Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

TEKNOLOGI SEDIAAN PADAT


“TABLET SALUT”

OLEH

KELOMPOK II

ERIKA 17.01.140
MUSFIRA 17.01.141
MUTMAINNAH RAMADANI BAHRUN 17.01.145
ANTALIA 17.01.155
MERINA LOLOK 17.01.160
WINDAYANI ARFA RISSING 17.01.162
WA ODE DYTHA AMALIA LESTARI 17.01.164
AYU PURNAMASARI 17.01.170
INDAH SAPUTRI 17.01.176
ALFAT FADRI 17.01.177

PROGRAM STUDI STRATA SATU FARMASI


SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI
MAKASSAR
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat dan nikmat yang
sehat sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Shalawat dan salam selalu
di limpahkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW beserta para keluarganya, para
sahabatnya dan para pengikutnya hingga akhir zaman.
Mungkin makalah yang kami buat ini banyak sekali kekurangan dan jauh dari kesempurnaan.
Untuk itu kami memohon kepada para pembaca untuk memberikan kritik dan juga saran yang
membangun agar kami dapat memperbaiki makalah ini menjadi lebih baik lagi.
Kami berharap agar makalah ini dapat bermanfaat untuk mahasiswa lain sebagai sumber
informasi.

Makassar, 23 Mei 2019

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penyalutan tablet dilakukan karena berbagai alasan, antara lain melindungi zat aktif dari udara,
kelembaban atau cahaya, menutupi rasa dan bau yang tidak enak, membuat penampilan lebih baik dan
mengatur pelepasan obat dalam saluran cerna. Tablet salut yang telah dikenal luas diantaranya adalah
tablet salut gula, tablet salut tipis (enterik dan non enterik), dan tablet salut kompresi (compression
coating). Sekarang salut film enterik telah banyak dikembangkan kelebihannya. Salut film enterik lebih
tahan terhadap kerusakan akibat goresan dengan bahan yang lebih sedikit dan waktu yang cepat, tidak
larut dalam lambung dan larut dalam usus halus.

Pati merupakan bahan yang telah banyak digunakan sebagai eksipien dalam sediaan farmasi
selain karena ketersediaan dan harganya yang murah, pemakaian pati yang secara luas juga dikarenakan
sifatnya yang tidak berbau, tidak berasa, tidak berwarna tidak toksik dan biodegradable akan tetapi
pemakaian pati alami untuk sediaan oral masih terbatas sebagai bahan pengikat, pengisi, dan
penghancur.

Penyalutan lapis film enterik menggunakan polimer dapat mengurangi kerapuhan dari pellet.
Tablet yang dihasilkan memiliki permukaan yang halus dan distribusi ukuran yang baik. Sifat polimer
mempengaruhi kecepatan pelepasan obat. Polimer bersifat hidrofobik semakin memperlambat
pelepasan obat. Sebagian besar polimer yang digunakan merupakan turunan selulosa. Gondorukem atau
rosin merupakan salah satu alternatif polimer yang dapat digunakan sebagai salut film. Gondorukem
atau rosin telah banyak digunakan dalam industri cat dan pernis. Seiring berkembangnya teknologi
penggunaan gondorukem digunakan dalam permen karet, pernis produk dental, dan kosmetik.
Gondorukem memiliki sifat fisis film yang bagus dan cocok digunakan sebagai salut film. Gondorukem
memiliki kemampuan melindungi dari kelembaban dan juga tahan terhadap asam juga dapat diserap
dengan cepat pada keadaan basa maka gondorukem berpotensi untuk bahan salut enterik.

