Anda di halaman 1dari 14

ALIRAN POSITIVISME HUKUM

(LEGAL POSITIVISM)
Disusun Oleh Kelompok 3 :
Miftah Nurhadi 11180480000027
Isnu Groho Dwi Prasetyo 1180880000046
Maya Amanda 11180480000093
Muhammad Fadhil 11180480000121
Andradito Muhammad Wisnu 11180480000126
POSITIVISME
Suatu aliran dalam filsafat hukum yang beranggapan bahwa teori
hukum itu dikonsepsikan sebagai ius yang telah mengalami positifisasi
sebagai lege atau lex, guna menjamin kepastian antara yang terbilang
hukum atau tidak.

ALIRAN FILSAFAT HUKUM POSITIVISME


Berpendapat bahwa hukum adalah positivisme yuridis dalam arti yang mutlak dan
memisahkan antara hukum yang berlaku dan hukum yang seharusnya, Antara Das
Sein dan Das Sollen.
Bahwa dalam kacamata positivisme tiada hukum lain kecuali perintah penguasa (law
is command from the law givers), hukum itu identik dengan undang-undang (UU).
Tokoh-tokoh Aliran Positivisme Hukum

John Austin Hans Kelsen H.L.A Hart


01
John Austin

Hakekat positivisme hukum menurut Austin


adalah ”Law is a command set, either
directly or circuitously, by a sovereign
individual or body, to a member or
members of some independent political
society in which his auhority is
supreme.”
Jadi hukum adalah seperangkat perintah,
baik langsung ataupun tidak langsung, dari
pihak yang berkuasa kepada warga
masyarakatnya yang merupakan masyarakat
politik yang independen, dimana
otoritasnya (pihak yang berkuasa)
merupakan otoritas yang tertinggi.
John Austin
Austin juga menegaskan, bahwa hukum
Sumber hukum menurut
bukanlah setumpuk peraturan atau nasihat
Austin adalah penguasa
tertinggi yang secara de moral, melainkan sebagai perintah yang
facto dipatuhi oleh memuat dua elemen dasar, yaitu hukum
anggota masyarakat, sebagai keinginan penguasa yang harus
sementara ia sendiri tidak ditaati dan hukum memiliki kemampuan untuk
tunduk pada siapapun. menciptakan sesuatu yang tidak
menyenangkan atau membahayakan subjek
yang melanggarnya.
John Austin

Dalam alirannya Austin juga mengemukakan ada


dua perbedaan besar yang berkaitan dengan
hukum.

Hukum Tuhan Hukum Manusia


02
Hans Kelsen
Hans Kelsen dalam Stufenbeautheorie
bertujuan untuk menjelaskan bagaimana
sesungguhnya hukum itu berasal, hingga
muncul dalam peraturan hukum positif.

Pemikiran Hans Kelsen tentang hukum dalam


Stufenbeautheorie merupakan puncak dari
pemikirannya bahwa hukum sesungguhnya
merupakan peraturan-peraturan yang
berlaku untuk mengatur masyarakat, tetapi
berlandaskan pada nilai-nilai yang disepakati
bersama oleh masyarakat.
Hans Kelsen

Hans Kelsen yang juga merupakan Teori yang dikeluarkan


tokoh positivisme hukum oleh Hans Kelsen dengan
menjelaskan bahwa hukum nama Teori Hukum
merupakan sistem norma, sebuah Murni, dikatakan bahwa
sistem yang didasarkan pada “Hukum ditaati bukan
keharusan-keharusan (apa yang karena dinilai baik atau
seharusnya atau dassollen). adil, tetapi karena hukum
Norma hukum bagi Hans Kelsen itu telah ditulis dan
selalu diciptakan melalui kehendak disahkan penguasa”.
03
Herbert Lionel Adolphus
Hart

Sama seperti Austin, Hart berpendapat


bahwa undang-undang merupakan
perintah manusia yang memiliki kuasa,
karena itu wajib dituruti.
H.L.A Hart

Hart membagi peraturan menjadi dua macam, yakni


peraturan primer (primary rules) dan peraturan sekunder
(secondary rules).

Peraturan primer berisi hak Peraturan sekunder yang berhubungan


dengan pembuatan, penafsiran, penerapan,
dan kewajiban, yakni tentang
dan perubahan peraturan-peraturan primer,
apa yang dilarang dan boleh misalnya aturan yang harus diikuti oleh
dilakukan oleh individu- pembentuk undang-undang, pengadilan, dan
individu. administrasi pada saat menerapkan aturan
primer.
H.L.A Hart
H. L. A. Hart mengatakan oleh karena hukum harus konkret maka harus ada pihak
yang menuliskan. Pengertian “yang menuliskan” itu menunjuk pengertian bahwa
hukum harus dikeluarkan oleh suatu pribadi (subjek) yang memang mempunyai
otoritas untuk menerbitkan dan menuliskannya. Otoritas tersebut adalah negara.

Dalam The Concept of Law, Hart menjelaskan lebih jauh kekurangan pandangan
yang mengidentikkan hukum dengan moralitas dan menunjukkan keunggulan
dari konsep hukumnya sendiri yang memasukkan semua hukum, termasuk
hukum yang berlawanan dengan moralitas.
Pandangan Aliran positivism terhadap Filsafat Aliran Naturalis
( Hukum Alam )

01 02
Hans Kelsen H.L.A Hart
Hans Kelsen sebagai penganut Positivisme Teori Herbert Lionel Adolphus Hart (1907-
Hukum, ia mengatakan bahwa norma yang 1992) dinamakan Teori Positivisme Hukum
mendasar tidak identik dengan hukum dengan Isi Minimum dari Hukum Alam (the
alam (natural law) dan ia menolak hukum minimum
alam. Hukum alam adalah hubungan content of natural law).
sebab-akibat yang pasti, jadi hukum alam Hart termasuk penganut positivisme hukum
adalah hukum yang ada pada sistem itu tetapi Hart menerima adanya bagian tertentu
sendiri. dari Hukum Alam, walaupun hanya secara
Bagi Hans Kelsen, satusatunya hukum minimum. Sehingga ada yang mengatakan
yang benar adalah hukum positif, bukan bahwa teori Hart juga merupakan kebangkitan
hukum alam. kembali dari Teori Hukum Alam.
Contoh-Contoh dalam Kehidupan Bernegara yang
dapat Dikaitkan dengan Aliran Positivisme
Pengundangan
Kriminalisasi Undang-Undang Kepastian Hukum Mantan Koruptor
Akibat UU ITE Cipta Kerja yang dalam Kegiatan Berpartisipasi lagi
Kontroversi Ekonomi dalam Pilkada

01 02 03 04
Thanks!

Anda mungkin juga menyukai