Anda di halaman 1dari 3

BAB III

KONSEP ASKEP

3.1 Asuhan Keperawatan


3.1.1 Kasus
Seorang laki-laki, 67 tahun, seorang pegawai swasta dengan pendidikan
tidak sekolah, dikonsulkan kebagian saraf RSUP Dr. Sardjito dengan adanya
keluhan sering pingsan sejak 2 minggu sebelum masuk rumah sakit. Sebelum
pingsan pasien mengeluhkan adanya keluhan ngeliyer diikuti dengan
pandangan gelap. Disangkal adanya mual, muntah, gangguan pendengaran,
gangguan telinga, kelemahan sesisi, pelo, perot, nyeri kepala, pandangan
double/kabur, gangguan perilaku, gangguan memori, kejang, demam, trauma,
penurunan BB, dan gangguan otonom.
3.1.2 Pengkajian
Riwayat dilakukan pemasangan PCI 2 minggu yang lalu. Riwayat
diaebetes mellitus sejak lebih dari 5 tahun yang lalu.
Pada pemeriksaan fisik TTV tekan darah dan status interna didapatkan
adanya kardiomegali, lain-lain dalam batas normal. Paada status neurologis
didapatkan :
a) Kondisi umum : sedang
b) Kesadaran : composmentis
c) Kepala : pupil isokor, RC+/+, RK+/+
d) Nn carnialis : dbn. Nistagmus horizontal bilateral bidirectional.
e) Ektermiras : gerak bebas pada ektermitas bebas dekstra,
iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiireflek fisiologis +2 pada ke empat ekstermitas
f) Laboratorium : nilai leokosit (15.810), hemoglobin (10,2),
iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiihematokrit (30,0), neutropil (88,5%), GDS
iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii(164), kreatinin (2,26).
3.1.3 Analisa Data

No Data Etiologi Problem


1 DS : pasien mengatakan sering Penyakit jantung Gangguan perfusi
pingsan sejak 2 minggu sebelum jaringan serebral
masuk rumah sakit. Memiliki Sumbatan,
riawayat diabetes gangguan listrik,
DO : TD 90/60 mmHg, GDS gangguan
164 mg/dl pembuluh darah

Tekanan darah
menurun

Gangguan suplai
darah

Gangguan curah
jantung

Gangguan suplay
O2 ke otak

penurunan aliran
oksigen ke serebral

3.1.4 Diagnosa Keperawatan


Gangguan perfusi jaringan serebral b.d penurunan aliran oksigen ke serebral
3.1.5 Intervensi Keperawatan
No. Diagnosa Intervensi Keperawatan Rasional
Keperawatan
1. Gangguan perfusi Tujuan: kebutuhan darah, 1. Tanda vital merupakan
jaringan serebral oksigen di otak terpenuhi, salah satu indikator
b.d penurunan perfusi jaringan efektif. keadaan umum dan
aliran oksigen ke Kriteria hasil: TTV stabil, sirkulasi pasien
serebral pasien berkomunikasi dan 2. Membantu memperbaiki
berorientasi dengan baik. venousreturn ke jantung
1. Pantau tanda-tanda vital dan selanjutnya meningkat
2. Posisikan pasien dengan cerebral blood flow.
posisi syok kaki diangkat 3. Tingkat kesadaran
45 derajat seseorang juga
3. Pantau tingkat kesadaran dipengaruhi oleh perfusi
4. Berikan terapi O2 yang oksigen ke otak
adekuat 4. Mencegah hipoksia otak
lebih berat

3.1.6 Intervensi menurut Jurnal


No. Judul Jurnal Intervensi
1
2
3

Anda mungkin juga menyukai