Anda di halaman 1dari 27

KELOMPOK 1

XII IPS 6
1. FEBIYANA AGUSTINA (02)
2. NI KADEK ARTHA SARI (16)
3. NI PUTU ANINDA PUTRI (26)
4. NI LUH PUTU ARI ASTIARINI (23)
5. NI PUTU WINDAYANTI (28)
PERJUANGAN MENGHADAPI IDEOLOGI

PERGOLAKAN DALAM NEGERI


PEMBERONTAKAN PKI MADIUN TAHUN 1948

PEMBERONTAKAN DI/TII

GERAKAN 30 SEPTEMBER 1965/PKI


Gagasan tentang sistem ekonomi yang dirancang oleh Karl Marx &
Friedrich Engels dalam sebuah buku berjudul “Das Kapital” sebagai
bentuk pertentangan terhadap sistem ekonomi kapitalis yang saat itu
berkembang pesat.
Sebagai bentuk kondisi masyarakat anarkis yang tidak lagi
membutuhkan figure pemimpin, tidak membutuhkan
Negara sebagai lembaga kewanangan vertikal.
PEMBERONTAKAN PKI MADIUN TAHUN 1948
• Latar Belakang
Ketika jatuhnya kabinet Amir Syarifuddin karena kegagalan
pada perundingan Renville yang merugikan Indonesia. Lalu
Amir Syarifuddin membentuk Front Demokrasi Rakyat (FDR)
pada tanggal 28 Juni 1948.
• Tujuan
Ingin meruntuhkan NKRI yang berdasarkan Pancasila
dan menggantinya dengan Negara komunis.
Kegiatan Pemberontakan FDR/PKI
• Tanggal 18 September 1948, FDR/PKI menguasai Madiun lalu melakukan
aksi penjarahan, penangkapan sewenang-wenang terhadap musuh PKI.
• Para pemimpin Masyumi dan PNI ditangkap dan dibunuh. Bendera merah putih
dirobek diganti bendera merah berlambang palu arit. Juga potret Soekarno
diganti potret Musso.
• Sekitar 350 orang ditahan di Madiun.
• Menguasai Kota Magetan dengan 1.000 orang pasukan yang menyerbu
kabupaten, kantor Komando Distrik Militer(Kodim), kantor Onder Distrik
Militer(Koramil), kantor Resort Polisi, rumah kepala pengadilan dan kantor
Pemerintahan Sipil.
• Menawan Bupati, Patih, Sekretaris kabupaten, Jaksa, Ketua pengadilan, kapolres,
komando kodim, aparat kabupaten Magetan dan masyarakat Magetan.
• Serangan juga dilakukan di Trenggalek, Ponorogo, Pacitan, Ngawi, Purwodadi,
Kudus, Pati, Blora, Rembang, Cepu.
PEMBERONTAKAN DI/TII
Gerakan DI/TII di Jawa Barat
• Dipimpin oleh Sekarmaji Marjian Kartosuwiryo, DI/TII terbentuk pada
Agustus 1949 di Tasikmalaya.
• Di latar belakangi oleh kegagalan perjanjian Renville sehingga
Kartosuwiryo menolak dampak perjanjian (Jawa Barat bukan menjadi
bagian NKRI) dan membentuk Negara Islam.
• Mengapa Negara Islam? Karena Indonesia mayoritas beragama Islam
dan Kartosuwiryo percaya dengan mendirikan Negara Islam akan
menyelesaikan semua masalah kenegaraan yang berlangsung.
• Terjadi Operasi Militer tentara pemerintah bersama masyarakat untuk
menangkap pasukan DI/TII.
• Kartosuwiryo ditangkap dan dihukum mati pada tahun 1962.
Gerakan DI/TII di Jawa Tengah
• Dilatar belakangi oleh perjanjian Renville sehingga
daerah Pekalongan, Brebes, Tegal ditinggalkan oleh TNI,
