Anda di halaman 1dari 6

A.

sistem pembagian kekuasaan negara Republik Indonesia


1 macam-macam kekuasaan negara
Kekuasaan negara banyak sekali macamnya beberapa paham mengenai pembagian
kekuasaan yang sangat menonjol dinyatakan oleh Cornelis Van vollenhoven.
Cornelis Van vollenhoven berpendapat bahwa kekuasaan negara dapat dibagi dalam empat
fungsi yang oleh wongsonegoro dipergunakan istilah catur Praja yaitu bestuurrecht ( hukum
keprajaan), politiericht (hukum Kepolisian), justitierecht (hukum peradilan), dan regelaarsrecht
(hukum perundang-undangan). Bestuur oleh Van vollenhoven dalam negara modern memiliki
banyak kesamaan dengan pemerintah dalam arti modern. Hal ini karena bestuur mempunyai
tugas yang lebih luas daripada hanya melaksanakan undang-undang saja.

2 konsep pembagian kekuasaan di Indonesia


Bagaimana konsep pembagian kekuasaan yang dianut Indonesia? Mekanisme pembagian
kekuasaan di Indonesia diatur sepenuhnya dalam UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945
penerapan pembagian kekuasaan di Indonesia terdiri atas dua bagian yaitu pembagian
kekuasaan secara horizontal dan pembagian kekuasaan secara vertikal.
A. pembagian kekuasaan secara horizontal
Pembagian kekuasaan secara horizontal ialah pembagian kekuasaan menurut fungsi
lembaga-lembaga tertentu (legislatif, eksekutif, dan yudikatif) pembagian kekuasaan
secara horizontal UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945 dapat dijelaskan sebagai
berikut :
1. Kekuasaan konstitutif yaitu kekuasaan untuk mengubah dan menetapkan
undang-undang dasar kekuasaan ini dijalankan oleh Majelis Permusyawaratan
Rakyat.
2. Kekuasaan eksekutif yaitu Kekuasaan untuk menjalankan undang-undang dan
menyelenggarakan pemerintahan negara kekuasaan ini dipegang oleh presiden.
3. kekuasaan legislatif, yaitu kekuasaan untuk membentuk undang-undang
kekuasaan ini dipegang oleh Dewan Perwakilan Rakyat.
4. Kekuasaan yudikatif atau disebut kekuasaan kehakiman yaitu kekuasaan untuk
menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan kekuasaan
ini dipegang oleh Mahkamah Agung dan Mahkamah Konstitusi.
5. Kekuasaan eksaminatif / inspektif, yaitu kekuasaan yang berhubungan dengan
penyelenggaraan pemeriksaan atas pengelolaan dan tanggung jawab tentang
keuangan negara kekuasaan ini dijalankan oleh Badan Pemeriksa Keuangan.
6. kekuasaan moneter, yaitu kekuasaan untuk menetapkan dan melaksanakan
kebijakan moneter mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran serta
memelihara kestabilan nilai rupiah kekuasaan ini dijalankan oleh Bank Indonesia.
B. pembagian kekuasaan secara vertikal
Pembagian kekuasaan secara vertikal artinya hubungan yang bersifat atasan dan
bawahan dalam arti antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah di dalamnya
terdapat semacam pembagian kerja antara pusat dan daerah pembagian kekuasaan
secara vertikal menganut asas desentralisasi dekonsentrasi dan tugas pembantuan.
● Desentralisasi adalah penyerahan wewenang pemerintahan oleh pemerintah
kepada daerah otonomi untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan
dalam sistem negara kesatuan Republik Indonesia.
● Dekonsentrasi adalah pelimpahan wewenang pemerintahan oleh pemerintah
kepada Gubernur sebagai Wakil pemerintah dan/atau kepada instansi vertikal di
wilayah tertentu.
● Tugas pembantuan adalah penugasan dari pemerintah kepada daerah dan/atau
desa dari pemerintah provinsi kepada kabupaten/kota dan/atau Desa serta dari
Pemerintah kabupaten/kota Kepada Desa untuk melaksanakan tugas-tugas
tertentu.

