BELAKANG
PEMBENTUKAN APRIS SEBAGAI SALAH SATU
KEPUTUSAN KBM DENGAN TNI SEBAGAI INTINYA
DENGAN PENAMBAHAN UNSUR-UNSUR DARI KNIL,
MENIMBULKAN MASALAPSIKOLOGIS BAGI KEDUA
BELAH PIHAK.
DI SATU PIHAK BANYAK TNI BERKEBERATAN UNTUK
BEKERJA SAMA DENGAN BEKAS MUSUHNYA, YAITU
BEKAS ANGGOTA KNIL.
DILAIN PIHAK KNIL TIDAK DAPAT MENYESUAIKAN DIRI
DENGAN SITUASI BARU, BAHKAN ADA YANG MENUNTUT
STATUS SEBAGAI TENTARA DARI SALAH SATU NEGARA
BAGIAN.
ANGKATAN PERANG RATU ADIL
PEMIMPIN APRA
RAYMOND WESTERLING
SEBAB PEMBERONTAKAN
GERAKAN INI MENGAJUKAN TUNTUTAN KEPADA
PEMERINTAH RIS DAN NEGARA PASUNDAN , AGAR
APRA DIAKUI SEBAGAI TENTARA RESMI PASUNDAN DAN
MENOLAK DIBUBARKANNYA NEGARA TERSEBUT
PADA TANGGAL 23 JANUARI 1950 , DI BANDUNG
TERJADI TEROR YANG DILAKUKAN OLEH APRA
Tokoh Pemimpin
Mr.Dr.Christian Robert Steven Soumokil
Latar Belakang
Soumokil tidak puas terhadap proses kembali ke NKRI
dan berbagai propaganda pemisahan diri dari NKRI
yang dilakukan oleh Gabungan Sembilan Serangkai
yang beranggotakan KNIL dan Partai Timur Besar.
Soumokol mendapat dukungan dari KNIL dan Polisi ,
para rajapatih melalui Ir Manusama serta Pemerintah
daerah melalui J. Manuhutu.
Pada tanggal 25 April 1950 di Ambon diproklamasikan
berdirinya RMS oleh Soumokil.
OPERASI PENUMPASAN
Pada awalnya pemerintah ingin menyelesaikan RMS
melalui jalan damai dengan mengutus dr. Leimena
untuk berunding, tetapi Soumokol menolak.
Tanggal 14 Juli 1950 pasukan ekspedisi yang
dipimpin Kol A.E. Kawilarang disebut Gerakan
Operasi Militer ( GOM III )berusaha menumpas
pemberontakan RMS, Pada tanggal 3 November
1950 terjadi pertempuran dalam memperebutkan
benteng Niew Victoria di Ambon,sehingga dapat
melumpuhkan kekuatan RMS
Peristiwa penumpasan RMS ini menyebabkan
gugurnya Letkol Slamet Riyadi, Letkol S. sudiarto,
dan Mayor Abdullah
DARUL ISLAM / TENTARA ISLAM
INDONESIA
DI / TII JAWA BARAT
Tokoh Pemimpin
Sekarmaji Marijan Kartosuwiryo
Latar Belakang
DI / TII berasal dari pasukan Hisbullah dan Fisabilillah yang
sangat ekstrim dan menolak Pancasila sebagai dasar negara
dan berencana mendirikan Negara Islam Indonesia.
Pada tanggal 14 Agustus 1947 setelah agresi militer I
Kartosuwiryo menyatakan perang suci melawan Belanda.
Setelah perundingan Renville pasukan DI / TII menolak
hijrah dari Jabar, bahkan tidak mengakui Pemerintah RI.
Dalam konferensi di Cisayong Peruari 1948 Kartosuwiryo
mengubah gerakannya dari kepartaian menjadi gerakan
kenegaraan, dengan cara membekukan kegiatan masyumi di
Jawa Barat, dan tanggal 7 agustus 1949 memproklamirkan
berdirinya NII yang berlandaskan Kanun Azasi.
OPERASI PENUMPASAN
TOKOH PEMIMPIN
IBNU HAJAR
LATAR BELAKANG
PADA BULAN OKTOBER 1950 menghasut rakyat
untuk melakukan pemberontakan dengan
kelompok Kesatuan Rakyat Yang Tertindas (KRyT).
Target serangannya adalah menyerang pos-pos TNI
di wilayah tersebut, dan menyatakan diri sebagai
bagian dari DI /TII Kartosuwiryo
OPERASI
PENUMPASAN
TOKOH PEMIMPIN
LETKOL ACHMAD HUSEIN
KOLONEL MALUDIN SIMBOLON
LETKOL BARLIAN
LATAR BELAKANG
Pada masa Kabinet Ali Sastroamijoyo II, di
daerah Sumatra dan Sulawesi terjadi pergolakan
karena tidak puas terhadap alokasi biaya
pembangunan dari pemerintah pusat.
Ketidakpuasan ini didukung beberapa panglima
militer, yang selanjutnya membentuk dewan –dewan
militer di daerah.
Dewan militer di daerah yang terbentuk
sbb: