Anda di halaman 1dari 2

Beberapa istilah

Sehubungan terjadi perbedaan mazhabtentang stasiun-stasiun yang ditempuh oleh calon

sufi, maka di bawah ini akan dijelaskan beberapa istilah yang bisa digunakan oleh

para pencetus teorinya.

1. Baqa’
Kekal, abadi, dan lestari. Di dalam tasawuf, kata ini menunjukkan keadaan

kehidupan rohani yang kekal, yakni kembali keapada wujudnya yang kekal

setelah melewati fana’.


2. Fana’
Lenyap, hilang, sirna atau lebur, maksudnya menurut kaum sufi, ialah

hilangnya kesadaran seseorang terhadap keberadaan keberadaan dirinya dan

alam sekaligusnya. Hal ini dapat terjadi, karena latihan yang berat dan

perjuangan yang cukup panjang dalam pendakian rohani.


3. Faqar’
Kefakiran; berarti;
a. Tidak meminta lebih dari pada apa yang telah ada pada diri kita.
b. Tidak meminta rezeki kecuali hanya untuk dapat menjalankan kewajiban-

kewajiban.
c. Tidak meminta, sungguhpun tidak ada pada diri kita; kalau kita diberi

diterima, tidak meminta tapi tidak menolak.


4. Hulul
Persatuan dengan tuhan, dalam ilmu tasawuf, terjadi juga dalam bentuk hulul;

faham yang mengatakan bahwa tuhan memiliki tubuh-tubuh manusia tertentu

untuk mengambil tempat di dalamnya.


5. Ittihad
Berarti kesatuan, yang dimaksud dengan ittihad adalah satu tingkatakan dalam

tasawwuf dimana seorang suf, setelah mencapai tingkat kefanaan, merasa dirinya

bersatu dengan Tuhan.


6. Mahabbah
Artinya cinta dan yang dimaksud adalah cinta kepada Allah, pengertian yang

diberikan kepada Mahabbah ini antara lain :


a. Menyerahkan seluruh diri kepada yang dikasih/dicintai
b. Mengosongkan dari segala-segalanya, kecuali diri yang dicintai
7. Ma’rifat
Gnosis berarti pengetahuan atau penengahan yang meyakinkan, pengertian

makrifat, antara lain, adalah mengetahui Tuhan dari dekat, sehingga hati sanubari

dapat melihatnya (al-ma’rifat).


8. Tawadhu’
Merendahkan diri, yaitu suatu sikap merendahkan diri, baik pada Allah maupun

kepada sesama manusia. Berbeda dengan khusyuk yang hanya digunakan untuk

menyatakan sikap merendahkan diri kepada Allah saja.


9. Taqwa
Menjunjung tinggi segala perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya.
10. Wara
Mengandung arti menjauhi hal-hal yang tidak baik; dan dalam pengertian sufi, wara’

adalah juga meninggalkan segala sesuatu yang di dalamnya terdapat syubhat

E. Pembagian Isi Tasawuf: Akhlaki, Amali, dan Falsaf


Para ahli membagi isi pokok ajaran tasawuf itu kepada tiga bagian, yaitu tasawuf

akhlaki, falsafi, dan amali, dengan penjelasan singkat sebagai berikut:

1. Tasawuf Akhlaki (Tasawuf Sunni)


Tasawuf Akhlaki adalah tasawuf yang berorientasi pada perbaikan akhlak, mencari

hakikat kebenaran yang mewujudkan manusia yang dapat ma’rifah kepada Allah,

dengan metode-metode tertentu yang telah dirumuskan. Tasawuf akhlaki, biasa

disebut juga disebut juga dengan Tasawuf sunni. Tasawuf akhlaki ini dikembangkan

oleh ulama salaf as-salih.


Dalam diri manusia ada potensi untuk menjadi baik dan potensi untuk untuk menjadi

buruk. Potensi untuk menjadi baik adalah al-aql dan al-qalab. Sementara potensi

untuk menjadi buruk adalah an-Nafs (nafsu) yang dibantu oleh syaithan.

Anda mungkin juga menyukai