PENDAHULUAN
satunya adalah aspek kecerdasan yang harus dimiliki oleh manusia modern.
hari yang dilakukan oleh seorang individu atau kelompok yang memiliki tujuan
bahwa menurut perencana keuangan Prita Ghozie, ada beberapa penyebab utama
1
2
tabungan, dan investasi, hobi utang, dan bergaya hidup yang tinggi. Prita
kebiasaan tidak pernah menabung membawa individu pada masalah utang. Riset
ZAP Finance pada 2013 menyatakan bahwa 18 persen responden sering berutang
bukan untuk kebutuhan primer atau darurat saja, tapi untuk memenuhi gaya hidup
pun penghasilan seseorang kebutuhan pasti akan tercukupi kecuali jika memiliki
tersebut didukung oleh banyaknya studi baik yang dilakukan oleh Bank Dunia
antara literasi keuangan dan kesejahteraan masyarakat. Sebagai contoh ketika ada
orang yang memiliki uang tetapi tidak memiliki tingkat literasi yang cukup
berpotensi menjadi korban investasi bodong atau saat seseorang tidak mengetahui
cara mengajukan kredit ke lembaga keuangan dia berpotensi lari ke lintah darat.
Oleh karena itu, OJK menganggap perlu adanya upaya untuk meningkatkan
literasi keuangan masyarakat. Dalam hal ini, OJK memiliki program strategi
nasional literasi keuangan sejak 2013 dan pada 2017 ini akan muncul revisi
masyarakat sangat erat kaitannya dengan literasi keuangan yang dimilikinya. The
yang benar, maka individu diharapkan bisa mendapatkan manfaat yang maksimal
berbagai faktor antara lain pengetahuan keuangan yang masih rendah, jarak yang
jauh, dan transportasi yang sulit. Padahal Bank Dunia menyebut bahwa akses
Jum’at, 25 November 2016). Untuk itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus
dilakukan oleh OJK pada 2013 di 20 provinsi dengan jumlah 8.000 responden
masuk kategori rendah jika dibanding tingkat literasi keuangan negara lain seperti
(http://www.ojk.go.id).
formal. Di sisi lain, jika golongan ini mampu mengakses pembiayaan formal,
mereka perlu dibekali edukasi keuangan yang mencukupi agar isu subprime tidak
melebar pada krisis keuangan (Morgan & Pontines, 2014). Bank Dunia
nilai kesejahteraan seseorang tergantung apakah ia percaya diri atau minder secara
uang mengindikasikan kesehatan keuangan yang kurang bagus atau bahkan buruk.
Hal itu akan semakin memperburuk kesejahteraan yang dialami seseorang. Dalam
arti semakin keliru mengelola uang maka semakin rendah pula kesehatan
keuangan yang dimiliki seseorang. Pada kenyataannya tidak semua orang mampu
keuangan memiliki berbagai aspek namun hal itu tidak berarti individu yang sehat
seseorang merasa puas dengan situasi keuangannya saat ini, namun apabila
dikritisi maka situasi keuangan tersebut tidaklah sehat. Misal saja individu merasa
puas dengan pola keuangannya namun memiliki utang yang tidak sehat, atau pun
persiapan dana pensiun yang tidak memadai. Untuk saat ini akan merasa puas
keuangan pribadi adalah cara dimana individu mengelola sumber dana (uang)
finansial ditentukan oleh peran orang tua dalam memberikan dukungan berupa
cara yang sederhana anak dibawa ke suatu sistem nilai atau sikap hidup yang
6
diinginkan dan disertai teladan orang tua yang secara tidak langsung sudah
pasar, tetapi mereka lebih cenderung harus menanggung risiko keuangan di masa
depan yang lebih dari orang tua mereka (Lusardi, 2010). Mahasiswa umumnya
memiliki kebebasan yang lebih besar untuk membuat keputusan pribadi dalam hal
keuangan. Namun, sebagian besar mahasiswa sering memulai masa kuliah mereka
dengan atau tanpa mengerti dan bertanggung jawab terhadap keuangan pribadi
mengakibatkan banyak mahasiswa belajar dari trial and error, namun hal itu
belum mampu menjadikan mereka menjadi pelaku ekonomi yang cerdas dalam
7
kehidupan saat ini. Padahal seiring berjalannya waktu, para mahasiswa akan
mengetahui tindakan untuk mencapai tujuan yang diinginkan serta menjadi diri
sendiri dan pada masa yang sama menyadari pentingnya hubungan dengan orang
lain. Selanjutnya, diulas oleh Brent A. Marsh (2006) dalam disertasi penelitiannya
yang menguji perbedaan sikap keuangan pribadi, perilaku keuangan pribadi, dan
berdasarkan jenis kelamin dan apakah mahasiswa tersebut berasal dari dalam
negeri atau mahasiswa internasional. Dalam survei instrumen yang telah dibagi
menjadi dua bagian, bagian pertama berisi 31 pertanyaan yang digunakan untuk
kesehatan, kepuasan dan perilaku keuangan pribadi yang baik. Berdasarkan pada
sampel maka penelitian ini dianggap penting untuk dilakukan. Maka, peneliti
lebih terinci dan mendalam. Untuk itu penulis merumuskan beberapa hal yang
personal.
10
secara personal.
personal.
personal.
personal.
secara personal.
secara personal.
secara personal.
11
secara personal.
personal.
personal.
personal.
secara personal.
secara personal.
secara personal.
13
personal.
secara personal.
personal.
dengan literasi keuangan sebagai variabel penengah. Penelitian ini dapat juga
dijadikan referensi untuk penelitian selanjutnya yang lebih luas lagi untuk
individu.
15
yang dapat bermanfaat secara langsung maupun tidak langsung bagi berbagai
a. Bagi Penulis
Sarjana Ekonomi,
dengan tepat,
atau sebaliknya,
wawasan tambahan,
Ekonomi yang studi pada lima perguruan tinggi swasta yang terdapat di Kota
Tabel 1.1
Lokasi Penelitian
No. Lokasi Alamat
1. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jl. Tamansari No. 6-8 Bandung 40116
Universitas Pasundan Bandung
2. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jl. Tamansari No. 1, 20, 22, 24
Universitas Islam Bandung Bandung 40116
3. Fakultas Ekonomi Jl. Cikutra No. 204A Bandung 40125
Universitas Widyatama
4. Fakultas Ekonomi Universitas Jl. P.H.H. Mustofa No. 68 Bandung
Sangga Buana (YPKP) 40124
5. STIE Ekuitas Bandung Jl. P.H.H. Mustofa No. 31 Bandung
40124
18
periode penyusunan tugas akhir penulis, secara lebih rinci dapat dijelaskan
sebagai berikut:
Tabel 1.2
Waktu Penelitian
No Kegiatan Desember Januari Februari Maret April Mei Juni
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3
1. Pengajuan Judul
2. Penyusunan
Proposal Penelitian
3. Penyusunan BAB
I, II, dan III
4. Sidang Usulan
Penelitian
5. Penyebaran
Kuesioner
6. Pengolahan Data
7. Sidang Akhir