Anda di halaman 1dari 12

MATRIKS ANALISIS DATA KUALITATIF SEDERHANA

MODUL KOLABORASI DAN KERJASAMA TIM KESEHATAN 2


TA 2018/2019

Petunjuk:
1. Masing-masing individu membaca kembali catatan hasil observasi dan wawancara di lapangan
2. Tentukan hasil yang penting, menarik, signifikan dari catatan tersebut
3. Diskusikan hal yang mendasari temuan/hasil tersebut, dan hal ini akan menjadi subtema/tema yang dihasilkan
4. Satu tema umumnya terdiri dari beberapa subtema yang berkaitan
5. Tema dan subtema perlu memerhatikan teori/landasan tentang kolaborasi interprofesional kesehatan
6. Diskusikan persamaan dan perbedaan tema, subtema, dan deskripsi dari berbagai wahana dan/atau profesi keseh

No Cuplikan deskripsi hasil wawancara/catatan observasi


(tidak verbatim)

1
Dokter di Klinik Pertamedika Center mengetahui
tanggung jawab dan wewenangnya untuk memeriksa
pasien hingga memberikan resep

2 Perawat di Klinik Pertamedika Center mengetahui


perannya untuk menerima pasien pertama kali dan
memeriksakan tanda vital pasien (periksa tekanan
darah, suhu badan, dll)

3 Bidan nn mengetahui perannya untuk memeriksa


kondisi ibu hamil, melakukan kunjungan rumah ke
pasien yang telah melahirkan, menangani pasien yang
akan melahirkan.

4
Dalam penanganan pasien cedera orofasial di bangsal
RS. Budhi Asih, dokter gigi bedah mulut berperan
untuk memberikan perawatan kepada pasien

5 Setiap pagi, ahli gizi di bangsal RS.Budhi Asih mengecek


diet pasien
6 Ibu Nn berkoordinasi aktif dengan para kader dalam
kelurahan tersebut dan berkoordinasi pula kepada
bidang imunisasi saat melaksanakan "Pekan Imunisasi
Nasional" sehingga dari promkes akan melakukan
monitoring dan evaluasi.

Ibu T di Puskesmas Depok Jaya mengetahui perannya


baik dalam klinik satelit maupun saat turun ke
7 masyarakat dimana dalam klinik satelit pasien kesling
merupakan rujukan dokter dimana diagnosisnya terkait
kesling

Apoteker di Puskesmas Kecamatan Duren Sawit sudah


menjalankan tugasnya dengan baik, yaitu melakukan
pelayanan kefarmasian di sistem pelayanan kesehatan,
dan manajemen logistik sediaan farmasi, alat
8 kesehatan, dan BMHP (Bahan Medis Habis Pakai) yang
diperlukan oleh tenaga kesehatan lain untuk
melaksanakan pelayanan kesehatan di unit atau
program yang ada.

Di Puskesmas Sukmajaya, Bidan D selaku koordinator


9 KIA mengetahui tugasnya sebagai koordinator
program-program UKM dan UKP. Program UKM
meliputi kunjungan ke rumah dan kelas ibu hamil
(dengan fokus yang berbeda setiap minggunya,
misalnya gizi, komplikasi kehamilan). Di UKP, bidan
berperan untuk menangani ibu dan anak yang sehat,
seerti melakukan ANC dan imunisasi anak, serta
merujuk pasien jika ditemukan kasus komplikasi atau
sakit

Semua petugas kesehatan yang terlibat dalam


10 perawatan pasien melakukan pencatatan di CPPT
(Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi)
11 Melakukan konfirmasi kepada yang bersangkutan jika
terdapat informasi tertulis yang dirasa kurang jelas

Perawat di Klinik Pertamedika Center mengerjakan


12 penginputan data ke sistem informasi klinik untuk
optimalisasi waktu pelayanan

Dalam melakukan pelayanan ke pasien, tidak ada


13 tenaga kesehatan yang merasa lebih superior
dibanding lainnya

14 Untuk puskesmas terjadi rangkap tugas sehingga


menyebabkan beban kerja yang tinggi oleh beberapa
profesi seperti promkes yang bertugas untuk
menjalankan program-program preventif di masyarakat
seperti pelatihan kader, namun juga harus melakukan
monitoring dan evaluasi pada program bidang
imunisasi saat melaksanakan programnya. Profesi
kesling juga membantu profesi apoteker dalam
memberikan obat ke pasien.

15 Apoteker belum bisa memberikan layanan konseling


kepada pasien karena resep yang masuk jumlahnya
tidak sebanding dengan SDM yang ada sehingga
pelayanan kurang optimal.

16
Bidan KIA sibuk (karena praktek setengah hari
pelayanan dan setengah hari melakukan pencatatan,
sulit meminta cuti karena tidak ada bidan lainnya)

17 Staf yang lebih senior terkadang sulit beradaptasi


untuk memakai SOP baru yang sudah diperbaiki
sehingga masih terbawa untuk memakai SOP yang
lama
Di sistem pelayanan kesehatan terutama milik
18 pemerintah ada kontrol yang ketat dari dinas
kesehatan, sehingga perlu adanya pencatatan yang
ketat untuk segala macam pemakaian obat maupun
alat kesehatan oleh tenaga kesehatan. Namun
terkadang belum semua tenaga kesehatan
melaksanakan dengan baik sesuai SOP yang berlaku.

19 Jika sudah malam hari, dokter spesialist susah untuk


dihubungi.

20
Dalam perawatan pasien, diperlukan peran dari semua
tenaga kesehatan dan saling berkolaborasi untuk hasil
yang efektif dan maksimal.

21 Tenaga kesehatan enggan melakukan kolaborasi


dengan tenaga kesehatan lain karena merasa akan
mengganggu dan menghambat kerja tenaga kesehatan
lainnya.
an hasil observasi dan wawancara di lapangan
dari catatan tersebut
sebut, dan hal ini akan menjadi subtema/tema yang dihasilkan
ma yang berkaitan
ndasan tentang kolaborasi interprofesional kesehatan
tema, dan deskripsi dari berbagai wahana dan/atau profesi kesehatan

Subtema

Pembagian tanggung jawab dan wewenang yang jelas


Pembagian tanggung jawab dan wewenang yang jelas

Komunikasi efektif
Komunikasi efektif

Optimalisasi pelayanan

Saling menghargai antar profesi kesehatan

Rangkap tugas

SDM kurang & Beban Kerja Banyak

Tidak semua tenaga kesehatan mengikuti SOP yang


berlaku
Tidak semua tenaga kesehatan mengikuti SOP yang
berlaku

Miskomunikasi antara tenaga kesehatan

Kolaborasi merupakan kebutuhan

Kolaborasi tidak diperlukan dalam memberikan


pelayanan kesehatan kepada pasien
ofesi kesehatan

Tema
Praktik baik kolaborasi interprofesional kesehatan
Tantangan dan hambatan dalam kolaborasi
interprofesional Kesehatan
Persepsi tentang kolaborasi interprofesional
kesehatan

Anda mungkin juga menyukai