B. Kedudukan dan fungsi Kementerian Negara Republik Indonesia dan lembaga pemerintah
non-kementerian.

Penyelenggaraan suatu pemerintah negara akan dilangsungkan oleh lembaga eksekutif


legislatif dan yudikatif sebab ini membahas Salah satu lembaga kekuasaan tersebut yaitu
eksekutif terutama Kementerian lembaga Kementerian memiliki tugas untuk membantu
presiden dalam melaksanakan tugas pemerintahan tertentu Kementerian berkedudukan di
ibukota negara yaitu Jakarta dan berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden
selain Kementerian atau lembaga non kementerian yang dibentuk untuk melaksanakan tugas
pemerintahan tertentu dari Presiden.
1. tugas Kementerian Negara Republik Indonesia
keberadaan Kementerian Negara Republik Indonesia diatur secara tegas dalam pasal
17 UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945 yang menyatakan:
(1) presiden dibantu oleh menteri-menteri negara
(2) Menteri-menteri itu diangkat dan diberhentikan oleh presiden
(3) setiap menteri membidangi urusan tertentu dalam pemerintahan
(4) Pembentukan pengubahan dan pembubaran kementerian negara diatur dalam
undang-undang.
Adapun urusan pemerintahan yang menjadi tanggung jawab Kementerian Negara terdiri atas:
a. Urusan pemerintahan yang nomenklatur kementriannya secara tegas disebutkan dalam
UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945 meliputi urusan luar negeri dalam negeri
dan pertahanan.
b. Urusan pemerintahan yang ruang lingkupnya disebutkan dalam UUD NRI tahun 1945
meliputi Urusan Agama hukum keuangan keamanan hak asasi manusia Pendidikan
Kebudayaan kesehatan sosial Ketenagakerjaan industri perdagangan pertambangan
energi Pekerjaan Umum transmigrasi transportasi informasi komunikasi pertanian
perkebunan kehutanan peternakan kekuatan dan Perikanan.
c. Urusan pemerintahan dalam rangka penajaman koordinasi dan sinkronisasi program
pemerintah meliputi urusan perencanaan pembangunan nasional aparatur negara
kesekretariatan negara Badan Usaha Milik Negara Pertanahan kependudukan
lingkungan hidup ilmu pengetahuan teknologi investasi koperasi usaha kecil dan
menengah pariwisata pemberdayaan perempuan Pemuda Olahraga Perumahan dan
pembangunan kawasan atau daerah tinggal.
2. Klasifikasi Kementerian Negara Republik Indonesia
Pasal 15 undang-undang Republik Indonesia Nomor 39 tahun 2008 tentang Kementerian
negara secara tegas menyatakan bahwa jumlah maksimal Kementrian negara yang dapat
dibentuk adalah 34 kementerian negara pada saat ini pembagian urusan Kementrian negara di
Kabinet Kerja adalah sebagai berikut:
a. Kementerian yang menangani urusan pemerintahan yang nomenklatur/nama
kementriannya secara tegas disebutkan dalam UUD Negara Republik Indonesia tahun
1945
1) Kementerian Dalam Negeri
2) Kementerian Luar Negeri
3) Kementerian Pertahanan
b. Kementerian yang menangani urusan pemerintahan yang ruang lingkupnya
disebutkan dalam UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945.
1) Kementerian Hukum dan hak asasi manusia
2) Kementerian Keuangan
3) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
4) kementerian perindustrian
5) Kementerian Perdagangan
6) Kementerian Pertanian
7) Kementerian Kehutanan dan lingkungan hidup
8) Kementerian Perhubungan
9) Kementerian Kelautan dan Perikanan
10) Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi
11) Kementerian infrastruktur dan Perumahan Rakyat
12) Kementerian Kesehatan
13) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
14) Kementerian Sosial
15) Kementerian Agama
16) kementerian pariwisata
17) Kementerian komunikasi dan Informatika
c. Kementerian yang menangani urusan pemerintahan dalam rangka penajaman koordinasi dan
sinkronisasi program pemerintah.
1) Kementerian Sekretariat Negara
2) Kementerian riset dan teknologi dan pendidikan tinggi
3) Kementerian Koperasi dan usaha kecil dan menengah
4) Kementerian pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak
5) Kementerian pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi birokrasi
6) Kementerian desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal
7) Kementerian perencanaan pembangunan nasional
8) Kementerian Badan Usaha Milik Negara
9) Kementerian Pemuda dan Olahraga
10) Kementerian sekretariat kabinet
11) Kementrian agraria dan tata ruang

