Pengarang
: 1. Bagus Takwin
2. Fristina Hadinata
3. Saraswati Putri
dalam dua bentuk yaitu psikis dan fisik. Wujud dalam psikis meliputi cara orang
tersebut berpikir, merasakan sesuatu, dan lain-lain, sementara dalm fisik meliputi
hal yang terlihat seperti bagaimana cara individu tersebut berjalan, berbicara dan
tindak-tindakan mototik lainnya.
Karakter merupakan kepribadian yang telah dievaluasi dan disesuaikan.
Disesuaikan berarti telah diatur sedemikian rupa agar dapat diterima oleh nilai dan
norma tertentu yang ada di sekeliling individu tersebut. Karakter ini diperoleh dari
pengasuhan dan pendidikan yang mendasari pada proses pementukan karakter.
Kekuatan karakter berikatan erat dengan keutamaan karakter. Hal ini
disebabkan karakter yang kuat berasal dari keutamaan-keutamaan yang menjadi
keunggulan manusia. Cara mengetahui keutamaan adalah melalui penggalian,
pengenalan dan pengukuran keutamaan dengan mempertimbangkan hal-hal seperti
inventori, skala sikap, wawancara mendalam, diskusi kelompok terarah (focusgroup discussion) dan simulasi oleh ahli.
Keutamaan adalah dasar dari tindakan yang baik. Berbagai perilaku
berdasarkan keutamaan yang pada umumnya terdiri dari: kebijaksanaan, courage
(kesatriaan), kemanusiaan, keadilan, pengendalian atau pengolahan diri, dan
transedensi. Kekuataan karakter merupakan unsur psikologis, yaitu proses yang
mendefinisikan keutamaan. Tema situasional merupakan kebiasaan khusus yang
mengarahkan orang untuk mewujudkan kekuatan karakter dalam situasi tertentu.
Dalam pendidikan karakter, merancang tema situasional dalam lingkungan
merupakan faktor penting untuk pembentuk karakter yang baik.
Kriteria karakter yang kuat.
d. Spritualitas
e. Menikmati hidup
Spiritualitas tidak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Kekuatan yang
terkandung dalam keutamaan transedensi merupakan kekuatan penghubung
manusia dengan semesta alam. Daya-daya spiritual membantu manusia melampaui
dirinya dan terus berkembang.
II.
Dasar-Dasar Filsafat
Filsafat memiliki pengertian, yaitu usaha manusia untuk memahami segala
Dasar-Dasar Logika
Logika merupakan kajian tentang prinsip, hukum, metode, dan cara berpikir
yang benar untuk memperoleh pengetahuan yang benar. Kita harus mengetahui
tujuh hal berikut untuk dapat berlogika.
1. Term, definisi dan divisi
Term adalah tanda untuk menyatakan suatu ide yang dapat diinderai
sesuai dengan mufakat. Definisi dibutuhkan kemudian untuk menyamakan
pengertian dan menghindari salah penafsiran terhadap term. Divisi adalah
term yang diuraikan dengan kriteria tertentu dalam bagian-bagian.
2. Kalimat, pernyataan dan proposisi.
3. Penalaran.
4.
5.
6.
7.
IV.
Argumet deduktif.
Argumen induktif.
Sesat piker.
Kesalahan umum dalam penalaran induktif.
Dasar-Dasar Etika
Etika berbeda dengan moralitas, etika berarti refleksi filosofis atas moral,
sementara moralitas berarti kepercayaan atau perilaku tentang baik dan buruk. Etika
mencakup adat, kebiasaan, dan watak. Moralitas mencakup tata cara, karakter, dan
perilaku yang tepat.
Terdapat empat klasifikasi etika, yaitu etika normatif, etika terapan, etika
deskriptif, dan metaetika. Etika normatif berfokus pada prinsip-prinsip yang
seharusnya dari tindakan yang baik. Etika terapan yaitu penerapan teori-teori etika
secara lebih spesifik baik pada domain privat atau publik. Etika deskriptif adalah
observasi pada yang baik oleh individu atau masyarakat. Metaetika berfokus pada
arti dari pernyataan-pernyataan etika.
Realisme etis berarti manusia menemukan kebenaran etis, sementara
nonrealisme etis muncul dari keberatan terhadap realisme etis. Kegunaan etika yaitu
sebagai yang menyediakan alat-alat analisis untuk berpikir mengenai isu-isu moral.