Disusun Oleh :
1. Alfa laila diesty aulia 19153020003
2. Aulia ramadani 19153020009
3. Elysa dwi prastika 19153020015
4. Intan kiswandari 19153020021
5. Marwiyah 19153020027
6. Novyanti Hidayat 19153020033
7. Rizki firsausya 19153020040
8. Siti Marfu'atin 19153020046
9. Tuti Alawiyah 19153020052
STIKES NGUDIA HUSADA MADURA
PROGRAM STUDI DIV KEBIDANAN AHLI JENJANG
BANGKALAN
2019
KATA PENGANTAR
Penulis bersyukur ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat, taufiq, dan
karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah kebidanan “Asuhan
Kebidanan Episiotomi” dengan baik. Makalah ini, dapat diselesaikan dengan
baik karena dukungan dan partisipasi berbagai pihak.
Penulis menyadari bahwa tiada sesuatu yang sempurna di dunia ini,
begitupun makalah yang telah penulis buat, baik dalam hal isi maupun
penulisannya. Akhir kata, penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat
sebagai sumbangan pemikiran kecil bagi kemajuan ilmu pengetahuan maupun
lingkungan masyarakat.
.
Penulis
DAFTAR ISI
JUDUL......................................................................................................................i
KATA PENGANTAR...............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................2
C. Tujuan...............................................................................................2
D. Manfaat............................................................................................2
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Definisi.............................................................................................3
B. Tujuan dan Manfaat..........................................................................3
C. Indikasi dan Kontra Indikasi............................................................3
D. Jenis Episiotomi...............................................................................4
E. Prosedur Tindakan............................................................................6
F. Klasifikasi Tindakan.........................................................................8
G. Anjuran Tindakan.............................................................................9
H. Penyembuhan Luka........................................................................10
I. Komplikasi.....................................................................................11
J. Macam-Macam Jahitan.........................................................................12
K. Teknik Penjahitan Robekan Perineum ..............................................12
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan....................................................................................13
B. Saran...............................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Episiotomi adalah pengguntingan kulit dan otot antara alat kelamin dan
anus. Tujuannya untuk melebarkan jalan lahir. Biasanya dokter akan memberikan
anestesi lokal untuk menghilangkan nyeri. Namun, dalam keadaan darurat
episotomi dilakukan tanpa anestesi lokal. Episiotomi dilakukan untuk melebarkan
jalan lahir, jika :dokter memperkirakan memang diperlukan, misalnya jika bahu
bayi tersangkut dan dokter atau bidan memperkirakan bahu tetap tersangkut jika
tidak dibantu dengan episiotomi, janin dalam keadaan stres dan dokter
menginginkan persalinan berlangsung lebih cepat.
1
setiap pertolongan persalinan pervagina, sekitar lebih dari 70% dari se i7mua
2
persalinan per vagina tidak perlu episiotomi. Memotong memperbesar lubang
vagina dan membantu dalam melahirkan bayi . Jika memerlukan forsep atau
pengiriman vakum, maka panjang sayatan akan lebih panjang dari yang
seharusnya jika bayi lahir tanpa dibantu instrumen. Setelah bayi dan plasenta
lahir, maka jalan lahir akan diperiksa untuk setiap robekan yang perlu perbaikan.
1.3 Tujuan
1. Mengetahui Definisi dari Episiotomi.
2. Mengetahui Tujuan Dan Manfaat Episiotomi.
3. Mengetahui Indikasi Dan Kontra Indikasi Dilakukannya Episiotomi.
4. Mengetahui Jenis-Jenis Episiotomi.
5. Mengetahui Prosedur Tindakan Episiotomi.
6. Mengetahui Klasifikasi Laserasi Episiotomi.
7. Mengetahui Anjuran Dalam Melakukan Episiotomi.
8. Mengetahui Penyembuhan Luka.
9. Mengetahui Komplikasi Episiotomi.
1.3 Manfaat
1. Agar Mahasiswa dapat lebih memahami tentang Episiotomi.
2. Agar Mahasiswa dapat mempraktikan tindak efisiotomi dengan baik dan benar.
BAB II
PEMBAHASAN
Sayatan yang di buat di garis tengah, dimana Insisi atau sayatan dimulai
dari ujung terbawah introitus vagina atau pada garis tengah komissura
posterior sampai batas atas otot- otot sfingter ani (tidak sampai mengenai serabut
sfingter ani).
Keuntungan dari episiotomi medialis ini adalah:
1. Perdarahan yang timbul dari luka episiotomi lebih sedikit oleh karena
daerah yang relatif sedikit mengandung pembuluh darah.