kemudian oleh Amir Fatah didirikan Negara Islam dan
menyatakan merupakan bagian dari NII Jawa Barat.
• Januari 1950, Operasi Militer dipimpin oleh Letkol
Sarbini.
Gerakan DI/TII di Kalimantan Selatan
• Dilatar belakangi karena kekecewaan Ibnu Hajar
terhadap pemerintah pusat yang memobilisasi tentara
pada posisi yang tidak diinginkan.
• Akhir tahun 1954, Ibnu Hajar bergabung dalam NII dan
menjadi Panglima TII di Kalimantan.
• Juli 1963, Ibnu Hajar ditangkap dan di hukum mati.
Gerakan DI/TII di Sulawesi Selatan
• Dilatar belakangi oleh kekecewaan Kahar Muzakar terhadap pemerintah karena
pembubaran KGGS dan pengangkatan Letkol Warouw sebagai Komandan CTN.
• Ia awalnya menolak dan menuntut agar semua anggota KGGS diterima sebagai
anggota APRIS dengan nama brigade Hasanuddin namun pemerintah menolak.
• Kahar Muzakar mengganti nama pasukan menjadi TII dan bergabung dengan DI/TII
Kartosoewiryo.
• 3 Februari 1960, Kahar Muzakar di tembak mati.
Gerakan DI/TII di Aceh
• Dilatar belakangi karena Aceh turun status menjadi keresidenan di
bawah Provinsi Sumatra Utara.
• Para Ulama Aceh (PUSA) menolak dan Daud Beureuh merupakan
tokoh terdepan PUSA.
• September 1953, Daud Beureuh menyatakan bahwa Aceh merupakan
bagian dari NII
GERAKAN 30 SEPTEMBER 1965 / PKI
Latar Belakang
• Angkatan Kelima : Ide PKI untuk
mempersenjatai kaum buruh dan
kaum petani.
• Gerakan Ganyang Malaysia, dimana
terjadi konfrontasi antara Indonesia
dengan Malaysia.
• Isu Dewan Jenderal Militer yang ingin
merebut kekuasaan Soekarno.
Penculikan dan Pembunuhan Para Jenderal
• Pagi buta 1 Oktober pukul 3.15 WIB, Cakrabirawa berangkat dari pangkalan udara
Halim Perdanakusuma untuk menculik 7 Jenderal.
• Tiga perwira : Letnan Jenderal Ahmad Yani, Mayor Jenderal M.T Haryono dan Brigadir
Jenderal D.I Panjaitan meninggal di tempat.
• Tiga perwira lainnya : Mayor Jenderal Soeprapto, Mayor Jenderal S.Parman dan
Brigadir Jenderal Sutoyo ditangkap dan dibunuh perlahan.
• Jenderal A.H. Nasution berhasil kabur dengan melompat pagar ke kebun kedutaan
besar Irak.
• Ajudan Nasution : Letnan Satu Pierre dan Putri Nasution : Ade Irma Suryani tertembak
dan meninggal pada 6 Oktober.
• Brigadir polisi : Karel Sadsuitubun dan keponakan Jenderal Panjaitan : Albert Naiborhu
ikut terbunuh.
• Jasad para jenderal dibawa ke daerah Lubang Buaya di dekat Halim lalu di buang ke
sumur.
G30S/PKI Menguasai Jakarta
• Di pagi yang sama, sekitar 2.000 tentara dari dua divisi menguasai Lapangan Merdeka dan Kantor
Radio Republik Indonesia (RRI).
• Pukul 7 pagi, RRI menyiarkan berita dari Letkol Untung bahwa lokasi strategis Jakarta sudah
diambil untuk mencegah adanya kudeta oleh Dewan Jenderal yang didukung CIA kepada Soekarno.

