BIOLOGI LAUT
“Delphinidae: Lumba-lumba Laut”
(Orcinus orca)
Oleh:
Wadiya Aprilianti
26050118140094 (Ose/C)
Dosen Pengampu:
Ir. Retno Hartati. Msc.
196207111987031001
DEPARTEMEN OSEANOGRAFI
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2019
BAB I
PENDAHULUAN
Keanekaragaman makhluk hidup di laut baik yang termasuk pada daerah pesisir maupun di
daerah lautan atau blue carbon merupakan suatu anugrah ciptaan Tuhan yang dapat dimanfaatkan
secara maksimal bagi kehidupan manusia. Kebutuhan manusia tidak akan pernah lepas dari sumber
daya. Selama ini, spesies makhluk hidup di laut telah diteliti 250.000 spesies dari keseluruhan
makhluk hidup di bumi telah teridenitifikasi dan terklasifikasi. Manusia perlu mempelajari
kehidupan dan karakteristik makhluk hidup dengan harapan dapat mengelola dan melestarikan
keutuhan sumber daya alam. Begitu juga dilaut, mengingat kebutuhan manusia sangat bergantung
juga terhadap kehidupan makhluk laut dalam sarana pemenuhan kebutuhan di berbagai bidang
seperti bidang pangan atau ekonomi bidang industri, bidang pariwisata hingga bidang social dan
budaya.
Dalam blue carbon, banyak ditemukan spesies ikan (nekton) baik yang termasuk dalam
konsumen tingkat rendah hingga tingkat yang paling tinggi. Cetacean merupakan ordo di mana
dikhususkan bagi kelompok hewan yang memiliki ukuran tubuh yang besar di laut bila
dibandingkan dengan hewan laut lainnya. Pada dasarnya Cetacean merupakan makhluk hidup
ikan yang tidak sempurna di mana umumya ditemukan ciri khas pada Ordo ini yakni hidup
sebagai mamalia atau binatang yang menyusui di laut. Pada Cetacean terdapat 86 jenis secara
keseluruhan yang ada di dunia. Di Indonesia terdapat 31 jenis yang teridentifikasi diantaranya
terdiri dari 12 jenis paus dan sisanya pesut serta lumba-lumba. Paus pembunuh (Killer Whale)
atau orca biasa masyarakat Indonesia menyebutnya dengan sebutan ikan seguni merupakan jenis
Cetacean yang termasuk dalam golongan lumba-lumba yang berukuran besar. Sebutan paus bagi
jenis mamalia ini disebabkan karena secara fisik morfologinya menyerupai jenis paus. Paus
pembunuh memiliki karakteristik kehidupan baik umum maupun karakteristik yang khas di laut
lepas. Pada penulisan ini penulis mencoba mengulas dan mengidentifikasi karakteristik kehidupan
baik secara fisik, fisiologi maupun tingkah laku spesies Orcinus Orca yang dikenal dengan seguni
di mana merupakan mamalia laut yang juga ditemukan di perairan wilayah Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
Paus pembunuh atau dikenal dengan orca atau seguni merupakan salah satu jenis mamalia
laut yang tergolong sebagai kelompok hewan menyusui atau mamalia yang hidup di laut yang
termasuk dalam famili lumba-lumba (Delphinidae) yang memiliki ukuran yang besar. Pada
umumnya, karena termasuk dalam golongan ordo Cetacean, orca atau disebut ikan seguni
memiliki karakteristik baik secara morfologi fisik maupun fisiologi tidak jauh beda dengan
jenis mamalia laut lainnya.