2. Sayatan bersifat simetris dan anatomis sehingga penjahitan kembali lebih
mudah dan penyembuhan lebih memuaskan.
3. Tidak akan mempengaruhi keseimbangan otot dikanan kiri dasar pelvis.
4. Insisi akan lebih mudah sembuh, karena bekas insisi tersebut mudah
dirapatkan.
5. Tidak begitu sakit pada masa nifas yaitu masa setelah melahirkan.
6. Dispareuni jarang terjadi.
Kerugiannya adalah terjadi perluasan laserasi ke sfingter ani (laserasi
median sfingter ani) sehingga terjadi laserasi perinei tingkat III inkomplet
atau laserasi menjangkau hingga rektum (laserasi dinding rektum), sehingga
terjadi ruptur perineii komplit yang mengakibatkan kehilangan darah lebih
banyak dan lebih sulit dijahit.
b. Episiotomi Modiolateral
Sayatan yang di buat dari garis tengah kesamping menjauhi anus yang
sengaja dilakukan menjauhi otot sfingter ani untuk mencegah ruptura perinei
tingkat III, dimana insisi dimulai dari ujung terbawah introitus vagina menuju ke
belakang dan samping kiri atau kanan ditengah antara spina ischiadica dan anus.
Dilakukan pada ibu yang memiliki perineum pendek, pernah ruptur grade
3, dengan Panjang sayatan kira-kira 4 cm dan insisi dibuat pada sudut 45
derajat terhadap forset posterior pada satu sisi kanan atau kiri tergantung pada
kebiasaan orang yang melakukannya.
Keuntungan dari epistomi mediolateral adalah perluasan laserasi akan
lebih kecil kemungkinannya mencapai otot sfingter ani dan rektum sehingga dapat
mencegah terjadinya laserasi perinei tingkat III ataupun laserasi perineum yang
lebih parah yang sampai pada rectum.
Kerugian episiotomi mediolateral :
1. Perdarahan luka lebih banyak oleh karena melibatkan daerah yang banyak
pembuluh darahnya. Daerah insisi kaya akan fleksus venosus.
2. Otot-otot perineum terpotong sehingga penjahitan luka lebih sukar dan
penyembuhan terasa lebih sakit dan lama.
3. Insisi lateral akan menyebabkan distorsi (penyimpangan) keseimbangan
dasar pelvis.
4. Otot – ototnya agak lebih sulit untuk disatukan secara benar (aposisinya
sulit), sehingga terbentuk jaringan parut yang kurang baik.
5. Rasa nyeri pada sepertiga kasus selama beberapa hari dan kadang –
kadang diikuti dispareuni (nyeri saat berhubungan).
6. Hasil akhir anatomik tidak selalu bagus (pada 10% kasus) dan Pelebaran
introitus vagina
3.1 Kesimpulan
Episiotomi adalah tindakan pencegahan kerusakan yang hebat pada jaringan
lunak akibat daya regang yang melebihi kapasitas atau elastisitas jaringan.
Episiotomi harus mengacu pada penilaian klinik yang tepat dan tehnik yang sesuai
dengan kondisi yang sedang dihadapi. Saat ini episiotomi tidak selalu dilakukan,
karena episiotomi secara bebas dan kurang tepat dapat meningkatkan jumlah
perdarahan yang terjadi pada persalinan. Upaya yang dilakukan untuk mencegah
robekan perinium antara lain;
1. Aplikasi handuk hangat pada perinium.
2. Fasilitasi fleksi kepala bayi agar tidak menyebabkan regangan mendadak.
3. Mengarahkan kepala agar perinium dilalui oleh diameter terkecil saat
ekspulsi.
4. Menahan perinium dengan regangan telunjuk dan ibu jari
3.2 Saran
1. SARAN UNTUK TENAGA MEDIS
Diharapkan makalah ini dapat dijadikan sebagai panduan untuk melakukan
tindakan serta meningkatkan kualitas dari pelayanan tenaga medis.
2. SARAN UNTUK PEMBACA
Diharapkan makalah ini dapat bermanfaat dan dapat dijadikan referensi untuk
menambah pengetahuan dari pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Varney, Helen, dkk. 2008. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Edisi 4 Volume 2. Jakarta :
EGC
Wiknjosastro, Hanafi. 2007. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawiroharjo
Prawirohardjo,Sarwono.2010.Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal
Dan Neonatal.Jakarta:PT.Bina Pustaka
Prawirohardjo,Sarwono.2010.Perawatan Luka Jalan Lahir, Ilmu Bedah Kebidanan,
Edit. H. Wiknjosastro.Jakarta:Yayasan Bina Pustaka