1.2 Rumusan Masalah

1. Untuk mengetahui jenis tablet salut beserta dengan tujuannya.

2. Untuk mengetahui absorpsi obat pada lambung dan usus.

3. Untuk mengetahui contoh bahan penyalut sesuai dengan jenis tablet salut.

4. Untuk mengetahui metode penyalutan.


BAB II
PEMBAHASAN

A. Jenis tablet salut serta tujuannya masing-masing


1. Tablet Lepas Tunda (Tablet Salut Enterik)
Adalah tablet yang dikempa yang disalut dengan suatu zat yang tahan terhadap cairan
lambung, reaksi asam, tetapi terlarut dalam usus halus yang pelepasan zat aktifnya terkendali
pada waktu-waktu tertentu. Jika obat dapat rusak atau mejadi tidak aktif akibat cairan lambung
atau dapat mengiritasi mukosa lambung, maka diperlukan penyalut enterik yang bertujuan untuk
menunda pelepasan obat sampai tablet melewati lambung.
2. Tablet Salut Gula
Adalah disalut dengan gula dari suspense dalam air mengandung serbuk yang tidak larut
seperti pati, kalsium karbonat, talk atau titanium dioksida yang disuspensikan dengan gom
akasia atau gelatin. Tujunanya untuk melindungi zat aktif terhadap lingkungan udara (O2,
kelembaban), menutup rasa dan bau tidak enak, menaikkan penampilan tablet.
3. Tablet Salut Kempa
Adalah tablet yang disalut secara kempa acak dengan massa granulat yang terdiri atas
laktosa, kalsium fosfat, dan zat lain yang cocok. Mula-mula dibuat tablet inti, kemudian dicetak
kembali Bersama granulat kelompok lain sehingga terbentuk tablet berlapis (multi layer tablet).
Tujuan dari pembuatan tablet salut kempa diantaranya yaitu untuk campuran obat yang
mengandung unsur obat yang berbeda dan dipisahkan satu dengan lainnya karena tidak
tersatukan untuk menyediakan obat yang pengelepasannya dalam dua tingkatan dan untuk
penampilan tablet berlapis yang unik.
4. Tablet Lepas Lambat
Tablet yang pelepasan zat aktifnya dimodifikasi sehingga tablet tersebut melepaskan dosis
awal yang cukup untuk efek terapi yang kemudian disusul dengan dosis pemeliharaan sehingga
jumlah zat aktif atau konsentrasi zat aktif dalam darah cukup untuk beberapa waktu tertentu
(missal tablet lepas lambat 6 jam, 12 jam, dsb). Tujuan utama dari tablet ini adalah untuk
mencapai efek terapeutik yang diperpanjang disamping memperkecil efek samping yang tidak
diinginkan yang disebabkan oleh fluktuasi kadar obat dalam plasma
5. Tablet Salut Film
Tablet kempa yang disalut dengan salut tipis, berwarna atau tidak dari bahan polimer yang
larut dalam air yang hancur cepat didalam saluran cerna. Penyalutan tidak perlu berkali-kali
disalut dengan hidroksi propil metil selulosa. Metilselulosa, hidroksipropilselulosa, Na-CMC,
dan campuran selulosa asetat ftalat dengand PEG. Tablet ini sering dipergunakan untuk melapisi
tablet baik aqueous maupun non-aqueous. (1)
B. Contoh bahan Penyalut Berdasarkan Jenis tablet salut
1. Tablet salut biasa / salut gula (dragee), Adalah tablet kempa yang disalut dengan beberapa lapisan
gula baik berwarna maupun tidak. Lapisan gula berasal dari suspensi dalam air mengandung
serbuk yang tidak larut, seperti pati, kalsium karbonat, talk, atau titanium dioksida yang
disuspensikan dengan gom akasia atau gelatin.
2. Tablet salut selaput (film-coated tablet), Tablet kempa yang disalut dengan salut tipis, bewarna
atau tidak dari bahan polimer yang larut dalam air yang hancur cepat di dalam saluran cerna.
Penyalutan tidak perlu berkali-kali. Disalut dengan hidroksi propil metil selulosa, metil selulosa,
hidroksi propil selulosa, Na-CMC, dan campuran selulosa asetat ftalat dengan PEG yang tidak
mengandung air atau mengandung air.
3. Tablet salut kempa Adalah tablet yang disalut secara kempa cetak dengan massa granulat yang
terdiri atas laktosa, kalsium fosfat, dan zat lain yang cocok. Mula-mula dibuat tablet inti,
kemudian dicetak lagi bersama granulat kelompok lain sehingga terbentuk tablet berlapis (multi
layer tablet). Tablet ini sering di gunakan untuk pengobatan secara repeat action.
4. Tablet salut enteric (enteric-coated tablet), atau lepas tunda Adalah tablet yang dikempa yang
disalut dengan suatu zat yang tahan terhadap cairan lambung, reaksi asam, tetapi terlarut dalam
usus halus. maka diperlukan penyalut enterik yang bertujuan untuk menunda pelepasan obat
sampai tablet melewati lambung. Bahan yang sering digunakan adalah alol, keratin, selulosa
acetat ftalat (2).

C. Metode Penyalutan
A. Proses penyalutan gula yang khas meliputi tujuh tahap utama, yaitu :

1. Penyegelan (sealing)
Kebanyakan formulasi salut yang digunakan dalam proses salut gula adalah akuosa,
sedangkan inti tablet yang berpori dan merupakan absorben kuat diformulasikan untuk
berdisintegrasi dengan cepat jika berkontak dengan air. Salut segel diterapkan langsung pada inti
tablet untuk memisahkan ingredien tablet (terutama zat aktif) dari air (yang merupakan konstituen
utama dari formulasi penyalut) untuk memastikan stabilitas produk yang baik. Fungsi penyegelan
tablet yang kedua adalah memperkuat inti tablet. Kuantitas bahan yang diterapkan sebagai suatu salut
segel akan bergantung terutama pada tablet dan ukuran bets.
Jika permukaan inti tidak dilindungi dengan baik, stabilitas produk jadi (fisika dan kimia)
dapat rusak. Maksud penyegelan adalah memberikan perlindungan awal dan mencegah ingredien
tablet inti bermigrasi ke dalam penyalut, dan akhirnya merusak penampilan produk jadi.

