A. Pengkajian
1. Identifikasi Klien Nama, umur, jenis kelamin, agama, alamat, pendidikan,
pekerjaan, tgl MRS, diagnosa medis, suku bangsa, status perkawinan.
2. Keluhan Utama Terjadi tekanan intra okuler yang meningkat mendadak
sangat tinggi, nyeri hebat di kepala, mual muntah, penglihatan menurun,
mata merah dan bengkak.
3. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Penyakit Sekarang
Hal ini meliputi keluhan utama mulai sebelum ada keluhan sampai
terjadi nyeri hebat di kepala, mual muntah, penglihatan menurun,
mata merah dan bengkak.
a. Pola persepsi dan tatalaksana hidup sehat Persepsi klien dalam menilai
/ melihat dari pengetahuan klien tentang penyakit yang diderita serta
kemampuan klien dalam merawat diri dan juga adanya perubahan
dalam pemeliharaan kesehatan.
d. Pola tidur dan istirahat Pola tidur dan istirahat akan menurun, klien
akan gelisah / sulit tidur karena nyeri / sakit hebat menjalar sampai
kepala.
11
e. Pola aktivitas Dalam aktivitas klien jelas akan terganggu karena fungsi
penglihatan klien mengalami penurunan.
g. Pola sensori dan kognitif Pada klien ini akan menjadi / mengalami
gangguan pada fungsi penglihatan dan pada kongnitif tidak
mengalami gangguan. Penglihatan berawan/kabur, tampak lingkaran
cahaya/pelangi sekitar sinar, kehilangan penglihatan perifer,
fotofobia(glaukoma akut). Perubahan kacamata/pengobatan tidak
memperbaiki penglihatan. Tanda : Papil menyempit dan merah/mata
keras dengan kornea berawan.Peningkatan air mata.
5. Pemeriksaan Fisik
12
j. Pemeriksaan Sistem Pernafasan Pada umumnya motorik dan sensori
terjadi gangguan karena terbatasnya lapang pandang.
6. Pemeriksaan Diagnostik
B. Diagnosa keperawatan
Pre operasi:
Post operasi:
13
C. Intervensi Keperawatan
14
3. Mengungkapkan tentang kondisinya.
pemahaman tentang 3. Pertahankan kondisi
rencana tindakan yang rileks.
4. Observasi TTV.
5. Siapkan bel ditempat
tidur dan instruksi
Klien memberikan
tanda bila mohon
bantuan
6. Kolaborasi dengan
tim medis dalam
pemberian terapi
15
meningkatkan resiko
cedera yang lebih rendah
dan anjurkan untuk
membatasi pergerakan
mendadak/ tibatiba serta
menggerakkan kepala
berlebih.
4. Bantu aktifitas selama
fase istirahat. Ambulasi
dilakukan dengan hati-
hati.
5. Ajarkan klien untuk
menghindari tindakan
yang dapat menyebabkan
cedera
6. Amati kondisi mata : luka
menonjol, bilik mata
depan menonjol, nyeri
mendadak, nyeri yang
tidak berkurang dengan
pengobatan, mual dan
muntah. Dilakukan setiap
6 jam asca operasi atau
seperlunya.
16