Anda di halaman 1dari 4

SEJARAH PEMINATAN

TUGAS 5

KELAS XI IPS 6
KELOMPOK 6
Oleh :
I NYOMAN MERTA DANA (11)
NI LUH PUTU ARI ASTIARINI (23)
NI PUTU WINDAYANTI (28)

SMA NEGERI 2 MENGWI


TAHUN AJARAN 2018/2019
SOAL
1. Jelaskan salah satu teori masuknya Islam ke Indonesia yang menurut anda paling tepat !
2. Mengapa perkembangan Islam di Indonesia begitu pesat ?
3. Mengapa kerajaan Demak menyerang Malaka ?
4. Aapa faktor yang menyebabkan kerajaan Aceh Darusalam mengalami kemunduran ?
5. Jelaskan salah satu pengaruh maritime kerajaan Islam Nusantara yang dapat dilihat hingga hari
ini !

JAWABAN
1. Menurut saya teori masuknya Islam ke Indonesia yang paling tepat yaitu
Teori Mekkah, bahwa Islam datang ke Indonesia dari wilayah Arab Teori ini disampaikan
oleh salah satu ulama besar Indonesia yaitu dia Buya Hamka. Teori ini juga dikuatkan oleh
ahli lain yaitu Anthony H.Johns. Mengapa teori ini mempunyai kelebihan daripada teori yang
lain ? yaitu terdapat bukti-bukti Bawah sebagian besar masyarakat Indonesia sampai saat ini
adalah penganut mazhab Syafi’i, dimana kini sejak awal perkembangan Islam, mazhab
Syafi’i sudah dianut oleh sebagian masyarakat Mekah. Selain itu hubungan yang erat antara
penduduk semenanjung Arab dengan bangsa Nusantara sudah terjadi sejak lama melalui
perdagangan. Hal ini semakin diperkuat juga dengan adanya catatan dari china pada masa
Dinasti Tang yang menyebutkan bahwa sekitar abad ke 7 telah ada pemukiman Arab di Barus
yaitu wilayah pantai barat Sumatera sekarang ada di Provinsi Sumatera Utara.

2. Perkembangan Islam di Indonesia begitu pesat kareana :

 Syarat masuk agama Islam tidak berat, yaitu dengan mengucapkan kalimat syahadat.
 Upacara-upacara dalam Islam sangat sederhana.
 Islam tidak mengenal sistem kasta.
 Islam tidak menentang adat dan tradisi setempat.
 Dalam penyebarannya dilakukan dengan jalan damai.
 Runtuhnya kerajaan Majapahit memperlancar penyebaran agama Islam.

3. Kerajaan Demak menyerang Malaka

Sejak tahun 1509, Pati Unus, raja Demak, sudah merancang rencana untuk menguasai
Malaka. Saat itu Malaka berada di bawah kekuasaan Kesultanan Malaka. Dengan kata lain,
perlu dicatat bahwa serangan Demak ke Malaka jelas bukanlah sebuah serangan anti-
kekuasaan asing, tetapi sebuah invasi imperialis. Tahun 1511, Alfonso D'Alburquerque,
Laksamana armada Portugis, mendahului Pati Unus dengan menaklukkan Malaka. Sultan
Malaka Mahmud Syah melarikan diri ke Bintan.

Pati Unus sangat mengerti bahwa kekuatan utama Portugis adalah pada armada lautnya.
Portugis memiliki kapal yang kuat, bahkan lebih kuat dibandingkan dengan kapal Majapahit.
Selain itu, Portugis sudah menggunakan meriam yang dipasang di masing - masing kapal di
mana pada waktu itu meriam adalah senjata pamungkas yang tidak bisa ditandingi oleh
senjata apapun.

Oleh karena itu, langkah pertama Pati Unus adalah menghidupkan kembali kekuatan armada
Majapahit yang tertidur lama pada saat masa - masa perebutan kekuasaan. Kapal - kapal baru
tersebut juga dilengkapi dengan Cetbang, yaitu meriam api, di mana kapal dan cetbang juga
merupakan kekuatan andalan Armada Majapahit. Pusat produksi kapal-kapal ini adalah
Semarang, gerbang masuk Demak, dengan bantuan orang-orang Tionghoa lokal.

Selanjutnya Pati Unus menghimpun kekuatan - kekuatan nusantara untuk membentuk


armada gabungan dengan satu tujuan, mengusir Portugis dari Malaka. Ia juga meminta
bantuan orang-orang Jawa yang ada di Malaya untuk jadi agen dalam di Malaka. Tetapi
ternyata, ketika Pati Unus terlanjur berangkat ke Malaka,orang-orang Jawa ini terlanjur
dipergoki Portugis dan melarikan diri ke Cirebon. Pati Unus pun bertempur tanpa bantuan
mata-mata dan agen dalam - kapal-kapalnya dengan mudah diremuk meriam-meriam yang
ditodongkan ke laut di Benteng Portugis di Malaka.

Dikuasainya Malaka pada tahun 1511 oleh orang-orang Portugis merupakan ancaman
tersendiri bagi Kerajaan Demak. Pada tahun 1512, Kerajaan Demak di bawah pimpinan Pati
Unus (Pangeran Sabrang Lor) dengan bantuan Kerajaan Aceh menyerang Portugis di
Malaka. Namun, serbuan Demak tersebut mengalami kegagalan. Penyerangan dilakukan
sekali lagi bersama Aceh dan Kerajaan Johor, tetapi tetap berhasil dipatahkan oleh Portugis.
Perjuangan Kerajaan Demak terhadap orang-orang Portugis tidak berheti sampai di situ.
Kerajaan Demak selalu menyerang dan membinasakan setiap kapal dagang Portugis yang
melewati jalur Laut Jawa. Karena itulah kapal dagang Portugis yang membawa rempah-
rempah dari Maluku (Ambon) tidak melalui Laut Jawa, tetapi melalui Kalimantan Utara.

Upaya Demak untuk mengusir Portugis diwujudkan dengan ditaklukkannya Kerajaan


Pajajaran oleh Fatahilah pada tahun 1527. Penaklukkan Pajajaran ini disebabkan Kerajaan
Pajajaran mengadakan perjanjian perdagangan dengan Portugis, sehingga Portugis
diperbolehkan mendirikan benteng di Sunda Kelapa. Ketika orang-orang Portugis
mendatangi Sunda Kelapa (sekarang Jakarta), terjadilah perang antara Kerajaan Demak di
bawah pimpinan Fatahilah dengan tentara Portugis. Dalam peperangan itu, orang-orang
Portugis berhasil dipukul mundur. Kemudian, pelabuhan Sunda Kelapa diganti namanya oleh
Fatahilah menjadi Jayakarta yang berarti kejayaan yang sempurna.

4. Faktor yang menyebabkan kerajaan Aceh Darusalam mengalami kemunduran


 Setelah Sultan Iskandar Muda wafat tahun 1636 tidak ada raja-raja besar yang mampu
mengendalikan daerah Aceh yang demikian luas. Di bawah Sultan Iskandar Thani
(1637-1641 M), kemunduran itu mulai terasa dan terlebih lagi setelah meninggalnya
Sultan Iskandar Thani.
 Timbulnya pertikaian yang terus-menerus di Aceh antara golongan bangsawan (teuku)
dengan golongan ulama (teungku) yang mengakibatkan melemahnya Kerajaan Aceh.
 Daerah-daerah kekuasaannya banyak yang melepaskan diri seperti Johor, Pahang,
Perak, Minangkabau dan Siak.

5. Pengaruh maritim kerajaan Islam Nusantara yang dapat dilihat hingga hari ini yaitu seperti
jalur perdagangan khusunya Selat Malaka yang sampai saat ini masih digunakan dan menjadi
jalur perdagangan terpadat. Karena letaknya yang sangat strategis memberi keuntungan bagi
Indonesia. Peran Malaka Terhadap Perkembangan Perdagangan. Memang semenjak menjadi
kawasan kerajaan Sriwijaya, selat Malaka memiliki kedudukan cukup penting dalam dunia
perdagangan dan pelayaran. Jika anda berpendapat hal ini karena faktor alam yang di miliki
jawabnya Iya. Keberadaan selat malaka yang menghubungkan antara negara-negara di Asia
Tenggara, Asia Barat dan Asia Timur memang merupakan faktor utama wilayah malaka
memiliki peran penting dalam jalur perdagangan internasional. Berbicara mengenai malaka
tidak dapat kita lepaskan dari peran malaka terhadap perkembangan perdagangan. Di
indonesia sendiri malaka merupakan salah satu daerah yang sangat penting dalam hal
perkembangan perdagangan. Jauh sebelum bangsa barat menginjakkan kaki di Indonesia,
kawasan indonesia yang tergabung menjadi nusantara sudah menjadi wilayah perdagangan
yang berkembang secara internasional. Hal ini dapat di buktikan dengan adanya peta jalur
perdagangan internasional.

Anda mungkin juga menyukai