Ada beberapa polimer yang dapat digunakan sebagai penyalut segel, misalnya selak, zein,
hidroksipropilmetil selulosa (HPMC), polivinil asetat ftalat (PVAP), dan selulosa ftalat asetat (CAP).
Polimer tersebut dilarutkan pada konsentrasi 15-30 % b/b dalam suatu pelarut organic yang sesuai.
pelarut organic yang sesuai.

Apabila menggunakan polimer yang tidak larut air sebagai dasar untuk formulasi penyalut
segel, gunakan penyalut yang diperlukan dalam jumlah minimal guna memberi perlindungan yang
sesuai. Kalau tidak, karakteristik pelepasan zat aktif dapat berpengaruh.

2. Penyalut Dasar (Subcoating)


Penyalutan dasar adalah tahap inti pertama dari proses salut gula yang membulatkan pinggiran
tablet dan menambah bobot inti. Salut dasar juga membuat pondasi untuk proses salut gula yang
masih akan dilakukan. Setiap kelemahan dalam salut gula akhir sering disebabkan oleh kelemahan
dalam salut dasar.
Untuk mempermudah pembangunan ini, formulasi salut dasar hampir selalu mengandung
pengisi dalam konsentrasi tinggi, seperti talk, kalsium karbonat, kalsium sulfat, kaolin, dan titanium
dioksida. Selain itu, pembentuk film pembantu seperti akasia, gelatin atau salah satu turunan selulosa,
juga dapat dimasukkan guna menyempurnakan keutuhan struktur salut.
Untuk mencapai hasil yang bermutu, selama penyalutan dasar bahan penyalut harus menutup
sudut tablet dan pinggir tablet secara efektif. Oleh karena itu, seleksi bentuk tablet yang sesuai harus
dilakukan. Bentuk tablet dengan sudut minimal, seperti tablet yang dikempa pada pons yang sangat
cembung atau pons radius dwi rangkap, jelas dapat membantu penutupan yang efektif. Selain itu,
ketebalan pinggiran tablet perlu diminimalkan. Jika tidak, tablet akan lebih sering menempel dan
kemungkinan besar dapat terjadi penutupan pinggiran yang tidak sempurna oleh subsalut.
3. Pembesaran Dan Pelicinan (grossing dan smoothing)
Untuk membuat suatu produk salut gula yang bermutu, permukaan yang disalut harus licin
dan bebas dari ketidakberaturan sebelum penerapan salut warna. Karna persyaratan pelicinan dapat
dicapai selama penerapan salut dasar (subcoat), proses pelicinan lanjut (sebelum salut warna)
biasanya tidak dilakukan lagi. Salut pelican sederhana terdiri atas sirop sukrosa 70% dan sering
mengandung titanium dioksida (1-5 %) sebagai suatu bahan pemburam (opacifier) atau zat pemutih
dan mungkin juga diwarnai dengan pewarnaan lain guna memberikan suatu dasar yang baik untuk
penerapan salut berikutnya.
Jika diperlukan pelicinan dalam jumlah besar, sebagaimana halnya pada tablet salut dasar
yang mempunyai permukaan berlubang-lubang, zat tambahan lain (seperti talk, kalsium karbonat dan
pati jagung) dapat digunakan dalam konsentrasi rendah untuk mempercepat proses pelicinan.

4. Penyalutan warna (colorcoating)


Pewarna yang sesuai dilarutkan dalam sirop penyalut untuk mendapatkan warna yang
diinginkan. Ada dua pendekatan dasar untuk mewarnai sirop salut gula, masing-masing dengan
teknik penyalutan yang berbeda. Kedua pendekatan ini meliputi penggunaan zat pewarna larut air
atau pigmen tidak larut air.
Akan tetapi, penambahan pigmen kedalam larutan sirop tidak semudah seperti zat pewarna
larut air. Perlu dipastikan agar pigmen dibasahi sempurna dan terdispersi secara seragam . jadi,
penggunaan warna pigmen konsentrat (pekat) yang tersedia secara komersial biasanya lebih
menguntungkan.

5. Pemolesan (polishing)
Permukaan tablet yang baru saja disalut warna biasanya masih pudar. Oleh karna itu, tablet
perlu dipoles dengan menggunakan beberapa cara untuk mendapatkan permukaan tablet salut yang
halus.
Pemolesan dapat dilakukan menggunakan berbagai tipe peralatan (misalnya kanvas atau panic
yang dilapis malam), termasuk peralatan yang digunakan untuk penerapan salut gula itu sendiri (yang
lebih khas dalam proses yang diotomatiskan).

