Lebih lanjut, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menekankan lagi bahwa pelayanan
paliatif berpijak pada pola dasar berikut ini :
1. Meningkatkan kualitas hidup dan menganggap kematian sebagai proses
yang normal.
2. Tidak mempercepat atau menunda kematian.
3. Menghilangkan nyeri dan keluhan lain yang menganggu.
4. Menjaga keseimbangan psikologis dan spiritual.
5. Berusaha agar penderita tetap aktif sampai akhir hayatnya.
6. Berusaha membantu mengatasi suasana dukacita pada keluarga.
B. Spiritualitas
Spiritualitas adalah keyakinan dalam hubungannya dengan Yang Maha Kuasa
dan Maha Pencipta, sebagai contoh seseorang yang percaya kepada Allah sebagai
Pencipta atau sebagai Maha Kuasa. Spiritualitas mengandung pengertian hubungan
manusia dengan Tuhan dengan melakukan sholat, puasa, zakat, haji, doa dan
sebagainya.
Spiritualitas mempengaruhi kesehatan dan kesejahteraan hidup para individu.
Spiritualitas berperan sebagai sumber dukungan dan kekuatan bagi individu. Pada
saat stress individu akan mencari dukungan dari keyakinan agamanya. Dukungan ini
sangat diperlukan untuk menerima keadaan sakit yang dialami, khususnya jika
penyakit tersebut memerlukan proses penyembuhan yang lama dan hasilnya belum
pasti. Melaksanakan ibadah, berdoa, membaca kitab suci dan praktek keagamaan
lainnya sering membantu memenuhi kebutuhan spiritualitas dan merupakan suatu
perlindungan bagi individu.
C. Terapi Spiritual
1. Defenisi Terapi Spiritual
Ketika akar penyebab suatu masalah berada di dimensi spiritual, maka
masalah itu harus dilawan atau diobati dengan metode yang lebih kuat secara
spiritual dibandingkan penyebabnya. Ini disebut sebagai terapi pengobatan
spiritual. Hal ini melibatkan penggunaan energi spiritual untuk mengatasi
masalah, misalnya pembersihan gangguan akibat energi negatif. Ketika mereka
yang tidak terpengaruh oleh gangguan energi negatif terpapar energi dari terapi
pengobatan spiritual, mereka hanya akan menerima manfaat berupa tambahan
energi positif.