Anda di halaman 1dari 4

STANDAR PELAYANAN MEDIS

HORDEULUM

No. : 440/SOP-
Dokumen 009/K.QS/V/2019
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal : 27 Mei 2019
Terbit
Halaman : ...

Klinik Qita Saja dr. Elis Tiahesara

1. Pengertian Definisi :
Hordeolum adalah peradangan supuratif kelenjar kelopak mata. Biasanya
merupakan infeksi Staphylococcus pada kelenjar sebasea kelopak.
Hordeolum mudah timbul pada individu yang menderita blefaritis dan
konjungtivitis menahun.
Gejala dan tanda:
- Kelopak mata bengkak disertai rasa sakit dan mengganjal.
- Nyeri bila ditekan.
- Perasaan tidak nyaman dan sensasi terbakar pada kelopak mata.
Klasifikasi
Dikenal dua bentuk hordeolum internum dan eksternum.

- Hordeolum eksternum merupakan infeksi pada kelenjar Zeiss atau


Moll.

- Hordeolum internum merupakan infeksi kelenjar Meibom yang terletak


di dalam tarsus.
2. Tujuan Sebagai pedoman petugas untuk melakukan diagnosis dan
penatalaksanaan hordeolum.
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Nomor 440/SK-030/K.QS/V/2019/. tentang
Layanan Klinis yang Menjamin Kesinambungan Layanan
4. Referensi KEPMENKES RI No HK.02.02/MENKES/514/2015 tentang Panduan
Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama

5. Prosedur/ Anamnesis
Langkah- - Apakah terdapat pembengkakan pada kelopak mata?
langkah - Apakah terasa mengganjal dan nyeri bila ditekan?
- Apakah disertai sensasi terbakar pada kelopak mata?
Pemeriksaan Fisik
Ditemukan kelopak mata bengkak, merah, dan nyeri pada perabaan.
Nanah dapat keluar dari pangkal rambut (hordeolum eksternum). Apabila
sudah terjadi abses dapat timbul undulasi.
Pemeriksaan Penunjang
Tidak diperlukan
Diagnosis Banding
- Selulitis preseptal
- Kalazion
- Granuloma piogenik
Komplikasi
- Selulitis palpebra
- Abses palpebra
Tatalaksana
Nonfarmakologi:
- Mata dikompres hangat 4-6 kali sehari selama 15 menit setiap kalinya
untuk membantu drainase. Tindakan dilakukan dengan mata tertutup.

- Kelopak mata dibersihkan dengan air bersih atau pun dengan sabun
atau sampo yang tidak menimbulkan iritasi, seperti sabun bayi. Hal ini
dapat mempercepat proses penyembuhan. Tindakan dilakukan

dengan mata tertutup. 


- Jangan menekan atau menusuk hordeolum, hal ini dapat

menimbulkan infeksi yang lebih serius. 


- Hindari pemakaian make-up pada mata, karena kemungkinan hal itu

menjadi penyebab infeksi. 


- Jangan memakai lensa kontak karena dapat menyebarkan infeksi ke

kornea.


Farmakologi:
- Antibiotik topical
Kloramfenikol salep mata tiap 8 jam
Kloramfenikol tetes mata tiap 2 jam
- Antibiotik sistemik
Eritromisin 2 x 500 mg
Kriteria rujukan:
- Tidak memberikan respon setelah pengobatan
- Hordeolum berulang

6. Diagram
-
Alir

7. Unit
- Pelayanan umum
Terkait

8. Rekaman Historis Perubahan

Tanggal mulai
No. Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai