Anda di halaman 1dari 2

PROPOSAL INOVASI PELAYANAN PUBLIK

GERDU TAWA (GERAKAN PEDULI KESEHATAN JIWA)

Pembuatan proposal ini merupakan bentuk komitmen kami dalam melaksanakan


peningkatan program kesehatan jiwa di Puskesmas dan dalam rangka meningkatkan pengetahuan
masyarakat tentang kesehatan jiwa, khususnya kegiatan promotif dan preventif sebagai bagian
dari upaya kesehatan jiwa di masyarakat. Inovasi GerDu TaWa (Gerakan Peduli Kesehatan
Jiwa) yang kami luncurkan diharapkan dapat lebih merangsang masyarakat untuk lebih aktif dan
peduli tentang kesehatan jiwa, melalui mobilisasi kader kesehatan jiwa, masyarakat dan
lingkungan untuk berperan lebih aktif dalam peningkatan kesehatan jiwa.
Puskesmas dan jaringannya sebagai fasilitas pelayanan kesehatan terdepan
bertanggungjawab dan menjadi ujung tombak dalam upaya mewujudkan masyarakat yang
memiliki perilaku sehat jiwa, sehingga dapat mengurangi stigma pada penderita gangguan jiwa
di masyarakat.
Oleh karena itu, puskesmas harus mampu mengidentifikasi permasalahan kesehatan di
wilayah kerjanya melalui program-program inovasi, sebagai dasar penyusunan perencanaan
kegiatan untuk menyelesaikan masalah tersebut. Perencanaan yang baik, akan membuat kegiatan
menjadi tepat sasaran dan fokus pada upaya peningkatkan pengetahuan masyarakat sehat jiwa.

1. Tujuan Inovasi
Meningkatkan kepedulian masyarakat tentang kesehatan jiwa dan mencegah orang dengan
gangguan jiwa ringan agar jangan sampai menjadi orang dengan gangguan jiwa berat.
Sehingga mengurangi stigma atau anggapan buruk tentang penderita gangguan jiwa di
masyarakat serta meraka mendapat perhatian dan kasih saying dari keluarga dan masyarakat.
2. Keselarasan dengan kategori yang di pilih
Inovasi ini selaras dengan kategori keluarga kesehatan dan pemberdayaan masyarakat agar
ikut berperan aktif dan peduli tentang kesehatan jiwa.
3. Signifikan / Arti Penting
Untuk mewujudkan masyarakat memiliki perilaku sehat jiwa sehingga keluarga dan
masyarakat lebih peduli dan memperhatikan pasien dengan gangguan jiwa dan dapat
mengurangi stigma atau anggapan buruk tentang penderita gangguan jiwa.
4. Inovatif (Keterbaruan, Keunikan, dan Keaslian)
Upaya pertama yang dapat dilakukan yaitu deteksi dini kesehatan jiwa melalui kerjasama
program ptm, penelusuran rekam medis dan pelaporan dari masyarakat, untuk memudahkan
melakukan kunjungan rumah pasien dengan gangguan jiwa.
5. Tranferabilitas (Sifat dapat diterapkan pada Konteks / tempat lain)
Inovasi ini sangat mudah di adptasikan di tempat lain, inovasi ini bergantung pada
sumberdaya manusia yaitu tingkat kepedulian masyarakat terhadap kesehatan jiwa dan
kejelian nakes dalam mendeteksi dini kesehatan jiwa melalui penelusuran rekam medis.
6. Sumberdaya dan keberlanjutan
Inovasi ini hanya membutuhkan sumberdaya manusia dan rekam medis, sumberdaya
manusia yaitu melalui tenaga kesehatan, kader dan masyarakat di wilayah kerja puskesmaas
tulungrejo.
7. Dampak
Meningkatkan kepedulian keluarga dan masyarakat terhadap kesehatan jiwa, sehingga pasien
penderita gangguan jiwa tisak terlantar, di abaikan ataupun di pasung.
8. Keterlibatan pemangku kepentingan (menekankan kerja sama / kolaborasi,
keterlibatan, koordinasi, kemitraan dan inklusi)
Kolaborasi dan kerjasama pihak bidan wilayah, kader, desa, linsek diperlukan untuk
berpartisipasi dalam mewujudkan inovasi ini.
9. Pelajaran yang dapat di petik
Dengan adanya inovasi ini kita saling menjaga saudara-saudara kita yang mengalami
gangguan kejiwaan dan membuat masyarakat lebih peduli terhadap kesehatan jiwa mereka.

Anda mungkin juga menyukai