Soeharto mengakhiri kudeta di Jakarta


• Pukul 5.30 pagi, Soeharto dibangunkan dan diceritakan oleh tetangganya tentang para jenderal
yang dibunuh dan hilang.
• Soeharto pun memimpin kudeta dengan mengumpulkan dukungan dari Angkatan Laut dan Polisi,
namun kudeta gagal karena perencanaan yang buruk.
• Pukul 7 malam, Soeharto berhasil mengendalikan semua fasilitas yang sebelumnya dikendalikan
oleh G30S/PKI.
• Jenderal A.H Nasution bergabung pukul 9 malamdan mengumumkan akan mengambil alih
Angkatan Udara, menghancurkan kekuatan G30S/PKI dan menyelamatkan Soekarno.
• 2 Oktober, Angkatan Darat berhasil menguasai Halim dan sebagian pemberontak kabur.
• Aidit, dalang pemberontakan terbang ke jogja.
PERJUANGAN MENGHADAPI KEPENTINGAN

PERGOLAKAN DALAM NEGERI


PEMBERONTAKAN ANGKATAN PERANG RATU
ADIL (APRA)

PEMBERONTAKAN ANDI AZIZ

PEMBERONTAKAN REPUBLIK MALUKU SELATAN


PEMBERONTAKAN ANGAKATAN PERANG RATU ADIL
• Gerakan APRA dipimpin oleh Kapten Westerling.
• Tujuannya untuk mempertahankan bentuk Negara federal di
Indonesia dan memiliki tentara sendiri pada Negara-Negara
bagian RIS.
• Pasukan APRA membunuh setiap anggota TNI dan regu jaga
Markas Divisi Siliwangi.
• Dalang gerakan APRA adalah Sultah Hamid II untuk menculik Sri
Sultan Hamengku Buwono IX.
PEMBERONTAKAN ANDI AZIZ
• Terjadi di Makassar karena Andi Aziz menolak masuknya pasukan-pasukan
APRIS yang berasal dari TNI ke Makassar.
• 5 April 1950, Andi Aziz bersama pasukan menyerang markas TNI.
• Kota Makassar pun dapat dikuasai, Letkol Ahmad Yunus Mokoginta ditawan,
Perdana Menteri NIT mengundurkan diri.
• 7 April 1950 dibentuk ekspedisi ke NIT dipimpin Kolonel A.E. Kawilarang
kemudian berhasil menangkap dan mengadili Andi Aziz.
PEMBERONTAKAN REPUBLIK MALUKU SELATAN
• 25 April 1950, RMS berdiri di Ambon yang dipimpin oleh Dr. Ch. R. S. Soumokil.
• Terlibat dalam pemberontakan Andi Aziz namun melarikan diri ke Ambon.
• Pemerintah meminta Dr. Leimena untuk mengajak RMS berunding namun ditolak
sehingga pemerintah mengirim pasukan ekspedisi dan terjadi pertempuran
memperebutkan Benteng New Victoria.
• Tanggal 2 Desember 1963, Dr. Soumokil ditangkap dan diadili dengan hukuman
mati pada tanggal 21 April 1964.
PERJUANGAN MENGHADAPI SISTEM