Karakteristik yang umum ditemukan pada kehidupan paus pembunuh ini misalnya benafas
menggunakan paru-paru untuk seperti pada jenis paus dan lumba-lumba lainnya, berdarah
panas dan memiliki jantung yang jumlahnya empat ruang, melahirkan dan memiliki kelenjar
susu. Dinamakan dengan paus pembunuh karena Orca merupakan salah satu jenis mamalia
laut yang tergolong sebagai hewan tingkat konsumen yang tertinggi yang dapat memakan
hewan laut lainnya seperti jenis paus, hiu, dugong, memakan jenis pinnipedia lainnnya seperti
anjing laut, singa laut dan walrus. Paus pembunuh dalam bahasa Inggris disebut Killer whale
merupakan nama yang cocok bagi orca sebagai karnivora “pembunuh paus atau pemakan ikan
lainnya” yang tergolong dalam konsumen tingkat tertinggi atau predator puncak pada sistem
rantai makanan di laut. Adapun klasifikasi dari Paus Pembunuh (Orcinus orca) merupaka
sebagai berikut :
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Artiodactyla
Infraordo : Cetacea
Famili : Delphinidae
Genus : Orcinus
Fisik secara umum yang dimiliki oleh paus pembunuh dengan bentuk tubuh yang sangat
besar dan warna tubuh yang khas yakni berwarna hitam putih. Punggungnya berwarna hitam,
dada dan bagian samping tubuh berwarna putih, dan
belang oval putih besar di belakang matanya, anaknya
lahir dengan warna kulit kekuning-kuningan, yang
nantinya berubah menjadi putih ketika dewasa.
Memiliki sirip punggung yang besar, panjang dan
tegak. Beratnya badannya dapat mencapai 6 hingga 10
ton dengan panjang tubuh 7 hingga 9,8 meter. Panjang
sirip tegak bisa mencapai meter 1,8 meter. Dan gigi-giginya dapat tumbuh mencapai 10 cm.
Secara khusus yang menbedakan orca jantan dan betina yakni dari bentuk tubuh yang
dimiliki jantan lebih besar dibandingkan betina. Bobot badan maksimal jantan yang ditemukan
yakni mencapai 10 ton dengan panjang 9,5 meter sementara betina mencapai 7,5 ton dan
panjangnya 7,5 meter. Dengan bentuk sirip yang berbeda yakni sirip tegak dorsal segitiga
dimiliki oleh orca jantan dapat mencapai 1,8 meter sementara sirip pada betina berbentuk bulan
sabit dengan panjang mencapai 0,9 meter. Rahang bawah, area dibawah fluks, dan pada ventral
mulai dari ujung rahang bawah sampai pada daerah sekitar urogenital pada semua orca
merupakan daerah dengan pola berwarna putih. Pada umumnya jenis lumba-lumba laut, orca
memiliki moncong akan tetapi tumpul dan sulit dibedakan dari bentuk mulutnya yang tumpul.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Paus pembunuh (Orcinus orca) atau dikenal dengan seguni merupakan salah satu
jenis mamalia laut yang tergolong sebagai kelompok hewan menyusui atau mamalia yang
hidup di laut yang termasuk dalam famili lumba-lumba (Delphinidae) yang memiliki
ukuran yang besar dan sebagai predator tertinggi dalam rantai makanan di laut. Paus orca
hidup berkelompok dan mendiami seluruh samudera di dunia. Dengan bentuk dan warna
tubuh yang khas membuat spesies ini mudah dikenali. Spesies ini tergolong sebagai
kelompok mamalia laut yang cerdas dan tidak membahayakan bagi manusia.
B. Saran
Besar harapan penulis, semoga paper ini bisa menjadi pemahaman bagi kita,
untuk lebih mengenal jenis-jenis fauna yang beragam yang dapat ditemukan di wilayah
perairan Indonesia sebagai salah satu kekayaan alam Indonesia yang sudah sepantasnya
dikenal dan dilestarikan. Demikian yang dapat penulis paparkan mengenai pokok
bahasan dalam paper ini dan penulis menyadari paper ini masih jauh dari kesempurnaan.
Penulis banyak berharap pembaca memberikan kritik dan saran yang membangun kepada
penulis demi kesempurnaan paper berikutnya. Semoga paper ini dapat bermanfaat bagi
penulis pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
REFERENSI
Ford, John. K. B. 2009. K - Killer Whale: Orcinus orca. Encyclopedia of Marine
Mammals:Second Edition. USA : Academic Press
https://id.wikipedia.org/wiki/Paus_pembunuh
Pet, J.S. & Yeager, C. 2000. Rencana Pengelolaan 25 Tahun Taman Nasional Komodo.
Direktorat Jenderal Perlindungan dan Konservasi Alam. Buku 1 : Rencana
Pengelolaan. Jakarta. 92 hlm.