RELEVANSINYA DENGAN
• Indonesia merupakan negara hukum, menjadikan Pancasila dan UUD 1945 sebagai
dasar atau pijakan.
• Menegakkan hukum berdasarkan ketentuan hukum dan undang-undang yang berlaku.
Oleh karena itu, hukum dan perundang-undangan menempati posisi di atas berbagai
macam aturan yang lain. Hal ini demi teraktualisasikannya penegakan hukum, di mana
masyarakat majemuk tunduk di bawah supremasi hukum.
• Hart menyatakan bahwa hukum merupakan perintah manusia yang memiliki kekuasaan
dan wajib dituruti bukan karena adanya sanksi tetapi karena perilaku. Hart
merumuskan hukum sebagai kesatuan peraturan primer dan sekunder.
Supaya dapat memahami pemikiran Hart dan relevansinya untuk mewujudkan
hukum yang adil di Indonesia, Kelompok kami mencoba menguraikan tulisan ini
menjadi tiga rumusan masalah :
Kedua,
Pertama,
hukum tidak bisa
hukum hanya berlaku
ditafsirkan sebagai
bagi pihak lain (bukan
perintah yang ditopang
untuk yang
ancaman krn ada
memberlakukannya)
legislasi atau ajudikasi
Ketiga,
ada peraturan hukum
yang tidak sama dengan
perintah
Hart menyatakan bahwa ada dua tipe peraturan hukum yang berbeda, tetapi saling berkaitan
Berdasarkan tipe peraturan pertama (dasar atau primer), setiap orang dituntut melakukan atau
menahan diri dari tindakan tertentu, entah menginginkannya atau tidak.
Tipe peraturan lainnya disebut penopang atau sekunder bagi tipe peraturan pertama
• Tipe peraturan pertama berkenaan dengan • tipe peraturan kedua mengatur kinerja yang
tindakan yang melibatkan gerakan atau mengarah bukan hanya pada gerakan atau
perubahan fisik perubahan fisik, melainkan penciptaan atau
perubahan tugas dan kewajiban.
• Hart menyatakan bahwa hukum merupakan sistem peraturan, di mana kesatuan
peraturan primer dan sekunder memadai dalam menjelaskan terbentuknya sistem
hukum.
• Peraturan primer memiliki tipe primer (primary type), di mana setiap orang
dituntut melakukan atau menahan diri dari suatu tindakan tertentu.
• Peraturan sekunder memiliki tipe sekunder (secunder type), menjelaskan
bagaimana peraturan primer secara pasti ditegaskan, diperkenalkan, dibuang, dan
fakta pelanggarannya dapat ditentukan secara pasti. Dengan kata lain, peraturan
sekunder berfungsi mengatur peraturan primer secara tegas dan pasti. Kedua tipe
tersebut berbeda, tetapi saling berkaitan dan membentuk sistem positivisme
hukum.
• Hart merumuskan hukum sebagai kesatuan peraturan primer dan sekunder.
Dalam The Concept of Law, dia menawarkan sistem hukum yang
memungkinkan hukum tertentu dipertanggungjawabkan secara hukum juga.
Sebagai penganut positivisme hukum, dia menegaskan bahwa hukum
pertama-tama harus dipahami sebagai sistem hukum yang dibedakan antara
peraturan primer dan sekunder, tetapi keduanya saling terkait. Akhirnya,
meskipun kombinasi peraturan primer dan sekunder pantas menempati
kedudukan sentral, karena telah menjelaskan banyak aspek hukum. Namun,
kombinasi tersebut tidak bisa dengan sendirinya menjelaskan semua
persoalan. Karena kesatuan peraturan primer dan sekunder berada di pusat
sistem hukum
HUKUM MENURUT H.L.A. HART DAN RELEVANSINYA UNTUK MEWUJUDKAN HUKUM
YANG ADIL DI INDONESIA
• Indonesia merupakan negara yang didasarkan atas hukum, Oleh karena itu, hukum dan perundang-
undangan berada di atas segala-galanya. Hal ini dimaksudkan demi terwujudnya masyarakat yang
tunduk di bawah supremasi hukum. Perlu diketahui bahwa Indonesia adalah negara yang
masyarakatnya majemuk, terdiri dari berbagai macam suku, agama, bahasa, dan budaya.
• Menurut Hart, adil berarti adanya perlakuan terhadap hal-hal serupa dengan cara serupa (keadilan
komunikatif) dan perlakuan terhadap hal-hal berbeda dengan cara berbeda (keadilan distributif).
Keanekaragaman masyarakat, terutama
kepentingan dan pandangan hidup yang
berbeda, berpotensi memicu konflik vertikal
atau pun horisontal. Realitas menunjukkan
bahwa masyarakat Indonesia sampai saat ini
terpecah-belah, dilatarbelakangi konflik yang
mengatasnamakan perbedaan suku, agama,
bahasa, dan budaya. Oleh karena itu,
dibutuhkan hukum yang dapat merangkul
semua kepentingan dan pandangan hidup.
Meskipun pada akhirnya tidak dapat
menjamin bahwa semua pihak merasa puas
• Hukum merupakan hasil kesepakatan bersama, harus dihormati
dan ditaati setiap orang. Terkait dengan hal ini, Hart menekankan
hukum tertulis. Karena tidak ada norma hukum selain norma
hukum positif. Di mana semua persoalan yang terjadi di
masyarakat harus diatur dalam hukum tertulis. Dengan demikian,
norma berlaku sebagai hukum tidak tergantung pada isinya. Tetapi
pada pengesahannya, sesuai dengan prosedur perundang-
undangan yang berlaku. Selain itu, aparat penegak hukum harus
mengawasi, mengatur, dan bertanggung jawab atas pelaksanaan
hukum.
• Misalnya hakim melakukan diskresi ketika berhadapan • Meskipun Hart seorang positivis, Hart
dengan kasus pencurian tiga kakao oleh Minah, warga menerima prinsip moral hukum kodrat.
Desa Darmakradenan, Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Misalnya prinsip menepati janji (pacta sunt
Banyumas. Polisi menyimpulkan bahwa perbuatan Minah
servanda), perlindungan hak milik pribadi,
memenuhi unsur Pasal 362 KUHP tentang pencurian.
pemeliharaan kebutuhan jasmani, dan
Minah sempat menjalani tahanan rumah sampai kasusnya
perlindungan kehidupan manusia.
diadili di Pengadilan Negeri Purwokerto. Jaksa Penuntut
Umum menuntut Majelis Hakim supaya Minah dijatuhi Meskipun menolak relasi mutlak antara
hukuman penjara selama enam bulan. Dalam moral dan hukum, Hart menegaskan bahwa
persidangan, Minah terbukti melakukan pencurian dan dalam kasus tertentu, hakim dimungkinkan
hakim mempertimbangkan hal-hal meringankan yang melakukan diskresi. Karena tidak semua
tidak bersifat yuridis, tetapi bersifat sosiologis dan hukum mengatur secara tegas segala
psikologis. Terdakwa berusia lanjut dan miskin, sehingga sesuatu yang diperintahkan atau pun
tiga buah kakao dapat dimanfaatkan sebagai bibit. Kasus dilarang.
tersebut sebenarnya tidak layak untuk disidangkan. Polisi
dengan wewenang diskresi dapat menghentikan kasus
tersebut supaya tidak sampai ke pengadilan
TERIMAKASIH