Selain Kementerian yang menangani urusan pemerintahan di atas ada juga Kementerian
koordinator yang bertugas melakukan sinkronisasi dan koordinasi urusan
kementerian-kementerian yang berada di dalam lingkup tugasnya Kementerian koordinator
terdiri atas
a. Kementerian koordinator bidang politik hukum dan keamanan
b. Kementerian koordinator bidang perekonomian
c. Kementerian koordinator bidang pembangunan manusia dan kebudayaan
d. Kementerian koordinator bidang kemaritiman

3. lembaga pemerintah non kementerian


Dasar hukum lembaga pemerintah non kementerian adalah keputusan Presiden Republik
Indonesia Nomor 103 tahun 2001 tentang kedudukan tugas fungsi kewenangan susunan
organisasi dan tata kerja lembaga pemerintah non departemen Berikut ini beberapa lembaga
pemerintah non kementerian yang ada di Indonesia yaitu sebagai berikut
a. badan ekonomi kreatif
b. badan koordinasi penanaman modal
c. Badan Narkotika Nasional
d. Badan pengkajian dan penerapan teknologi yang berada di bawah Kementerian riset
teknologi dan pendidikan tinggi
e. Badan Pusat Statistik
f. Badan Pertahanan Nasional

Baik Kementerian maupun lembaga non kementerian harus bekerjasama contoh data
penduduk muslim dan produksi beras nasional sering tidak valid lembaga yang berwenang
untuk mengatasi dan mencegah urbanisasi kan masalah tersebut ternyata lintas Kementerian
sebut saja Kementerian koordinator bidang perekonomian Kementerian bidang pertanian BPS
dan kementerian perencanaan pembangunan nasional

C. Nilai-nilai Pancasila dalam penyelenggaraan pemerintahan.


Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa berarti bat bahwa nilai-nilai
Pancasila dijadikan landasan fundamental bagi setiap penyelenggaraan negara Indonesia.
1. sistem nilai dalam Pancasila
Sistem nilai dalam konsep atau gagasan yang menyeluruh mengenai sesuatu yang
hidup dalam pikiran seseorang atau sebagian besar anggota masyarakat tentang apa
yang dipandang baik Pancasila sebagai sistem nilai mengandung serangkaian nilai yang
utuh yaitu ketuhanan kemanusiaan persatuan kerakyatan dan keadilan Pancasila
sebagai suatu sistem nilai termasuk kedalam nilai moral nilai (kebaikan) dan merupakan
nilai-nilai dasar yang bersifat abstrak
2. Nilai-nilai Pancasila dalam penyelenggaraan pemerintah negara
Penyelenggaraan negara harus berdasarkan pada nilai-nilai Pancasila yang bersifat utuh yaitu
ketuhanan kemanusiaan persatuan kerakyatan dan keadilan nilai-nilai tersebut harus menjadi
dasar dan pandangan bagi penyelenggaraan pemerintah negara Indonesia.
a. Nilai sila Ketuhanan Yang Maha Esa
Nilai ketuhanan mengandung arti bahwa adanya pengakuan dan keyakinan bangsa
terhadap adanya Tuhan sebagai pencipta alam semesta nilai tersebut menyatakan
bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa religius nilai ketuhanan memiliki arti bahwa
adanya pengakuan akan kebebasan untuk memeluk agama menghormati kemerdekaan
beragama tidak ada paksaan dan tidak diskriminatif antar umat beragama berikut nilai
dari sila Ketuhanan Yang Maha Esa yang harus dilaksanakan dalam penyelenggaraan
negara
1) Mengakui adanya causa Prima yaitu Tuhan Yang Maha Esa
2) Menjamin penduduk untuk memeluk agama dan beribadah sesuai agamanya
masing-masing
3) Mewajibkan memeluk agama sesuai hukum yang berlaku
4) Menjamin kehidupan sosial yang penuh toleransi berdasarkan keanekaragaman
agama dalam masyarakat
5) Negara menjadi mediator dalam penyelesaian konflik antar umat beragama