6. Pencetakan cap (printing)


Jika tablet yang disalut gula selanjutnya diberi identitas dengan suatu nama produk, kekuatan
dosis atau logo perusahaan, hal ini harus dilakukan dengan suatu proses penstempelan.
Secara khas, penstempelan demikian meliputi penerapan tinta bercak farmasetik pada
permukaan tablet yang disalut dengan suatu proses penstempelan yang dikenal sebagai off
setrotogravure.
Tablet salut gula dapat distempel sebelum atau sesudah pemolesan. Penstempelan sebelum
pemolesan memungkinkan tinta melekat lebih kuat pada permukaan tablet, tetapi tulisan dapat hilang
karna gesekan atau sentuhan pelarut organik selam proses pemolesan. Penstempelan setelah
pemolesan dapat menghindari masalah penggosokan cap srlampemolesan, tetapi tinta tidak selalu
melekat dengan baik pada permukaan tablet yang dilapisi malam.
B. Proses penyalutan selaput
Salut selaput merupakan proses yang sangat rumit dengan teknologi yang mendekati
teknologi untuk kimia polimer, industry perekat, cat dan rekayasa kimia. Proses salut selaput secara
sederhana dapat dijelaskan sebagai proses yang melibatkan penerapan salut selaput berbasis polimer
(dalam rentang 20-200 µm), pada suatu substrat yang sesuai (tablet, pellet, granul, kaplet, serbuk
obat dan hablur zat aktif obat), jika dibawah kondisi yang memungkinkan (3).

D. Absorpsi obat pada lambung dan usus


Tablet merupakan cara yang paling terkenal dalam pemberian suatu obat untuk penggunaan
secara oral, yang lebih nyaman bagi pasien, mudah ditangani dan diidentifikasi. Pada saat tablet ditelan
dan masuk ke dalam saluran pencernaan, tablet mengalami disintegrasi dalam cairan lambung, namun
ada beberapa zat aktif farmasi yang tidak cocok untuk pelepasan di lambung misalnya obat-obatan yang
dapat mengiritasi mukosa lambung, tidak stabil atau reaktif pada pH asam lambung, dapat
mempengaruhi metabolisme di lambung, atau target obat dapat berlanjut sepanjang saluran pencernaan4
Teknologi tablet salut saat ini menjadi umum digunakan dalam sistem penghantaran obat. Jenis
tablet salut yang ber kembang yaitu tablet salut gula, lapis tipis dan salut enterik. Tablet salut enterik
merupakan salah satu sediaan yang digunakan untuk sediaan obat dengan sistem pelepasan tertunda
yaitu menahan pelepasan obat di lambung dan lepas dengan cepat ketika memasuki usus. Obat-obat ini
perlu dilapisi dengan salut enterik dengan tujuan untuk melindungi inti tablet sehingga tidak hancur
pada lingkungan asam lambung, mencegah kerusakan bahan aktif yang tidak stabil pada pH rendah,
melindungi lambung dari efek iritasi dari obat tertentu dan untuk memfasilitasi penghantaran obat yang
diabsorpsi di usus. 5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari makalah ini adalah:
a. Jenis tablet salut yaitu tablet lepas tunda, tablet salut gula, tablet salut kempa, tablet lepas lambat
dan tablet salut film
b. Contoh bahan penyalut yaitu tablet salut biasa, tablet salut selaput, tablet salut kempa, tablet salut
enteric
c. Metode penyalutan yaitu:
a. Metode penyalutan yaitu proses penyalutan gula yang khas meliputi tujuh tahap utama, yaitu
penyegelan (sealing), penyalut dasar (subcoating), pembesaran dan pelicinan (grossing dan
smoothing), penyalutan warna (colorcoating), pemolesan (polishing), dan pencetakan cap
(printing)
b. Proses penyalutan selaput
d. Absorbsi obat pada lambung dan usus yaitu
B. Saran
Diharapkan kritik dan saran yang membangun bagi pembaca makalah ini untuk memberikan
masukan terhadap penulis agar dapat mengerjakan makalah lenih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
1. Agoes G. Sediaan Farmasi padat. Bandung : Penerbit ITB . 2012
2. Ansel. Bentuk Sediaan Farmasetik Dan Sistem Penghantaran Obat. Ed 9. Jakarta : Universitas
Indonesia Press. 2014
3. Siregar Charles. teknologi farmasi sediaan tablet. Jakarta : EGC. 2008
4. Winfield AJ, Rees JA, Smith I. Pharmaceutical practice 4th Ed. Churchill Livingstone Elsevier.
2009;393-8
5. G. Coated pharmaceutical techniques, biophramaceutical aspect, test methods and raw materials.
Med.Pharm, Scientific Publisher. 1998: 66

Anda mungkin juga menyukai