PERGOLAKAN DALAM NEGERI


PEMERINTAH

PEMBERONTAKAN PEMERINTAH REVOLUSIONER


REPUBLIK INDONESIA

PERJUANGAN RAKYAT SEMESTA

PERSOALAN NEGARA FEDERAL DENGAN BFO


PEMBERONTAKAN PEMERINTAH REVOLUSIONER
REPUBLIK INDONESIA

• Dilatar belakangi oleh daerah yang kecewa kepada Pemerintah Pusat yang dianggap
tidak adil dalam alokasi dana pembangunan.
• Tanggal 10 Februari 1958, melalui RRI Padang mengeluarkan pernyataan yang
disebut “Piagam Perjuangan”. Namun pemerintah pusat menolak tuntutan tersebut.
• Tanggal 15 Februari 1958, Dewan Perjuangan mendirikan Pemerintahan
Revolusioner Republik Indonesia.
• DilakukanOperasi Militer dan pada tanggal 29 Mei 1961, Ahmad Husein
menyerahkan diri dan pemberontakan PRRI berakhir.
PERJUANGAN RAKYAT SEMESTA
• Dilatar belakangi oleh pemutusan hubungan dengan pemerintah pusat
oleh Letnan Kolonel D.J. Somba dan mendukung PRRI pada tanggal 17
Februari 1958.
• Terjadi Proklamasi Piagam Perjuangan Rakyat Semesta (Permesta) yang di
pelopori oleh Letkol Vence Sumual.
• Pemerintah melancarkan Operasi Militer dan dalam pemberontakannya,
Permesta mendapatkan bantuan dari pihak asing.
• Agustus 1958, pemberontakan Permesta dilumpuhkan.
PERSOALAN NEGARA FEDERAL DENGAN BFO
• Dilatar belakangi karena adanya konsep Negara Federal yang menimbulkan
potensi perpecahan di kalangan bangsa Indonesia.
• Tanggal 24 Juli 1946, dalam Konferensi Malino terjadi perbedaan keinginan
oleh Negara Indonesia Timur “Apakah Bendera Merah Putih dan Lagu
Indonesia Raya digunakan atau tidak?”
• Bulan Juli 1948, BFO terpecah menjadi dua kubu :
oKubu pertama, menolak kerjasama dengan Belanda dan memilih RI untuk
membentuk RIS.
oKubu kedua, ingin garis kebijakan kerjasama dengan Belanda di
pertahankan BFO.
NILAI-NILAI PERJUANGAN TOKOH
NASIONAL DAN DAERAH DALAM
MEMPERTAHANKAN KEUTUHAN
NEGARA DAN BANGSA INDONESIA
PENTINGNYA KESADARAN MEWUJUDKAN
INTEGRASI BANGSA
• Kementrian Sosial pada tahun 2014 menyatakan Indonesia masih memiliki 184 daerah
dengan potensi rawan konflik sosial. Integrasi di masyarakat dapat tercapai jika terdapat
tuntutan tingkah laku yang disepakati bersama untuk mewujudkan suatu kesatuan sebagai
satu kesatuan yang utuh.
• Untuk mencapai keutuhan masyarakat ada 4 hal yang harus dihindari yaitu :
1. Ketidakaktifan biologis.
2. Keapatisan dalam masyarakat.
3. Terjadinya perperangan.
4. Terjadinya penjajahan.
MENELADANI PARA TOKOH PERSATUAN
A. Pahlawan dari Papua
• Frans Kaisiepo lahir di Biak, 10 Oktober 1921. Pada Konferensi Malino, ia secara tegas menolak rencana
penggabungan Irian Barat ke dalam Negara Indonesia Timur yang akhirnya membuat Belanda
mengasingkan ke tempat terpencil. Frans Kaisiepo juga berperan dalam menyukseskan Pepera pada
tahun 1969.
• Silas Papare lahir di Serui, 18 Desember 1918. Dalam perjuangannya untuk kemerdekaan Irian Barat, ia
berusaha memengaruhi Batalion Papua untuk memberontak pada Belanda sehingga ia dipenjara.
Setelah berhasil melarikan diri ke Yogyakarta, Silas membentuk Badan Perjuangan Irian. Tanggal 15
Agustus 1962, Ia ditunjuk sebagai salah seorang anggota delegasi Indonesia dalam perjanjian New York.
• Marthen Indey lahir di Doromena, 16 Maret 1912. Pada tahun 1946, Marthen menjadi ketua PIM. Di
tahun 1962 Marthen bergeriliya untuk menyelamatkan anggota RPKAD yang didaratkan di Irian Barat
selama masa Trikora dan ia juga menyampaikan Piagam Kota Baru yang berisi mengenai keinginan kuat
penduduk Papua untuk tetap setia pada wilayah kesatuan Indonesia.
B. Para Raja yang Berkorban Untuk Bangsa
• Sultan Hamengkubuwono IX sejak kemerdakaan memfasilitasi pemerintah RI yang baru
terbentuk untuk menjalankan roda pemerintahan. Ia juga memberikan amanat pada tanggal 5
September 1945. Sultan Hamengkubuwono IX pernah menolak tawaran Belanda yang
menjadikannya sebagai raja seluruh jawa setelah Agresi Militer II.
• Sultan Syarif Kasim II mengirim surat kepada Soekarno-Hatta yang menyatakan kesetiaan dan
dukungan kepada RI serta menyerahkan harta senilai 13 juta Golden untuk membantu
perjuangan RI. Ia menolak sebagai “Sultan Boneka Belanda” dan tetap bergabung dengan
pemerintahan RI.
C. Mewujudkan Integrasi Melalui Seni dan Sastra
• Salah satu tokoh yang berjuang yaitu Ismail Marzuki. Ismail lahir di Jakarta, 11 Maret 1914.
Pada masa perang kemerdekaan ia tidak dapat menyumbangkan tenaga karena fisiknya lemah.
Ia menulis banyak lagu dan salah satu yang terkenal adalah “Halo-Halo Bandung”.
D. Perempuan Pejuang
• Opung Daeng Risaju (Famajjah) lahir di Palopo, tahun 1880.
• Tanggal 14 Januri 1930, Famajjah mendirikan PSII cabang Palopo melalui suatu rapat akbar
yang bertempat di Pasar Lama Palopo.
• Akibat aktif di PSII yang cenderung menentang colonial Hindia Belanda, ia pun akhirnya
ditahan dan kehilangan gelar kebangsawaannya.
• Opung Daeng Risaju kembali aktif pada masa Revolusi di Luwu yang digerakkan oleh pemuda
sebagai sikap penolakan terhadap kedatangan NICA (Tentara Belanda). Akhirnya dia ditangkap
dan dibawa ke Watampone.
• Akibat dari penyiksaan Belanda, ia menjadi tuli dan dijadikan tahanan luar
• Opung Daeng Risaju wafat pada tanggal 10 Februari 1964.

Anda mungkin juga menyukai