b. Nilai sila kemanusiaan yang adil dan beradab


Nilai kemanusiaan mengandung arti bahwa manusia diperlakukan sesuai hakikat dan
martabatnya sebagai makhluk Tuhan yang sama derajatnya hak dan kewajiban asasinya
berikut nilai dari sila kemanusiaan yang adil dan beradab yang harus dilakukan dalam
penyelenggaraan negara
1) Menempatkan manusia sesuai hakekatnya sebagai makhluk Tuhan
2) Menjunjung tinggi kemerdekaan sebagai hak segala bangsa
3) Mewujudkan keadilan dan peradaban yang tidak lemah
4) Menetapkan kebijakan yang memperhatikan nilai-nilai moral

c. nilai sila persatuan IIndonesia


Nilai persatuan mengakui dan menghargai keanekaragaman di Indonesia sehingga perbedaan
bukanlah sebab dari perselisihan melainkan diharga sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa
nilai sila persatuan Indonesia yang harus dilakukan dalam penyelenggaraan negara
1) menghilangkan penonjolan SARA
2) Menggalang persatuan dan kesatuan
3) Menumbuhkan sikap cinta tanah air dalam setiap diri bangsa Indonesia
4) memupuk semangat nasionalisme
5) meningkatkan kecintaan kepada tanah air dan bangsa

d. Nilai sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/
perwakilan
Nilai kerakyatan mengandung makna bahwa suatu pemerintahan dari rakyat oleh rakyat dan
untuk rakyat melalui musyawarah untuk mufakat melalui lembaga-lembaga perwakilan berikut
Nilai kerakyatan yang harus dilakukan dalam penyelenggaraan negara
1) Sila keempat Pancasila sebagai hakikat demokrasi
2) Kebebasan berpendapat yang tidak mengesampingkan nilai nilai sosial dan etika
3) Kebijakan yang sesuai prinsip-prinsip demokrasi
4) Permusyawaratan Rakyat menjadi ciri khas demokrasi Indonesia
5) Kejujuran senantiasa menjadi kepribadian bangsa

e. Nilai Sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia


nilai keadilan mengandung makna sebagai dasar sekaligus tujuan masyarakat Indonesia yang
adil dan makmur secara lahiriyah dan batiniyah. Berikut nilai keadilan yang harus dilakukan
dalam penyelenggaraan negara
1) Mengembangkan perbuatan luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan
dan kegotongroyongan
2) Meningkatkan gotong royong dan kesetiakawanan sosial baik dalam pelaksanaan
pemerintahan maupun dalam kehidupan sosial bermasyarakat
3) Menjunjung hak warga negara berdasarkan sikap non diskriminatif
4) Mewujudkan kemakmuran bagi seluruh rakyat Indonesia
5) Melindungi yang lemah supaya warga bisa bekerja sesuai bidangnya

Anda mungkin juga menyukai