XII IPS 6
1. FEBIYANA AGUSTINA (02)
2. NI KADEK ARTHA SARI (16)
3. NI PUTU ANINDA PUTRI (26)
4. NI LUH PUTU ARI ASTIARINI (23)
5. NI PUTU WINDAYANTI (28)
PERJUANGAN MENGHADAPI IDEOLOGI
PEMBERONTAKAN DI/TII
• Dilatar belakangi oleh daerah yang kecewa kepada Pemerintah Pusat yang dianggap
tidak adil dalam alokasi dana pembangunan.
• Tanggal 10 Februari 1958, melalui RRI Padang mengeluarkan pernyataan yang
disebut “Piagam Perjuangan”. Namun pemerintah pusat menolak tuntutan tersebut.
• Tanggal 15 Februari 1958, Dewan Perjuangan mendirikan Pemerintahan
Revolusioner Republik Indonesia.
• DilakukanOperasi Militer dan pada tanggal 29 Mei 1961, Ahmad Husein
menyerahkan diri dan pemberontakan PRRI berakhir.
PERJUANGAN RAKYAT SEMESTA
• Dilatar belakangi oleh pemutusan hubungan dengan pemerintah pusat
oleh Letnan Kolonel D.J. Somba dan mendukung PRRI pada tanggal 17
Februari 1958.
• Terjadi Proklamasi Piagam Perjuangan Rakyat Semesta (Permesta) yang di
pelopori oleh Letkol Vence Sumual.
• Pemerintah melancarkan Operasi Militer dan dalam pemberontakannya,
Permesta mendapatkan bantuan dari pihak asing.
• Agustus 1958, pemberontakan Permesta dilumpuhkan.
PERSOALAN NEGARA FEDERAL DENGAN BFO
• Dilatar belakangi karena adanya konsep Negara Federal yang menimbulkan
potensi perpecahan di kalangan bangsa Indonesia.
• Tanggal 24 Juli 1946, dalam Konferensi Malino terjadi perbedaan keinginan
oleh Negara Indonesia Timur “Apakah Bendera Merah Putih dan Lagu
Indonesia Raya digunakan atau tidak?”
• Bulan Juli 1948, BFO terpecah menjadi dua kubu :
oKubu pertama, menolak kerjasama dengan Belanda dan memilih RI untuk
membentuk RIS.
oKubu kedua, ingin garis kebijakan kerjasama dengan Belanda di
pertahankan BFO.
NILAI-NILAI PERJUANGAN TOKOH
NASIONAL DAN DAERAH DALAM
MEMPERTAHANKAN KEUTUHAN
NEGARA DAN BANGSA INDONESIA
PENTINGNYA KESADARAN MEWUJUDKAN
INTEGRASI BANGSA
• Kementrian Sosial pada tahun 2014 menyatakan Indonesia masih memiliki 184 daerah
dengan potensi rawan konflik sosial. Integrasi di masyarakat dapat tercapai jika terdapat
tuntutan tingkah laku yang disepakati bersama untuk mewujudkan suatu kesatuan sebagai
satu kesatuan yang utuh.
• Untuk mencapai keutuhan masyarakat ada 4 hal yang harus dihindari yaitu :
1. Ketidakaktifan biologis.
2. Keapatisan dalam masyarakat.
3. Terjadinya perperangan.
4. Terjadinya penjajahan.
MENELADANI PARA TOKOH PERSATUAN
A. Pahlawan dari Papua
• Frans Kaisiepo lahir di Biak, 10 Oktober 1921. Pada Konferensi Malino, ia secara tegas menolak rencana
penggabungan Irian Barat ke dalam Negara Indonesia Timur yang akhirnya membuat Belanda
mengasingkan ke tempat terpencil. Frans Kaisiepo juga berperan dalam menyukseskan Pepera pada
tahun 1969.
• Silas Papare lahir di Serui, 18 Desember 1918. Dalam perjuangannya untuk kemerdekaan Irian Barat, ia
berusaha memengaruhi Batalion Papua untuk memberontak pada Belanda sehingga ia dipenjara.
Setelah berhasil melarikan diri ke Yogyakarta, Silas membentuk Badan Perjuangan Irian. Tanggal 15
Agustus 1962, Ia ditunjuk sebagai salah seorang anggota delegasi Indonesia dalam perjanjian New York.
• Marthen Indey lahir di Doromena, 16 Maret 1912. Pada tahun 1946, Marthen menjadi ketua PIM. Di
tahun 1962 Marthen bergeriliya untuk menyelamatkan anggota RPKAD yang didaratkan di Irian Barat
selama masa Trikora dan ia juga menyampaikan Piagam Kota Baru yang berisi mengenai keinginan kuat
penduduk Papua untuk tetap setia pada wilayah kesatuan Indonesia.
B. Para Raja yang Berkorban Untuk Bangsa
• Sultan Hamengkubuwono IX sejak kemerdakaan memfasilitasi pemerintah RI yang baru
terbentuk untuk menjalankan roda pemerintahan. Ia juga memberikan amanat pada tanggal 5
September 1945. Sultan Hamengkubuwono IX pernah menolak tawaran Belanda yang
menjadikannya sebagai raja seluruh jawa setelah Agresi Militer II.
• Sultan Syarif Kasim II mengirim surat kepada Soekarno-Hatta yang menyatakan kesetiaan dan
dukungan kepada RI serta menyerahkan harta senilai 13 juta Golden untuk membantu
perjuangan RI. Ia menolak sebagai “Sultan Boneka Belanda” dan tetap bergabung dengan
pemerintahan RI.
C. Mewujudkan Integrasi Melalui Seni dan Sastra
• Salah satu tokoh yang berjuang yaitu Ismail Marzuki. Ismail lahir di Jakarta, 11 Maret 1914.
Pada masa perang kemerdekaan ia tidak dapat menyumbangkan tenaga karena fisiknya lemah.
Ia menulis banyak lagu dan salah satu yang terkenal adalah “Halo-Halo Bandung”.
D. Perempuan Pejuang
• Opung Daeng Risaju (Famajjah) lahir di Palopo, tahun 1880.
• Tanggal 14 Januri 1930, Famajjah mendirikan PSII cabang Palopo melalui suatu rapat akbar
yang bertempat di Pasar Lama Palopo.
• Akibat aktif di PSII yang cenderung menentang colonial Hindia Belanda, ia pun akhirnya
ditahan dan kehilangan gelar kebangsawaannya.
• Opung Daeng Risaju kembali aktif pada masa Revolusi di Luwu yang digerakkan oleh pemuda
sebagai sikap penolakan terhadap kedatangan NICA (Tentara Belanda). Akhirnya dia ditangkap
dan dibawa ke Watampone.
• Akibat dari penyiksaan Belanda, ia menjadi tuli dan dijadikan tahanan luar
• Opung Daeng Risaju wafat pada tanggal 10 Februari 1964.