Anda di halaman 1dari 2

A.

Definisi Perawatan Paliatif


Perawatan paliatif adalah pendekatan yang bertujuan memperbaiki kualitas hidup
pasien dan keluarga yang menghadapi masalah yang berhubungan dengan penyakit yang
dapat mengancam jiwa, melalui pencegahan dan peniadaan melalui identifikasi dini dan
penilaian yang tertib serta penanganan nyeri dan masalah-masalah lainseperti fisik,
psikososial dan spiritual (KEPMENKES RI NOMOR: 812, 2007).

Lebih lanjut, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menekankan lagi bahwa pelayanan
paliatif berpijak pada pola dasar berikut ini :
1. Meningkatkan kualitas hidup dan menganggap kematian sebagai proses
yang normal.
2. Tidak mempercepat atau menunda kematian.
3. Menghilangkan nyeri dan keluhan lain yang menganggu.
4. Menjaga keseimbangan psikologis dan spiritual.
5. Berusaha agar penderita tetap aktif sampai akhir hayatnya.
6. Berusaha membantu mengatasi suasana dukacita pada keluarga.

B. Spiritualitas
Spiritualitas adalah keyakinan dalam hubungannya dengan Yang Maha Kuasa
dan Maha Pencipta, sebagai contoh seseorang yang percaya kepada Allah sebagai
Pencipta atau sebagai Maha Kuasa. Spiritualitas mengandung pengertian hubungan
manusia dengan Tuhan dengan melakukan sholat, puasa, zakat, haji, doa dan
sebagainya.
Spiritualitas mempengaruhi kesehatan dan kesejahteraan hidup para individu.
Spiritualitas berperan sebagai sumber dukungan dan kekuatan bagi individu. Pada
saat stress individu akan mencari dukungan dari keyakinan agamanya. Dukungan ini
sangat diperlukan untuk menerima keadaan sakit yang dialami, khususnya jika
penyakit tersebut memerlukan proses penyembuhan yang lama dan hasilnya belum
pasti. Melaksanakan ibadah, berdoa, membaca kitab suci dan praktek keagamaan
lainnya sering membantu memenuhi kebutuhan spiritualitas dan merupakan suatu
perlindungan bagi individu.

Pemenuhan kebutuhan spiritualitas pada seseorang dapat meningkatkan


kepercayaan, kekuatan, dan keyakinan yang dimiliki seseorang. Spiritualitas dapat
mengurangi kecemasan pasien, membuat pasien menerima kondisinya, dan
meningkatkan rasa optimis pada pasien. Adanya rasa optimis, dukungan, dan
motivasi dapat meningkatkan proses penyembuhan yang dialami pasien

C. Terapi Spiritual
1. Defenisi Terapi Spiritual
Ketika akar penyebab suatu masalah berada di dimensi spiritual, maka
masalah itu harus dilawan atau diobati dengan metode yang lebih kuat secara
spiritual dibandingkan penyebabnya. Ini disebut sebagai terapi pengobatan
spiritual. Hal ini melibatkan penggunaan energi spiritual untuk mengatasi
masalah, misalnya pembersihan gangguan akibat energi negatif. Ketika mereka
yang tidak terpengaruh oleh gangguan energi negatif terpapar energi dari terapi
pengobatan spiritual, mereka hanya akan menerima manfaat berupa tambahan
energi positif.

Terapi pengobatan spiritual mencakup diagnosis dan penanggulangan akar


penyebab spiritual dari permasalahannya, Hal ini juga bisa digunakan untuk
mencegah sebuah potensi permasalahan sebelum itu terjadi.

Meskipun langkah-langkah terapi pengobatan spiritual tingkat lanjutan


dapat juga mengembalikan kerusakan fisik, dalam sebagian besar kasus
disarankan untuk menggunakan langkah-langkah fisik (perawatan medis) dalam
mengurangi kerusakan fisik akibat penyakit spiritual sekalipun. Hal ini karena
seseorang harus menggunakan banyak energi spiritual untuk mencapai apa yang
sebenarnya dapat dicapai dengan input yang relatif lebih rendah pada tingkat fisik.
Hal ini mengingat bahwa energi spiritual sangat berharga dan sangatlah sulit
untuk mendapatkannya, dibandingkan dengan upaya-upaya fisik apapun.

Anda mungkin juga menyukai