2007. Kesehatan Masyarakat.
Saran Jakarta: rineka cipta.
Saran dalam penelitian ini adalah: Notoatmodjo, S. 2011. Kesehatan Masyarakat.
1. Diharapkan guru dapat meningkatkan atau Jakarta: rineka cipta.
mempertahankan cara penyampaian materi tentang Notoatmodjo, S. dkk. 2013. Promosi Kesehatan
pendidikan kesehatan dengan jelas, sistematis, dan Global. Jakarta: rineka cipta.
terstruktur, sehingga siswa dapat menerima materi Oxford, 2017. Health. Oxford university press.
dengan baik dan dapat mencegah perilaku yang tidak Online(https://en.Oxforddictionariries.com/d
sehat dan dapat mencegah perilaku yang tidak sehat efinition/health diakses 25 November 2017)
meningkatkan perilaku sehat sehingga siswa dapat
Prasetyawati T.P.S, Indah. 2013. “Pendidikan
menumbuhkan kesadaran akan pentingnya perilaku kesehatan sekolah sebagai proses perubahan
sehat kepada siswa. perilaku siswa”. Jurnal Pendidikan Jasmani
2. Bagi siswa diperlukan upaya dari diri sendiri, orang Indonesia. Vol 9: Hal 142.
tua, dan lingkungan sosial untuk menumbuhkan Sriambodo, Kukuh. 2016. Hubungan Pengetahuan
kesadaran akan pentingnya perilaku sehat karena Tentang Kesehatan Dengan Perilaku Sehat
sangat penting untuk diterapkan pada kehidupan Siswa Studi Pada Siswa Kelas XI SMK
Wijaya Putra Surabaya. Skripsi tidak

457
http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal-pendidikan-jasmani/issue/archive
Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, Volume 06 Nomor 02 Tahun 2018, Hal. 453-458

diterbitkan. Surabaya: Universitas Negeri


Surabaya.
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif
Kualitatif dan R&D. Bandung: alfabeta.

ISSN :2338-798
458

Anda mungkin juga menyukai